HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4.20. Distribusi Faktor Pengalaman terhadap Dunia Kerja Pertanian

Tabel 4.4.20.1 Korelasi Faktor Pengalaman Tiap SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Pengalaman terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

Asymp. Approx. Approx. SMA

Value

Std.

a T b Sig.

Error

2.790 0.005 SMA Lab Interval by Interval

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.314

2.484 .017 c N of Valid Cases

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.365

Interval by Interval

2.835 .007 c N of Valid Cases

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.376

Interval by Interval

2.765 .009 c N of Valid Cases

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.192

1.465 .149 c N of Valid Cases

Interval by Interval

Pearson's R

Tabel 4.4.20.2 Korelasi Faktor Pengalaman Semua SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Pengalaman terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

Asymp.

Approx. Approx.

Std. Error a T b Sig. Ordinal by Ordinal

Value

5.038 .000 Interval by Interval

Kendall's tau-b

Pearson's R

4.836 .000 c

Faktor pengalaman yang dimaksud adalah beberapa pengalaman siswa- siswi dalam belajar dan atau bekerja atau praktik di sektor pertanian. Korelasi faktor pengalamandan dunia kerja pertanian yang memiliki nilai 0,308 dan dapat dikategorikan memiliki hubungan yang lemah dan berdasarkan uji signifikansi hasilnya menunjukkan nilai 0,000 yang berarti asosiasi kedua variabel adalahsignifikan. Ini berarti adanya pengaruh faktor pengalamanterhadap dunia kerja pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman siswa- siswi dalam belajar dan atau bekerja di sektor pertanianmaka persepsi siswa-siswi terhadap dunia kerja pertanian semakin kuat.

Banyak siswa-siswi yang menyatakan tidak memiliki pengalaman di sektor pertanian.Minimnya pengalaman siswa-siswi tentang dunia pertanian membuat mereka tidak bagitu mengenal dan tidak mengetahui bagaimana pertanian yang sebenarnya begitu pula dengan dunia kerja pertanian.Ketidak tahuan ini membuat sedikitnya ketertarikan mereka terhadap dunia kerja pertanian. Meskipun demikian, dengan adanya dorongan dari beberapa faktor lain misalnya saja seperti minat dan kebutuhan, membuat mereka tertarik terhadap dunia kerja pertanian. Hal ini menandakan bahwa faktor pengalaman mempengaruhi persepsi mereka terhadap dunia kerja pertanian.

4.4.21. Distribusi Faktor Orang Tua terhadap Dunia Kerja Pertanian

Tabel 4.4.21.1 Korelasi Faktor Orang Tua Tiap SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Orang Tua terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

Asymp. Approx. Approx. SMA

Value

a T b Sig. Error

Std.

Ordinal by Ordinal

1.280 0.200 Interval by Interval

Kendall's tau-b 0.150

.292 SMA Lab c

Pearson's R

N of Valid Cases

0.689 0.491 SMAN1

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.103

Interval by Interval

0.440 .662 c N of Valid Cases

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.249

1.549 .130 c N of Valid Cases

Interval by Interval

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.450

Interval by Interval

3.850 .000 c N of Valid Cases

Pearson's R

Tabel 4.4.21.2 Korelasi Faktor Orang Tua Semua SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Orang Tua terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

Asymp.

b Approx.

Std. Error a Approx. T Sig. Ordinal by Ordinal

Value

4.142 .000 Interval by Interval

Kendall's tau-b

3.662 .000 c N of Valid Cases

Pearson's R

Faktor Orang Tua yang dimaksud adalah tentang pekerjaan orang tua siswa-siswi disektor pertanian serta dukungan dari orang tua kepada putra- putrinya untuk menekuni bidang pertanian.Korelasi faktor Orang Tuadan dunia kerja pertanian yang memiliki nilai 0,253 dan dapat dikategorikan memiliki hubungan yang lemah dan berdasarkan uji signifikansi hasilnya menunjukkan nilai 0,000 yang berarti asosiasi kedua variabel adalahsignifikan. Ini berarti adanya pengaruh antara faktor Orang Tua dengan dunia kerja pertanian. Hal ini menunjukkan bahwaapabila Orang Tua siswa-siswi bekerja disektor pertanian serta Orang Tua mendukung putra-putrinya untuk menekuni bidang pertanian

