Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Global

G. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Global

Perekonomian global merujuk pada ekonomi yang didasarkan pada ekonomi nasional semua negara di dunia atau masyarakat global. Ekonomi global penting untuk dipelajari karena di era globalisasi ini terdapat hubungan ekonomi yang kuat antara satu negara dengan negara lainnya. Ketergantungan antar negara ini mengakibatkan apabila salah satu negara dengan kegiatan ekonomi global yang tinggi terkena krisis maka akan berimbas pada ekonomi dunia. Ekonomi global dikecualikan dari daerah diluar bumi (planet selain bumi), potensi sumber daya alam yang belum terjamah dan barang-barang ilegal (narkotika, obat terlarang). Ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara biasanya dinilai dengan pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) Real, GDP perkapita, tingkat Inflasi, tingkat Pengangguran.

1. Sejarah Perkembangan Ekonomi Dunia

Pemain utama dalam ekonomi Global bergantian dari satu periode ke periode lainnya pada tahun 1980–1990 Uni Eropa, Amerika Serikat dan Jepang memimpin ekspansi ekonomi global. Pada tahun 1990 – 2000 Amerika Serikat menjadi pemain paling dominan dalam dominasi ekspansi ekonomi. Di tahun 2000 – 2010 negara berkembang dan negara emerging market mulai tumbuh pesat. Perlahan Amerika Serikat disusul pertumbuhan ekonominya oleh China.

2. Statistik Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Gross domestic product - Ranks in billion

1990 United States

United Kingdom

870,28 845,57 709,34 538,61 510,49 285,77 165,02 113,77 GDP per capita in US$

China Amerika Serikat Korea Selatan Jepang

Singapura Perancis Qatar

6.747,2 53.101,0 24.329,0 38.491,4 54.775,5 43.000,0 100.260,50 nodata Source: IMF World Economic Outlook, April 2014

3. Pertumbuhan Ekonomi di Beberapa Negara Di Dunia

a) China

Pertumbuhan ekonomi China berkembang pesat mulai dari tahun 1990 dan semakin gencar sekitar tahun 2010. Mulai dari tahun 2010 hingga saat ini, selain giat menarik investor, China juga aktif berinvestasi di dalam negeri maupun di luar negeri lewat perusahaan negara nya. Regulasi pemerintah yang mendukung investasi masuk, ketersediaan tenaga kerja dalam jumlah banyak dan murah membuat Perusahaan- perusahaan besar mulai berinvestasi dan memindahkan pabriknya ke China. Tak heran jika banyak barang yang kita beli bertuliskan made in China . Investasi langsung asing di China pada 2010 mencapai US$ 105,7 miliar . Sehingga pada tahun 2010, berdasarkan data dari Biro Statistik China (NBS), PDB China tumbuh 10,3% dari tahun sebelumnya. Secara umum kenaikan dan turunnya pertumbuhan GDP di China relatif stabil dan pertumbuhan China saat ini juga didukung oleh ekspor dan investasi yang besar di industri penghasil produk ekspor. Kemajuan China dalam kemampuannya memproduksi barang berandil besar dalam kemajuan perekonomian China.

Tingkat kemiskinan di China mengalami penurunan pada tahun 2010 yakni dari 452 juta orang menjadi 278 juta orang. Banyaknya orang miskin di China Ini karena China memiliki jumlah penduduk terbesar di Dunia. China diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia di tahun-tahun mendatang.

b) Singapura

Singapura merupakan negara yang sangat maju dan berhasil menerapkan ekonomi pasar bebas. Negara tersebut dikenal dengan lingkungannya yang terbuka dan bebas dari korupsi. Ekonomi Singapura sangat ramah bisnis dan dianggap sebagai yang terbaik sebagai pusat keuangan. Dasar ekonomi pasar dikembangkan sangat baik dan sangat didukung oleh barang ekspor dan impor. Singapura telah dihormati oleh persatuan perusahaan dan masuk dalam daftar Empat macan Asia yang mengatur pasar di Asia bersama dengan Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan. Produk pabrik canggih dengan definisi tinggi adalah penopang utama ekonomi Singapura. Industri manufaktur di seluruh bidang elektronik, teknik kimia, pengilangan minyak bumi, mechanical engineering , dan ilmu lainnya di negara yang mengembangkan kecanggihan teknologi. Sektor manufaktur di negara tersebut menyumbang hampir 26% terhadap GDP negara. Produksi wafer dunia pun 10% nya dihasilkan di Singapura. Untuk membuat Singapura menjadi pusat komersial dan wisatawan pemerintah telah melegalkan perjudian dan dua kasino telah dibangun di Marina dan Sentosa Selatan pada tahun 2005. Setelah PDB negara tersebut berkurang 6,8% pada tahun 2009, Singapura mendapatkan gelar pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan Singapura merupakan negara yang sangat maju dan berhasil menerapkan ekonomi pasar bebas. Negara tersebut dikenal dengan lingkungannya yang terbuka dan bebas dari korupsi. Ekonomi Singapura sangat ramah bisnis dan dianggap sebagai yang terbaik sebagai pusat keuangan. Dasar ekonomi pasar dikembangkan sangat baik dan sangat didukung oleh barang ekspor dan impor. Singapura telah dihormati oleh persatuan perusahaan dan masuk dalam daftar Empat macan Asia yang mengatur pasar di Asia bersama dengan Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan. Produk pabrik canggih dengan definisi tinggi adalah penopang utama ekonomi Singapura. Industri manufaktur di seluruh bidang elektronik, teknik kimia, pengilangan minyak bumi, mechanical engineering , dan ilmu lainnya di negara yang mengembangkan kecanggihan teknologi. Sektor manufaktur di negara tersebut menyumbang hampir 26% terhadap GDP negara. Produksi wafer dunia pun 10% nya dihasilkan di Singapura. Untuk membuat Singapura menjadi pusat komersial dan wisatawan pemerintah telah melegalkan perjudian dan dua kasino telah dibangun di Marina dan Sentosa Selatan pada tahun 2005. Setelah PDB negara tersebut berkurang 6,8% pada tahun 2009, Singapura mendapatkan gelar pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan

