Pengaruh aplikasi sistem pengendalian produk terhadap efektifitas perencanaan laba: studi empiris pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten Tangerang

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi, manajemen merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan.

Sebagai organisasi bisnis atau perusahaan yang dikelola atas dasar asas kekeluargaan, koperasi harus taat pada prinsip pengelolaan yang sehat, transparan, terpertanggung jawab (accountability), dan bersikap adil dalam pencapaian tujuan bersama. Pengelolaan yang demikian saat ini lebih dikenal dengan good corporative governance (Kementrian Koperasi dan UK & M RI, 2002). Pengurus atau manajer koperasi harus bertanggung jawab dalam penggunaan sumber daya ekonomi koperasi secara efisien untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam hal ini laba berperan penting.

Tujuan utama dari setiap organisasi yang berorientasi pada laba adalah memperoleh laba yang memuaskan. Oleh karena itu laba merupakan tolak ukur yang penting atas efektivitas. Dalam meraih laba, sebuah organisasi tidak berdiam dengan menunggu hasil laba pada setiap akhir periode, manajemen yang berperan sebagai perencana dan pelaksana berupaya keras dalam memenuhi target organisasi. Sementara dalam mencapai laba yang diinginkan semua potensi perusahaan dikerahkan, misalnya departemen


(2)

pemasaran untuk mendapatkan penjualan yang baik, departemen budgeting berusaha menekan biaya sehingga biaya yang dikeluarkan adalah biaya yang paling efisien, serta bagian-bagian lain yang dapat mewujudkan laba yang telah ditentukan (Anthony dan Govindarajan, 2007:185).

Menurut Kementrian Koperasi dan UK & M RI (2002), pengalaman menunjukkan, bahwa pengamanan atas kekayaan koperasi masih rentan, dan penggunaan kekayaan juga banyak yang tidak tepat, sehingga menjadikan koperasi kurang mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak. Untuk dapat mengatasi hal itu, pengurus memerlukan alat manajemen sebagai media pengendali, yaitu pengendalian intern. Pengendalian intern merupakan suatu sistem yang dibangun melalui organisasi dan mekanisme operasi dalam koperasi, sehingga melekat pada setiap aktivitas yang dijalankan oleh setiap personel di dalam koperasi, mulai dari pengawas, manajer, asisten manajer atau kepala bagian dan karyawan.

Pentingnya sistem pengendalian manajemen dilaksanakan oleh organisasi karena sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. Sistem pengendalian yang baik berpengaruh pada cara maupun tujuannya; artinya tindakan-tindakan individu untuk meraih tujuan-tujuan pribadinya juga akan membantu dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi (Anthony dan Govindarajan, 2007:7).

Dengan adanya suatu sistem itu pula berbagai ragam aktivitas dapat terkoordinir dan terarah menuju satu tujuan bersama. Dengan kebersamaan untuk mencapai tujuan oleh setiap unit kerja akan memberikan kekuatan pada


(3)

organisasi dalam merespon perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal juga, sehingga kemudian dapat ditentukan langkah-langkah antisipasi yang meminimalkan kemungkinan terganggunya aktivitas dan usaha pencapaian tujuan.

Peranan utama pengendalian manajemen adalah untuk memastikan pelaksanaan strategi yang dipilih. Strategi merupakan perencanaan yang besar dan penting. Strategi menetapkan secara umum arah tujuan pergerakan organisasi yang diinginkan oleh manajemen senior. Kebutuhan untuk memformulasikan strategi biasanya muncul sebagai respon terhadap ancaman yang diterima atau kesempatan misalnya dengan melakukan inovasi.

Karmelia dan Iin (2006:57), menyatakan suatu organisasi biasanya akan dipengaruhi oleh lingkungan, baik internal maupun eksternal. Lingkungan tersebut senantiasa mengalami perubahan. Oleh karena, itu adaptasi terhadap perubahan lingkungan perlu dijadikan perhatian agar organisasi mempunyai keunggulan kompetitif. Perubahan organisasi yang merupakan proses dimana organisasi berubah dari organisasi sekarang menjadi kondisi yang diinginkan pada masa yang akan datang yang tujuannya untuk meningkatkan efektifitas organisasi. Inovasi adalah proses yang dilakukan organisasi menggunakan skill dan sumberdaya mereka untuk mengembangkan produk-produk dan jasa baru atau mengembangkan sistem produksi dan operasi baru agar mereka dapat merespon dengan lebih baik terhadap kebutuhan pelanggan mereka.


(4)

Dalam proses pengelolaan setiap sumber ekonomi agar mengarah pada sasaran yang telah ditetapkan adalah adanya sebuah perencanaan. Perencanaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses manajemen organisasi. Demikian juga anggaran yang mempunyai posisi yang sangat penting. Perencanaan laba merupakan proses pengembangan rencana terperinci untuk suatu jangka waktu tertentu yang relatif pendek dimasa yang akan datang dan mengintegrasikan rencana ini menjadi kesatuan yang kompherensif. Perencanaan laba ini diluangkan dalam anggaran laba yang disusun dari anggaran penjualan, anggaran harga pokok penjualan dan anggaran produksi.

Khairunisa (2008:3), menjelaskan perencanaan laba harus bersifat dinamis, maksudnya teknik perencanaan laba harus terus menerus disesuaikan tidak hanya untuk tiap perusahaan, tetapi untuk semua kondisi yang berubah dalam perusahaan. Biasanya dibutuhkan lebih dari satu tahun untuk mencapai suatu program yang sangat baik untuk dapat melaksanakan perencanaan laba atau anggaran yang telah disusun dengan baik maka manajemen memerlukan suatu sistem yang baik pula. Organisasi dengan menjalankan sistem pengendalian manajemen yang baik dibantu oleh kerjasama berbagai unit usaha perusahaan dan pelaksanaan strategi yang tepat akan menunjang pencapaian perencanaan laba yang dibuat dengan efektif dan efisien. Penyusunan program merupakan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh organisasi untuk melaksanakan sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis, termasuk perencanaan laba.


(5)

Strategi inovasi dilakukan oleh organisasi untuk mendukung kekuatan dan senjata persaingan bisnis. Penciptaan produk baru (inovasi produk) dapat meningkatkan keunggulan kompetitif. Strategi inovasi akan berhasil apabila inovasi tersebut memperhatikan faktor internal dan eksternal. Kondisi internal merupakan faktor internal organisasi yang meliputi berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang harus dikelola dengan baik untuk menciptakan kekuatan bagi organisasi. Konsistensi antara berbagai kegiatan didalam organisasi akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Strategi perlu kecanggihan dalam sistem pengendalian agar penerapan strategi inovasi yang dilakukan tidak membahayakan kelangsungan hidup perusahaan. Perencanaan strategi tidak lepas dari sistem pengendalian manajemen dalam rangka efektifitas strategi itu sendiri.

Menurut Hartono (2003:128), menyatakan bahwa pentingnya inovasi untuk dapat mendukung persaingan bisnis harus diimbangi dengan sistem kontrol yang baik. Sistem kontrol juga membantu manajemen dalam mengendalikan strategi organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena cukup penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektifitas perencanaan laba. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Aplikasi Sistem

Pengendalian Manajemen Dan Inovasi Produk Tehadap Efektifitas


(6)

Perencanaan Laba (Studi Empiris pada Koperasi Simpan Pinjam)”.

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khairunisa (2008), adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:

1. Variabel penelitian, peneliti sebelumya hanya memakai satu variabel independen yaitu Proses Sistem Pengendalian Manajemen, sedangkan dalam penelitian ini, menambahkan satu variabel independen yaitu Inovasi. Penambahan variabel ini dilakukan karena saat ini semakin banyak organisasi yang tumbuh berkembang dengan cukup pesat, baik organisasi di bidang manufaktur maupun di bidang jasa. Setiap organisasi mengharapkan dapat berkompetisi dalam persaingan agar dapat tetap berdiri. Koperasi merupakan salah satu organisasi yang diharapkan dapat tetap berdiri ditengah persaingan bisnis yang ada pada saat ini. Agar koperasi dapat tetap berdiri mereka harus mampu menghadapi perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal antara lain dengan melakukan inovasi.Inovasi dapat mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan masa kini dan masa mendatang serta mengembangkan solusi baru untuk kebutuhan pelanggan. Sehingga dengan melakukan inovasi yang baik dan tepat sasaran, diharapkan koperasi akan tetap berdiri.

2. Objek penelitian, peneliti sebelumnya menggunakan objek penelitian perusahaan manufaktur, sedangkan penelitian ini menggunakan objek pada Koperasi Simpan Pinjam di Jakarta dengan populasi para Pengurus koperasi.


