L
b
=
365 8
203 ,
6487 ×
= 2, 22tahun Jadi bantalan dapat diganti sekitar 2 tahun sekali.
3.6.8. Menentukan Putaran Pengaduk
Putaran pengaduk direncanakan adalah 280 rpm. Untuk menentukan putaran digunakan gearbox atau transmisi menggunakan gear roda gigi
dengan perbandingan i = 1:6 Dimana: z
1
= Jumlah gigi Penggerak z
2
= Jumlah gigi yang digerakkan n
1
= Putaran Penggerak rpm n
2
= Putaran yang direncanakan rpm Dik : Z
1
= 9 Z
2
= 54 n
1
= 1680 rpm Dit:
Z
2
= ...?
�
1
�
2
=
�
2
�
1
1680 �
2
=
54 9
n
2
=
15120 54
n
2
= 280 rpm Untuk mencari nilai modul :
ɑ =
�
1
+ �
2
�
� dimana:
ɑ = Jarak sumbu poros mm
m = Modul z = Jumlah roda gigi
26 =
9+54 2
� 26 =
63 2
�
Universitas Sumatera Utara
m =
52 63
= 0,82 m = 0,8 dinyatakan dalam bilangan bulat
3.6.9. Merencanakan Poros Pengaduk
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran.
Peranan utama dalam transmisi seperti itu pada mesin dipegang oleh poros.
Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir dan lentur,
kelelahan tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil poros bertangga atau bila poros mempunyai alur pasak harus
diperhatikan pada poros yang akan direncanakan sehingga cukup kuat untuk menahan beban.
Putaran Kritis
Putaran suatu mesin dinaikkan, maka pada sutau harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang besar. Putaran ini disebut dengan putaran
kritis yang dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian- bagiannya. Poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran
kerjanya lebih rendah dari putaran kritis. Momen puntir yang direncanakan pada poros pengaduk dapat dihitung
dengan rumus :
P
d
=
�
� 1000
�2�
� 1 60
102
.......................................................................... Sularso, hal 7 Dimana :
T = momen puntir rencana kg . mm
P
d
= daya perencanaan = 0,264kW n
1
= putaran normal = 280rpm
Universitas Sumatera Utara
Jadi : 0,264 =
�
� 1000
�2�3.14
280 60
102
0,264 =
�
� 1000
�29,3066 102
264 =
� 29,3066 102
26928 = T29,3066 T
=
26928 29,3066
T = 918,84 kg.mm
Menghitung besarnya τ
a
tegangan geser yang diijinkan untuk pemakaian umur pada poros dapat diperoleh dengan cara:
τ
a
=
�
�
��
1
� ��
2
Dimana: τ
a
= tegangan geser yang diijinkan �
�
= kekuatan tarik bahan poros adalah stainless steel 81,55 kgmm
2
��
1
= faktor keamanan yang diambil 5,6 ��
2
= faktor keamanan yang diambil 1,3 jadi,
τ
a
=
�
�
��
1
� ��
2
τ
a
=
81,55 5,6
� 1,3
τ
a
= 11,202 kgmm
2
Untuk merencanakan diameter poros pengaduk dapat dihitung dengan cara :
d
s
= �
5,1 �
�
�
�
C
b
��
13
Dimana : �
�
= Faktor koreksi yang dipilih adalah 1,0 C
b
= Faktor koreksi yang dipilih adalah 1,2
Universitas Sumatera Utara
� = momen puntir d
s
= diameter poros motor τ
a
= tegangan geser yang diijinkan maka,
d
s
= �
5,1 �
�
�
�
C
b
��
13
d
s
= �
5,1 11,202
. 1 . 1,2 . 918,84 �
13
d
s
=[ 501,99]
13
d
s
= 7,931 mm
Jadi poros yang direncanakan sangat aman digunakan karena lebih kecil dari yang dirancang sebesar 8 mm.
Sehingga kita dapat menghitung tegangan geser τkgmm
2
dari bahan poros pengaduk yang direncanakan adalah :
τ =
� �.��
3
16
=
5,1 �
��
3
=
5,1918,84 7,931
3
τ = 9,4 kgmm
2
3.6.10. Elemen Pemanas