c) Amerika Serikat

Ekonomi Amerika Serikat (AS) adalah salah satu ekonomi terbesar di dunia. Produk Domestik Bruto (PDB) nominalnya tercatat sebesar $15,8 triliun pada tahun 2012 dan merupakan seperempat dari PDB nominal dunia. Sistem ekonominya yang berorientasi pasar, maka keputusan bisnis banyak dikendalikan oleh swasta individu dan perusahaan bisnis. Perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat menikmati keleluasaan lebih besar dibanding negara .Pada tahun 2009, nilai PDB Amerika Serikat mengalami penurunan menyusul krisis yang terjadi. Kemudian untuk membantu menyeimbangkan pasar finansial, Kongres Amerika Serikat mengeluarkan program penyelamatan senilai US$ 700 milyar yang dinamakan Troubled Asset Relief Program. Program tersebut digunakan oleh pemerintah untuk membeli ekuitas di sejumlah bank dan perusahaan industri di Amerika Serikat yang kebanyakan telah kembali lagi ke tangan pemerintah pada awal 2011. Pada tahun 2010, nilai pertumbuhan PDB Amerika Serikat mencapai 2,8% dan meningkat pada tahun 2011. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa kebijakan moneter yang tidak ketat, pertumbuhan kredit, dan peningkatan kepercayaan konsumen dan perusahaan yang ada, akan membuat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat akan makin cepat naik beberapa tahun kedepan. Di Amerika Serikat, pada tahun 2010, angka kemiskinan di Amerika Serikat merupakan tertinggi dalam 52 tahun terakhir. Hal ini dilaporkan dari hasil penelitian terbaru oleh Institut Brookings. Sedangkan di Perancis, tingkat pengangguran dan kemiskinan dari tahun 2009-2011 terus meingkat.

d) Jepang

Ekonomi pasar bebas dan terindustrisasi Jepang merupakan ketiga terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina dalam istilah paritas daya beli internasional. Ekonominya sangat efisien dan bersaing dalam area yang berhubungan ke perdagangan internasional. Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia dari 1960-an ke 1980-an, ekonomi Jepang merosot secara drastis pada awal 1990-an, ketika "ekonomi gelembung" jatuh. Persediaan kepemimpinan industri dan teknisi, pekerja yang berpendidikan tinggi dan bekerja keras, tabungan dan invesatasi besar dan promosi intensif pengembangan industri dan perdagangan internasional telah memproduksi ekonomi industri yang matang. Nilai GDP Jepang untuk 2010 berada pada angka US$ 5,47 trilyun, turun 1.1% dibanding tahun 2009 dan 7% lebih rendah dibandingkan angka GDP China. Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah karena Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, menguasai teknologi, pantang menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani, dan sangat berdisiplin. Data dari PBB ditahun 2011 menunjukkan Jepang memiliki GDP perkapita US$ 37.039 dan GNP perkapita US$ 30.455. Dengan demikian, Jepang berada diurutan ke-21 negara dengan GDP dan GNP perkapita terbesar di dunia. pemerintah Jepang memiliki kepedulian tinggi dalam mengembangkan lembaga pendidikan alternatif untuk memfasilitasi sumber daya manusianya yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara umum. Dengan demikian, angka kemiskinan di negara tersebut tergolong rendah. Namun walaupun begitu, berdasarkan survei oleh Kementerian Tenaga Kerja Jepang, selama tahun 2008 hingga tahun 2010, diperkirakan jumlah keseluruhan pegawai sementara yang sudah atau akan kehilangan pekerjaan mencapai 250.291 orang. Selain angka pengangguran yang tinggi, Jepang masih menghadapi masalah deflasi yang merupakan pertanda pelemahan daya beli masyarakat.