(7)

3. Waktu penelitian, penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2008, sedangkan penelitian ini dilakukan pada tahun 2010.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Sistem Pengendalian Manajemen berpengaruh signifikan terhadap Efektifitas Perencanaan Laba?

2. Apakah Inovasi Produk berpengaruh signifikan terhadap Efektifitas Perencanaan Laba?

3. Apakah Sistem Pengendalian Manajemen dan Inovasi Produk berpengaruh signifikan terhadap Efektifitas Perencanaan Laba?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Aplikasi Sistem Pengendalian Manajemen dan Inovasi produk terhadap Efektifitas Perencanaan Laba.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantarannya:

a. Bagi koperasi

Memberikan kontribusi pada pengembangan teori terutama yang berkaitan dengan akuntansi manajemen dan menunjukan bahwa


(8)

8 perusahaan yang menerapkan proses sistem pengendalian, inovasi dan perencanaan laba dengan efektif dapat mewujudkan segala tujuan koperasi.

b. Bagi pembaca

Hasil penelitian dapat dijadikan bahan kajian untuk lebih memahami Sistem Pengendalian Manajemen, Inovasi Organisasi dan Efektifitas Perencanaan Laba.

c. Bagi penulis

Merupakan tambahan pengetahuan dan wadah aktualisasi diri dari pengetahuan yang diperoleh selama kuliah untuk diaplikasikan kedunia usaha mengenai aplikasi Proses Sistem Pengendalian Manajemen dan Inovasi Organisasi terhadap Efektifitas Perencanaan Laba.


(9)

45 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya pengaruh antara Sistem Pengendalian Manajemen dan Inovasi Produk terhadap Efektifitas perencanaan laba. Populasi penelitian ini adalah para pengurus koperasi yang bekerja pada koperasi simpan pinjam yang terletak di Tangerang.

B. Metode Penentuan sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling, yaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden. Convenience sampling berarti unit sampling yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif (Hamid, 2007:30). Metode convenience sampling digunakan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah: para pengawas, pengurus atau manajer.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari obyek penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dan dikumpulkan langsung dari lokasi penelitian melalui kuisioner yang diberikan kepada para pengawas, pengurus/manajer, auditor intern dan personel


(10)

anggota yang ada dalam Koperasi Simpan Pinjam. Masing-masing variabel, dimensi dan indikator-indikatornya disusun kuesioner untuk menggali informasi lebih lanjut dari setiap variabel dengan menggunakan skala pengukuran interval yang masing-masing pertanyaannya terdiri atas lima pilihan jawaban, dimulai dari pilihan jawaban yang paling negatif.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen angket atau kuesioner untuk masing-masing variabel penilitian yang ditujukan pada para pengawas, pengurus/manajer, auditor intern dan personel anggota pada Koperasi Simpan Pinjam. Data yang di dapat akan di olah menggunakan program SPSS versi 17.0 untuk mendapatkan hasil akurat.

D. Metode Analisis Data

Metode analisa melalui statistik deskriptif menjelaskan karakteristik responden dengan menggunakan tabel frekuensi absolute yang menunjukan angka rata-rata, kisaran teotritis, kisaran sesungguhnya dan standar deviasi. Analisis data dimulai setelah data terkumpul, dengan langkah selanjutnya ialah menganalisis data berdasarkan metode analisis yang sesuai untuk digunakan. Dalam kegiatan analisis dan pengolahan data dilakukan dengan mentabulasi terhadap setiap kuesioner dengan memberikan dan menjumlahkan bobot jawaban pada masing-masing pertannyaan untuk masing-masing variabel.

1. Uji Kualitas Data

Pengujian kualitas data yang dilakukan dengan menyebar kuesioner, maka kesediaan dan ketelitian dari para responden untuk menjawab setiap


(11)

pertannyaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Keabsahan suatu jawaban sangan ditentukan oleh alat ukur yang telah ditentukan. Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas data atas data primer ini peneliti melakuka uji validitas dan uji reabilitas.

a. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2006:49), Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya sutu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji Validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berasal dari validity berarti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Syarat instrumen yang baik adalah instrumen tersebut harus valid .

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:45).

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid untuk mengetahui sejauh mana, hasil pengujian tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang


(12)

sama. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengukuran ulang dan pengukuran sekali saja. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alfa > 0,60. Sedangkan, jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliabel (Ghozali, 2006:46).

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adannya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adannya multikolinearitas adalah nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF >10 (Ghozali, 2006:95).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan variasi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variasi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi


(13)

heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Jika pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso, 2000:208-210).

c. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2006:147), Uji normalitas berujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Cara mendeteksinya yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari garfik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.


(14)

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis “regresi linier berganda”. Regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Regresi berganda bertujuan untuk mengetahui kelinieran pengaruh secara bersamaan antara variabel Sistem Pengendalian Manajemen dan Inovasi terhadap Efektifitas Perencanaan Laba

Untuk menguji hipotesis dengan menggunakan model regresi berganda dengan rumus:

Y = a + b

1

x

1

+ b

2

x

2

+ e

Keterangan :

Y = Variabel Efektifitas Perencanaan Laba a = Konstanta

X1 = Variabel Sistem Pengendalian Manajemen X2 = Variabel Inovasi

b1b2 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen e = Error term

Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui: a. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam


(15)

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006:87).

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikan 0.05. (Ghozali, 2006:88). Menurut Santoso (2000:168), dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau

bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau

Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen

atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

c. Uji Statitistik F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen


(16)

yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Imam Ghozali, 2006:88). Menurut Santoso (2000:120), dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau

Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan untuk membantu manajemen perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui strategi tertentu seefektif dan seefisien mungkin. Sistem Pengendalian Manajemen diukur dengan menggunakan indeks 4 item sub variabel yang dikembangkan oleh Anthony dan Govindarajan (2007). Metode pengukuran menggunakan


(17)

skala interval yang terdiri dari 5 poin penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak setuju, (3) Ragu-ragu, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju

2. Inovasi Produk

Inovasi diartikan sebagai proses dimana organisasi menggunakan kemampuan dan sumberdaya untuk mengembangkan barang dan jasa baru melalui pengembangan produk dan sistem operasi baru sehingga mendapatkan respon yang lebih baik dari para konsumen. Inovasi produk diukur dengan menggunakan indeks 2 item sub variabel yang dikembangkan dari penelitian sebelumnya (Hermana, 2006). Metode pengukuran menggunakan skala interval yang terdiri dari 5 poin penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak setuju, (3) Ragu-ragu, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju

3. Efektifitas Perencanaan Laba

Perencanaan laba merupakan suatu proses penyusunan anggaran yang dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Perencanaan laba disusun oleh manajemen sebagai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Efektifitas perencanaan laba diukur menggunakan indeks 1 item sub variabel yang dikembangkan oleh Mulyadi (2003) dan dimodifikasi oleh peneliti dengan menambahkan 6 item pertanyaan di dalam kuesioner. Metode pengukuran menggunakan skala interval yang terdiri dari 5 point


(18)

penilaian, yaitu : (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak setuju, (3) Ragu-ragu, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju

Tabel 3.1

Variabel, Sub Variabel dan Indikator Penelitian

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR NO.

PERNYA TAAN

SKALA

Variabel Independen

1.1.1 Persiapan dan analisis terhadap program

1

1.1.2 Program kegiatan implementasi strategi 2 1.1 P enyusunan program

1.1.3 Koordinasi dan kerjasama antar bagian

3

1.2.1 Anggaran dalam ukuran kuantitatif & jangka waktu

4 1.2.2 Komunikasi

secara formal & informal antar bawahan dan atasan 5 1.2.3 Adannya penilaian intern masa lalu 6 1.2 Penyusunan Anggaran 1.2.4 Anggaran disusun sesuai dengan prioritas sasaran 7

1.3.1 Evaluasi kegiatan tiap 1 tahun sekali 8 1.3.2 Pelaksanaan kegiatan secara pengamatan dan langsung dan laporan tulis 9 1.3 Operasi dan

Pengukuran

1.3.3 Ukuran Moneter dijadikan standar evaluasi kinerja 10 1. Sistem Pengendalian Manajemen 1.4 Pelaporan dan Analisis 1.4.1 Penyusunan pelaporan secara periodic 11 Interval 54


(19)

Tabel 3.1

Variabel, Sub Variabel dan Indikator Penelitian (Lanjutan)

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR NO.

