PEKERJAAN LANTAI

4.1 PEKERJAAN LANTAI

4.1.1 PEKERJAAN SUB LANTAI

4.1.1.1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai keramik, finishing dinding dan tepian lantai atau seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

4.1.1.2. Persyaratan Bahan

a. Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 150-78A.

b. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan SII 0404-80.

c. Kerikil/split harus memenuhi PUBI 1982 pasal 12 dan SII 0079-79/0087- 75/0075-75.

d. Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PUBI 1982 pasal 9, AFNOR P18-303 dan NZS-3121/1974.

e. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan : PBI 1971 (NI-2) PUBI1982 dan (NI-8).

4.1.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu diserahkan contoh-contoh, dan warnanya, untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas Teknis dan Pemberi Tugas.

b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Pemberi Tugas dan Konsultan.

c. Untuk pasangan sub lantai yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir urug di bawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal.

d. Pekerjaan sub lantai merupakan beton tumbuk campuran antara PC, pasir beton dan kerikil atau split dengan perbandingan 1 : 3 : 5 tebal 7 cm

e. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 7 cm di atas tanah timbunan bawah lantai atau sesuai yang ditentukan/disyaratkan dalam detail gambar.

f. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas. Kecuali pada lantai ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Perencana.

4.1.2 LANTAI KERAMIK

4.1.2.1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan lantai keramik ini dilakukan pada area sesuai yang disebutkan/ ditunjukkan dalam detail gambar.

4.1.2.2. Persyaratan Bahan

a. Keramik lokal, kwalitas I ex ROMAN, ASIA, KIA, KOBI, Mosterina, Ikad, Modena, Victoria, Prodas yang telah disetujui Pengawas Teknis / a. Keramik lokal, kwalitas I ex ROMAN, ASIA, KIA, KOBI, Mosterina, Ikad, Modena, Victoria, Prodas yang telah disetujui Pengawas Teknis /

c. Tebal bahan minimal 8 mm, dengan kekuatan lentur 250 kg/cm 2 dan mutu tingkat 1 (grade 1).

d. Ukuran lantai sesuai gambar 40x40 cm, 20x20 cm (surface kasar), tipe/mutu standar (anti slip easy to clean), digunakan sebagai finishing lantai-lantai sesuai yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.

e. Toleransi terhadap panjang = 1%, toleransi terhadap tebal = 6 %.

f. Pada saat pemasangan keramik, tukang pasang keramik dilarang merokok.

4.1.2.3. Persyaratan Pelaksanaan

a. Pemasangan lantai keramik dilakukan setelah alas dari lantai keramik sudah selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui Pengawas Teknis (antara lain screed lantai, waterproofing dan lain-lain) baru pemasangan keramik dilaksanakan. Kering sempurna dari lantai beton adalah minimum berusia

28 hari.

b. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.

c. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.

d. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama lebar serapat mungkin atau maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm atau sesuai detail gambar serta petunjuk Pengawas Teknis/Perencana. Siar-siar harus membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya. Untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

e. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan, dengan warna bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang dipasangnya.

f. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong khusus (mesin elektrik) sesuai persyaratan dari pabrik bersangkutan.

g. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang terjadi pada permukaan hingga betul-betul bersih.

h. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan atau hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

i. Pinggulan pasangan bila terjadi, harus dilakukan dengan gurinda, sehingga diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku, lurus dengan tepian yang sempurna. j. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh lain selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.

k. Rencana pemasangan keramik dengan memperhatikan :  Tetapkan data level lantai yang tepat  Kontrol level finish lantai melalui beberapa spot level  Tetapkan posisi naat pergerakan

 Untuk menghindari atau mengurangi pemotongan keramik  Untuk memastikan unit keramik yang terpotong menyajikan penampilan

yang seimbang ketika dipasang dan terpasang sebesar mungkin.  Untuk memastikan lokasi naat dan pola lantai sesuai dengan gambar

dan mendapat persetujuan Pengawas Lapangan.  Bila tidak ada ketentuan lain dalam gambar, keramik akan dipasang

mulai dari center dari tiap-tiap bagian ruang dan pertemuan antara lantai dengan plint adalah rata/lurus.

l. Grouting :  Keramik diberi grout ketika keramik sudah terpasang dengan tepat,

tetapi sebelum kotoran/pencemaran masuk ke dalam naat.  Lembabkan naat dan beri grout dengan perbandingan semen : pasir

halus = 1 : 1. Kerjakan grout dengan baik ke dalam naat sampai sama tinggi / rata, bahan grout diproduksi pabrik.

 Bersihkan grout yang berlebih dan buat bentuk naat sesuai yang diinginkan.

 Ketika grout sudah mengeras, basahi keramik dengan air dan akhirnya poles dengan kain.