Endoservikal biopsy, ini adalah test yang digunakan untuk meliat Cone biopsy atau Loop electrosurgical excision procedureLEEP. Cytoscopy, digunakan untuk melihat bagian interior dari daerah Protoscopy, digunakan untuk melihat bagian

2.2.6.Pemeriksaan pada kanker servik Salah satu pemeriksaan rutin yang dapat digunakan untuk mendeteksi kanker serviks adalah Pap smear test atau di singkat Pap test, Test ini dilakukan agar pemeriksa dapat melihat apakah ada perubahan yang abnormal pada sel bagian serviks. Pap test merupakan pemeriksaan terpenting yang dapat digunakan untuk mendeteksi apabila ditemukannya kanker serviks dini. Jadwal Pap test yang di anjurkan dapat berdasarkan umur. Untuk kebanyakan wanita, dianjurkan untuk melakukan Pap test setiap 1 tahun.Menurut Webmed, 2011 ada beberapa test yang dapat mengkonfirmasi dan mendiagnosa kanker serviks diantaranya: 1. Colposcopy dan cervical biopsy, adalah test yang dapat menentukan apakah ada atau tidaknya serta lokasi sel kanker yang berapa pada permukaan serviks

2. Endoservikal biopsy, ini adalah test yang digunakan untuk meliat

apakah sel kanker berada pada saluran sekitar serviks

3. Cone biopsy atau Loop electrosurgical excision procedureLEEP.

Tes ini terkadang dianjurkan untuk mengambil jaringan serviks untuk pemeriksaan di bawah mikroskop. Terdapat juga test untuk mengetahui sudah berapa jauh stadium dari kanker, diantaranya: 1. Cone biopsy atau Loop Electrosurgical Excision ProcedireLEEP. Test ini terkadang di anjurkan untuk melihat penyebaran dari kanker di serviks.

2. Cytoscopy, digunakan untuk melihat bagian interior dari daerah

bladder dan urethra dan dilihat apabila penyebaran kanker sudah mencapai sistem urinal.

3. Protoscopy, digunakan untuk melihat bagian bawah dari Kolon,

juga untuk melihat apakah kanker sudah menyebar ke rektum.

4. Intravenous pyelogram, digunakan untuk melihat apakah adanya

penyumbatan pada ginjal. Universitas Sumatera Utara Test yang lain juga dianjurkan sebagai penolong dalam pengambilan keputusan perawatan, termasuk:

1. Test Darah, termasuk di dalamnya Complete Blood CountCBC

untuk mengecek apakah didapati Anemia atau dapat dilakukan Chemistry screen untuk mengetahui keadaan Liver dan ginjal.