PERNYA TAAN

SKALA

Variabel Independen

1.4.2 Diadakan analisis terhadap penyimpangan 12 1.4.3 Diadakan penelusuran akan sebab-sebab penyimpangan 13

1.4.4 Adannya tindakan koreksi

14 1.4.5 Evaluasi terhadap

pencapaian tujuan/sasaran

15

2.1.1 Produk atau proses baru yang

dikembangkan

16

2.1.2 Persentase penjualan dari produk atau proses baru tersebut

17

2.1.3 Kekayaan intelektual yang dihasilkan (paten, merk atau desain)

18

2.1.4 Kualitas produk atau jasa

19, 20 2.1.5 Efisiensi waktu 21 2.1 Ukuran

berhubungan dengan output

2.1.6 Kinerja perusahaan 22 2.2.1 Investasi di bidang

penelitian dan pengembangan pertama produk baru 23 2. Inovasi Produk 2.2 Ukuran berhubungan dengan input

2.2.2 Biaya pemasaran dan pelatihan untuk produk baru

24,25

Interval


(20)

56 2.2.3 Keuntungan

finansial

26

Tabel 3.1

Variabel, Sub Variabel dan Indikator Penelitian (Lanjutan)

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR NO.

PERNYA TAAN

SKALA

Variabel Dependen

3.1.1 Perencanaan laba ditetapkan sesuai pencapaian sasaran 27,28 3.1.2 Tingkat perkembangan perusahaan menunjukan peningkatan tahun sebelumnya 29

3.1.3 Tingkat manajer berpengaruh terhadap efektifitas perencanaan laba 30,31, 32, 33

3.1.4 Pencapaian target laba tahun ini

34 3. Perencanaan Laba 3.1 Efektifitas Perencanaan Laba

3.1.5 Antisipasi dan perbaikan terhadap penyimpangan

35,36, 37

Interval

Sumber: Diolah dari berbagai referensi


(21)

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Organisasi yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Simpan Pinjam yang memiliki sistem pengendalian yang efektif. Tercermin dari sistem pengendalian yang telah teroganisir di dalam Koperasi Simpan Pinjam tersebut. Koperasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini merupakan Koperasi Simpan Pinjam yang terdapat di Wilayah Kabupaten Tangerang.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung maupun melalui perantara kepada responden. Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 19 April 2010 sampai 25 Juni 2010 dan dilakukan ke 34 Koperasi Simpan Pinjam dengan peta distribusi sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Nama Koperasi Kuesioner

dikembalikan

Kuesioner yang diolah

1. BMT Al-Ittihad 2 1

2. BMT Almunawaroh 2 1

3. BMT Insan Sejahtera 2 1

4. BMT Mekar Da’wah 3 1

5. KSP Harapan Jaya 1 1

6. KSP Amanah Mandiri 1 1

7. KSP Aneka Jaya 1 1

8. KSP Anugerah 2 1


(22)

Tabel 4.1

Data Distribusi Sampel Penelitian (Lanjutan)

No. Nama Koperasi Kuesioner

dikembalikan

Kuesioner yang diolah

9. KSP Bina Sejahtera 2 1

10. KSP Bina Usaha Ampera 1 1

11. KSP Bina Usaha Gotong Royong 2 1

12. KSP Bina Warga Sejahtera 1 1

13. KSP Bosar Jaya 1 1

14. KSP Kahuripan 2 1

15. KSP Karya Abadi 2 1

16. KSP Karya Lestari 2 1

17. KSP Karya Mandiri 2 1

18. KSP Kencana Ungu 2 1

19. KSP Mandiri Cipadu 1 1

20. KSP Mawar 1 1

21. KSP Mitra Bintang 1 1

22. KSP Mitra Putri 1 1

23. KSP Mitra Sejati 2 1

24. KSP Mitra Setia 0 0

25. KSP Padat karya 1 1

26. KSP Polisi Udara 1 1

27. KSP Sakinah 1 1

28. KSP Satoro Makmur Bersama 1 1

29. KSP Sejahtera 0 0

30. KSP Sinar Jaya 1 1

31. KSP Sumber Rezeki 1 1

32. KSP Tiga Bintang 1 1

33. KSP Triadana 1 1

34. KSP Windu Sejahtera 1 1

Total 46 32

Sumber: Data primer yang diolah

Kuesioner yang disebarkan berjumlah 65 buah dan jumlah yang kembali adalah sebanyak 46 buah atau 70,77%. Jumlah kuesioner yang tidak kembali adalah 19 buah atau 29,23%. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 32 buah atau 49,23%, sedangkan yang tidak dapat diolah karena tiap satu koperasi hanya memiliki satu opini dalam memberikan pendapat


(23)

yang berjumlah 14 buah atau 21,53%. Data sampel ini dapat dilihat dalam tabel 4.2. Data sampel ini dapat dilihat dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2

Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Pengurus

koperasi

Persentase

1. Jumlah kusesioner yang disebar 65 100%

2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 19 29,23%

3. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 14 21,53%

4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 32 49,23%

Sumber: Data primer yang diolah 2. Karakteristik Responden

Dalam deskripsi data ini, peneliti menyajikan identitas responden yaitu pengurus koperasi pada beberapa Koperasi Simpan Pinjam wilayah Tangerang.

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin dijelaskan dalam tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Laki-laki

13 40.6 40.6 40.6

Perempuan

19 59.4 59.4 100.0

Valid

Total 32 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 19 orang atau 59,4% responden didominasi oleh jenis kelamin perempuan, dan sisanya sebesar 13 orang atau 40,6% berjenis kelamin laki-laki.


(24)

b. Deskripsi responden beradasarkan usia

Deskripsi responden berdasrkan usia dijelaskan dalam tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

20-30 th 10 31.3 31.3 31.3

31-40 th 21 65.6 65.6 96.9

> 40 th 1 3.1 3.1 100.0

Valid

Total 32 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.4 diatas menunjukkan pengurus koperasi yang menjadi responden dalam penelitian ini, sebesar 31,3% diantaranya berusia 20-30 tahun, sedangkan yang berusia 31-40 tahun sebanyak 65,6%. Selanjutnya yang berusia lebih dari 40 tahun sebanyak 3,1%.

c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terkhir dijelaskan dalam tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

SLTA 4 12.5 12.5 12.5

D3 11 34.4 34.4 46.9

S1 17 53.1 53.1 100.0

Valid

Total 32 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah


(25)

Tabel 4.5 mengindikasikan bahwa rata-rata Pengurus koperasi berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) atau yang sederajat, ini ditunjukkan dengan angka 53,1% atau sebanyak 17 orang, sedangkan Diploma Tiga (D3) ditunjukkan dengan angka 34,4% atau sebanyak 11 orang dan 12,5% atau sekitar 4 orang berpendidikan SLTA.

d. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja

Deskripsi responden berdasarkan lama kerja dijelaskan dalam tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

<1 3 9.4 9.4 9.4

2-4 tahun 25 78.1 78.1 87.5

4-5 tahun 4 12.5 12.5 100.0

Valid

Total 32 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.6 dibawah ini menjelaskan lama kerja pengurus yaitu 9,4% atau sekitar 3 orang yang memiliki pengalaman bekerja kurang dari 1 tahun, selanjutnya 78,1% atau sekitar 25 orang yang memiliki pengalaman kerja antara 2 sampai 4 tahun, serta 12,5% atau sekitar 4 orang memiliki 4 sampai 5 tahun.


(26)

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Hasil dari uji validitas untuk variabel sistem pengendalian manajemen dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Pengendalian Manajemen Butir

Pertanyaan

Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

Pertanyaan 1 0,445* 0,011 Valid

Pertanyaan 2 0,643** 0,000 Valid

Pertanyaan 3 0,381* 0,031 Valid

Pertanyaan 4 0,680** 0,000 Valid

Pertanyaan 5 0,437* 0,012 Valid

Pertanyaan 6 0,602** 0,000 Valid

Pertanyaan 7 0,122 0,507 Tidak Valid

Pertanyaan 8 0,382* 0,031 Valid

Pertanyaan 9 0,588** 0,000 Valid

Pertanyaan 10 0,504** 0,003 Valid

Pertanyaan 11 0,530** 0,002 Valid

Pertanyaan 12 0,524** 0,002 Valid

Pertanyaan 13 0,503** 0,003 Valid

Pertanyaan 14 0,606** 0,000 Valid

Pertanyaan 15 0,459** 0,008 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel Sistem Pengendalian Manajemen mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, terkecuali satu pertanyaan dari variabel Sistem Pengendalian Manajemen yaitu pertanyaan ketujuh yang dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai signifikansi diatas 0,05, sehingga harus dikeluarkan dan tidak diikutsertakan dalam pengujian data selanjutnya. Adapun hasil


