Tr om bosis Tr om boe m boli a r t e r y t o a r t e r y e m bolu s , t erj adi akibat lepasnya plak

    2 0 0 2 digit iz e d by USU digit a l libr a r y 3 at erosklerosis akan m engeluarkan sit okines yang m em perkuat int eraksi ant ara sel- sel t ersebut . Adanya penim bunan kolest erol int ra dan ekst a seluler disert ai adanya fibrosis m aka akan t erbent uk plak fibrolipid. Pada int i dari plak t ersebut , sel- sel lem ak dan lainnya akan m enj adi nekrosis dan t erj adi kalsifikasi. Plak ini akan m enginvasi dan m enyebar kedalam t unika m edia dinding pem buluh darah, sehingga pem buluh darah akan m enebal dan t erj adi penyem pit an lum en. Degenerasi dan perdarahan pada pem buluh darah yang m engalam i sklerosis akibat pecahnya pem buluh darah vasa vasorum akan m enyebabkan kerusakan endot el pem buluh darah. Hal ini akan t erj adi perangsangan adhesi, akt ifasi dan agregasi t rom bosit , yang m engaw ali koagulasi darah dan t rom bosis. Trom bosit akan t erangsang dan m enem pel pada endot el yang rusak, sehingga t erbent uk plak at erot rom bot ik.

C. Tr om bosis

Pem bent ukan t rom bus art eri dipengaruhi oleh 3 bagian yang pent ing, yait u adanya keadan subendot el vaskuler, t rom bin dan m et abolism e asam arakhidonat . Trom bolis diaw ali dengan adanya kerusakan endot el, sehingga t am pak j aringan kolagen dibaw ahnya. Sherry m engat akan pula bahw a proses t rom bosis t erj adi akibat adanya int eraksi ant ara t rom bosit dandinding pem buluh darah, akibat adanya kerusakan endot el pem buluh darah. Endot el pem buluh darah yang norm al bersifat ant it rom bosis, hal ini disebabkan karena adanya glikopt ot ein dan prot eoglikan yang m elapisi sel endot el dan adanya prost asiklin PGI 2 pada endot el yang bersifat vasodilat or dan inhibisi palt elet agregasi.Pada endot el yang m engalam i kerusakan, darah akan berhubungan dengan serat - serat kolagen pem buluh darah, kem udian akan m erangsang t rom bosit dan agregasi t rom bosit dan m erangsang t rom bosit m engeluarkan zat - zat yang t erdapat didalam granula- granula didalam t rom bosit dan zat - zat yang berasal dari m akrofag yang m engandung lem ak. Gam bar- 1: Dist ribusi at erom a Gam bar- 2: Pem bent ukan at erom a Warlow , 1997 Warlow , 1997 Akibat adanya resept or pada t rom bosit m enyebabkan perlekat an t rom bosit dengan j aringan kolagen pem buluh darah. Perlekat an t ersebut dit ent ukan pula oleh adanya unsur- unsur m at riks pem buluh darah dankecapat an aliran darah. Trom bosit yang t erakt ifasi akan berubah bent uk m enj adi bulat dan m enggelem bung, m em bent uk psodopodia, dan m enam pilkan glikoprot ein pada perm ukaan m em bran t rom bosit sebagai resept or. Perlekat an t rom bosit dengan     2 0 0 2 digit iz e d by USU digit a l libr a r y 4 serat kolagen m elalui Von Willebrand fact or VWF .Perlekat an t ersebut akan m erangsang pelepasan Plat elet Fact or 3 PF3= Clot accelerat ing fact or . Bila t erdapat kerusakan pem buluh darah, akan m enyebabkan bert am bah banyaknya zat - zat yang biasanya t erdapat pada pem buluh darah yang norm al, sepert i serat - serat kolagen,kat ekolam in, adrenalin, noradrenalin, dan j uga ADP, dim ana akan m enyebabkan bert am bah erat nya perlekat an t rom bosit . Pada kecepat an aliran