2. Imaging test, termasuk Chest X-ray,CT scan, MRI,dan Positron

emission tomographyPET. Test ini dilakukan apabila kanker sudah menyebar di luar serviks. 2.2.7.Perawatan Pewatan pada kanker serviks tergantung dari beberapa hal diantarnya adalah hasil test,lokasi dari kanker,seberapa jauh penyebarannya,umur dan kesehatan. Operasi atau gabungan dari chemotherapy dan radiotherapy merupakan perawatan yang biasa di gunakan pada kanker serviks, menurut cancervic, 2012 beberapa perawatan yang dapat dilakukan adalah: Operasi Operasi merupakan perawatan yang dilakukan kepada wanita yang memiliki kanker hanya di sekitar serviks. Jenis operasi tergantung dari luas kanker Hysterectomy Hysterectomy adalah operasi untuk mengangkat uterus dan serviks. Ada 2 jenis hyserectomy: Total hysterectomy: Uterus dan serviks di angkat. Operasi ini dilakukan dengan Laparoscopy atau dengan Laparotomy. Metode yang digunakan tergantung dari ukuran dan stadium kanker. Dan pasca operasi harus dirawat di rumah sakit 2 hingga 5 hari Hysterectomy: Uterus, sekitar 2cm dari bagian atas vagina, dan jaringan sekitar serviks di angkat. Operasi ini dapat mempengaruhi fungsi kencing dikarenakan kerusakan pada saraf di daerah ini. Pasca operasi harus dirawat di rumah sakit sekitar 1 minggu. Trachelectomy Universitas Sumatera Utara Radical trachelectomy adalah pengangkatan dari serviks. Ini bukan prosedur yang biasa dilakukan, tetapi dapat dilakukan pada wanita muda yang memiliki kanker dengan ukuran kecil. Trachelectomy dapat mempengaruhi kemampuan seorang wanita untuk hamil. Radiotherapy Raiotherapy digunakan untuk membunuh sel kanker atau melukainya sehingga sel tersebut tidak bisa menyebar. Radiasi ini di target ke daerah kanker dan di rawat sebagik mungkin agar mendapatkan efek samping yang sesedikit mungkin. Raditherapy dilakukan jika pasien tidak dapat melakukan operasi besar atau jika kanker sudah menyebar ke jaringan yang mengelilingi serviks. Dapat juga digunakan sesudah operasi atai dikombinasikan dengan chemotherapy. Radioterapi eksternal Pada perawatan ini, sinar x-ray dari mesin di targetkan ke serviks dan bagian tubuh lain yang membutuhkan perawatan. Proses ini memakan waktu beberapa menit, pasien berbaring di meja besi di bawah mesin raditerapi. Radioterapi internal Radioterapi internal biasa disebut brachytherapy. Sumber radiasi diletakkan ke dalam tubuh dekat dengan kanker. Perawatan ini kurang memberi efek samping terhadap organ di sekitar kanker. Kemoterapi Kemoterapi mengginakan obat untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Tujuannya adalah membunuh sel kanker yang tumbuh secara cepat dengan sedikit efek samping kepada sel sehat. Tetapi, bebrapa sel yang cepat tumbuh pada tubuh mungkin terpengaruh misalnya rambut.. kemoterapi diberikan secara intravena, dan pasien di harapkan untuk tinggal di rumah sakit paling tidak 1 hari. Jumlah sesi kemoterapi yang didapatkan tergantung dari kanker pasien tersebut Universitas Sumatera Utara Kemoradiasi Kemoradiasi adalah gabungan dari radioterapi dengan kemoterapi, perawatan ini biasanya digunakan untuk merawat kanker yang sudah stadium lanjut. Peneliti di Amerika menemukan wanita yang memiliki kanker serviks stadium lanjut memiliki kesempatan selamat yang baik jika diberikan kedua perawatan. Tetapi,kemoradiasi memiliki efek samping yang lebih dari tetapi lain, termasuk di antaranya mual,muntah, dan penurunan jumlah sel darah putih. Wanita dengan jumlah sel darah putih yang rendah tidak dianjurkan melakukan terapi ini. 2.2.8.Prognosis Menurut Medscape, 2013 prognosis pasien dengan kanker servik tergantung kepada stadium kankernya, dengan tingkat keselamatan 5 tahun sebagai berikut:  Stadium I – diatas 90  Stadium II – 60-80  Stadium III – sekitar 50  Stadium IV – kurang dari 30 Kondisi prakanker dapat disembuhkan secara total apabila dapat ditinjau dan di rawat dengan baik. Kebanyakan wanita memiliki tingkat keselamatan selama 5 tahun untuk menghadapi kanker serviks yang tumbuh di bagian dalam dinding serviks. Apabila pertumbuhan kanker tersebut menyebar ke bagian luar dinding serviks maka tingkat keselamatan tersebut akan jatuh. Universitas Sumatera Utara 2.2.9.Komplikasi Menurut NHS, 2013 komplikasi dari kanker serviks dapat terjadi karena 2 hal :  Efek samping dari perawatan  Hasil dari kanker serviks yang tidak di rawat Efek samping  Menopause dini, jika ovaries di angkat dengan operasi, atau jika terkena kerusakan selama perawatan dengan radioterapi, dapat menyebabkan menopause dini. Kebanyakan wanita memasuki menopause ketika memasuki umur 50an. Menopause ini disebabkan ketika ovaries berhenti memproduksi hormon, oestrogen dan progesteron.  Lymphoedema, jika nodes pada pelvis di angkat melalui operasi dapat menyebabkan gangguan pada sistem kerja limpatic, salah satu fungsi limpatic sistem adalah mengalirkan cairan yang berlebihan dari jaringan tubuh, gangguan pada bagian ini dapat menyebabkan penumpukan cairan ayng menyebabkan terjadinya bengkak. Kanker yang tidak dirawat  Nyeri, jika kanker menyebar ke bagian saraf,tulang atau otot maka dapat menyebabkan rasa nyeri dan sakit yang kuat. Untuk rasa nyeri dan sakit ini dapat di rawat dengan painkiller tetapi hanya akan menghilangkan nyeri dan sakitnya untuk sementara.  Gagal ginjal, ginjal menyaring dan membuang zat zat yang tidak diperlukan tubuh melalui darah. Pada kanker serviks, pertumbuhan  kanker dapat menekan bagian ureter dan memblock saluran kencing. Penumpukan urin di dalam ginjal dikenal dengan dengan Hydronephrosis dan dapat menyebabkan ginjal menjadi besar.  Pendarahan, jika kanker menyebar ke daerah vagina, dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah hingga menyebabkan perdarahan.  Pengeluaran cairan vagina, salah satu hal yang dapat terjadi adalah pelepasan cairan vagina, biasanya cairan ini berbau yang tidak enak dan ini Universitas Sumatera Utara dapat disebabkan karena kerusakan pada jaringan atau juga karena bocornya saluran kencing. 2.2.10.Pencegahan Menurut Medscape, 2013 beberapa tindakan yang dapat dilakukan sebagai pencegahan kanker serviks di antaranya:  Imunisasi o Gardasil, vaksin yang diberikan pada perempuan berumur 9-26 tahun untuk mencegah munculnya kanker servik yang disebabkan oleh HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. o Cervarix, vaksin yang diberikan kepada perempuan berumur 9-25 tahun untuk mencegah kanker servik yang disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18. Juga tindakan pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya:  Meningkatkan informasi kesehatan tentang kanker servik.  Pendidikan seksual disesuaikan dengan usia dan budaya.  promosi kondom penyisihan bagi yang terlibat dalam aktivitas seksual.  Hindari penggunaan kontrasepsi oral yang merupakan salah satu faktor resiko kanker servik.  Meningkatkan informasi kesehatan tentang bahaya penggunaan tembakau. Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka konsep Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Gambar 3.1.Kerangka konsep penelitian

3.2. Defenisi operasional