(27)

pertanyaan yang tidak valid kemungkinan disebabkan oleh kesibukan responden dan waktu. Pengujian dilakukan kembali berdasarkan pertanyaan ketujuh yang sudah dikeluarkan. Hasil pengujian berdasarkan pertanyaan yang sudah dikeluarkan yaitu pertanyaan ketujuh dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Sistem Pengendalian Manajemen Butir

Pertanyaan

Pearson Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

Pertanyaan 1 0,398* 0, 024 Valid

Pertanyaan 2 0,633** 0,000 Valid

Pertanyaan 3 0,355* 0, 046 Valid

Pertanyaan 4 0,692** 0,000 Valid

Pertanyaan 5 0,478** 0,006 Valid

Pertanyaan 6 0,623** 0,000 Valid

Pertanyaan 8 0,403* 0, 022 Valid

Pertanyaan 9 0,611** 0,000 Valid

Pertanyaan 10 0,509** 0, 003 Valid

Pertanyaan 11 0,530** 002. Valid

Pertanyaan 12 0,509**. .003 Valid

Pertanyaan 13 0,499** .004 Valid

Pertanyaan 14 0,631** .000 Valid

Pertanyaan 17 0,477** .006 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menunjukkan variabel Sistem Pengendalian Manajemen mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Hasil dari uji validitas untuk variabel inovasi produk dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:


(28)

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Inovasi Produk Butir

Pertanyaan

Pearson Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

Pertanyaan 1 0,394* 0,026 Valid

Pertanyaan 2 0,518** 0,002 Valid

Pertanyaan 3 0,412* 0,019 Valid

Pertanyaan 4 0,370* 0,037 Valid

Pertanyaan 5 0,498** 0, 004 Valid

Pertanyaan 6 0,588** 0,000 Valid

Pertanyaan 7 0,709** 0,000 Valid

Pertanyaan 8 0,412* 0,019 Valid

Pertanyaan 9 0,466** 0,007 Valid

Pertanyaan 10 0,664** 0,000 Valid

Pertanyaan 11 0,719** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.9 menunjukkan variabel Inovasi Produk mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Selanjutnya hasil dari uji validitas untuk variabel efektifitas perencanaan laba dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Perencanaan Laba Butir

Pertanyaan

Pearson Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

Pertanyaan 1 0,564** 0,001 Valid

Pertanyaan 2 0,471** 0,006 Valid

Pertanyaan 3 0,648** 0,000 Valid

Pertanyaan 4 0,679** 0,000 Valid

Pertanyaan 5 0,502** 0,003 Valid

Pertanyaan 6 0,410* 0,020 Valid

Pertanyaan 7 0,507** 0,003 Valid


(29)

(Lanjutan) Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Perencanaan Laba Butir

Pertanyaan

Pearson Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

Pertanyaan 8 0,595** 0,000 Valid

Pertanyaan 9 0,416* 0,018 Valid

Pertanyaan 10 0,569** 0,001 Valid

Pertanyaan 11 0,382* 0,031 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.10 menunjukkan variabel Perencanaan Labamempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Hasil dari uji reliabilitas untuk variabel sistem pengendalian manajemen, inovasi produk dan efektifitas perencanaan laba dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sistem Pengendalian Manajemen, inovasi produk dan efektifitas perencanaan laba

Reliability Statistics

No. Nama Variabel

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

1 Sistem pengendalian manajemen .769 .780 15

2 Inovasi produk .742 .735 11

3 Efektifitas perencanaan laba .731 .734 11

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.11 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel Sistem Pengendalian Manajemen sebesar 0,769, variabel Inovasi Produk sebesar 0,742 dan variabel Efektifitas Perencanaan Laba


(30)

sebesar 0,731 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha lebih besar dari 0,6.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Hasil dari uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

(Constant) 5.298 5.774 .918 .366

Spm .319 .113 .414 2.817 .009 .616 1.625

1

Ip .468 .150 .457 3.110 .004 .616 1.625

a. Dependent Variable: pl

Sumber: Data primer yang diolah

Pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar angka 1. Dimana Sistem Pengendalian Manajemen, Inovasi produk dan Perencanaan Laba mempunyai nilai tolerance 0,616 dan 0,616 mempunyai nilai VIF 1,625 dan 1,625. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat problem multiko.


(31)

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.1 halaman selanjutnya:

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.1 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.

Berdasarkan gambar 4.1, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi efektifitas perencanaan laba berdasarkan variabel yang


(32)

mempengaruhinya, yaitu sistem pengendalian manajemen dan inovasi produk.

c. Hasil Uji Normalitas

Gambar 4.2 berikut ini menunjukan hasil uji normalitas Sistem Pengendalian Manajemen dan Inovasi Produk terhadap Perencanaan Laba.

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Berdasarkan gambar 4.2 di atas, bahwa data terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat jika nilai-nilai sebaran terletak di sekitar garis lurus diagonal, dan dapat dikatakan sebaran data terdistribusi normal karena data berada di sepanjang garis diagonal yang merupakan syarat normalitas.


(33)

Gambar 4.3 berikut ini menunjukan hasil uji normalitas Sistem Pengendalian Manajemen dan Inovasi Produk terhadap Perencanaan Laba dengan menggunakan grafik histogram berikut ini:

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Gambar 4.3 memperlihatkan penyebaran data yang mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asusmsi normalitas.

3. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu:


(34)

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Hasil dari uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini:

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .784a .615 .588 2.66838

a. Predictors: (Constant), ip, spm

b. Dependent Variable: pl

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.13 menunjukkan nilai R sebesar 0,784 atau 78,4%. Hal ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara Sistem pengendalian Manajemen, Inovasi Produk dan Perencanaan laba adalah kuat karena berada dikisaran 0,60-0,799. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,588 atau 58,8%, ini menunjukkan bahwa variabel Perencanaan Laba yang dapat dijelaskan oleh variabel Sistem pengendalian Manajemen dan Inovasi Produk adalah sebesar 58,8%, sedangkan sisanya sebesar 0,412 atau 41,2% (1-0,588) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.

b. Hasil Uji Statistik t

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.14, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika

nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak

Ha.


(35)

Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 5.298 5.774 .918 .366

SPM .319 .113 .414 2.817 .009

1

IP .468 .150 .457 3.110 .004

a. Dependent Variable: PL

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji hipotesis 1: Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen terhadap perencanaan laba.

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.14 variabel sistem pengendalian manajemen mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,009. Hal ini berarti menerima Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa

sistem pengendalian manajemen berpengaruh secara signifikan terhadap perencanaan laba karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel sistem pengendalian manajemen lebih kecil dari 0,05.

Hasil uji hipotesis 2: Pengaruh inovasi produk terhadap perencanaan laba.

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat p ada tabel 4.14, variabel inovasi produk mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,004. Hal ini berarti menerima Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa inovasi produk

berpengaruh secara signifikan terhadap perencanaan laba karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel sistem pengendalian manajemen lebih kecil dari 0,05.


(36)

c. Hasil Uji Statistik F

Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,

sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan menolak Ha.

Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 329.388 2 164.694 23.130 .000a

Residual 206.487 29 7.120

1

Total 535.875 31

a. Predictors: (Constant), ip, spm

b. Dependent Variable: pl

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji hipotesis 3: Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Inovasi Produk terhadap Efektifitas Perencanaan Laba

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.15 nilai F diperoleh sebesar 23,130 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha3 diterima, sehingga dapat

dikatakan bahwa Sistem Pengendalian Manajemen dan Inovasi Produk berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Efektifitas Perencanaan Laba.


(37)

C. Pembahasan

1. Pengaruh Sistem Penegendalian Manajemen

terhadap Efektifitas Perencanaan Laba.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel sistem pengendalian manajemen 0,009 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Sistem pengendalian manjemen berpengaruh secara signifikan terhadap efektifitas perencanaan laba. Hal ini disebabkan karena apabila suatu organisasi dapat mengaplikasikan sistem pengendalian manajemen dengan baik dan terorganisir di setiap pusat pertanggungjawaban, maka akan menunjang kinerja unit usaha dalam hal mencapai laba yang diharapkan.

Apabila Sistem pengendalian manajemen dapat tersistem dan terorganisir dengan baik disetiap pusat pertanggungjawaban, maka organisasi dapat memperoleh laba yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan organisasi. Jadi apabila koperasi mampu mengaplikasikan sistem pengendalian manajemen yang terorganisir dengan baik, maka efektifitas perencanaan laba koperasi akan mudah dicapai. Hasil ini konsisten dengan teori Anthony dan Govindarajan (2007), Mulyadi (2003), Amiruddin (2004) dan Khairunisa (2008).