darah yang cepat , perlekat an t rom bosit pada aj ringan kolagen m elibat kan resept or glikoprot ein GP yait u GP VI dan GP I b- V- I X pada Von Willebrand fact or vWF . Sedangkan pada aliran darah yang lam bat , akan m elibat kan resept or GP VI , I nt egrin α 2 β 1, dan GP I b- V- I X pada vWF. Adanya kerusakan dinding pem buluh darah j uga m enyebabkan pelepasan t rom boplast in Tissue fact or I I I dan fakt or hagem an Cont act fact or XI I dari j aringan yang akan m enyebabkan pem bent ukan t rom bin dari prot rom bin. Trom bin akan m em acu agregasi t rom bosit danm erangsang perubahan fibrinogen m enj adi fibrin, dim ana fibrin akan m em pererat perlekat an t rom bosit dan m erangsang p- selekt in sel endot el yang m enam bah perm eabilit as sel. Trom bin m engikat t rom bosit m elalui 2 resept or,yait u m oderat e affinit y resept or dan high affinit y recept or GP I bV- I X dan vWF recept or . Fibrin akan m em acu adesi t rom bosit ,hal ini t erj adi karena adanya resept or GP I ib- I I I a int egrin α I I B β 3 pada fibrin t ersebut . Pengikat an t rom bosit dengan j aringan kolagen pem buluh darah m engakt ivasi t rom bosit unt uk m erangsang pelepasan Ca + + , j uga akan m erangsang pem bent ukan psodopodia dan penyebaran sel t rom bosit . Saat t rom bosit m engalam i adesi dan penyebaran, α - granul dan delt a granul yang berada di dalam t rom bosit akan berkum pul dit engah sel t rom bosit . Bila t erdapat akt ivasi, alfa dan delt a granul t ersebut akan berj alan m enuj u ke m em bran t rom bosit , danakan m elepaskan zat - zat didalam nya, sepert i ADP, epinephrine, Ca + + , PGDF plat elet grow t h derived fact or , β - TG β t hrom bo globulin , PF- 4 plat elet 4= ant iheparin fact or , 5HT serot onin , vWF von Willebrand fact or , dan fibrinogen, ATP, adenosine nukleot ides, dan j uga kalium ke dalam plasm a darah. Zat - zat t ersebut akan m erangsang t erj adinya agregsi t rom bosit laindisekit arnya. ADP yang berkait an dengan resept or P2Y1 yang t erdapat pada t rom bosit , m enyebabkan pelepasan agregasi t rom bosit yang irreversibel. Asam arakhidonik dilepaskan dari fosfolipdi m em bran sel oleh enzim fosfolipase A- 2 at au oleh bahan kim ia, horm on t ert ent u, st im uli m ekanik, t rom bin, norepineprin, bradikinin, t raum a fisik dan sebagainya. Asam arakhidonat dilepaskan dari fosfolipid m em bran sel oleh enzim fosfolipase A- 2 at au oleh bahan kim ia, horm on t ert ent u, st im uli m ekanik, t rom bin, norepineprin, bradikinin, t raum a fisik dan sebagainya. Asam arakhidonat yang dilepaskan akan dim et abolisir m elalui 4 j alur, sepert i bagan dibaw ah ini: 1. oleh enzim cyclo- oksigenase akan dibent uk t rom boksan dan prost aglansdin lain 2. oleh enzim lipooksigenase akan dibent uk hydroxy- acid leukot riene 3. akan t erj adi reacylat ion sehingga t erbent uk fosfolipid 4. akan t erj adi hydrophic binding yang akan m em bent uk album in Leukot rien m em punyai peranan pent ing dala penyakit radang dan alergi. Sedangkan peranan reacylat in dan hydrophic binding m asih belum j elas. Asam arakhidonik, oleh enzim cyclo- oxygenase, dirubah m enj adi Prost aglandin G2 PGG2 , kem udian m enj adi Prost aglandin- H2 PGH2 ,yang m erupakan peroksida yang t idak st abil. PGH2 ini akan dirubah