UU TPPU
UU TPPU
Menekankan Penyelesaian ( Treatment Recommenda- Koordinasi antara KPK dengan Pusat Pelaporan
tion)
dan Analisis Transaksi Keuangan
Wacana Volume XII No.4, November 2013
Analisis Berita 4 aset itu ada pada dirinya,” ucap Ketua LPSK Abdul Ha- Tempo edisi Selasa, 1 Mei 2012: KPK Tawari Angie ris Semendawai kepada wartawan di kantor Kejaksaan Jadi Justice Collaborator
Agung, akhir tahun lalu.”
Berdasarkan kutipan pemberitaan Tempo diatas, Pendefinisian Masalah (Define Problem)
maka dapat disimpulkan pemberitaan ini di definisikan Pada pemberitaan ini, Tempo menceritakan bahwa oleh Tempo adalah sebagai “Peluang Angie untuk me- KPK menawarkan Angie untuk menjadi justice col- nentukan bobot hukumannya” laborator yaitu tersangka yang bersedia bekerja sama dengan aparat penegak hukum demi penuntasan kasus.
Memperkirakan Penyebab Masalah (Diagnose Cause) Namun, semua keputusan tergantung kepada Angie dan
Penyebab adanya tawaran justice collaborator oleh KPK tak akan memaksa. Menurut pernyataan Wakil KPK kepada Angie yang diberitakan Tempo ini ada Ketua KPK Zulkarnaen pada alinea 3, tawaran beker- pada alinea 3. Tempo menceritakan pernyataan Wakil jasama dengan aparat penegak hukum itu akan diberi- Ketua KPK yang dinilai sebagai penyebab masalah ad- kan jika Angie kooperatif dalam penyidikan. Zulkar- anya tawaran tersebut, yaitu : naen menilai Angie belum kooperatif dalam penyidikan
“Wakil Ketua KPK Zulkarnaen mengatakan tawaran kasusnya. Pada alinea 4, Zulkarnaen juga berkomentar bekerja sama dengan aparat hukum itu akan diberikan sebagai berikut :
jika Angie kooperatif dalam penyidikan. Sampai saat “Jika Angie tak mau kooperatif, akan menyulitkan ini, Zulkarnaen menilai Angie belum kooperatif dalam dan merugikan dirinya sendiri,” ujarnya. “Karena tin- penyidikan kasusnya. Bahkan, saat dihadirkan dalam dakan non-kooperatifnya dapat memberatkan huku- persidangan terdakwa kasus suap Wisma Atlet, Mu- mannya”.
hammad Nazaruddin, Angie dinilai belum terbuka.” Sementara itu, Tempo juga menceritakan pernyataan
Berdasarkan kutipan berita diatas, maka penyebab Jubir KPK Johan Budi S.P mengenai keuntungan yang dari masalah dari pemberitaan ini adalah “Angie dinilai di dapat seorang justice collaborator pada alinea 6, belum terbuka”. yaitu :
“Menurut Johan, ada beberapa apresiasi yang diberi- Membuat Keputusan Moral (Make Moral Judgement) kan kepada seorang justice collaborator, di antaranya
Aspek moral yang terdapat pada pemberitaan ini tuntutan jaksa KPK akan lebih ringan serta Kementeri- dapat dilihat pada alinea terakhir yaitu diceritakannya an Hukum dan Hak Asasi Manusia memberikan remisi pendapat dari pengacara Angie, T Nasrullah sebagai kepada yang bersangkutan”.
berikut :
Pada alinea 7, Tempo menekankan kriteria seorang “Pengacara Angie ,Teuku Nasrullah belum bersedia justice collaborator atau whistle blower berdasarkan memberi jawaban apakah kliennya bersedia menjadi surat keputusan bersama, yaitu :
justice collaborator. “Saya belum memberi jawaban,” “Dalam surat keputusan bersama soal justice col- ujarnya di kantor KPK. Meski demikian, kata Nasrul- laborator dan whistle blower antara Kejaksaan Agung, lah, Angie akan memberikan keterangan yang sebena- Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), rnya kepada penyidik.’’ KPK, Polisi, dan Mahkamah Agung disebutkan kri-
Berdasarkan kutipan berita diatas tentang pernyataan teria justice collaborator. Seorang justice collaborator pengacara Angelina soal tawaran menjadi justice col- adalah seorang saksi, yang juga merupakan pelaku, laborator, maka aspek moral yang dapat dilihat pada tapi mau bekerja sama dengan penegak hukum dalam pemberitaan ini adalah, “Angie akan memberikan ket- rangka membongkar suatu perkara. “Bahkan dia mau erangan yang sebenarnya kepada penyidik”. mengembalikan asset hasil kejahatan korupsi apabila
Frame Tempo
Framing Robert N. Entman Frame Tempo
Pendefinisian Masalah (Define Problem) Tanggapan Pengacara Angie soal pengungkapan
kasus
Memperkirakan Penyebab Masalah (Diagnose Cause) Dugaan praktek korupsi secara kolaborasi Membuat Keputusan Moral ( Make Moral Judgement)
Pengacara minta Angie jujur dan tidak memfitnah Menekankan Penyelesaian ( Treatment Recommenda-
Mengorek peran Wayan Koster dari keterangan
tion)
Angie
Giskal Nurul Huda , Konstruksi Realitas Penahanan Angelina Sondakh...