2. Pengaruh Inovasi produk terhadap efektifitas perencanaan Laba

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel sistem pengendalian manajemen 0,004 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa inovasi produk berpengaruh secara signifikan terhadap efektifitas perencanaan laba. Hal ini disebabkan karena apabila


(38)

inovasi yang dilakukan oleh suatu organisai sesuai dengan harapan konsumen, maka konsumen akan merasa puas. Konsumen yang puas akan melakukan pembelian ulang dan menjadikan aliran pendapatan yang dapat meningkatkan financial return, sehingga efektifitas perencanaan laba di dalam koperasi akan tercapai. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyono, dkk (2007) dan Karmelia dan Iin (2006).

3. Pengaruh sistem pengendalian manajemen dan inovasi produk terhadap efektifitas perencanaan laba

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel sistem pengendalian manajemen 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Sistem pengendalian manjemen dan inovasi produk berpengaruh secara signifikan terhadap efektifitas perencanaan laba.. hal ini disebabkan karena pentingnya inovasi untuk mendukung persaingan bisnis harus diimbangi dengan sistem kontrol yang baik. Sistem kontrol juga membantu manajemen dalam mengendalikan strategi organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Adanya konsistensi antara strategi dengan sistem kontrol akan menyebabkan kinerja keuangan meningkat. Sehingga efektifitas perencanaan laba di dalam koperasi akan tercapai.Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Hartono, 2003:136).

Dengan tercapainya efektifitas perencanaan laba diharapkan kelangsungan usaha koperasi akan terus berjalan ditambah dengan


(39)

75 pemanfaatan sistem pengendalian manjemen yang baik dan juga dengan melakukan inovasi-inovasi yang tepat maka diharapkan pula akan terus meningkatkan jati diri koperasi sebagai basis ekonomi kerakyatan. Hal ini dapat secara langsung meningkatkan kesejahteraan para anggotanya serta dapat meningkatkan produktivitas masyarakat kecil dan menengah dalam membangun usaha-usahanya. Hal ini sesuai dengan harapan pemerintah untuk meningkatkan produk-produk dalam negeri.

Dari hasil wawancara di beberapa koperasi, dapat dideskripsikan bahwa sebagian besar koperasi telah melakukan inovasi produk dalam bentuk pelayanan dan jasa serta sistem operasional. Contohnya adalah dahulu koperasi simpan pinjam hanya melakukan transaksi kepada para anggota saja tetapi sekarang ini koperasi simpan pinjam juga telah melakukan transaksi berupa simpanan dan pinjaman kepada para supir angkutan umum, pedagang kaki lima, dan pedagang-pedagang kecil lainya demi mendapat pinjaman modal maupun menyimpannya di koperasi, hal ini berarti koperasi simpan pinjam telah melakukan inovasi dalam perluasan jasa pada nasabah yang bukan anggota. Selain itu juga di beberapa koperasi simpan pinjam juga telah banyak melakukan sistem pencatatan dan sistem pelayanan yang telah terorganisir dengan baik dan telah terkomputerisasi.


(40)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Inovasi Produk terhadap Efektifitas Perencanaan Laba. Responden penelitian ini berjumlah 32 orang pengurus koperasi pada koperasi simpan pinjam terletak di Tangerang. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem pengendalian manajemen berpengaruh signifikan terhadap

efektifitas perencanaan laba, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,009. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin (2004) dan Khairunisa (2008) serta teory menurut Anthony dan Govindarajan (2007) dan Mulyadi (2003),

2. Inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap efektifitas perencanaan laba, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyono, dkk (2007) dan Karmelia dan Iin (2006).

3. Sistem pengendalian manajemen dan inovasi produk berpengaruh

signifikan terhadap efetifitas perencanaan laba, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Hartono, 2003).


(41)

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas menunjukkan bahwa sistem pengendalian manajemen dan inovasi produk berpengaruh secara signifikan terhadap efektifitas perencanaan laba. Sehingga dengan penerapan sistem pengendalian manajemen yang terorganisir dengan baik akan tercapainya efektifitas perencanaan laba koperasi, dan dengan keputusan koperasi untuk melakukan inovasi produk dengan tepat maka akan tercapai pula efektifitas pendapatan atas laba yang telah direncanakan. Sehingga laba yang telah direncanakan dapat terealisasi dalam periode akuntansi dan akan meningkatkan efektifitas laba atas kinerja koperasi dan juga akan tercapainya tujuan koperasi.

C. Keterbatasan

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Objek penelitian dilakukan pada koperasi simpan pinjam, dimana masih ada sebagian koperasi yang belum menerapkan sistem pengendalian manajemennya dengan baik.

2. Penelitian hanya dilakukan di wilayah Tangerang

3. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian yang terbatas.

D. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal diantaranya:


(42)

78 1. Koperasi-koperasi pada penelitian ini diharapkan untuk menerapkan

Sistem pengendalian manajemen serta malakukan inovasi-inovasi agar efektifitas perencanaan laba yang telah disusun saat rapat anggota akan dapat terwujud.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di Tangerang tetapi juga di kota-kota besar lainnya, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi. Dengan manajemen waktu yang baik.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian yang berbeda seperti metode wawancara langsung kepada responden untuk memperoleh data yang lebih berkualitas.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Adelstein, Richard. “Knowledge and Power in the Mechanical Firm: Planning for Profit in Austrian Perspective”, Wesleyan University.

Amiruddin, “Hubungan Proses Pengendalian Manajemen dengan Efektifitas Perencanaan Laba”, Jurnal Ekobis 1 (2):77-81. 2004

Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. “Mangement Control System, Edition, Internasional Edition 2007.

Bustami, Bastian dan Nurlela. AKUNTASI BIAYA: Melalui Pendekatan

Manajerial. Edisi pertama. Mitra Wacana Media. Jakarta, 2009.

Cahyono, Dwi, Evi Lestari dan Syarifudin Yusuf. “Pengaruh Moderasi Sistem Pengendalian Manajemen dan Inovasi Terhadap Kinerja”. Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makasar, 2007.

Fadilla, Avin Helmi. “Inovasi dan Perilaku Inovatif”. Modul kuliah 7. Diakses pada 15 Januari 2010 melalui: elisa.ugm.ac.id/files/avinpsi/modul %20kuliah% 207%20inovasi.pdf

Ghozali, Imam,. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang, 2006.

Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Hartono, Sri. “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Dan Sistem Kontrol Terhadap Hubungan Strategi Inovasi Dengan Kinerja Keuangan”, Jurnal Ekobis Vol.4, No.2, Juli 2003:123-140.

Hermana, Budi. ”Mendorong Daya Saing Di Era Informasi dan Globalisasi: Pemanfaatan Modal Intelektual dan Teknologi Informasi sebagai Basis Inovasi diperusahaan”. Universitas Gunadarma. Diakses pada 15 Januari 2010 melalui: http://bhermana.staff.gunadarma.ac.id

Hutasuhut, Arman D. “Manajemen Koperasi Menuju Kewirausahaan Koperasi” Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis, Prgram Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Vol. 01 No. 01 Oktober 2001

IAI, “Standar Akuntansi keuangan”, Salemba Empat, Jakarta, 2009.


(44)

80

Indrianto, Nur dan Bambang Supomo. :”Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002.

Jatmiko, Bambang. “Anggaran Fleksibel Dan Biaya Standar Dalam Mengukur Efektifitas Dan Efisiensi Laba Operasi Perusahaan”, Competitive Vol. , No. 2, Maret 2005.

Karmelia, Lili F dan Iin Sunarti. “Mengelola Inovasi Dalam Sebuah Organisasi”, Equilibrium, Vol. 2, No. 4 Juli-Desember 2006:57-67.

Kementrian Koperasi dan UK & M RI. 2002. Himpunan Kebijakan Koperasi dan UKM Dibidang Akuntabilitas. Jakarta.Dep. Kop.

Khairunisa, Afniyati Nur “Pengaruh Proses Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Efektiftas Perencanaan Laba”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. “ Manajemen Pemasaran”, Terjemahan

Benyamin Molan, Buku jilid 2, Penerbit Indeks. Edisi 13, 2009.

Mardiasmo, “Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik”, Penerbit: Erlangga, Jakarta, 2002.

Mulyadi. “Akuntansi Biaya Untuk Manajemen”, Edisi 4, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 2003.

Nababan, Lintong. “ Sistem Pengendalian Manajemen “, diakses pada November 2009

dari:file:///D:/Sistem%20Pengendalian%20Manajemen%20«%20Putra%20 Humbanghasundutan.htm

Nugroho, Agung, Bhuono. “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS”, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2006.

Nur Indriantoro, Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen”, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.

Prokoso, Bagas dan Imam Ghazali. “Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi dan Orientasi Pembelajaran Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing”, EKOBIS Vol. 6, Juli 2005.

Puspaningsih, Abriyani. “Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer”, Jaai Volume 6 No. 2. Desember 2002.


