Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)
1. Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)
1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
A. Biaya Tanah Lokasi Pabrik
Menurut keterangan masyarakat setempat, biaya tanah pada lokasi pabrik berkisar Rp 1.500.000/m 2 .
Luas tanah seluruhnya 2 = 11.130 m
2 Harga tanah seluruhnya 2 = 11.130 m × Rp 300.000/m
= Rp 3.339.000.000
Biaya perataan tanah diperkirakan 5% Biaya perataan tanah
= 0,05 x Rp 3.339.000.000
=Rp 166.950.000 Maka total biaya tanah (A) adalah Rp 3.505.950.000
B. Harga Bangunan dan Sarana Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya
No Nama Bangunan
Luas
Harga /m
Jumlah (Rp)
1 Pos Keamanan
20 Rp800.000 Rp 16.000.000
2 Parkir
Rp400.000 Rp 80.000.000
3 Taman
Rp400.000 Rp 160.000.000
4 Areal Bahan Baku
Rp1.000.000 Rp 820.000.000
5 Ruang Kontrol
80 Rp1.500.000 Rp 120.000.000
6 Areal Proses
Rp1.500.000 Rp 4.500.000.000
7 Areal Produk
Rp1.000.000 Rp 400.000.000
8 Perkantoran
Rp1.500.000 Rp 450.000.000
9 Laboratorium
Rp1.000.000 Rp 120.000.000
10 Poliklinik
50 Rp800.000 Rp 40.000.000
11 Kantin
Rp800.000 Rp 80.000.000
12 Ruang Ibadah
80 Rp500.000 Rp 40.000.000
13 Gudang Peralatan
80 Rp800.000 Rp 64.000.000
14 Bengkel
Rp800.000 Rp 80.000.000
15 Perpustakaan
80 Rp500.000 Rp 40.000.000
16 Unit Pemadam Kebakaran
Rp800.000 Rp 80.000.000
17 Unit Pengolahan Air
Rp1.000.000 Rp 500.000.000
18 Pembangkit Listrik
Rp800.000 Rp 240.000.000
19 Pengolahan Limbah
Rp1.000.000 Rp 500.000.000
20 Area Perluasan
Rp800.000 Rp 1.600.000.000
21 Perumahan Karyawan
Rp1.500.000 Rp 2.100.000.000
22 Jalan
Rp 500.000 Rp 250.000.000
C. Perincian Harga Peralatan Harga peralatan yang di impor dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut(Peters, 2004): m X
dimana: C x = harga alat pada tahun yang diinginkan
C y = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia
X 1 = kapasitas alat yang tersedia
X 2 = kapasitas alat yang diinginkan
I x = indeks harga pada tahun yang diinginkan
I y = indeks harga pada tahun yang tersedia m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2011 digunakan metode regresi koefisien korelasi:
[ n ⋅ ΣX i ⋅ Y i − ΣX i ⋅ ΣY r i ]
( ⋅ ΣX i − () ΣX i ×
2 2 2 2 (Montgomery, 1992) n
) ( ⋅ ΣY i − () ΣY i )
Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift
Yi² (Xi)
Xi.Yi
(Sumber: Tabel 6-2, Peters et. al, 2004)
Data : n = 14
∑Yi = 14184 ∑XiYi = 28307996 ∑Xi² = 55748511
∑Xi = 27937
∑Yi² = 14436786
Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel LE – 2, maka diperoleh harga koefisien korelasi:
r = (14) . (28307996) – (27937)(14184)
[(14). (55748511) – (27937)²] x [(14)(14436786) – (14184)² ] ½
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah persamaan regresi linier.
Persamaan umum regresi linier, Y= a + b ⋅X dengan: Y
= indeks harga pada tahun yang dicari (2011)
X = variabel tahun ke n – 1
a, b = tetapan persamaan regresi Tetapan regresi ditentukan oleh :
(Montgomery, 1992) n
b ( ⋅ ΣX
i i )( − ΣX i ⋅ ΣY i )
( ⋅ ΣX i ) − () ΣX i
Σ 2 Yi. Σ Xi − Σ Xi. Σ Xi.Yi
n. Σ Xi − ( Σ Xi) Maka :
a = (14184)( 55748511) – (27937)(28307996) = - 103604228
Sehingga persamaan regresi liniernya adalah: Y=a+b ⋅X Y = 16,809X – 32528,8
Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2015 adalah: Y = 16,809 (2015) – 32.528,8 Y = 1340,914
Perhitungan harga peralatan menggunakan harga faktor eksponsial (m) Marshall & Swift. Harga faktor eksponen ini ber-acuan pada Tabel 6-4, Peters et.al., 2004. Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponensialnya dianggap 0,6 (Peters et.al., 2004).
Contoh perhitungan harga peralatan:
Tangki Penyimpanan Produk
2 = 3,8176 m . Dari Gambar LE.1 berikut, diperoleh untuk harga kapasitas tangki (X 1 ) 1 m³ adalah (C y ) US$ 9800.Dari tabel 6-4, Peters et.al., 2004, faktor eksponen untuk tangki adalah (m) 0,49. Indeks harga pada tahun 2002 (I y ) 1103.
Kapasitas tangki , X 3
Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki Pelarutan.(Peters et.al., 2004)
Indeks harga tahun 2015 (I x ) adalah 1340,914. Maka estimasi harga tangki untuk (X 3
2 ) 3,8176 m adalah :
C x = US$ 9800 ×
C x = US$22968,297 x (Rp13000,-)/(US$ 1) x = Rp 298.587.860,-/unit C
Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat dilihat pada Tabel LE – 3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE – 4 untuk perkiraan peralatan utilitas.
Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut: - Biaya transportasi
- Biaya asuransi
- Bea masuk
- Biaya gudang di pelabuhan
- Biaya administrasi pelabuhan = 0,5 % - Transportasi lokal
- Biaya tak terduga
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut:
- Transportasi lokal
- Biaya tak terduga
Tabel LE.3Estimasi Harga Peralatan Proses
Kode
No Nama Alat Unit Harga / unit (Rp) Harga Total (Rp)
Alat
1 Bucket Elevator
BE 3 Rp418.671.356
Rp1.256.014.067
2 Roller Mill
3 Vibrating Screen
4 Belt Conveyor
BC 3 Rp58.302.827
Rp174.908.482
5 Rotary Kiln
FG 1 Rp188.030.250
CD 1 Rp431.882.389
Rp431.882.389
10 Blower
BL
3 Rp73.256.969
Rp219.770.908
11 Pompa
PU
1 Rp450.500.102
Rp450.500.102
12 Storage
ST
1 Rp1.219.675.184
Rp1.219.675.184
Total
Rp 17.537.308.616
Tabel LE.4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah
Harga / unit Harga Total No
Nama Alat
Kode Alat Unit
(Rp)
(Rp)
1 Pompa air Sungai
P-201
1 Rp68.541.098 Rp68.541.098
2 Bak sedimentasi
S-210
1 Rp25.972.540 Rp25.972.540
3 Pompa sedimentasi
P-202
1 Rp68.541.098 Rp68.541.098
4 Tangki Clarifier
CL-210
1 Rp6.902.530 Rp6.902.530
5 Pompa Sand Filter
P-205
1 Rp68.541.098 Rp68.541.098
6 Sand Filter
SF-210
1 Rp4.021.734 Rp4.021.734
7 Tangki Pelarutan Alum
M-210
1 Rp2.291.949 Rp2.291.949
8 Tangki Pelarutan Soda
M-211
1 Rp1.718.389 Rp1.718.389
9 Tangki pelarut kaporit
M-212
1 Rp967.536 Rp967.536
10 Pompa Alum
P-203
1 Rp1.738.231 Rp1.738.231
11 Pompa Soda Abu
P-204
1 Rp2.120.912 Rp2.120.912
12 Pompa Kaporit
P-209
1 Rp1.817.321 Rp1.817.321
13 Bak Air Bersih
S-220
1 Rp14.860.539 Rp14.860.539
14 Pompa Cooling Tower
P-206
1 Rp22.639.150 Rp22.639.150
15 Cooling Tower
Co-210
1 Rp63.377.950 Rp63.377.950
16 Pompa Air Pendingin
P-211
1 Rp25.134.100 Rp25.134.100
17 Pompa Bak Kaporit
P-208
1 Rp1.817.321 Rp1.817.321
18 Bak Air Domestik
S-221
1 Rp34.626.579 Rp34.626.579
19 Pompa Domestik
P-210
1 Rp66.700.938 Rp66.700.938
Total
Rp482.331.010
Jadi, total harga peralatan tiba di lokasi pabrik Freight on Board (FOB) adalah: FOB = Rp 17.537.308.616 + Rp482.331.010 FOB = Rp 18.019.639.626
Diasumsikan bahwa alat dibeli didalam negeri, sehingga untuk harga alat non import sampai dilokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut :
- PPn
- PPh
- Transportasi lokal
- Biaya tak terduga
(Timmerhaus, 1991) Total harga peralatan proses dan utilitas, Cost Insurance Freight (CIF) adalah CIF = (1+0,21) x FOB
Total
= 1,21 x Rp 18.019.639.626 = Rp 21.803,763,947
Biaya pemasangan diperkirakan 15% dari FOB (Timmerhaus, 2004) Biaya pemasangan = 0,15 x Rp 18.019.639.626
= Rp 2.702,945,944
Harga peralatan terpasang (HPT) HPT = Rp 21.803,763,947+ Rp 2.702,945,944
= Rp 24.506,709,891
D. Instrumentasi dan Alat Kantor
Biaya instrumentasi dan alat kontrol 10 % dari HPT(Timmerhaus, 2004) Biaya instrumentasi dan alat kontrol
= 0,1 x Rp 24.506,709,891 = Rp 2.450,670,989
E. Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 20 % dari HPT (Timmerhaus, 2004) Biaya perpipaan
= 0,2 x Rp 24.506,709,891 =Rp 4.901,341,978
F. Biaya Instalasi Listrik
Diperkirakan biaya instalasi listrik 10 % dari HPT(Timmerhaus, 2004)Biaya instalasi listrik = 0,1 x Rp 24.506,709,891
= Rp 2.450,670,989
G. Biaya Insulasi
Diperkirakan biaya insulasi 8% dari HPT (Timmerhaus, 2004)
Biaya insulasi
= 0,08 x Rp 24.506,709,891 = Rp 1.960,536,791
H. Biaya Inventaris Kantor dan Gudang
Diperkirakan biaya inventaris kantor 1% dari HPT(Timmerhaus, 2004) Biaya inventaris kantor
= 0,01 x Rp 24.506,709,891 = Rp 245.067,099
I. Biaya Sarana Pemadam Kebakaran
Diperkirakan biaya inventaris kantor 1% dari HPT (Timmerhaus, 2004) Biaya inventaris kantor
= 0,01 x Rp 24.506,709,891 = Rp 245.067,099
J. Sarana Transportasi Tabel LE.5 Biaya Sarana Transportasi
Total Harga
Dewan Komisaris
Rp 690.000.000 Direktur
Honda City
3 Rp 230.000.000
Rp300.000.000 Manager
Toyota Crown
1 Rp300.000.000
Rp1.000.000.000 Bus Karyawan
Kijang Innova
4 Rp 250.000.000
Rp. 500.000.000 Ambulance
Mitsubishi
1 Rp 500.000.000
Rp 200.000.000 Mobil DamKar
(Sumber: www.situsotomotif.com, Mei 2015)
K. Biaya Konstruksi
Biaya konstruksi diperkirakan 10% dari HPT Biaya untuk Konstruksi
= 0,1 x Rp 24.506,709,891 = Rp 2.450,670,989
Maka modal investasi tetap langsung, MITL adalah Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J + K
= Rp 52.618,265,560
1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)
A. Pra Investasi Diperkirakan 10 % dari MITL
(Timmerhaus, 2004) Pra Investasi (A)
= 0,1 x Rp 52.618,265,560 = Rp 5.261,826,556
B. Biaya Kontraktor
Diperkirakan 10 % dari MITL (Timmerhaus, 2004) Biaya Kontraktor (B) = 0,1 x Rp 52.618,265,560
= Rp 5.261,826,556
C. Biaya Engineering dan Supervisi
Diperkirakan 10 % dari MITL (Timmerhaus, 2004) Biaya Engineering dan Supervisi (C) = 0,1 x Rp 52.618,265,560
=Rp 5.261,826,556
D. Biaya Perizinan
Diperkirakan 5 % dari MITL (Timmerhaus, 2004) Biaya Legalitas (D) = 0,05 ×Rp 52.618,265,560
= Rp 2.630,913,278
E. Biaya Tak Terduga
Diperkirakan 10 %dari MITL (Timmerhaus, 2004) Biaya Tak Terduga (E) = 0,1 ×Rp 52.618,265,560
= Rp 5.261,826,556
Total MITTL = A + B + C + D + E = Rp 23.678,219,502
Total MIT
= MITL + MITTL = Rp 52.618,265,560+ Rp 23.678,219,502
= Rp 76.296,485,062