Dukungan dari Orang Tua sangat dibutuhkan agar siswa-siswi tertarik dan di masa mendatang bersedia menekuni dunia kerja pertanian. Tetapi banyak siswa-siswi yang menyatakan bahwa Orang Tua mereka tidak bekerja di sektor pertanian dan hanya beberapa responden yang mendapat dukungan dari Orang Tua untuk bekerja disektor pertanian. Kebanyakan dari mereka yang mendapat dukungan justru berasal dari latar belakang bukan dari keluarga petani. Orang Tua siswa-siswi mayoritas berprofesi atau bekerja di non sektor pertanian. Sedangkan mereka yang mempunyai latar belakang dari keluarga petani malah banyak yang tidak tertarik untuk meneruskan profesi keluarga yaitu berprofesi sebagai petani.Banyak dari mereka yang lebih tertarik pada pekerjaan di luar sektor pertaniankarena pendapat mereka penghasilannya lebih menjanjikan dan lebih tinggi dari petani.

4.4.22. Distribusi Faktor Teman Main terhadap Dunia Kerja Pertanian

Tabel 4.4.22.1 Korelasi Faktor Teman Main Tiap SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Teman Main Tiap SMA terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

Asymp. SMA

Value

Approx. Approx. a T b Error Sig.

Std.

1.001 0.317 SMA Lab c Interval by Interval Pearson's R 0.121 0.102 0.828 .412

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.105

N of Valid Cases

-0.637 0.524 SMAN1 c Interval by Interval Pearson's R -0.111 0.168 -0.697 .490

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b -0.101

N of Valid Cases

1.623 0.105 SMAK1

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.254

Interval by Interval

1.762 .087 c N of Valid Cases

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.158

Interval by Interval

1.196 .237 c N of Valid Cases

Pearson's R

Tabel 4.4.22.2 Korelasi Faktor Teman Main Semua SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Teman Main terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

Asymp.

Approx. Approx.

a Std. Error b T Sig. Ordinal by Ordinal

Value

2.035 0.042 Interval by Interval c Pearson's R 0.145 0.071 1.956 .052

Kendall's tau-b

N of Valid Cases

Faktor teman main yang dimaksud adalah teman dekat atau teman main menyukai dunia pertanian.Korelasi faktor teman main dan dunia kerja pertanian yang memiliki nilai 0,132 dan dapat dikategorikan memiliki hubungan yang lemah dan berdasarkan uji signifikansi hasilnya menunjukkan nilai 0,042 yang berarti asosiasi kedua variabel adalahsignifikan. Ini berarti terdapat hubungan antara faktor teman main dengan dunia kerja pertanian.Hal ini menunjukkan bahwaapabila teman dekat atau teman main menyukai dunia pertanian,maka persepsi siswa-siswi terhadap dunia kerja pertaniansemakin kuat.

Banyak atau sedikitnya teman main dari siswa-siswi yang tidak menyukai dunia pertanian mempengaruhi persepsi mereka terhadap dunia kerja pertanian. Dunia kerja pertanian sendiri dewasa mengalami trandatau popularitas yang terus menurun khususnya di kalangan muda, sehingga tidak banyak dari teman mereka yang tertarik dengan dunia pertanian. Pernyataan teman-teman responden ini mempengaruhi persepsi responden terhadap dunia kerja pertanian.Hal ini tentu sungguh memprihatinkan mengingat siswa-siswi merupakan penerus usaha atau pekerja di sektor pertanian di masa mendatang. Apabila hal ini terus terjadi dikhawatirkan kedepannya akan kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian. Teman main atau teman dekat seharusnya bisa memberi pengaruh besar terhadap pola pikir atau keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu hal termasuk ketertarikannya dengan dunia pertania, tetapi pada hasil di lapangan terjadi sebaliknya. Hal ini menandakan bahwa faktor teman main tidak mempengaruhi persepsi mereka terhadap dunia kerja pertanian.