(45)

81

Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000.

Suadi. “Sistem Pengendalian Manajemen: Definisi dan Bentuk”.Diakses pada 15 Januari 2010 melalui: http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/sistem-pengendalian-manajemen-definisi.html

Sugiarto Bambang. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba pada Perusahaan manufaktur di BEJ”, Akuntabilitas vol 6, No. 2 105-113. 2007 Sukarno. “ Sistem Pengendalian Manajemen. Suatu pendekatan Praktis.”

Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2000

Sulistyohadi, Timbul. Keragaman Pola Membangun Kapabilitas Inovasi Organisasional”, Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya

Suwarno, Yogi. “Inovasi Di Sektor Publik”. 2007. Diakses pada 15 Januari 2010, melalui: http://www.pkai.org/pdf/Inovasi%20Sektor%20Publik.pdf

Wijayanto, Bonifacius R. “Sumber Daya Manusia, Kreatifitas, Inovasi: Pengetahuan sebagi Sumber Keunggulan Kompetitif Berkesinambungan”, Fokus Ekonomi, vol 2, No 2, Agustus 2003

Yunita, “Analisis Biaya - Volume - Laba Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba (Studi Kasus Pada “Quality” Hotel Yogyakarta)”, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2006


(46)

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(47)

Hasil uji Validitas Inovasi Produk Correlations

ip1 ip2 ip3 ip4 ip5 ip6 ip7 ip8 ip9 ip10 ip11 ipt Pearson Correlation 1 .346 .218 .090 .282 .141 .107 -.081 .194 .069 -.061 .394* Sig. (2-tailed) .052 .231 .626 .117 .441 .560 .660 .287 .706 .738 .026 ip1

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .346 1 .085 .017 .321 .160 .448* .254 .060 .107 .257 .518** Sig. (2-tailed) .052 .642 .928 .074 .381 .010 .160 .744 .558 .156 .002 ip2

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .218 .085 1 .261 .150 .075 .167 -.015 -.037 .361* .048 .412* Sig. (2-tailed) .231 .642 .150 .414 .684 .360 .936 .839 .042 .793 .019 ip3

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .090 .017 .261 1 .236 .079 .299 -.100 -.020 .049 .237 .370* Sig. (2-tailed) .626 .928 .150 .194 .669 .096 .585 .915 .789 .192 .037 ip4

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .282 .321 .150 .236 1 .083 .265 .261 .000 .179 .199 .498** Sig. (2-tailed) .117 .074 .414 .194 .650 .143 .148 1.000 .328 .275 .004 ip5

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .141 .160 .075 .079 .083 1 .331 .000 .583** .417* .530** .588** Sig. (2-tailed) .441 .381 .684 .669 .650 .064 1.000 .000 .018 .002 .000 ip6

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .107 .448* .167 .299 .265 .331 1 .344 .083 .337 .631** .709** Sig. (2-tailed) .560 .010 .360 .096 .143 .064 .054 .652 .059 .000 .000 ip7

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation -.081 .254 -.015 -.100 .261 .000 .344 1 .022 .319 .414* .412* Sig. (2-tailed) .660 .160 .936 .585 .148 1.000 .054 .906 .075 .019 .019 ip8

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .194 .060 -.037 -.020 .000 .583** .083 .022 1 .417* .414* .466** Sig. (2-tailed) .287 .744 .839 .915 1.000 .000 .652 .906 .018 .018 .007 ip9

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32


(48)

Pearson Correlation .069 .107 .361* .049 .179 .417* .337 .319 .417* 1 .432* .664** Sig. (2-tailed) .706 .558 .042 .789 .328 .018 .059 .075 .018 .014 .000 ip10

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation -.061 .257 .048 .237 .199 .530** .631** .414* .414* .432* 1 .719** Sig. (2-tailed) .738 .156 .793 .192 .275 .002 .000 .019 .018 .014 .000 ip11

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .394* .518** .412* .370* .498** .588** .709** .412* .466** .664** .719** 1 Sig. (2-tailed) .026 .002 .019 .037 .004 .000 .000 .019 .007 .000 .000 ipt

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil uji Validitas Perencanaan Laba Correlations

pl1 pl2 pl3 pl4 pl5 pl6 pl7 pl8 pl9 pl10 pl11 plt Pearson Correlation 1 .192 .488** .472** .100 .064 .114 .232 .195 .236 .122 .564** Sig. (2-tailed) .291 .005 .006 .586 .727 .534 .202 .284 .193 .505 .001 pl1

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .192 1 .304 .062 .252 .177 .266 .161 .169 .062 .200 .471** Sig. (2-tailed) .291 .090 .737 .165 .333 .142 .380 .355 .735 .273 .006 pl2

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .488** .304 1 .568** .349 -.090 .114 .312 .000 .193 .341 .648** Sig. (2-tailed) .005 .090 .001 .050 .626 .535 .082 1.000 .289 .056 .000 pl3

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .472** .062 .568** 1 .247 .164 .196 .422* .279 .263 .185 .679** Sig. (2-tailed) .006 .737 .001 .173 .370 .283 .016 .123 .145 .310 .000 pl4

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .100 .252 .349 .247 1 .094 .283 .182 .283 .089 -.105 .502** Sig. (2-tailed) .586 .165 .050 .173 .609 .117 .319 .116 .629 .567 .003 pl5

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32


(49)

Pearson Correlation .064 .177 -.090 .164 .094 1 .183 .166 .133 .288 .237 .410* Sig. (2-tailed) .727 .333 .626 .370 .609 .317 .365 .469 .110 .192 .020 pl6

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .114 .266 .114 .196 .283 .183 1 .205 .414* .291 -.057 .507** Sig. (2-tailed) .534 .142 .535 .283 .117 .317 .260 .018 .106 .755 .003 pl7

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .232 .161 .312 .422* .182 .166 .205 1 .068 .526** .168 .595** Sig. (2-tailed) .202 .380 .082 .016 .319 .365 .260 .712 .002 .359 .000 pl8

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .195 .169 .000 .279 .283 .133 .414* .068 1 .141 -.184 .416* Sig. (2-tailed) .284 .355 1.000 .123 .116 .469 .018 .712 .443 .313 .018 pl9

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .236 .062 .193 .263 .089 .288 .291 .526** .141 1 .224 .569** Sig. (2-tailed) .193 .735 .289 .145 .629 .110 .106 .002 .443 .217 .001 pl10

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .122 .200 .341 .185 -.105 .237 -.057 .168 -.184 .224 1 .382* Sig. (2-tailed) .505 .273 .056 .310 .567 .192 .755 .359 .313 .217 .031 pl11

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Pearson Correlation .564** .471** .648** .679** .502** .410* .507** .595** .416* .569** .382* 1 Sig. (2-tailed) .001 .006 .000 .000 .003 .020 .003 .000 .018 .001 .031 plt

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(50)

HASIL UJI RELIABILITAS

Hasil Uji Reliabilitas Sistem Pengendalian Manajemen

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 32 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 32 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.769 .780 15

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

SPM1 4.16 .723 32

SPM2 4.25 .622 32

SPM3 4.00 .842 32

SPM4 3.66 .827 32

SPM5 4.16 .628 32

SPM6 4.28 .634 32

SPM7 4.19 .693 32

SPM8 3.81 .931 32

SPM9 4.22 .751 32

SPM10 3.72 1.023 32

SPM11 4.09 .641 32

SPM12 4.28 .729 32

SPM13 4.34 .701 32

SPM14 4.25 .718 32

SPM15 4.56 .564 32


(51)

