UMUM lanjutan c. Karyawan, Direksi dan Komisaris lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2008 dan 30 Juni 2007 Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 8

1. UMUM lanjutan c. Karyawan, Direksi dan Komisaris lanjutan

Direksi Direktur Utama Eteng Ahmad Salam Direktur Operasi dan Marketing Eddy Sjahbuddin Direktur Administrasi dan Keuangan Hendri S. Suardi Pada tanggal 30 Juni 2007, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Iin Arifin Takhyan Komisaris Sahat Manuntun Hari Kustoro Komisaris Tamsil Ambismar Komisaris Anton Sugiono Komisaris Hariyoto Pringgo Sudirdjo Direksi Direktur Utama Rudy Radjab Direktur Operasi Eddy Sjahbuddin Direktur Pengembangan Usaha Dixie Bastian Direktur Administrasi dan Keuangan Hendri S. Suardi Pada tanggal 30 Juni 2008, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua: - Surat Indrijarso Anggota: - Sahat Manuntun Hari Kustoro - Zainal Ariffin - Farida Meutia Pada tanggal 30 Juni 2007, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua: - Sahat Manuntun Hari Kustoro Anggota: - Zainal Ariffin - Farida Meutia Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2008 dan 30 Juni 2007 adalah Heru Samodra dan Haris Syahrudin. Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 1.998 dan 2.035 orang karyawan tetap masing- masing pada tanggal 30 Juni 2008 dan 30 Juni 2007. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2008 dan 30 Juni 2007 Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi lanjutan Laporan keuangan konsolidasi terlampir, kecuali laporan arus kas konsolidasi, disusun secara akrual berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar harga yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas, tanah yang tidak digunakan untuk usaha dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali dicatat berdasarkan nilai revaluasi. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Laporan arus kas konsolidasi, disajikan dengan menggunakan metode langsung direct method, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dimiliki oleh Perusahaan, baik secara langsung danatau tidak langsung, dengan kepemilikan saham lebih dari 50,00 adalah sebagai berikut: Persentase Kepemilikan Tahun Jumlah Aktiva Perolehan 30 Juni 2008 30 Juni 2007 Kegiatan Usaha Domisili Pendirian 30 Juni 2008 30 Juni 2007 Kepemilikan langsung PT EWS Oilfield Jasa kerja ulang sumur Jakarta 1984 - 99,00 - 317.998 Services EWS 1 minyak dan gas bumi migas serta perbaikan dan inspeksi peralatan PT Sinarriau Drillindo Jasa pengeboran minyak Pekanbaru 1994 - 99,50 - 43.528 SRD 1 PT Elnusa Geosains Jasa perekaman, pengolahan Jakarta 1995 - 98,00 - 424.178 GSC 1 dan interpretasi Geophisic data seismik PT Elnusa Drilling Jasa pengeboran sumur Jakarta 2004 - 99,00 - 397.265 Services EDS 1 migas terpadu PT Sigma Cipta Utama Jasa penyimpanan, Jakarta 1980 99.96 69,70 114.059 49.823 SCU pengelolaan dan pemutakhiran data migas PT Elnusa Telematika Jasa teknologi informasi Jakarta 1984 - 98,87 - 46.054 ETA dahulu PT Elnusa Multi Industri Komputer 2 PT Elnusa Rentrakom Penyewaan pesawat Jakarta 1996 - 99,67 - 11.412 RKM 2 komunikasi radio dan operator radio trunking PT Purna Bina Nusa Jasa penguliran dan Batam 1982 84,50 53,45 79.705 58.144 PBN perdagangan pipa serta pabrikasi PT Elnusa Petrofin SPBU, depo, transportasi dan Jakarta 1996 99,83 99,83 74.815 62.247 EPN perdagangan BBM dan bahan kimia PT Elnusa Patra Ritel SPBU migas Jakarta 1996 98,00 98,00 1.306 1.318 EPR PT Patra Nusa Data Perolehan dan pengelolaan Jakarta 1997 70,00 82,00 74.755 62.497 PND data eksplorasi dan produksi migas Elnusa Bangkanai Eksplorasi dan produksi British Virgin 2003 100,00 100,00 8.202 6.529 Energy Ltd. EBE migas Islands 1 Efektif sejak tanggal 31 Oktober 2007 melakukan penggabungan usaha ke PT Elnusa Catatan 3b. 2 Efektif sejak tanggal 1 November 2007 melakukan penggabungan usaha ke PT Sigma Cipta Utama Catatan 3c. 3 Kepemilikan GSC pada PT Geosains dijual pada tanggal 30 Oktober 2007 Catatan 6g. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2008 dan 30 Juni 2007 Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi lanjutan Akun-akun EBE, Anak perusahaan yang berkedudukan di British Virgin Islands, dijabarkan dalam mata uang Rupiah untuk tujuan konsolidasi dengan dasar sebagai berikut: Akun-akun aktiva dan kewajiban dan Laba Rugi -Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca Akun-akun ekuitas -Kurs historis Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan yang digunakan adalah sebagai berikut: Rupiah Penuh Aktiva dan Kewajiban Laba Rugi 30 Juni 2008 30 Juni 2007 30 Juni 2008 30 Juni 2007 1 Dolar AS 9.310 8.828 9.310 8.828 Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing akun neraca dan laporan laba rugi Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh Perusahaan disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian Ekuitas di neraca konsolidasi. Semua saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup. Berdasarkan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih antara biaya perolehanpenerimaan atas aktiva bersih yang diperoleh danatau dijual dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dan disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian Ekuitas di neraca konsolidasi. Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas pada Anak PerusahaanPerusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat penyertaan Perusahaan pada Anak perusahaan dengan bagian proporsional atas nilai wajar aktiva bersih Anak perusahaan yang bersangkutan yang timbul akibat perubahan pada ekuitas Anak perusahaan, dan bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan terkait, dicatat dan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi” pada bagian Ekuitas di neraca konsolidasi. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2008 dan 30 Juni 2007 Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan c. Penyertaan Saham