Komponen Upacara

3.4 Komponen Upacara

3.4.1 Saat Upacara

Upacara Mandalabhisekam dilaksanakan setiap kali pertama pembangunan kuil yang baru dibangun. Upacara ini dilakukan selama 13 hari, dimana selama 12 hari para Bhakta akan rutin mengadakan doa yang dimulai pada pukul 18.00 hingga 20.00. Pada hari ke-13, upacara Mandalabhisekam merupakan puncak upacara, setelah upacara peletakan arca-arca dewa dilakukan, selanjutnya dilakukan dua tahap upacara pada hari yang bersamaan. Tahap pertama dilakukan pada pukul 08.00 - 12.30 yaitu upacara 108 Kalasa Thirumanjana dan tahap ke-dua akan dilakukan pada jam 17.00 - 20.00 yaitu upacara Kalyana Mohotsava.

3.4.2 Benda-benda dan Bahan-bahan Upacara

Menurut umat Hindu benda-benda yang dipakai pada saat pelaksanaan upacara Mandalabhisekam memiliki makna dan fungsi tertentu dan dipercayai dapat menjadi sarana penyampai pesan dan maksud bagi yang mereka sembah yaitu Sang Hyang Widhi.

3.4.2.1 Benda-benda Yang Digunakan Saat Upacara

Benda-benda yang dipakai merupakan benda yang dianggap sakral dan suci. Benda- benda yang dipakai pada saat upacara terdiri atas:

1. Lampu sakral (Manggala Deepam / Dipam) Menurut agama Hindu lampu yang dalam hal ini memilki sinar terang yang berasal dari api lampu tersebut memiliki arti bahwa lampu disimbolkan sebagai cahaya penerang dan memberi kehidupan bagi manusia bagaikan sinar matahari yang menyinari bumi dan menjaga kehidupan manusia melaluiu terangnya. Selain itu sinar yang berasal dari lampu dapat disimbolkan juga sebagai cahaya yang dapat 1. Lampu sakral (Manggala Deepam / Dipam) Menurut agama Hindu lampu yang dalam hal ini memilki sinar terang yang berasal dari api lampu tersebut memiliki arti bahwa lampu disimbolkan sebagai cahaya penerang dan memberi kehidupan bagi manusia bagaikan sinar matahari yang menyinari bumi dan menjaga kehidupan manusia melaluiu terangnya. Selain itu sinar yang berasal dari lampu dapat disimbolkan juga sebagai cahaya yang dapat

Berbeda jenis-jenis bahan pembuatan sumbu lampu sakral, berbeda pula makna dan fungsi yang terkandung di dalamnya. Berikut jenis-jenis bahan pembuatan sumbu lampu sakral dan fungsinya:

a. Kapas berfungsi untuk memberikan kedamaian dan hal yang terbaik.

b. Batang Pohon Teratai berfungsi untuk menghapuskan perbuatan salah sebelumnya.

c. Batang Pohon Pisang berfungsi untuk memberikan keturunan

d. Kulit Pohon Eru Putih berfungsi untuk mengusir setan yang merasuki tubuh seseorang.

e. Helai Kain Kuning (baru) berfungsi membebaskan dari usikan barang yang dianggap memiliki roh halus.

f. Helai Kain Merah berfungsi untuk memberikan tanda larangan dan hambatan nikah serta tidak dikaruniai anak.

Jenis-jenis minyak yang digunakan sebagai bahan bakar lampu juga memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda. Berikut jenis-jenis minyak yang digunakan beserta fungsi dan tujuannya:

a. Minyak Sapi (Ghee) memilki makna yang terbaik, memberikan kebahagiaan dan kemakmuran.

b. Minyak Wijen (Sesame oil) memilki makna bebas dari penderitaan atau nasib buruk.

c. Minyak Jerai (Kastroli) memiliki makna kerukunan keluarga dan sanak saudara.

d. Minyak Kelapa memilki makna bebas dari penyakit.

e. Minyak Kacang tanah memiliki makna dilarang, membawa kehancuran dan sial.

Menurut sastra agama Hindu ada berbagai macam bentuk dan makna yang terdapat pada lampu sakral. Lampu sakral itu terdiri atas:

a. Thubam (lampu kemenyan) memiliki makna memberikan semangat.

b. Dipam (lampu bersumbu) memiliki makna pengarah kegiatan.

c. Maha Dipam (lampu berbaris) memiliki makna karunia kerajaan.

d. Naga Dipam (lampu naga) memiliki makna memberi promosi.

e. Virusha Dipam (lampu Virusha) memiliki makna karunia bumi.

f. Lampu Purushamiruga memiliki makna bebas dari penyakit.

g. Lampu Sula memiliki makna menyembuhkan tubuh ruam.

h. Kamada Dipam (lampu kura-kura) memiliki makna membebaskan bahaya dari air.

i. Lampu gajah memiliki makna memberi kekayaan. j. Viyakra Dipam (lampu harimau) memiliki makna perlindungan dari binatang buas. k. Lampu singa memiliki makna panjang umur. l. Lampu Thavaja memiliki makna peningkatan kekayaan. m. Lampu merak memiliki makna mendapat keturunan. n. Lampu ayam memiliki makna mengusahakan sendiri. o. Lampu kuda memiliki makna memperoleh kemakmuran. p. Lampu Karpuram memiliki makna bebas dari segala dosa.

