Astri Ramadhani : Pengaruh Temperatur Pasta Terhadap Mutu Anoda Di PT. Indonesia Asahan Aluminium, 2010.
menjadi green anode selama pencentakan. Sebelum digunakan CTP harus dicairkan terlebih dahulu dengan menggunakan minyak marlotherm dengan suhu ±200º C
didalam TK-204. CTP yang digunakan di PT. INALUM berasal dari Jepang , Cina, India dan lain – lain dengan spesifikasi tertentu sesuai dengan table 2.2.
Tabel 2.2 Spesifikasi CTP yang digunakan di PT. INALUM
Gambar 2.1. Coal Tar Pitch Distilation
2.3.2. Proses Pembuatan Anoda Mentah Green Block
Pabrik anoda mentah adalah tahap pertama dalam produksi blok anoda, yang mana dari operasinya sangat mempengaruhi mutu dari blok anoda itu sendiri.
Item Unit
Standard PT. INALUM Softening Point
O C 114,6
Ash 0,17
Fixed Carbon 64,4
Toluene Insoluble 36,7
Quinoline Insoluble 10,8
Specific Grafity G cc
1,336
Astri Ramadhani : Pengaruh Temperatur Pasta Terhadap Mutu Anoda Di PT. Indonesia Asahan Aluminium, 2010.
Adapun dasar dalam pembuatan anoda adalah digunakan sebagai media penghantar listrik elektrolisa pada reduction plant yaitu untuk mereduksi alumina menjadi
aluminium. Anoda karbon yang di pergunakan harus memiliki spesifikasi antara lain :
1. Tahan terhadap oksidasi
2. Konduktivitas listrik yang tinggi
3. Konduktivitas panas yang rendah
4. Density rendah
5. Tahan terhadap thermal shock
Pembuatan blok anoda mentah di bagi menjadi beberapa sistem aliran berdasarkan system aliran bahan, meliputi :
1. Sistem penerimaan dan pengayakan kokas
2. Sistem penghancuran kokas
3. Sistem penggilingan kokas
4. Sistem penerimaan dan penghancuran butt
5. Sistem penerimaan dan penghancuran
6. Sistem penerimaan dan pencairan Hard Pitch
7. Sistem Penimbangan, Pre-heater, dan Pengadonan
8. Sistem Pencetakan blok anoda mentah
9. Sistem transportasi Pengangkutan blok anoda mentah
10. Sistem Pembersihan udara buang
2.3.2.1. Sistem Penerimaan dan Penghancuran Kokas Proses ini diawali dengan penerimaan kokas dari silo penampung yang
diangkut menggunakan Belt Conveyot BC dan Bucket Elevator BE ke lantai atas gedung dari pabrika anoda mentah green Plant . Kemudian kokas diayak dengan
Astri Ramadhani : Pengaruh Temperatur Pasta Terhadap Mutu Anoda Di PT. Indonesia Asahan Aluminium, 2010.
menggunakan ayakan Siever SR. ayakan pertama adalah SR -201 yang memisahkan kokas dengan tiga ukuran yaitu: 18 mm, 18 – 5 mm, yang disebut dengan kasar 1
C1. Dan 5 mm, butiran kokas ini dimasukkan kedalam ayakan SR-202 yang memisahkan kokas menjadi ukuran 1-5 mm, yang disebut dengan ukuran kasar 2 C2,
ukuran 0,2-1 mm medium , dan 0,2 mm disebut ukuran halus fine . Kokas dengan masing – masing ukuran ditempatkan pada tempang yang
terpisah sesuai dengan ukurannya yang disebut bak penampung bin. Dimana B-201 untuk ukuran kasar 1, B-202 untuk ukuran kasar 2 dan B-203 untuk ukuran medium.