m enj adi PGF2 α vasokonst riksi , PGE2 vasodilat asi , PGD2 ant iagregasi , Prost asiklin PGI 2 di     2 0 0 2 digit iz e d by USU digit a l libr a r y 5 endot el pem buluh darah dan Trom boksan A2 TXA2 di dalam t rom bosit . Perubahan ini pada keadaan norm al harus dalam keadaan seim bang. Prost asiklin PGI 2 dibent uk akibat adanya enzim prost asiklin sint et ase, dan berfungsi sebagai vasodilat asi dan ant i penggum palan t rom bosit . Sedangkan Trom boksan A2 TXA2 dibent uk akibat adanya enzim t rom boksan sint et ase dan berfungsi sebagai vaso konst riksi dan pengum pulan t rom bosit . I I I . PATOFI SOLOGI I N FARK TROM BOEM BOLI Plak at erot rom bot ik yang t erj adi pada pem buluh darah ekst rakranial dapat lisis akibat m ekanism e fibrinot ik pada dinding art eri dan darah, yang m enyebabkan t erbent uknya em boli, yang akan m enyum bat art eri yang lebih kecil, dist al dari pem buluh darah t ersebut . Trom bus dalam pem buluh darah j uga dapat akibat kerusakan at au ulserasi endot el, sehingga plak m enj adi t idak st abil dan m udah lepas m em bent uk em boli. Em boli dapat m enyebabkan penyum bat an pada sat u at au lebih pem buluh darah. Em boli t ersebut ak an m engandung endapan kolest erol, agregasi t rom bosit dan fibrin. Em boli akan lisis, pecah at au t et ap ut uh dan m enyum bat pem buluh darah sebelah dist al, t ergant ung pada ukuran, kom posisi, konsist ensi dan um ur plak t ersebut , dan j uga t ergant ung pada pola dan kecepat an aliran darah. Sum bat an pada pem buluh darah t ersebut t erut am a pem buluh darah di ot ak akan m eyebabkan m at inya j aringan ot ak, dim ana kelainan ini t ergant ung pada adanya pem buluh darah yang adekuat . Ot ak yang hanya m erupakan 2 dari berat badan t ot al, m enerim a perdarahan 15 dari cardiac out put dan m em erlukan 20 oksigen yang diperlukan t ubuh m anusia, sebagai energi yang diperlukan unt ukm enj alankan kegiat anneuronal. Energi yang diperlukan berasal dari m et abolism e glukosa, yang disim pan di ot ak dalam bent uk glukosa at au glikogen unt uk persediaan pem akaian selam a 1 m enit , dan m em erlukan oksigen unt uk m et abolism e t ersebut , lebih dari 30 det ik gam baran EEG akan m endat ar, dalam 2 m enit akt ifit as j aringan ot ak berhent i, dalam 5 m enit m aka kerusakan j aringan ot ak dim ulai, dan lebih dari 9 m enit , m anusia akan m eninggal. Bila aliran darah j aringan ot ak berhent i m aka oksigen dan glukosa yang diperlukan unt uk pem bent ukan ATP akan m enurun, akan t erj adi penurunan Na- K ATP ase, sehingga m em bran pot ensial akan m enurun. K + berpindah ke ruang CES sem ent ara ion Na dan Ca berkum pul di dalam sel. Hal ini m enyebabkan perm ukaan sel m enj adi lebih negat if sehingga t erj adi m em bran depolarisasi. Saat aw al depolarisasi m em bran sel m asih reversibel, t et api bila m enet ap t erj adi perubahan st rukt ural ruang m enyebabkan kem at ian j aringan ot ak. Keadaan ini t erj adi segera apabila perfusi m enurun dibaw ah am bang bat as kem at ian j aringan, yait u bila aliran darah berkurang hingga dibaw ah 0,10 m l 100 gr.m enit . Akibat kekurangan oksigen t erj adi asidosis yang m enyebabkan gangguan fungsi enzim - enzim , karena t ingginya ion H. Selanj ut nya asidosis m enim bulkan edem a serebral