4.4.23. Distribusi Faktor Masyarakat terhadap Dunia Kerja Pertanian

Tabel 4.4.23.1 Korelasi Faktor Masyarakat Tiap SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Masyarakat Tiap SMA terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

Asymp. Approx. Approx. SMA

Value

Std.

a T b Sig.

Error

1.808 0.071 SMA Lab Interval by Interval

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.215

1.476 .147 c N of Valid Cases

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.075

Interval by Interval

0.894 .377 c N of Valid Cases

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.159

0.956 .345 c N of Valid Cases

Interval by Interval

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.210

Interval by Interval

1.713 .093 c N of Valid Cases

Pearson's R

Tabel 4.4.23.2 Korelasi Faktor Masyarakat Semua SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Masyarakat terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

a Approx. T b

Sig. Ordinal by Ordinal

Std. Error

2.71 0.007 Interval by Interval c Pearson's R 0.197 0.069 2.693 .008

Kendall's tau-b

N of Valid Cases

Faktor masyarakat yang dimaksud adalah tentang masyarakat di sekitar tempat tinggal siswa-siswi dan masyarakat umum menyukai dunia pertanian.Korelasi faktor Masyarakat dan dunia kerja pertanian yang memiliki nilai 0,177 dan dapat dikategorikan memiliki hubungan yang lemah dan berdasarkan uji signifikansi hasilnya menunjukkan nilai 0,007 yang berarti asosiasi kedua variabel adalahsignifikan. Ini berarti adanya hubungan antara faktor masyarakat dengan dunia kerja pertanian.Hal ini menunjukkan bahwaapabila pernyataan masyarakat di sekitar tempat tinggal siswa-siswi dan masyarakat umum menyukai dunia pertanian, maka persepsi siswa-siswi

Masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggal responden baik yang berprofesi di petani maupun bekerja di sektor non pertanian bisa mempengaruhi persepsi mereka terhadap dunia kerja pertanian meskipun hanya kecil pengaruhnya. Responden yang berada di tengah-tengah masyarakat secara langsung maupun tidak langsung akan terpengaruh dengan lingkungan tersebut. Jadi apabila responden tinggal di daerah yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, kemungkinan besar responden bisa terinspirasi dan tertarik bekerja di sektor pertanianHal ini menandakan bahwa faktor masyarakat berpengaruh terhadap dunia kerja pertanian.

4.4.24. Distribusi Faktor Sosialisasi terhadap Dunia Kerja Pertanian

Tabel 4.4.24.1 Korelasi Faktor Sosialisasi Tiap SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Sosialisasi Tiap SMA terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

Asymp. Approx. Approx. SMA

Value

Std.

a T b Sig.

Error

2.404 0.016 SMA Lab Interval by Interval

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.274

2.158 .036 c N of Valid Cases

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.066

Interval by Interval

0.353 .726 c N of Valid Cases

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.148

Interval by Interval

0.968 .340 c N of Valid Cases

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b 0.317

2.408 .020 c N of Valid Cases

Interval by Interval

Pearson's R

Tabel 4.4.24.2 Korelasi Faktor Sosialisasi Semua SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Sosialisasi terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

Asymp.

Approx. Approx.

Std. Error a T b Sig. Ordinal by Ordinal

Value

3.48 0.001 Interval by Interval

Kendall's tau-b

Pearson's R

2.947 .004 c

Faktor sosialisasi yang dimaksud adalah tentang apakah siswa-siswi pernah mengikuti sosialisasi pertanian dan atau ikut bersosialisasi tentang pertanian.Korelasi faktor sosialisasi dan dunia kerja pertanian yang memiliki nilai 0,203 dan dapat dikategorikan memiliki hubungan yang lemah dan berdasarkan uji signifikansi hasilnya menunjukkan nilai 0,001 yang berarti asosiasi kedua variabel adalahsignifikan. Ini berarti hubungan antara faktor sosialisasi terhadap dunia kerja pertanian masih lemah.Hal ini menunjukkan bahwaapabila siswa- siswi pernah mengikuti sosialisasi pertanian dan atau ikut bersosialisasi tentang pertanian, maka persepsi siswa-siswi tentangdunia kerja pertanian semakin kuat.