Sedangakan kokas dengan ukuran 18 mm disimpan di silo S-201. butiran kokas dengan ukuran 0,2 dimasukkan kedalam silo S-202 untuk diumpankan pada sistem
penggilingan yang akan menghasilkan butiran halus dan disimpan pada B-204. 2.3.2.2. Sistem Penghancuran Kokas
Apabila kokas yang berukuran kasar 2 5 mm- 1 mm dan yang berukuran medium 1 – 0,2 mm relatif sedikit di peroleh maka kokas yang berukuran lebih 5
mm digiling atau dihancurkan untuk mendapatkan butiran kokas kasar-2 dan halus. Butiran – butiran kokas yang di haluskan berukuran lebih 18 mm dari S-201 dan
kokas yang over flow kelebihan dari B-201 dan B-202 dengan menggunakan crusher CR-201 . setelah dipecahkan kemudian kokas dikembalikan ke system
pengayakan kokas dengan menggunakan Belt Elevator BE-202 dan diayak oleh 2 pengayak SR-201 dan SR-202.
2.3.2.3. Sistem Penggilingan Kokas Proses penggilingan ini dilakukan dengan menggiling kokas hingga
berukuran 0,2 mm. kokas dalam S-202 dimasukkan kedalm Tube Mill TM-201 untuk digiling. Dimana didalam tube mill ini terdapa bola – bola baja yang
menghasilkan kokas yang halus. Butiran – butiran kokas yang halus ini dihisap oleh
Astri Ramadhani : Pengaruh Temperatur Pasta Terhadap Mutu Anoda Di PT. Indonesia Asahan Aluminium, 2010.
Air Separator AS-201 yaitu alat pemisah partikel yang menggunakan udara untuk mendapatkan kokas dengan ukuran fine. Kokas yang halus ini diputar dengan
menggunakan blade sehingga kokas yang ukurannya besar akan terlempar kedinding dan akan turun kembali kedala TM-201 yang akan digiling kembali. Sedangkan
butiran kokas yang halus dihisap oleh Blower menuju CC-201, kemudian disalurkan ke B-204. Butiran kokas yang sangat halus ultrafine yang tidak tertangkap oleh
cyclone CC-201 masuk ke dalam filter dan disimpan dalam B-204. 2.3.2.4. Sistem Penerimaan dan Penghancuran Butt
Butt dikirim dari pabrik reduksi dibersihkan dari crust dan dipisahkan dari tangkainya di Rodding Plant dan dihancurkan dengan penghancur crusher CR-202 dan
disimpan didalam silo S-403. butiran butt 18 mm dikirim ke CR-202 dengan Belt Conveyor dan kemudian diayak dengan ayakan SR-203 dan disimpan dalam bin
sesuai dengan ukurannya. Puntung dengan ukuran 18 mm – 3mm disimpan didalam bin B-207, puntung dengan ukuran 3mm disimpan didalam bin B-208 sedangkan
puntung dengan ukuran 18 mm dikirim kembali ke CR-202 untuk dihancurkan kembali.
2.3.2.5. Sistem Penerimaan dan Penghancuran Green Scrap Skrap Mentah sebelum digunakan dikeringkan dilapangan terbuka. Ukuran
skrap mentah yang besar tidak langsung digunakan tetapi dipecahkan dahulu dan dimasukkan kedalam Hopper -201 dan ditampung di bin B-206 dengan ukuran 20
mm. 2.3.2.6. Sistem Penerimaan dan Pencairan Coal Tar Pitch
Coal Tar Pitch CTP ini digunakan sebagi bahan perekat dalam pmbuatan blok anoda mentah. Untuk produksi anoda mentah ketika dicampurkan coal tar pitch
harus dalam keadaan cair. CTP berwujud padat yang disimpan di dalam gudang
Astri Ramadhani : Pengaruh Temperatur Pasta Terhadap Mutu Anoda Di PT. Indonesia Asahan Aluminium, 2010.
