Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Kasta

2) Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Kasta

Masyarakat kasta menuntut pembedaan antargolongan

Tahukah Kamu?

yang lebih tegas lagi. Hubungan antargolongan adalah

Menurut Lumberg, kasta adalah

tabu, tertutup, bahkan dapat dihukum masyarakatnya.

suatu kategori di mana para ang-

Hal demikian terjadi pada masyarakat kasta di India. Istilah

gotanya ditunjuk dan ditetapkan sta- tus yang permanen dalam hierarki

untuk kasta di India adalah yati, dan sistemnya disebut

sosial, serta hubungan antarmereka

dengan varna. Menurut kitab Reg Weda dalam masyarakat

dibatasi sesuai dengan statusnya.

India Kuno dijumpai empat varna yang tersusun secara hierarkis dari atas ke bawah, yaitu brahmana, ksatria,

vaisya, dan sudra. Kasta brahmana adalah kasta yang terdiri atas para pendeta dan dipandang sebagai kasta tertinggi. Ksatria merupakan kasta yang terdiri atas para bangsawan dan tentara, serta dipandang sebagai kelas kedua. Vaisya merupakan kasta yang terdiri atas para pedagang, dan dipandang sebagai lapisan ketiga. Sedangkan sudra merupakan kasta yang terdiri atas orang- orang biasa (rakyat jelata). Di samping itu terdapat orang- orang yang tidak berkasta atau tidak termasuk ke dalam varna . Mereka itu adalah golongan paria.

Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasikan bahwa ciri-ciri kasta adalah sebagai berikut.

a) Keanggotaan berdasarkan kewarisan atau kelahiran. Dalam kasta, kualitas seseorang tidak menjadi sebuah perhitungan.

b) Keanggotaan berlangsung seumur hidup, kecuali jika

dikeluarkan dari kastanya.

c) Perkawinan bersifat endogen dan harus dipilih orang yang sekasta. Seorang laki-laki dapat menikah dengan perempuan yang kastanya lebih rendah, tetapi tidak dapat menikah dengan perempuan yang memiliki kasta lebih tinggi.

26 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI 26 Sosiologi SMA dan MA Kelas XI

e) Kesadaran keanggotaan suatu kasta tampak nyata antara lain pada nama kasta, identifikasi anggota pada kastanya, dan penyesuaian yang ketat terhadap norma kasta.

f) Terikat oleh kedudukan-kedudukan yang secara tradisional ditetapkan. Artinya kasta yang lebih rendah kurang mendapatkan akses dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan, apalagi menduduki jabatan penting dalam pemerintahan.

g) Prestise suatu kasta benar-benar diperhatikan.

h) Kasta yang lebih rendah merupakan bagian dari kasta yang lebih tinggi, sehingga dalam kesehariannya dapat dikendalikan secara terus-menerus.

Di Indonesia, stratifikasi sosial berdasarkan kasta dapat kita jumpai pada masyarakat Bali. Namun demikian, pengkastaannya tidak terlalu kaku dan tertutup seperti halnya di India. Pengkastaan di Bali disebut dengan wangsa . Adapun stratifikasi sosialnya adalah sebagai berikut.

a) Brahmana, merupakan tingkatan kasta tertinggi di Bali. Biasanya kasta ini diduduki oleh para pemuka agama. Gelar bagi orang-orang yang termasuk dalam kasta ini adalah Ida Bagus untuk laki-laki dan Ida Ayu untuk perempuan.

b) Ksatria, merupakan tingkatan kedua setelah brahmana. Biasanya yang menduduki kasta ini adalah para bangsawan. Gelar bagi orang-orang yang termasuk dalam kasta ini adalah Cokorda, Dewa, atau Ngahan.

c) Waisya, merupakan tingkatan ketiga setelah ksatria. Gambar 1.17 Seorang pendeta Hindu Biasanya yang menduduki kasta ini adalah para

yang bertugas memimpin

pedagang. Gelar bagi orang-orang yang termasuk upacara, doa, dan mantra

termasuk dalam kasta

dalam kasta ini adalah Bagus atau Gusti.

brahmana.

d) Sudra, merupakan tingkatan paling rendah dalam Sumber: www.geogle.com sistem kasta di Bali. Biasanya kasta ini diduduki oleh para pekerja atau buruh. Gelar bagi orang-orang yang termasuk dalam kasta ini adalah Pande, Kbon, atau Pasek.