Sosialisasi tentang dunia pertanian yang diperoleh siswa-siswi masih sangat sedikit sekali. Kurangnya sosialisasi tentu membuat mereka kurang begitu mengetahui tentang dunia pertanian secara luas. Saat ini yang mereka tahu baru sebatas pada petani gurem yang menggarap lahan dengan ukuran lahan garapan yang tidak luas dan berpengasilan rendah.Dengan pola pemikiran seperti itu tentu dapat membuat responden masih enggan jika untuk bekerja di sektor. Maka dari itu perlu dilakukan sosialisasi tentang dunia pertanian beserta manfaatnya sejak dini agar pola pemikiran seperti itu lama-lama berkurang.

4.4.25. Distribusi Faktor Teknologi terhadap Dunia Kerja Pertanian

Tabel 4.4.25.1 Korelasi Faktor Teknologi Tiap SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Teknologi Tiap SMA terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

Asymp. Approx. Approx. SMA

Value

Std.

a T b Sig.

Error

Ordinal by Ordinal

-0.161 0.872 Interval by Interval

Kendall's tau-b

-0.653 .517 SMA Lab c N of Valid Cases

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b

Interval by Interval

-0.042 .967 c N of Valid Cases

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b

2.012 .052 c N of Valid Cases

Interval by Interval

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b

Interval by Interval

0.1 3.207 .002 c N of Valid Cases

Pearson's R

Tabel 4.4.25.2 Korelasi Faktor Teknologi Semua SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Teknologi terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

Asymp.

Approx.

Std. Error a Approx. T b Sig. Ordinal by Ordinal

Value

2.853 0.004 Interval by Interval

Kendall's tau-b

2.43 .016 c N of Valid Cases

Pearson's R

Faktor teknologi yang dimaksud adalah teknologi pertanian yang terbarukan guna menunjang pekerjaan pertanian dan untuk mengembangkan dunia pertanian.Korelasi faktor sosialisasi dan dunia kerja pertanian yang memiliki nilai 0,196 dan dapat dikategorikan memiliki hubungan yang lemah dan berdasarkan uji signifikansi hasilnya menunjukkan nilai 0,004 yang berarti asosiasi kedua variabel adalahsignifikan. Ini berarti adanya pengaruh faktor teknologiterhadap dunia kerja pertanian. Hal ini menunjukkan bahwateknologi pertanian yang terbarukan guna menunjang pekerjaan pertanian dan untuk mengembangkan dunia pertanian berpengaruh terhadap persepsi siswa-siswi terhadap dunia kerja

Dalam dunia pertanian tentu juga membutuhkan teknologi pertanian mulai teknologi pengolahan lahan sampai teknologi terbarukan untuk penanganan pasca panen dan pemasaran. Teknologi terbarukan tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pekerjaan petani, meningkatkan produktivitas, mengurangi anggaran biaya produksi, dan tentunya ramah lingkungan. Dengan adanya teknologi terbarukan ini diharapkan kedepannya akan mampu menarik pemuda untuk bekerja disektor pertanian dan menjadikan dunia pertanian sebagai sumber penghasilan yang lebih sehingga mampu meningkatkan pamor dunia kerja pertanian khususnya di kalangan muda.

4.4.26. Distribusi Faktor Lahan terhadap Dunia Kerja Pertanian

Tabel 4.4.26.1 Korelasi Faktor Lahan Tiap SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Lahan Tiap SMA terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

Approx. Approx. SMA

Asymp.

Error a T b Sig. Ordinal by Ordinal

Value

Std.