2. Payung hias memiliki makna memberikan kenyamanan.

Menurut agama Hindu payung hias memiliki makna memberikan kenyamanan tidak terlepas dari fungsi dari penggunaan payung yaitu sebagai alat untuk melindungi dan menjaga dari ancaman hingga menimbulkan rasa nyaman. Umat Hindu juga percaya bahwa payung merupakan simbol dari perlindungan Sang Hyang Widhi kepada umat manusia.

3. Surutti (kipas yang memiliki tangkai panjang) memiliki makna memberikan keuntungan.

4. Cermin memiliki makna memberikan kebahagiaan.

5. Kipas memiliki makna bebas dari penyakit.

6. Bendera memiliki makna memberikan kekuatan.

7. Vensamaram (kipas berumbai) memiliki makna memberikan kekuasaan.

8. Lonceng Vaishnavaism memiliki makna memberi pertanda bahwa Sang Hyang Widhi satu-satunya yang didengar dan dipatuhi.

9. Lonceng memiliki makna mengingatkan bahwa Sang Hyang Widhi adalah Maha Kuasa.

10. Sadari (mangkok dari bahan logam) memiliki makna wadah atau tempat tinggal umat manusia.

11. Kumba (Kendi) memiliki makna sebagai lambang tubuh manusia.

12. Kain suci memiliki makna menghadirkan kesucian

13. Puspa (bunga) Puspa (bunga) merupakan bentuk persembahan yang paling indah dan megah jika dilihat dari fisiknya. Bagi umat Hindu, puspa dipakai untuk keperluan sembahyang dan pemujaan kepada Sang Hyang Widhi. Dalam kegiatan sembahyang dan pemujaan biasanya dipakai bunga yang masih segar dan indah serta dirangkai sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk yang bagus dan megah. Hal ini menyatakan bahwa 13. Puspa (bunga) Puspa (bunga) merupakan bentuk persembahan yang paling indah dan megah jika dilihat dari fisiknya. Bagi umat Hindu, puspa dipakai untuk keperluan sembahyang dan pemujaan kepada Sang Hyang Widhi. Dalam kegiatan sembahyang dan pemujaan biasanya dipakai bunga yang masih segar dan indah serta dirangkai sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk yang bagus dan megah. Hal ini menyatakan bahwa

14. Pohon pisang merupakan simbol perbuatan baik dan buruk, buah pisang bermanfaat agar manusia mampu menentukan mana perbuatan yang baik dan buruk.

15. Karpuram atau Suudam (kapur barus) Karpuram akan larut dan berdiri bersatu dengan cahaya api, akhirnya tidak ada sisa. Hakikatnya jiwa (Atma) akan bebas sejenak dan bersatu dengan Tuhan, akhirnya tubuh akan musnah juga tanpa ada sisa, itulah konsep penggunaan dan manfaat Karpuram bagi umat Hindu.

16. Benang suci (Kanganam) beemanfaat untuk ikatan berkat.

3.4.2.2 Bahan-bahan Yang Digunakan Saat Upacara

Bahan-bahan yang digunakan pada saat pelaksanaan upacara terdiri atas dua bagian, yaitu:

1. Bahan-bahan Abhisekam (mandi suci) terdiri atas:

1. Air bermanfaat untuk membawa kemakmuran

2. Minyak Kelapa bermanfaat untuk membawa kekayaan

3. Tepung Kunyit bermanfaat untuk memberikan kecantikan

4. Lima jenis manisan bermanfaat untuk memberi kesuksesan

5. Minyak Sapi bermanfaat untuk menjadi sarana mencapai Moksha

6. Susu bermanfaat untuk memperoleh umur yang panjang

7. Susu Masam bermanfaat untuk memperoleh keturunan / anak

8. Madu bermanfaat untuk memperoleh pengetahuan dan naluri seni musik

9. Air Tebu bermanfaat untuk membebaskan diri dari penderitaan

10. Gula Merah bermanfaat untuk membebaskan diri dari permusuhan

11. Buah Pisang bermanfaat untuk mendapatkan laba dari usaha perkebunan

12. Buah Mangga bermanfaat untuk memperoleh keturunan / anak

13. Buah Delima bermanfaat untuk meredahkan amarah

14. Serat bermanfaat untuk membawa kejujuran

15. Air Kelapa Muda bermanfaat untuk memberikan kenyamanan

16. Tepung Cendana bermanfaat untuk membawa kemakmuran

17. Abu Suci bermanfaat untuk menimbulkan perbuatan baik

18. Tepung Beras bermanfaat untuk membebaskan hidup dari hutang

19. Nasi Manis bermanfaat untuk membebaskan hidup dari kelaparan

20. Lima potong kain bermanfaat untuk menghadirkan kesucian

21. Abhiseka Kuuddu bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit

22. Jeruk Manis bermanfaat untuk membawa keadilan

23. Buah Lemon bermanfaat untuk menjalani kehidupan tanpa takut mati

24. Tepung Kunkuman bermanfaat untuk membawa kemakmuran

25. Pannir bermanfaat untuk membebaskan hidup dari ketakutan

26. Dupa bermanfaat untuk menjadi obat untuk penyakit

2. Bahan-bahan Homam (bakaran) terdiri atas :

1. Api lambang dari Dewa Agni. Adapun manfaat api dalam upacara Mandalabhisekam adalah:

a. Sebagai lambang sinar suci Sang Hyang Widhi yang menyinari alam semesta beserta isinya dengan penuh kebijaksanaan dan memberi kehidupan kepada alam semesta ini.

b. Sebagai perantara yang menghubungkan antara pemuja dengan yang dipuja.

c. Sebagai pembasmi segala kotoran dan pengusir roh jahat.

d. Sebagai saksi upacara dalam kehidupan. Api dengan sinarnya yang menyala adalah penerangan dalam alam ini.

2. Ranting Pohon Nangka bermanfaat untuk membawa kemakmuran.

3. Ranting Pohon Kayu Hitam bermanfaat untuk memberi kesuksesan.

4. Ranting Pohon Bodhi bermanfaat untuk membawa kekayaan.

5. Ranting Pohon Ara bermanfaat untuk memberi kenyamanan.

6. Ranting Pohon Cendana bermanfaat untuk membawa ketentraman.

7. Ranting Pohon Beringin bermanfaat untuk memberi kesehatan.

8. Ranting Pohon Vannie bermanfaat untuk memberi kecantikan.

9. Ranting Pohon Vilva bermanfaat untuk pertumbuhan pada tubuh.

10. Ranting Pohon Mangga bermanfaat untuk melenyapkan permusuhan.

11. Minyak Sapi bermanfaat untuk mencapai Moksha.

12. Nasi bermanfaat untuk mendapat laba dari usaha pertanian.

13. Biji Gengily (ellu) bermanfaat untuk mencapai Moksha.

14. Gram Hitam (Ulunthu) bermanfaat untuk pertumbuhan pada lembu.

15. Dedak bermanfaat untuk membawa kemakmuran.

16. Gandum bermanfaat untuk melenyapkan permusuhan.

17. Gula Merah bermanfaat untuk membawa kekayaan.

18. Kelapa bermanfaat untuk mendapat Karunia Tuhan.

19. Kacang Hijau bermanfaat mendapat panjang umur.

20. Padi bermanfaat untuk memberi kenikmatan.

21. Berbagai Akar bermanfaat untuk memberi laba dari lahan usaha.

22. Madu bermanfaat untuk mendapat pengetahuan dan naluri musik.

23. Susu Masam bermanfaat untuk mendapatkan keturunan / anak.

24. Jeruk Manis bermanfaat untuk membawa keadilan.

25. Buah Apel bermanfaat untuk membawa kebahagiaan.

26. Buah Pisang bermanfaat untuk mendapatkan laba dari usaha perkebunan.

27. Buah Delima bermanfaat untuk meredahkan amarah.

28. Buah Lemon bermanfaat untuk menjalani kehidupan tanpa takut mati.

29. Susu bermanfaat untuk mendapat panjang umur.

30. Rumput Manis (Arugampul), Jathipu, Kunkumapu, Lamichaipu, Velli Root, Panchai Karpuram dan tebu bermanfaat untuk membawa kemakmuran.

31. Daun sirih dan buah pinang bermanfaat untuk membawa kekayaan. Penggunaan daun dalam upacara ini berfungsi juga sebagai:

a. Sarana untuk kelengkapan dan kesempurnaan untuk dipersembahkan.

b. Sarana untuk dapat mengkonsentrasikan diri dan sarana untuk memuja Sang Hyang Widhi beserta manifestasinya.

c. Suatu cetusan hati nurani yang suci diiringi dengan rasa bakti untuk dipersembahkan kepadanya.

d. Sarana untuk menyampaikan rasa terima kasih ke hadapan Sang Hyang Widhi atas anugerah-Nya.

e. Sarana penyuci diri lahir batin untuk terbebas dari kotoran dan mara bahaya.