e) India

Ekonomi India adalah ekonomi terbesar kesembilan di dunia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) nominal dan yang terbesar ketiga berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja (PPP).Negara tersebut adalah anggota G-20 dan juga anggota BRICS. Pada tahun 2011, PDB PPP per kapita India tercatat sebesar $3.703 Miliar (IMF), yang membuatnya menduduki peringkat 127 di dunia. Dengan demikian pemasukan ekonomi mereka tergolong ke dalam kelas menengah ke bawah. Ekonomi india cukup memberi pengaruh pada perekonomian Asia. Sayangnya jurang kemiskinan di India masih sangat tinggi. Tingkat pengangguran pun tergolong tinggi karena memang populasi penduduknya salah satu terbanyak di dunia. India memiliki tenaga kerja sebanyak 509.3 juta.

f) Korea Selatan

Ekonomi Korea Selatan merupakan terbesar kedua belas berdasarkan PDB, yakni mencapai lebih dari $ 1 Trilyun. Korea Selatan tergabung dalam beberapa organisasi ekonomi internasional seperti G-20 ekonomi utama, APEC, WTO dan OECD. Pertumbuhan ekonominya yang sangat cepat membuat negara ini dikenal dengan sebutan Macan Asia dan dikategorikan sebagai salah satu negara yang akan menguasai perekonomian dunia di grup Next Eleven, pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat ini sering dijuluki dengan istilah Keajaiban di Sungai Han . Ekspor Korea Selatan menduduki tempat kedelapan terbesar di dunia, sementara nilai impornya menduduki tempat kesepuluh terbesar di dunia. Industri Korea Selatan bergerak dengan pesat terutama atas permintaan produk elektronik. Otomotif, Industri hiburan dan telekomunikasi juga menjadi industri andalan di Korea Selatan. Perkembangan ekonomi korea tidak lepas dari perananan perusahaan-perusahaan raksasa mereka seperti samsung, LG, Hyundai, dll. Korea Selatan fokus pada pendidikan dan R&D sehingga produknya laku keras di pasaran karena sangat inovatif. Korea diprediksi akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi besar di Asia menemani Jepang dan China.

4. Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Global (Global crisis of 2007–2008)

Krisis ekonomi Amerika diawali karena adanya dorongan untuk konsumsi ( propincity to Consume ). Rakyat Amerika hidup dalam konsumerisme di luar batas kemampuan pendapatan yang diterimanya. Mereka hidup dalam hutang, belanja dengan kartu kredit, dan kredit perumahan. Akibatnya lembaga keuangan yang memberikan kredit tersebut bangkrut karena kehilangan likuiditasnya, karena piutang perusahaan kepada para kreditor perumahan telah digadaikan kepada lembaga pemberi pinjaman. Pada akhirnya perusahaan –perusahaan tersebut harus bangkrut karena tidak dapat membayar seluruh hutang-hutangnya yang mengalami jatuh tempo pada saat yang bersamaanKrisis ekonomi global diawali pada 15 September 2008 yang menjadi catatan kelam sejarah perekonomian Amerika Serikat, kebangkrutan Leman Brothers yang merupakan salah satu perusahaan investasi atau bank keuangan senior dan terbesar ke 4 di Amerika serikat menjadi awal dari drama krisis keuangan di Amerika Serikat tersebut.

Kondisi bursa dan pasar keuangan secara global telah mengalami tekanan yang sangat berat. Lembaga-lembaga keuangan raksasa mulai bertumbangan akibat nilai investasi mereka jeblok. Banyak diantara lembaga-lembaga keuangan yang sudah berusia lebih dari seratus tahun tersebut harus meminta penyelamatan keuangan mereka apabila tidak mau gulung tikar.

Bahkan Fannie Mae dan Freddie Mac, sebagai lembaga penyalur kredit terbesar di AS dengan nilai kredit mencapai sekitar USD 5 triliun, juga harus diselamatkan oleh Pemerintah. Celakanya apa yang terjadi di Amerika Serikat dengan cepat menyebar dan menjalar keseluruh dunia. Hanya beberapa saat setelah informasi runtuhnya pusat keuangan dunia di Amerika, transaksi bursa saham diberbagai belahan dunia seperti Hongkong, China, Australia, Singapura, Korea Selatan, dan Negara lainnya mengalami penurunan drastis, bahkan Bursa Saham Indonesia (BEI) harus disuspend selama beberapa hari. Selain keadaan yang memprihatinkan di lingkungan bursa saham, nilai tukar mata uang di Asia dan Australia pun ikut melemah terhadap dolar AS. Hal ini lebih dikarenakan kekhawatiran investor asing yang menarik kembali investasinya sehingga menukarkannya ke dalam dolar AS, sehingga mata uang lokal menjadi tertekan. Globalisasi ekonomi mengakibatkan mudahnya modal keluar dan masuk di sebuah negara, akibat kemudahan ini pula saat terjadi krisis dengan mudah modal dapat ditarik keluar seketika sehingga terjadi krisis. Pada tahun 2008-2009 pertumbuhan ekonomi banyak negara didunia mengalami pertumbuhan negatif. Tingkat PHK meningkat sehingga jumlah pengangguran di banyak negara bertambah. Meskipun demikian tidak semua negara terkena dampak krisis ini. Beberapa negara seperti Indonesia, China dan Jepang cukup tahan ketika terjadi krisis ini.