yang dit andai pem bengkakan sel, t erut am a j aringan glia, dan berakibat t erhadap m ikrosirkulasi. Oleh karena it u t erj adi peningkat an resist ensi vaskuler dan ekm udian penurunan dari t ekanan perfusi sehingga t erj adi perluasan daerah iskem ik. Peranan ion Ca pada sej um lah proses int ra dan ekst ra seluler pada keadaan ini sudah m akin j elas, dan hal ini m enj adi dasar t eori unt ukm engurangi perluasan daerah iskem i dengan m engat ur m asuknya ion Ca. Kom plikasi lebih lanj ut dari iskem ia serebral adalah edem a serbral. Kej adian ini t erj adi akibat peningkat an j um lah cairan dalam j aringan ot ak sebagai akibat pengaruh dari kerusakan lokal at au sist em is. Segera set elah t erj adi     2 0 0 2 digit iz e d by USU digit a l libr a r y 6 iskem ia t im bul edem a serbral sit ot oksik. Akibat dari osm osis sel cairan berpindah dari ruang ekst raseluler bersam a dengan kandungan m akrom olekulnya. Mekanism e ini diikut i dengan pom pa Na K dalam m em bran sel dim ana t ranspor Na dan air kem bali keluar ke dalam ruang ekst ra seluler. Pada keadaan iskem ia, m ekanism e ini t erganggu danneuron m enj adi bengkak. Edem a sit ot oksik adalah suat u int raseluler edem a. Apabila iskem ia m enet ap unt uk w akt u yang lam a, edem a vasogenic dapat m em perbesar edem a sit ot oksik. Hal ini t erj adi akibat kerusakan dari saw ar darah ot ak, dim ana cairan plasm a akan m engalir ke j aringan ot ak dan ke dalam ruang ekst raseluler sepanj ang serabut saraf dalam subst ansia alba sehingga t erj adi pengum palancairan. Sehingga vasogenik edem a serbral m erupakan suat u edem a ekst raseluler. Pada st adium lanj ut vasigenic edem a serebral t am pak sebagai gam baran fingerlike pada subst ansia alba. Pada st adium aw al edem a sit ot oksik serbral dit em ukan pem bengkakan pada daerah disekit ar art eri yang t erkena. Hal ini m enarik bahw a gangguan saw ar darah ot ak berhungan dengan m eningkat nya resiko perdarahan sekunder set elah rekanalisasi disebut j uga t raum a reperfusy . Edem a serbral yang luas set elah t erj adinya iskem ia dapat berupa space occupying lesion. Peningkat an t ekanan t inggi int rakranial yang m enyebabkan hilngnya kem am puan unt uk m enj aga keseim bangan cairan didalam ot ak akan m enyebabkan penekanan sist em vent rikel, sehingga cairan serebrospinalis akan berkurang. Bila hal ini berlanj ut ,m aka akan t erj adi herniasi kesegala arah, dan m enyebabkan hidrosephalus obst rukt if. Akhirnya dapat m enyebabkan iskem ia global dan kem at ian ot ak. I V. PEN YEBAB TERJAD I N YA ATH EROM A Pem bent ukan at erom a dim ulai dgnadanya kerusakan endot el pem buluh darah, hal ini dipengaruhi oleh adanya fakt or genet ik, j uga disebabkan karena adanya fakt or lain sepert i adanya hipert ensi,m erokok, danhiperkholest erolem ia. Gangguan genet ik yang m enyebabkan kolest erol serum m eningkat dim ana t erj adi defek genet ik pada resept or LDL, sehingga LDL yang t erdapat di dalam sirkulasi t idak dapat dihilangkan secara efisien, sehingga t erbent uk proses at erosklerosis yang prem at ur. Selain daripada it u m asih banyak fakt or lain yang m em ungkinkan t erbent uknya at erom a pada pem buluh darah seseorang. Fakt or t ersebut dapat dibagi m enj adi:

A. Fa k t or D e fin it if