Menekankan Penyelesaian (Treatment Recommenda- penahanan Angelina Sondakh oleh KPK ini, dapat dili- tion)
hat Kompas melihat peristiwa ini dari sisi kemanusiaan Aspek penyelesaian masalah dalam pemberitaan ini dan keinginan memelihara kinerja baik KPK. juga terdapat pada alinea terakhir yang menyangkut
”Konstruksi Realitas Penahanan Angelina Sondakh keputusan untuk menerima atau tidaknya tawaran men- Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Suap Pembahasan jadi justice collaborator yang diungkapkan oleh penga- Anggaran di Kemenpora dan Kemendikbud Pada Har- cara Angie, Teuku Nasrullah, yaitu :
ian Kompas” . Lihat tabel 1.
“Pengacara Angie ,Teuku Nasrullah belum bersedia Frame Tempo : Konstruksi Realitas Penahanan Ange- memberi jawaban apakah kliennya bersedia menjadi lina Sondakh Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Suap justice collaborator. “Saya belum memberi jawaban,” Pembahasan Anggaran Di Kemenpora dan Kemendik- ujarnya di kantor KPK. Meski demikian, kata Nasrul- bud lah, Angie akan memberikan keterangan yang sebena-
”Konstruksi Realitas Penahanan Angelina Sondakh rnya kepada penyidik. “Nanti kami lihat pertanyaan Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Suap Pembahasan penyidik,” ucapnya.”
Anggaran di Kemenpora dan Kemendikbud Pada Ko- Berdasarkan pernyataan Nasrullah diatas yang men- ran Tempo” Lihat tabel 2. gatakan ingin melihat pertanyaan penyidik, maka peny-
elesaian masalah mengenai keputusan tawaran menjadi Kesimpulan
justice collaborator adalah, “kisi-kisi pertanyaan penyi- Dalam pemberitaannya, Kompas membingkai peris- dik”.
tiwa ditahannnya Angelina Sondakh oleh KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap pembahasan anggaran
Pembahasan
DPR terkait Kemenpora dan Kemendikbud tidak hanya Frame Kompas : Konstruksi Realitas Penahanan An- direspon sebagai permasalahan hukum, tetapi juga per- gelina Sondakh Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Suap masalahan politik. Pada pemberitaan peristiwa pena- Pembahasan Anggaran Di Kemenpora dan Kemendik- hanan, Kompas menekankan unsur-unsur politis pada bud
tindakan KPK dalam menahan Angelina Sondakh. Dengan ditahannya Angelina Sondakh oleh KPK, Hal ini dapat dilihat pada pemberitaan Kompas yang Kompas tidak begitu saja merespon positif tindakan menceritakan kronologi penggiringan Angelina Sonda- KPK demi mengungkap kasus dugaan suap pemba- kh dari ruang penyidikan menuju Rutan KPK. Dalam hasan anggaran di dua kementerian yang marak diberi- pemberitaan tersebut, Kompas bermaksud menekankan takan media. Pada awalnya, Kompas membingkai lapo- bahwa adanya unsur pencitraan dalam tindakan KPK ran pemberitaan penahanan Angelina Sondakh oleh menahan Angelina Sondakh. KPK sebagai permasalahan profesionalisme kinerja
Lain hal dengan bingkai yang dikembangkan Tempo KPK. KPK diposisikan sebagai pelaku dan Angelina dalam peristiwa ditahannya Angelina Sondakh oleh sebagai korban. Namun, setelah Kompas menurunkan KPK. Pada peristiwa penahanan, Tempo langsung laporan pemberitaan yang diidentifikasi sebagai klarifi- menggiring permasalahan ke wilayah hukum. Perma- kasi KPK mengenai penahanan dan penetapan tersang- salahan yang di bahas adalah penahanan Angelina Son- ka kepada Angelina Sondakh, gagasan memberantas dakh harus dijadikan pintu masuk untuk menetapkan kasus korupsi mulai mendapatkan tempat pada frame anggota tersangka baru yang terlibat. Tempo membing- pemberitaan Kompas. Karena, selain memiliki seman- kai pemberitaannya kearah pengungkapan kasus. gat humanisme, frame Kompas juga dilandasi semangat
