Mengembangkan Kesadaran Peranan

6. Mengembangkan Kesadaran Peranan

Setiap individu sebagai anggota masyarakat mempunyai peranan masing-masing yang disesuaikan dengan status atau kedudukan yang dimilikinya. Misalnya kamu sebagai seorang siswa di sekolah mempunyai peranan untuk menghormati guru, mematuhi tata tertib sekolah, memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan guru, dan lain-lain. Contoh lainnya adalah dalam suatu perusahaan, seorang pimpinan mempunyai peranan untuk mengayomi dan membimbing bawahannya, sedangkan bawahannya mempunyai peranan untuk menaati dan menjalankan perintah pimpinannya. Dengan kesadaran akan peranan yang harus dilaksanakan sebagaimana mestinya tersebut, tidak akan terjadi saling memusuhi, atau sampai bertikai hanya mmpermasalahkan kedudukan. Jika semua telah menyadari adanya peranan yang dimiliki dan dapat dijalankan sebagaimana mestinya, maka prasangka dan sikap emosional dari orang lain akan hilang dengan sendirinya.

Gambar 5.11 Adanya kesadaran akan peran masing-masing anggota dalam kelompok masyarakat dapat membawa pada integrasi sosial.

Sumber: Dokumen Penerbit

Tugas Individu

1. Tunjukkan beberapa sikap sebagai wujud toleransi antarumat beragama yang harus kamu kembangkan dalam masyarakat multikultural seperti negara kita ini agar tercipta kerukunan antarumat beragama sebagai modal integrasi sosial!

2. Tunjukkan beberapa sikap nasionalisme yang dapat kamu lakukan di lingkungan sekolah guna mewujudkan persatuan dan kesatuan demi terciptanya integrasi sosial!

Sosiologi SMA dan MA Kelas XI

Rangkuman

x Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat di mana di dalamnya terdapat

beraneka ragam bentuk budaya yang dapat dilihat dari perbedaan suku bangsa, agama, ras, dan yang lainnya.

x Konsekuensi yang muncul akibat adanya masyarakat multikultural adalah terciptanya integrasi sosial dan konflik sosial. x Integrasi sosial adalah suatu proses penyatuan antara dua unsur atau lebih yang

mengakibatkan terciptanya suatu keinginan yang berjalan dengan baik dan benar. x Menurut William F. Ougburn dan Meyer Nimkoff, syarat berhasilnya integrasi sosial adalah sebagai berikut. – Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil mengisi kebutuhan satu sama

lain. – Telah dicapai konsensus bersama mengenai nilai-nilai dasar yang dijadikan acuan

utama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. – Nilai-nilai dan norma-norma dasar tersebut telah hidup dan berkembang cukup

lama dan konsisten, serta tidak berubah-ubah. – Masing-masing individu dan kelompok sosial yang berbeda-beda mau dan mampu

mengendalikan diri, dan saling menyesuaikan diri satu sama lain. – Selalu menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan untuk keselamatan

bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. – Masing-masing pihak merasa memajukan pergaulan yang komunikatif dan

akomodatif demi mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. x Tahapan proses integrasi sosial adalah tahap akomodasi, kerja sama, koordinasi, dan asimilasi. x Ada beberapa kekuatan yang relevan dan fungsional dalam proses integrasi sosial,

yaitu homogenitas kelompok, besar kecilnya kelompok, perpindahan fisik, serta efektivitas dan efisiensi komunikasi.

x Beberapa faktor yang menghambat proses integrasi sosial adalah primordialisme, etnosentrisme, diskriminasi, dan politik aliran. x Konflik adalah proses sosial yang disosiatif atau proses yang memecah belah.

x Interseksi adalah persilangan atau pertemuan atau titik potong keanggotaan anggota-

anggota dari dua suku bangsa atau lebih dalam kelompok-kelompok sosial di dalam suatu masyarakat majemuk.

x Konsolidasi adalah penguatan atau peneguhan keanggotaan anggota-anggota

masyarakat dalam kelompok-kelompok sosial melalui tumpang tindih keanggotaan. x Konsekuensi interseksi dan konsolidasi dalam masyarakat di antaranya adalah sebagai berikut.

– Proses interseksi dapat meningkatkan saling pengertian antarindividu yang berbeda

ciri badaniah dan latar belakang sosial dan budaya. – Proses interseksi dapat menyebabkan luntur atau hilangnya identitas individual

anggota kelompok sosial, karena setiap anggota mengesampingkan identitas individual dan mengedepankan persamaannya dengan anggota kelompok atau identitas bersama dalam kelompoknya.

– Proses konsolidasi dapat meningkatkan solidaritas di antara anggota kelompok.

Konsekuensi Sosial dalam Masyarakat Multikultural

– Proses konsolidasi dapat menjadi potensi konflik dengan kelompok-kelompok atau golongan-golongan lain, karena menajamnya identitas kelompok atau golongan.

– Proses konsolidasi dapat memperkuat rasa persatuan antarkomponen atau kebudayaan masyarakat dengan mengedepankan identitas nasional. x Beberapa sikap kritis yang dikembangkan untuk menghadapi segala bentuk

konsekuensi timbulnya masyarakat multikultural di antaranya adalah mengembangkan sikap toleransi, menegakkan fungsi hukum, mengembangkan sikap nasionalisme meninggalkan sikap primordialisme, menyelesaikan konflik secara akomodatif, dan mengembangkan kesadaran peranan.