penyimpanan dibawa kedalam pengangkat kerek gerobak skip hoist SH-201 AB menggunakan mobil pengangkut beban shovel car. CTP dari skip hoist dimasukkan
kedalam tangki pencairan TK-204, didalam tangki ini CTP dihaluskan dengan menggunalkan minyak pemindah panas marlotherm . CTP yang telah cair di pompa
kedalam tangki penyeimbang temperature TK-205. kemudian CTP yang telah cair dimasukkan kedalam mesin pengadon Ko_Kneader KN-201 yang lajunya
menggunakan flow meter FICA 6. CTP harus dikendalikan suhunya pada temperatur ± 200
C agar CTP tidak membeku. Uap CTP cair yang dihasilkan dari tangki pencairan dibakar didalam fume
incinerator FU-201 dan temperature pembakaran dikendalikan pada 700 C agar
terjadi pembakaran yang sempurna. Panas yang diperoleh dari FU-201 ini dimanfaatkan kembali untuk memanaskan minyak marlotherm didalam Waste Boiler
WB-201. 2.3.2.7 Sistem Penimbangan, Pre-heater dan Pengadonan
Proses ini dimulai dengan ditimbangnya butt dan kokas kemudian dimasukkan kedalam Pre-heater. Butt dan kokas yang ditimbang dimasukkan kedalam
Constant Feeder kemudian dengan menggunakan Screw Conveyor dialirkan ke Pre- heater yang berfungsi untuk memanaskan butt dan kokas hingga mencapai temperatur
optimum pada saat proses pengadonan di KN-201 sebesar ±150
o
C. Pada PH-201 adonan mengalami pemanasan awal dan selanjutnya dialirakn ke
K0-Kneader KN-201. CTP yang telah cair dialirkan kedalam KN-201 dan juga dimasukkan Green Scrap tampa dilakukan pemanasan awal. Selanjutnya adonan
kokas, butt, green scrap dan CTP cair yang telah diadon didalam KN-201 dimasukkan kembali ke pengadonan KN-202 dengan tujuan agar adonan lebih homogen dan
menjadi pasta yang baik.
Astri Ramadhani : Pengaruh Temperatur Pasta Terhadap Mutu Anoda Di PT. Indonesia Asahan Aluminium, 2010.
2.3.2.8. Sistem Pencetakan Blok Anoda Mentah Pada proses ini, pasta yang dihasilkan dari KN-202 dicetak dengan mesin
penggetar shaking Machine SM-201 menjadi blok anoda. Pasta yang sebelum dicetak ditentukan beratnya dan tingginya. Penentuan berat ini ditimbang dengan
menggunakan scale hopper, dan dimasukkan kedalam Shaking Machine SM-201 selama ±60 detik. Anoda pasta dipadatkan menjadi blok anoda mentah dengan getaran
dari mesin pencetak getar shaking machine yang biasa dari putaran pemberat dan tenaga tahan dari tutup pemberat cover weight Blok anoda yang telah dicetak
dikeluarkan menuju conveyor pengangkut blok dan didinginkan didalam CM-1 dengan menyiramkan air sambil terus dijalankan menuju gudang penyimpanan.
2.3.2.9. Sistem Transportasi Blok Anoda Mentah. Blok anoda mentah yang berada digudang penyimpanan mengalami
pendinginan selama ± 8 jam diangkut dengan Stacker crane STC setiap kelipatan delapan dan disusun. Selanjutnya blok anoda mentah dibawa ke lapangan terbuka
anoda park dengan menggunakan Blok Handling BH car dan siap dikirim ke pabrik pemanggangan Backing Plant.
2.3.2.10 Sistem Pembersihan Udara Ruang Proses ini mencakup pembersihan pengumpulan debu yang terjadi selama
pembuatan blok anoda mentah yang timbul selama penanganan butt dan kokas. Debu yang dihasilkan dari pengayakan, penghancurean, penggilingan dan transportasi dari
bin kokas dan butt dihisap dari blower dan ditangkap oleh bag filter BF-201 dan BF- 203 kemudian disimpan kedalam bak penyimpanan butiran halus bin B-204. butiran
halus dari bin B-204 dapat digunakan sebagai bahan baku kembali.
Astri Ramadhani : Pengaruh Temperatur Pasta Terhadap Mutu Anoda Di PT. Indonesia Asahan Aluminium, 2010.
2.3.3. Proses di Pabrik Pemanggangan Blok Anoda