3.113 0.002 SMA Lab Interval by Interval

Kendall's tau-b

2.741 .009 c N of Valid Cases

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b

2.267 .029 c N of Valid Cases

Interval by Interval

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b

1.661 .105 c N of Valid Cases

Interval by Interval

Pearson's R

Ordinal by Ordinal

Kendall's tau-b

Interval by Interval

0.09 4.405 .000 c N of Valid Cases

Pearson's R

Tabel 4.4.26.2 Korelasi Faktor Lahan Semua SMA terhadap Persepsi Tentang Dunia Kerja Pertanian

Faktor Lahan terhadap Persepsi Dunia Kerja Pertanian

Asymp.

Approx. Approx.

a Std. Error b T Sig. Ordinal by Ordinal

Value

5.929 .000 Interval by Interval c Pearson's R 0.394 0.057 5.733 .000

Kendall's tau-b

0.368

0.053

N of Valid Cases

181

Faktor lahan yang dimaksud adalah tentang kemampuan siswa-siswi memiliki dan menguasai lahan pertanian untuk usaha di sektor pertanian.Korelasi faktor lahandan dunia kerja pertanian yang memiliki nilai 0,368 dan dapat dikategorikan memiliki hubungan yang lemah dan berdasarkan uji signifikansi hasilnya menunjukkan nilai 0,000 yang berarti asosiasi kedua variabel adalahsignifikan. Ini berarti adanya pengaruh faktor lahanterhadap dunia kerja pertanian. Hal ini menunjukkan bahwaapabila siswa-siswi mampu memiliki dan menguasai lahan pertanian untuk usaha di sektor pertanian, maka persepsi siswa- siswi terhadap dunia kerja pertanian semakin kaut.

Siswa-siswi paham betul apabila ketika mereka memiliki lahan dan apabila mampu mengelola lahan pertanian untuk dijadikan sebagai usaha di sektor pertanian meskipun untuk saat ini penghasilan dari sektor pertanian belum tinggi. Akan tetapi apabila ketika difungsikan sebagai usaha di sektor pertanian, sebagai awalnya mereka lebih memilih untuk digarapkan kepada orang lain atau mengajak orang lain untukinvestasi, karena meskipun dikelola sendiri dikhawatirkan akan mengalami kegagalan. Alasan seperti ini yang membuat sedikit sekali siswa-siswi yang tertarik terhadap dunia kerja pertanian. Maka dari itu faktor lahan bisa membuat siswa-siswi tertarik terhadap dunia kerja pertanian meskipun pengaruhnya kecil. Hal ini menandakan bahwa faktor lahan mempengaruhi persepsi mereka terhadap dunia kerja pertanian.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Virtual Wisata Outbond Kopeng Treetop Adventure Park Berbasis 3D dengan Memanfaatkan Game Logic

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Distribusi UMKM di Kota Salatiga

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Teleworker System untuk Memaksimalkan Remote Access pada Jaringan WAN

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Mobile Pada Android Untuk Mengakses Pengumuman Online FTI UKSW

0 3 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Pelayanan dan Pembukuan Dengan Menggunakan Android: studi kasus Pasxo Salatiga

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Analisis Pemanfaatan Redirector pada Akses HTTPS untuk Web Cache Proxy: Studi Kasus Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Runtun Waktu Jumlah Produksi Menggunakan Metode Exponential Smoothing, Holt dan Holt Winter(Studi Kasus CV. Sukses Jaya Utama Tengaran)

0 0 28

1. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bunga Potong Krisan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Risiko Produksi Bunga Potong Krisan di Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang = Production Risk Analysis of Chrysanthemum Cu

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Risiko Produksi Bunga Potong Krisan di Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang = Production Risk Analysis of Chrysanthemum Cut Flowers Kenteng Village, Bandungan Districts,

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Produksi Serta Analisis Risiko pada Usahatani Kopi Rakyat di Desa Gesing Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung = The Effect of Socioeconomic Factors T

0 0 12