Dalam hal perbandingan frame Kompas dan frame ideologi nasionalis sehingga pada pemberitaan seputar Tempo dalam membingkai permasalahan ditahannya
Frame Tempo
Framing Robert N. Entman Frame Tempo
Pendefinisian Masalah (Define Problem) Peluang bagi Angie untuk meringankan tun- tutan hukum dan mendapatkan remisi
Memperkirakan Penyebab Masalah (Diagnose Angie dinilai belum terbuka
Cause)
Membuat Keputusan Moral (Make Moral Pengacara minta Angie memberikan keteran-
gan yang sebenarnya Menekankan Penyelesaian ( Treatment Recom-
Judgement)
Pengacara ingin tahu pertanyaan penyidik
mendation)
Wacana Volume XII No.4, November 2013
Angelina Sondakh oleh KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap pembahasan anggaran pada Kemenpora dan Kemendikbud ini, terdapatnya perbedaan dan kes- amaan antara frame Kompas dan frame Tempo. Per- bedaannya adalah, pertama, Tempo sama sekali tidak menggiring permasalahan ini keranah politik, sedang- kan Kompas menampilkan unsur-unsur politis dalam permasalahannya. Kedua, Kompas menempatkan KPK sebagai aktor penyebab masalah dan Angelina adalah korban. Sedangkan Tempo, menempatkan An- gelina sebagai pelaku penyebab masalah dan politikus lain yang di duga terlibat menjadi korbannya. Ketiga, dalam tawaran menjadi justice collaborator dari KPK kepada Angie, Kompas membingkai hal tersebut seb- agai langkah kooperatif KPK kepada Angie, artinya, KPK ditempatkan sebagai pihak pemohon atau yang membutuhkan sedangkan Angelina tidak adanya sanksi atau kerugian jika menolak tawaran tersebut. Sedang- kan Tempo, membingkai hal tersebut sebagai peluang bagi Angie untuk mengurangi tuntutan hukum dan memperoleh remisi, artinya, Angie diposisikan sebagai pihak yang membutuhkan dan KPK sebagai pihak yang bermurah hati karena memberikan peluang tersebut. Karena sesuai yang diungkapkan Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen bahwa tindakan non-kooperatif justru akan semakin menyulitkan dan merugikan Angie. Karena tindakan non-kooperatif akan semakin memberatkan hukumannya. Selanjutnya mengenai persamaan frame
Kompas dan frame Tempo adalah, dalam hal sebagai permasalahan hukum. Kompas dan Tempo sama-sama menggiring permasalahan tersebut kearah pengungka- pan kasus.
Saran
Dalam membingkai peristiwa penahanan Angelina Sondakh oleh KPK, Kompas mengidentifikasi per- masalahan tersebut sebagai permasalahan politik dan hukum. Selain menggiring permasalahan kearah pen- gungkapan kasus, Kompas juga menonjolkan adanya unsur-unsur pencitraan oleh KPK pada peristiwa pena- hanan tersebut. Sebaiknya, permasalahan hukum yang disajikan Kompas mendapatkan alokasi yang lebih be- sar dibandingkan unsur-unsur politis yang dilakukan KPK. Karena menurut penulis, pencitraan merupakan hal yang wajar bagi sebuah organisasi/instansi. Sedang- kan kasus korupsi, memiliki dampak yang lebih signifi- kan dibandingkan unsur-unsur pencitraan yang dilaku- kan KPK. Karena tindakan korupsi selain merugikan rakyat dan dapat memelihara mental korup pemerintah- an, masa depan bangsa Indonesia juga menjadi taruhan kearah kehancuran. Menurut penulis, jika KPK telah menemukan dua alat bukti yang cukup, maka KPK berhak melakukan penahanan meskipun KPK belum mengerti detil proyek yang sedang di audit.
