Upacara Kalyana Mohotsava

3.6.3 Upacara Kalyana Mohotsava

Upacara Kalyana Mohotsava dilakukan pada pukul 17.00 di dalam kuil. Secara sederhana umat Hindu mengatakan upacara ini denga arti perkawinan simbolis antara Dewa Wisnu dengan Shri Padmawati dan Shri Aandaal. Upacara ini juga memiliki tahapan- tahapan, yaitu:

1. Visvakshena Aaradhana Tahapan ini dilakukan bertujuan untuk menghadirkan Utsava Murti (Shri Wishnu Ganapati) dalam prosesi Yagasala. Pada tahap ini pendeta mengharapkan kehadiran Dewa Ganapati / Ganesha denga cara mengumandangkan doa-doa yang menyenangkan hati-Nya diiringi dengan alunan musik Nagasvharam, Thavil dan Sruti box. Pada saat ini juga, pendeta memakai beberapa benda seperti daun mangga yang memiliki arti para dewa yang suci, lampu Dipam sebagai simbol pengarah kegiatandan hantaran dari para Bhakta. Dalam mengumandangkan doa-doa kepada Dewa Ganapati / Ganesha , para Bhakta juga mengambil peran. Para Bhakta duduk bersila dengan sikap menyembah diselingi dengan kumandang doa yang mereka sampaikan. Pada saat acara ini juga pendeta selaku pemimpin upacara mengucapkan mantra.

Om Ekadantaya Vidmahe Vakkratundaya Dheemahi Tanno Danti Prachodayat"

Yang artinya : Kita mempersembahkan pikiran kita kepada satu gading Tuhan Kita berdoa diatas-Nya yang memiliki peti berliku Semoga gading-Nya membawa kita ke jalan yang benar

Gambar 3.18 Pendeta dan Bhakta berdoa kepada Dewa Ganesha

2. Rakshabandhana puja Tahapan ini merupakan proses pemujaan terhadap benang suci dengan membacakan mantra Dewa yang bertujuan agar yang memakainya tidak lupa akan kewajibannya dan dilindungi. Disaat melaksanakan proses ini pendeta selaku pemimpin upacara membunyikan lonceng Vaishnavaism serta menghidupkan Dupam dan membakar kapur barus agar mantra yang dikumandangkan diterima oleh para dewa.

Gambar 3.19 Proses pemujaan

3. Puja (Aaradhana)

Pada tahapan ini pendeta dan Bhakta mengumandangkan doa dan pujian kepada Dewa Wisnu (Balaji) beserta kepada kedua saktinya yaitu Shri Padmawati dan Shri Aandaal. Disamping itu Bhakta juga membawa persembahan berupa buah, bunga, benang suci dan kain suci sebagai ungkapan rasa syukur dan keagungan Sang Hyang Widhi. Pada tahapan ini arca Dewa Wisnu berhadapan dengan arca kedua saktinya Yaitu Shri Padmawati dan Shri Aandaal. Pada tahapan upacara ini pendeta mengucapkan matra yang berbunyi:

Om Nirnajanaya Vidmahe Nirapasaya Dheemahe

Thanno Srinivasa Prachodayath Yang artinya : Mari berdoa pada dewa yang adalah kebenaran kekal Tuhan yang tidak memiliki batasan

Memberikan kita kebijaksanaan Dan biarkan Tuhan Srinivasa menerangi pikiran kita.

Om Mahalakshmyai cha vidmahe Vishnu patnyai cha dhimahi Tanno Lakshmihi prachodayat

Yang artinya : Mari berdoa kepada Tuhan yang agung Sri Lakshmi

Istri dari Sri Maha Wishnu Semoga Dewi Lakshmi berkilau

Menginspirasi dan menerangi pikiran dan pemahaman kita.

Gambar 3.20 Pemujaan terhadap Dewa Wisnu

4. Rakshabandhanam Pada tahap ini pendeta dan Bhakta melaksanakan proses mengikat benang suci (Kanganam) yang tadinya telah didoakan di pergelangan tangan mereka yang bekerja selama prosesi upacara berlangsung. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar mereka yang bekerja dalam upacara ini memiliki perasaan terikat dan berkewajiban melaksanakan upacara dengan sebaik mungkin agar nantinya berkenan di hadapan Sang Hyang Widhi.

5. Nuthana Vasram Pada tahap ini dilakukan proses pemakaian pakaian yang berasal dari kain sutra kepada Dewa Wisnu dan kedua saktinya yaitu Shri Padmawati dan Shri Aandaal. Kain yang dipakaikan telah terlebih dahulu didoakan dan disucikan. Kain yang dipakaikan pada Dewa dan Dewi berasal dari kain persembahan Bhakta. Para Bhakta percaya bahwa melalui persembahan yang mereka berikan, maka mereka akan mendapat berkat yang melimpah dari Sang Hyang Widhi.

Gambar 3.21 Proses pemakaian pakaian arca Dewa dan Dewi

6. Maha Sankalpam

Tahapan ini dilaksanakan untuk memohon pemberkatan bagi Bhakta yang hadir beserta dengan keluarga dan kerabatnya, kepada Sang Hyang Widhi .

7. Mangala Sutra Puja Pada tahap ini pendeta dan Bhakta mengumandangkan doa yang untuk memuja tanda suci perkawinan. Pada tahap ini pendeta mengumandangkan doa melalui perantaraan Dupam karena dipercaya bahwa Dupam merupakan sarana pengantar doa bagi Sang Hyang Widhi.

Gambar 3.22 Dewa Wisnu beserta Shri Padmawati dan Shri Aandaal

8. Egnopavitham Dharana puja Upacara ini merupakan rangkaian upacara puja kepada dewa dan dewi yang akan dikawinkan secara simbolis. Terdiri atas :

a. Pemujaan pemakaian benang suci untuk Dewa Balaji (Wisnu)

b. Pemujaan pemakaian kalung bunga secara silang antara Dewa Balaji (Wisnu) dengan Shri Padmawati dan Shri Aandaal

c. Pemujaan ketika penyatuan arca Dewa Balaji (Wisnu) dengan arca Shri Padmawati dan Shri Aandaal

Gambar 3.23 Arca Dewa dan Dewi telah disatukan

9. Aksatarophana Pemujaan dengan beras kuning untuk dewa dan dewi yang dikawinkan. Pada saat proses ini berlangsung, pendeta mengucapkan mantra yang berisi:

Mangalyam Tanthunamena Mamajiwane Hethuna Kante Batnami twabage Twamjiwa Saratham Satam

Yang artinya : Dengan ikatan suci yang telah dilaksanakan pasangan ini hidup seratus tahun lamanya dan hanya dapat dipisahkan oleh kematian yang abadi.

10. Rathavot savam (Proses arak-arakan arca Dewa dan Dewi)

Pada tahap ini arca Dewa dan Dewi yang telah dikawinkan secara simbolis, diarak ke jalan sesuai dengan rute yang telah ditentukan. Hal ini Pada tahap ini arca Dewa dan Dewi yang telah dikawinkan secara simbolis, diarak ke jalan sesuai dengan rute yang telah ditentukan. Hal ini

Gambar 3.24 Arak-arakan dewa dan dewi yang telah dikawinkan simbolis

Gambar 3.25 Arca dewa dan dewi saat diarak

Setelah semua rangkaian upacara yang dilakukan selesai, arak-arakan pun kembali ke kuil. Pada saat semua rombongan sampai di kuil, pendetapun mengakhiri upacara. Upacara selesai pada pukul 23.00.