Inter-Item Correlation Matrix

spm1 spm2 spm3 spm4 spm5 spm6 spm7 spm8 spm9 spm10 spm11 spm12 spm13 spm14 spm15

spm1 1.000 .125 .265 .200 .087 .112 .390 -.003 .291 -.200 .037 .465 .336 .109 .252

spm2 .125 1.000 .062 .611 .062 .388 .112 .362 .155 .519 .182 .480 .166 .289 .138

spm3 .265 .062 1.000 .046 .183 .181 .221 .082 .255 .000 .120 .158 -.109 .160 .136

spm4 .200 .611 .046 1.000 .231 .252 -.053 .291 .333 .263 .428 .433 .377 .366 .220

spm5 .087 .062 .183 .231 1.000 .291 -.292 .272 .404 .071 .283 -.029 .094 .268 .472

spm6 .112 .388 .181 .252 .291 1.000 -.124 .201 .544 .474 .251 .102 .138 .265 .445

spm7 .390 .112 .221 -.053 -.292 -.124 1.000 -.144 -.143 -.014 .032 .148 .062 -.162 -.113

spm8 -.003 .362 .082 .291 .272 .201 -.144 1.000 -.124 .281 .193 .223 -.096 .121 -.161

spm9 .291 .155 .255 .333 .404 .544 -.143 -.124 1.000 .167 .291 .179 .404 .374 .385

spm10 -.200 .519 .000 .263 .071 .474 -.014 .281 .167 1.000 .337 .066 .094 .230 .171

spm11 .037 .182 .120 .428 .283 .251 .032 .193 .291 .337 1.000 -.058 .357 .298 .206

spm12 .465 .480 .158 .433 -.029 .102 .148 .223 .179 .066 -.058 1.000 .373 .293 -.005

spm13 .336 .166 -.109 .377 .094 .138 .062 -.096 .404 .094 .357 .373 1.000 .529 .148

spm14 .109 .289 .160 .366 .268 .265 -.162 .121 .374 .230 .298 .293 .529 1.000 .438

spm15 .252 .138 .136 .220 .472 .445 -.113 -.161 .385 .171 .206 -.005 .148 .438 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

spm1 57.81 26.480 .329 .601 .760

spm2 57.72 25.499 .567 .650 .742

spm3 57.97 26.676 .237 .356 .769

spm4 58.31 24.028 .584 .605 .734

spm5 57.81 26.867 .336 .529 .759

spm6 57.69 25.706 .520 .594 .745

spm7 57.78 29.015 -.006 .444 .786

spm8 58.16 26.459 .222 .602 .773

spm9 57.75 25.226 .486 .638 .746

spm10 58.25 24.903 .343 .522 .762

spm11 57.88 26.177 .437 .472 .751

spm12 57.69 25.835 .416 .566 .752

spm13 57.63 26.113 .398 .633 .754

spm14 57.72 25.241 .512 .585 .744

spm15 57.41 26.959 .371 .656 .757


(52)

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

61.97 29.451 5.427 15

Hasil Uji Reliabilitas Inovasi Produk Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 32 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 32 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.742 .735 11

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

ip1 4.09 .734 32

ip2 3.97 .647 32

ip3 4.19 .693 32

ip4 4.22 .659 32

ip5 4.00 .622 32

ip6 4.00 .622 32

ip7 4.03 .782 32

ip8 4.03 .595 32

ip9 3.75 .622 32

ip10 3.88 .871 32

ip11 4.03 .782 32


(53)

Inter-Item Correlation Matrix

ip1 ip2 ip3 ip4 ip5 ip6 ip7 ip8 ip9 ip10 ip11

ip1 1.000 .346 .218 .090 .282 .141 .107 -.081 .194 .069 -.061

ip2 .346 1.000 .085 .017 .321 .160 .448 .254 .060 .107 .257

ip3 .218 .085 1.000 .261 .150 .075 .167 -.015 -.037 .361 .048

ip4 .090 .017 .261 1.000 .236 .079 .299 -.100 -.020 .049 .237

ip5 .282 .321 .150 .236 1.000 .083 .265 .261 .000 .179 .199

ip6 .141 .160 .075 .079 .083 1.000 .331 .000 .583 .417 .530

ip7 .107 .448 .167 .299 .265 .331 1.000 .344 .083 .337 .631

ip8 -.081 .254 -.015 -.100 .261 .000 .344 1.000 .022 .319 .414

ip9 .194 .060 -.037 -.020 .000 .583 .083 .022 1.000 .417 .414

ip10 .069 .107 .361 .049 .179 .417 .337 .319 .417 1.000 .432

ip11 -.061 .257 .048 .237 .199 .530 .631 .414 .414 .432 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

ip1 40.09 14.668 .226 .319 .745

ip2 40.22 14.176 .387 .353 .723

ip3 40.00 14.645 .256 .290 .740

ip4 39.97 14.934 .218 .278 .744

ip5 40.19 14.351 .370 .255 .725

ip6 40.19 13.899 .473 .507 .713

ip7 40.16 12.588 .591 .567 .691

ip8 40.16 14.846 .279 .404 .736

ip9 40.44 14.512 .333 .511 .730

ip10 40.31 12.544 .515 .473 .703

ip11 40.16 12.523 .604 .660 .689

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

44.19 16.480 4.060 11


(54)

Hasil Uji Reliabilitas Perencanaan Laba Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 32 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 32 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.731 .734 11

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

PL1 3.81 .738 32

PL2 4.25 .568 32

PL3 4.06 .840 32

PL4 3.91 .689 32

PL5 4.16 .847 32

PL6 3.84 .723 32

PL7 3.97 .695 32

PL8 4.13 .707 32

PL9 4.00 .672 32

PL10 4.28 .683 32

PL11 4.03 .782 32


(55)

Inter-Item Correlation Matrix

pl1 pl2 pl3 pl4 pl5 pl6 pl7 pl8 pl9 pl10 pl11

pl1 1.000 .192 .488 .472 .100 .064 .114 .232 .195 .236 .122

pl2 .192 1.000 .304 .062 .252 .177 .266 .161 .169 .062 .200

pl3 .488 .304 1.000 .568 .349 -.090 .114 .312 .000 .193 .341

pl4 .472 .062 .568 1.000 .247 .164 .196 .422 .279 .263 .185

pl5 .100 .252 .349 .247 1.000 .094 .283 .182 .283 .089 -.105

pl6 .064 .177 -.090 .164 .094 1.000 .183 .166 .133 .288 .237

pl7 .114 .266 .114 .196 .283 .183 1.000 .205 .414 .291 -.057

pl8 .232 .161 .312 .422 .182 .166 .205 1.000 .068 .526 .168

pl9 .195 .169 .000 .279 .283 .133 .414 .068 1.000 .141 -.184

pl10 .236 .062 .193 .263 .089 .288 .291 .526 .141 1.000 .224

pl11 .122 .200 .341 .185 -.105 .237 -.057 .168 -.184 .224 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

pl1 40.63 14.371 .424 .351 .705

pl2 40.19 15.383 .355 .289 .715

pl3 40.38 13.468 .505 .627 .691

pl4 40.53 13.870 .573 .544 .684

pl5 40.28 14.467 .327 .311 .721

pl6 40.59 15.346 .250 .280 .729

pl7 40.47 14.838 .367 .290 .713

pl8 40.31 14.286 .468 .394 .699

pl9 40.44 15.415 .269 .348 .726

pl10 40.16 14.523 .441 .392 .703

pl11 40.41 15.410 .206 .324 .737

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

44.44 17.286 4.158 11


(56)

HASIL UJI ASUMSI KLASIK 1. HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

(Constant) 5.298 5.774 .918 .366

spm .319 .113 .414 2.817 .009 .616 1.625

1

ip .468 .150 .457 3.110 .004 .616 1.625

a. Dependent Variable: pl

Coefficient Correlationsa

Model ip spm

ip 1.000 -.620

Correlations

spm -.620 1.000

ip .023 -.011

1

Covariances

spm -.011 .013

a. Dependent Variable: pl

2. HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS


(57)

3. HASIL UJI NORMALITAS


(58)

HASIL UJI REGRESI BERGANDA

Regression

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 ip, spma . Enter

a. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .784a .615 .588 2.66838

a. Predictors: (Constant), ip, spm

b. Dependent Variable: pl

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 329.388 2 164.694 23.130 .000a

Residual 206.487 29 7.120

1

Total 535.875 31

a. Predictors: (Constant), ip, spm

b. Dependent Variable: pl

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 5.298 5.774 .918 .366

spm .319 .113 .414 2.817 .009

1

ip .468 .150 .457 3.110 .004

a. Dependent Variable: pl


(59)

(60)

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, April 2010

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Responden Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata Satu (S1) Bidang Ilmu Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Ratri Hayuningdyah

NIM : 106082002536

Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VIII

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul

“Pengaruh Aplikasi Sistem Pengendalian Manajemen Dan Inovasi Produk Terhadap Efektifitas Perencanaan Laba”.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktu bekerjanya. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan faktor kunci untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Aplikasi Sistem Pengendalian Manajemen Dan Inovasi Produk Terhadap Efektifitas Perencanaan Laba.

Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan ini, saya sampaikan terima kasih.

Dosen Pembimbing Hormat saya,

Peneliti

(DR. Amilin, SE., Ak., M.Si.) (Ratri Hayuningdyah)


(61)

Nomor:………(diisi oleh peneliti)

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Nama : ……….

(boleh tidak diisi)

NamaTempat Bapak/Ibu Bekerja : ……… Berilah tanda silang (x) sesuai jawaban yang Bapak/Ibu pilih.

