PERANCANGAN SISTEM
3.3 Desain PCB dengan Software Eagle 6.5.0
Untuk mendesain PCB dapat digunakan software EAGLE 6.5.0 yang dapat di-download di internet secara gratis. Cara menggunakan software ini terlebih dahulu yang dikerjakan adalah mendesain skematik rangkaian, setelah itu memindahkannya ke dalam bentuk board dan mendesain tata letak komponen sesuai keinginan tetapi harus sesuai jalur rangkaiannya agar rangkaian dapat berfungsi sesuai dengan skematiknya. Setelah itu didesain layout PCB nya, barulah siap di-print dan di-transfer ke PCB. Pada proses pentransferan layout ke PCB dapat digunakan kertas Transfer Paper.
Gambar 3.2 Rangkaian Keseluruhan Sistem Minimum
Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroler ATMega16
3.4 Perancangan Sensor Gas MQ-135
Perancangan sensor dengan mikrokontroller ATMega16 dapat di lihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.4 Rangkaian Sistim minimum dengan sensor Gas
Dari gambar skematik diatas dapat dilihat bahwa sensor gas MQ-135 dihubungkan ke IC mikrokontroller dengan memperhatikan konektor dari keduanya. Terdapat 4 pin di sensor gas yang dihubungkan ke ATMega16 yaitu : Pin SCL,SDA, Vcc, dan GND. Pin SCL dihubungkan ke kaki 22 ATMega16 sebagai PC0, Pin SDA dihubungkan ke kaki 23 sebagai
PC1, Pin Vcc dihubungkan ke kaki 10 sebagai Vcc dan Pin GND dihubungkan ke kaki 11 sebagai Ground.
3.5 Pengaplikasian LCD
Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari LCD (liquid crystal display) ke mikrokontroler dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
5V A A A P
ATMEGA16A
Gambar 3.5 Rangkaian skematik dari LCD ke Mikrokontroller
Gambar 3.6 Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari LCD
3.6 Flowchart Sensor
SISTEM AKTIF
INISIALISASI SENSOR
MODE SENSITIVITAS TINGGI
PEMBACAAN SENSOR
YA APAKAH UDARA
TERCEMAR?
TIDAK
UDARA BERSIH
POLUSI UDARA
BERHENTI
Gambar 3.7 Flowchart Sensor
Penjelasan Flowchart : Pada gambar 3.6 :
1. Inisialisasi Sensor (Sensor Warm-up) Pada saat power-on maka rangkaian akan berada dalam kondisi warm-up dengan waktu kurang lebih 3-5 menit untuk menyetabilkan tegangan dan kondisi sensor.
2. Mode Sensitivitas Tinggi (Initial High-Sensitive Operation) Rangkaian bekerja dengan sensitivitas yang lebih tinggi dari keadaan normalnya selama kurang lebih 3 menit setelah periode warm-up dan sensor lebih peka.
3. Operasi Normal Dalam keadaan ini sistem bekerja normal. Jika terdeteksi adanya polusi maka sistem akan mengeluarkan sinyal yang diterjemahkan ke dalam nyala LED. Mikroprosesor terus memantau perubahan dari sensor gas dan perubahan pada tombol – tombol pilihan mode. Input didapat dari sensor gas sebagai pendeteksi kualitas udara. Mikroprosesor akan memproses lebih lanjut input tegangan yang didapat dari sensor dan kemudian akan memutuskan apakah kondisi udara saat ini bersih atau terpolusi. Tampilan LED akan menunjukkan tingkat polusi udara saat ini.
4. Indikator LED Digunakan sebagai penunjuk tingkat kualitas udara, yang nyalanya diatur oleh mikroprosesor, tampilan LED akan menunjukkan kondisi udara saat ini.