Sedangkan Koran Tempo, adalah surat kabar yang berlandaskan independensi dan konsistensi. Kemasan
Tabel 1
Framing Robert N Entman
Frame Kompas
Pendefinisian Masalah (Define Problem)
Masalah Politik dan Hukum
Memperkirakan Penyebab Masalah (Diagnose
Cause)
KPK sebagai pelaku penyebab dan Angelina adalah Korban
Membuat Keputusan Moral (Make Moral
Judgement)
Tindakan KPK menahan Angelina dinilai adanya unsur politis namun diluruskan setelah diturunkannya berita
mengenai klarifikasi KPK
Menekankan Penyelesaian ( Treatment Rec-
ommendation)
Kerja Sama KPK dengan Angelina Sondakh
Tabel 2
Framing Robert N Entman
Frame Tempo
Pendefinisian Masalah (Define Problem)
Masalah Hukum
Memperkirakan Penyebab Masalah (Diagnose
Cause)
Angelina sebagai pelaku (aktor) penyebab masalah dan politikus lain yang menjadi korban
Membuat Keputusan Moral (Make Moral
Judgement)
Pengacara minta Angie untuk jujur dan tidak memfit-
nah dalam membeberkan fakta kepada penyidik
Menekankan Penyelesaian ( Treatment Rec-
ommendation)
Menjadi justice collaborator
Giskal Nurul Huda , Konstruksi Realitas Penahanan Angelina Sondakh...
beritanya kritis dan dengan gaya bahasa yang tajam. Lainnya, Bandung : Remaja, RosdaKarya. Tempo adalah salah satu media yang menunjukkan ke- Nimmo, Panera, 2000, Komunikasi Politik Bandung, bebasan berpikir. Saran yang bisa penulis berikan ke-
PT Remaja Rosdakarya.
pada Koran Tempo adalah : Rakhmat, Jalaludin, 2007, Metode Penelitian Komuni- Setiap pemberitaan Tempo mengenai penahanan
kasi, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Offset. Angelina Sondakh oleh KPK selalu digiring kearah -----------, 2002, Psikologi Komunikasi, Bandung, permasalahan hukum. Dengan selalu digiring kearah
Remaja Rosdakarya.
wilayah hukum, penulis melihat tidak berimbangnya Salim, Agus, 2006, Teori dan Paradigma Penelitian So- narasumber yang dihadirkan oleh Tempo. Disini Ange-
sial Buku Sumber untuk Penelitian Kualitatif, lina diposisikan sebagai pihak dari penyebab masalah
Yogyakarta, Tiara Wacana.
dan pemberitaan tentang dirinya selalu dibawa kearah Shaffat, Idri, 2008, Kebebasan, Tanggung Jawab, dan pengungkapan kasus. Menurutpenulis, membingkai
Penyimpangan Pers, Jakarta, Prestasi Pustaka. pemberitaan kasus korupsi kearah ranah hukum atau Sendjaja, Djuarsa, 2004, Teori Komunikasi, Jakarta, pengungkapan kasus sebaiknya disertai dengan nara-
Universitas Terbuka. Sobur, Alex, 2009, Anali- sumber yang berimbang, agar tidak terkesan memihak.
sisTeks Media, Suatu Pengantar, Bandung, Namun penulis mengerti hal itu tidak mungkin dilaku-
Remaja Rosdakarya.
kan dewasa ini mengingat saat ini mayoritas media Sumandiria, Haris, 2005, Jurnalistik Indonesia “Menu- massa yang menganut paradigma konstruktivis.
lis Berita dan Feature – Panduan Praktis Jurnalis- tik Profesional”, Bandung, Sombiosa Rekatama
Daftar Pustaka
Media. Tubbs, Stewart, 2000, Human Communication : Kon-
Buku
teks-Konteks Komunikasi, Bandung, Remaja Bungin, Burhan, 2008, KonstruksiSosial Media Massa,
Rosdakarya.
Jakarta, Prenada Media Group. Wahyudi, J.B, 1996, Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Djuroto, Totok, 2000, Manajemen Penerbitan Pers,
Televisi, Jakarta, Pustaka Utama Grafiti. Bandung, Remaja RosdaKarya.
Eriyanto, 2002, Analisis Framing : Konstruksi, Ideolo- Surat Kabar
gi, Politik Media, Yogyakarta, LKIS. Harian KOMPAS terbitantanggal 28, 29, 30 April Mcquail, Dennis, 1987, Teori Komunikasi Massa – 2012 Suatu Pengantar, Jakarta, Erlangga.
Koran TEMPO terbitantanggal 28, 30 April dan 1 Moleong, Lexy J., 2004, Metode Penelitian Kualitatif, Mei 2012 Bandung, Remaja RosdaKarya.
Mulyana, Dedy, 2011, Komunikasi Kontekstual – Teori Website
dan Praktek Komunikasi Kontemporer, Band-
www.kapanlagi.com
ung, PT. Remaja Rosdakarya.
www.library.upnvj.ac.id
-----------, 2006, Metode Penelitian Kualitatif : Para-
www.wikipedia.org
digma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial