Pembagian Alumina Alumina terbagi atas 2 dua type :

Astri Ramadhani : Pengaruh Temperatur Pasta Terhadap Mutu Anoda Di PT. Indonesia Asahan Aluminium, 2010.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Alumina dan Aluminium Alumina atau aluminium oksida Al

2 O 3 adalah bahan baku yang sangat penting didalam proses pembuatan aluminium batangan ingot yang didapat dari pemprosesan biji bauksit. Setelah menjadi alumina barulah dapat diproses menjadi aluminium dengan pemprosesan lebih lanjut. Kadar alumina dalam bauksit antara 40 – 60 dan sisanya silika, titania, oksida besi, dan pengotor lainnya.

2.1.1. Pembagian Alumina Alumina terbagi atas 2 dua type :

1. Alumina sandy -Al 2 O 3 Alumina sandy ditemukan di Amerika, alumina sandy adalah serbuk yang diproduksi pada pembakaran yang lebih rendah dari alumina floury. Alumina sandy yang terbentuk digunakan pada tungku peleburan karena sifat dari alumina tersebut bebas bergerak dan tidak dipengaruhi gaya dari luar peleburan. 2. Alumina floury -Al 2 O 3 Alumina floury ditemukan di Eropa, alumina floury diperoleh dari proses bayer, selanjutnya diproses lagi untuk memperoleh aluminium cair. Proses yang digunakan adalah Hall - Heroult, prinsip proses ini adalah perolehan alumina melalui reduksi alumina. Reduksi dilakukan secara elektrolisa terhadap alumina yang dilarutkan dalam garam elektrolit cair dan dialirkan arus listrik. Dengan mengalirkan arus listrik terhadap kedua elektroda anoda dan katoda maka akan terjadi proses elektrolisa dan terbentuk endapan aluminium cair pada katoda. Astri Ramadhani : Pengaruh Temperatur Pasta Terhadap Mutu Anoda Di PT. Indonesia Asahan Aluminium, 2010. Aluminium murni dapat dipotong dan mudah dibentuk namun campuran aluminium dapat memberikan kekuatan seperti baja. Dengan sifat – sifat tersebut aluminium merupakan yang paling banyak digunakan pada industri – industri besar dan kecil diantaranya adalah pada industri konstruksi pesawat terbang, konstruksi mesin, kabel listrik dan peralatan dapur lainnya. Grjotheim, 1998 Aluminium mempunyai daya hantar panas yang baik dan sekaligus mempunyai refleksi-panas yang besar. Oleh karena refleksi-panas yang besar aluminium dapat digunakan sebagai bahan isolasi. Aluminium mempunyai daya hantar listrik yang baik, sehingga aluminium banyak dipergunakan sebagai bahan penghantar arus listrik. Untuk keperluan itu aluminium harus semurni mungkin. Beumer Ing, 1994 Aluminium biasanya elemen logam yang sangat keras dan ditemukan didalam tanah dan mengandung mineral silikat. Sejak pada tahun 1886 proses elektrolitik dapat digunakan pada proses pembentukan ion aluminium, elektrolisis tidak dapat mengeluarkan air dalam suatu pengenceran karena ion aluminium sangat sulit untuk mengembalikan ion hidrogen dan elektrolisis ini tidak bisa membawa air pada saat pengenceran. Proses komersil ini yang paling banyak ditemukan secara serentak oleh 2 peneliti yaitu Charles M Hall dari Amerika Serikat dan Paul Heroult dari Prancis. Proses ini dirancang selama 22 tahun lebih lama dari Hall pada kenyataannya proses ini banyak digunakan untuk komersil. Anhidrat Al 2 O 3 dihancurkan dengan menggunakan larutan kriolit Na 3 AlF 6 dimana terdapat ion AL 3+ dan O 2- larutan ini dielektrolisis dengan menggunakan elemen aluminium pada katoda dan oksigen pada anoda. Secara diagram skematik elektrolisis sel untuk produksi aluminium terdapat tank besi dengan karbon anoda adalah katoda pada sel dan berbentuk balok besar pada Astri Ramadhani : Pengaruh Temperatur Pasta Terhadap Mutu Anoda Di PT. Indonesia Asahan Aluminium, 2010. karbon membentuk anoda dan larutan kriolit didalam tank dan dibersihkan dengan anhidrat aluminium oksida alumina sebagai tambahan. Anoda karbon biasanya dipakai berulang – ulang setiap waktu dibawah kondisi normal dan anoda dipakai untuk mereduksi proses aluminium dan harga untuk setiap anoda dibutuhkan biaya yang cukup tinggi. Aliran elektrik pada umumnya menggunakan larutan kriolit untuk menghasilkan larutan aluminium. Pada temperatur sekitar 1000 o C. Pada titik ini logam aluminium diproses menjadi logam dan dikumpulkan dibawah sel. Secara bertahap larutan logam aluminium dialirkan kecetakan , pendinginan dan pembentukan aluminium batangan. Proses aluminium dasarnya adalah lebih dari 99,9 murni selanjutnya elektrolitik memberikan logam sekitar 99,9 murni. Nilai elektronika memiliki kekuatan yang paling penting dalam produksi aluminium. Sebagai pertimbangan lokasi gedung aluminium dekat sumber tenaga rendah, lebih baik dekat sumber material dasar atau dekat perdagangan untuk menyelesaikan produk. Untuk pertama kali pelanggan dari perusahaan Niagar Falls gedung aluminium. Digedung hidroelektrik memiliki kekuatan teknisi sungai berasal dari lembah dan Colombia dan sungai lawrence juga menyediakan listrik untuk gedung aluminium. Jesse.,H.,1963

2.1.2. Proses Elektrolisa Aluminium