1. Jenis kelamin : Pria

Wanita

2. Usia : 20-30 tahun

3 1-40 tahun > 40 tahun

3. Pendidikan terahir : SLTA S1 S3

D3 S2

4. Lama Bapak/Ibu Berkerja : < 1 tahun

2-3 tahun 4-5 tahun > 5 tahun


(62)

1. SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Berilah Tanda Silang (X) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat saudara terhadap organisasi

Keterangan : STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), RG (Ragu-ragu), S (Setuju), SS (Sangat Setuju)

No. Pertanyaan STS TS RG S SS

a. Penyusunan Program

1. Persiapan dan analisis dilakukan dalam proses penyusunan program 2. Program pada dasarnya merupakan

kegiatan yang harus diputuskan dalam rangka implementasi strategi yang telah ditentukan

3. Koordinasi dan kerjasama yang erat antar bagian akan menunjang pelaksanaan program dan pencapaian tujuan

b. Penyusunan Anggaran

4. Anggaran disusun secara kuantitatif umumnya dalam ukuran satuan moneter yang mencakup jangka waktu tertentu biasa 1 tahun

5. Dalam proses penyusunan anggaran ada komunikasi baik secara formal maupun informal antara bawahan dengan atasan

6. Penyusunan anggaran harus memperhatikan penilaian intern masa lalu

7. Dalam setiap anggaran yang akan disusun harus ditetapkan prioritas sasaran

c. Operasi dan Pengukuran

8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap setahun sekali

9. Pengukuran pelaksanaan kegiatan


(63)

dilakukan secara pengamatan langsung atau laporan tertulis 10. Ukuran moneter mencerminkan

standar yang akan dijadikan

pedoman untuk mengevaluasi hasil kinerja

No. Pertanyaan STS TS RG S SS

d. Pelaporan dan Analisis

11. Penyusunan laporan dilakukan secara periodik

12. Harus dilakukan analisa terhadap penyimpangan

13. Diadakan penelusuran terhadap sebab-sebab penyimpangan

14. Diadakan tindakan koreksi terhadap penyimpangan

15. Adanya evaluasi terhadap pencapaian tujuan / sasaran

2. INOVASI PRODUK

No. Pertanyaan STS TS RG S SS

Ukuran Output

16. Pentingnya perusahaan

mengembangkan proses/produk baru

17. Persentasi perkembangan

perusahaan menunjukan

peningkatan dengan adanya inovasi dan pengembangan produk atau jasa 18. Perusahaan perlu mendapatkan

kekayaan intelektual dari adanya inovasi produk

19. Inovasi dapat memberikan kepuasan atau nilai tambah bagi konsumen 20. Dengan adannya inovasi dapat

memberikan kemudahan bagi pelanggan.

(contoh: Kemudahan dalam proses peminjaman dana tunai)

21. Efisiensi waktu pelayanan setelah adannya inovasi.

(contoh: adanya sistem komputerisasi)


(1)

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, April 2010

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Responden Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata Satu (S1) Bidang Ilmu Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Ratri Hayuningdyah NIM : 106082002536

Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VIII

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Aplikasi Sistem Pengendalian Manajemen Dan Inovasi Produk Terhadap Efektifitas Perencanaan Laba”.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktu bekerjanya. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan faktor kunci untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Aplikasi Sistem Pengendalian Manajemen Dan Inovasi Produk Terhadap Efektifitas Perencanaan Laba.

Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan ini, saya sampaikan terima kasih.

Dosen Pembimbing Hormat saya,

Peneliti

(DR. Amilin, SE., Ak., M.Si.) (Ratri Hayuningdyah)


(2)

Nomor:………(diisi oleh peneliti) KARAKTERISTIK RESPONDEN

Nama : ……….

(boleh tidak diisi)

NamaTempat Bapak/Ibu Bekerja : ……… Berilah tanda silang (x) sesuai jawaban yang Bapak/Ibu pilih.

1. Jenis kelamin : Pria Wanita

2. Usia : 20-30 tahun 3 1-40 tahun > 40 tahun

3. Pendidikan terahir : SLTA S1 S3 D3 S2

4. Lama Bapak/Ibu Berkerja : < 1 tahun 2-3 tahun 4-5 tahun > 5 tahun


(3)

1. SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Berilah Tanda Silang (X) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat saudara terhadap organisasi

Keterangan : STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), RG (Ragu-ragu), S (Setuju), SS (Sangat Setuju)

No. Pertanyaan STS TS RG S SS

a. Penyusunan Program

1. Persiapan dan analisis dilakukan dalam proses penyusunan program 2. Program pada dasarnya merupakan

kegiatan yang harus diputuskan dalam rangka implementasi strategi yang telah ditentukan

3. Koordinasi dan kerjasama yang erat antar bagian akan menunjang pelaksanaan program dan pencapaian tujuan

b. Penyusunan Anggaran

4. Anggaran disusun secara kuantitatif umumnya dalam ukuran satuan moneter yang mencakup jangka waktu tertentu biasa 1 tahun

5. Dalam proses penyusunan anggaran ada komunikasi baik secara formal maupun informal antara bawahan dengan atasan

6. Penyusunan anggaran harus memperhatikan penilaian intern masa lalu

7. Dalam setiap anggaran yang akan disusun harus ditetapkan prioritas sasaran

c. Operasi dan Pengukuran

8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap setahun sekali

9. Pengukuran pelaksanaan kegiatan 80


(4)

dilakukan secara pengamatan langsung atau laporan tertulis 10. Ukuran moneter mencerminkan

standar yang akan dijadikan

pedoman untuk mengevaluasi hasil kinerja

No. Pertanyaan STS TS RG S SS

d. Pelaporan dan Analisis

11. Penyusunan laporan dilakukan secara periodik

12. Harus dilakukan analisa terhadap penyimpangan

13. Diadakan penelusuran terhadap sebab-sebab penyimpangan

14. Diadakan tindakan koreksi terhadap penyimpangan

15. Adanya evaluasi terhadap pencapaian tujuan / sasaran

2. INOVASI PRODUK

No. Pertanyaan STS TS RG S SS

Ukuran Output

16. Pentingnya perusahaan mengembangkan proses/produk baru

17. Persentasi perkembangan perusahaan menunjukan

peningkatan dengan adanya inovasi dan pengembangan produk atau jasa 18. Perusahaan perlu mendapatkan

kekayaan intelektual dari adanya inovasi produk

19. Inovasi dapat memberikan kepuasan atau nilai tambah bagi konsumen 20. Dengan adannya inovasi dapat

memberikan kemudahan bagi pelanggan.

(contoh: Kemudahan dalam proses peminjaman dana tunai)

21. Efisiensi waktu pelayanan setelah adannya inovasi.

(contoh: adanya sistem komputerisasi)


(5)

22. Kinerja perusahaan meningkat setelah adannya inovasi produk

Ukuran Input

23. Pentingnya investasi di bidang penelitian dan pengembangan pertama untuk produk baru

No. Pertanyaan STS TS RG S SS

24. Diperlukan Biaya pemasaran dan pelatihan untuk produk baru 25. Efisiensi biaya proses produksi

setelah adannya proses inovasi 26. Keuntungan tambahan setelah

adanya inovasi.

3. PERENCANAAN LABA

No. Pertanyaan STS TS RG S SS

Efektifitas Perencanaan Laba 27. Penyusunan perencanaan laba telah

sesuai dengan pencapaian sasaran/tujuan perusahaan

28. Perusahaan yang dikelola dengan baik akan terbiasa menyelesaikan rencana-rencananya dengan cara yang formal dan jadwal waktu yang pasti

29. Tingkat perkembangan perusahaan menunjukan peningkatan

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya

30. Tingkat manajer (level manajer) berpengaruh terhadap efektifitas perencanaan laba

31. Semua keputusan manajemen pada umumnya memiliki sifat mengarah kemasa datang (futuristic);

karenanya ke putusan akan lebih banyak berakibat terhadap kegiatan atau sikap dimasa datang dari pada masa lalu

32. Klasifikasi keputusan-keputusan penting dan pasti mengenai rencana proyek dan rencana periodik akan menjadi dasar pembuatan jadwal


(6)

83 perencanaan laba

33. Pengambilan keputusan manajemen merupakan proses kontinyu

34. Pencapaian target laba yang diperoleh tahun ini menunjukan rasio yang memuaskan

No. Pertanyaan STS TS RG S SS

35. Perusahaan melakukan antisipasi dan perbaikan terhadap

penyimpangan yang terjadi dalam pencapaian target laba

36. Perencanaan Laba yang me- nyeluruh memfokuskan pada Laporan Pelaksanaan/Kinerja dan Evaluasi Pelaksanaan/Kinerja untuk menentukan penyebab kinerja terlalu tinggi ataupun terlalu rendah

dibandingkan rencananya

37. Perencanaan laba digunakan sebagai pedoman batas akhir penyelesaian rencana