CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2008 dan 30 Juni 2007
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
13
2.  IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan h.  Biaya Dibayar di Muka
Biaya  dibayar  di  muka  diamortisasi  menggunakan  metode  garis  lurus  selama  masa  manfaat masing-masing biaya. Biaya dibayar di muka yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun disajikan
sebagai bagian dari “Aktiva Lain-lain” dalam Aktiva Tidak Lancar pada neraca konsolidasi.
i. Aktiva Tetap
Aktiva  tetap  dinyatakan  sebesar  biaya  perolehan,  kecuali  aktiva  tetap  tertentu  milik  Perusahaan telah  dinilai  kembali  berdasarkan  peraturan  Pemerintah,  dikurangi  akumulasi  penyusutan.
Penyusutan,  kecuali  untuk  tanah  yang  tidak  disusutkan,  dihitung  dengan  menggunakan  metode garis  lurus  straight-line  method  berdasarkan  taksiran  manfaat  ekonomis  aktiva  tetap  sebagai
berikut:
Tahun Bangunan, prasarana dan instalasi
4 - 20 Mesin dan peralatan
4 - 10 Perabotan dan perlengkapan kantor
2 -   5 Alat transportasi
2 -   5 Konstruksi baja
10 Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat
terjadinya;  pemugaran  dan  penambahan  dalam  jumlah  signifikan,  dikapitalisasi  ke  akun  aktiva tetap  yang  bersangkutan.  Aktiva  tetap  yang  sudah  tidak  digunakan  lagi  atau  yang  dijual,  nilai
tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Sesuai  dengan  PSAK  No.  47,  “Akuntansi  Tanah”,  semua  biaya  yang  terjadi  sehubungan  dengan perolehan hak  atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah
sebagai  bagian  dari  akun  ”Aktiva  Lain-lain”  dalam  Aktiva  Tidak  Lancar  pada  neraca  konsolidasi. Biaya  tersebut,  yang  meliputi  antara  lain,  biaya  perizinan,  biaya  survei  dan  pengukuran  lokasi,
biaya  notaris  dan  pajak-pajak  yang  berhubungan  dengan  perolehan  tanah  tersebut,  diamortisasi selama  masa  hak  atas  tanah  yang  bersangkutan.  PSAK  No. 47  juga  menyatakan  bahwa  tanah
tidak diamortisasi, kecuali dalam kondisi persyaratan tertentu.
Selanjutnya,  PSAK  No.  48,  “Penurunan  Nilai  Aktiva”,  mengharuskan  nilai  aktiva  dikaji  ulang  atas kemungkinan  penurunan  pada  nilai  wajarnya  yang  disebabkan  oleh  peristiwa  atau  perubahan
keadaan yang menyebabkan nilai tercatat aktiva mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai biaya tahun berjalan.
j. Sewa Guna Usaha