CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2008 dan 30 Juni 2007
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
15
2.  IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
o.  Dana Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan lanjutan Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang mencakup seluruh karyawan
tetap yang memenuhi syarat yang dikelola oleh Dana Pensiun  Elnusa Dapenusa. Sumber dana pensiun berasal dari iuran Perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 22,50 dan 7,50
dari upah pokok pensiun karyawan. Sejak tanggal 1 April 1996, Perusahaan tidak lagi memberikan kontribusi  kepada  Dapenusa,  karena  manajemen  berpendapat  bahwa  jumlah  aktiva  Dapenusa
untuk program pensiun telah melebihi kewajiban aktuaria Perusahaan. Selain program pensiun manfaat pasti, Perusahaan menyelenggarakan program tunjangan hari tua
dalam  bentuk  pesangon  “Program  Tabel  Besar”  yang  mencakup  seluruh  karyawan  tetap  yang memenuhi  syarat  yang  diberikan  pada  akhir  masa  kerja.  Perusahaan  telah  membentuk  yayasan
untuk  mengelola  dana  hari  tua  tersebut  dengan  nama  Yayasan  Tabungan  Hari  Tua  Karyawan Elnusa.  Tunjangan  hari  tua  tersebut  dibayar  berdasarkan  gaji  pokok  terakhir  berikut  tunjangan
karyawan  dan  lamanya  karyawan  bekerja.  Sumber  dana  tunjangan  hari  tua  berasal  dari  iuran Perusahaan sebesar 22,50 dari upah pokok pensiun dan 12,50 dari upah tetap.
Anak perusahaan kecuali EWS, EPR, SRD, PBN dan EBE menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang mencakup seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat yang dikelola oleh Dana
Pensiun  Lembaga  Keuangan  BNI  dan  Asuransi  Syariah  Takaful  Indonesia.  Iuran  dana  pensiun yang  ditanggung  oleh  Anak  perusahaan  dan  karyawannya  masing-masing  sebesar  22,50  atau
10,00 dan 7,50 atau 5,00 dari upah pokok pensiun karyawan.
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2004, “Imbalan Kerja”, untuk  mengakui  kewajiban  diestimasi  atas  imbalan  kerja  karyawan  sesuai  UU  No.  132003.
Berdasarkan  PSAK  No.  24  Revisi  2004,  perhitungan  kewajiban  diestimasi  atas  imbalan  kerja karyawan  berdasarkan  UU  No.  132003  ditentukan  dengan  menggunakan  metode  aktuarial
“Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun
pelaporan  sebelumnya  melebihi  jumlah  yang  lebih  besar  antara  10,00  dari  nilai  kini  kewajiban imbalan pasti dan 10,00 dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau
kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
p.  Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan.  Pada tanggal neraca, aktiva dan  kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi
selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Pada  tanggal  30  Juni  2008  dan  30  Juni  2007,  kurs  yang  digunakan  Perusahaan  dan  Anak perusahaan masing-masing adalah sebagai berikut:
30 Juni 2008 30 Juni 2007
Dolar AS AS1 9.310
8.828 Dolar Singapura Sin1
6.833 5.772
Euro Euro1 14.465
11.855
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2008 dan 30 Juni 2007
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
16
2.  IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan q.  Beban Pajak