2 0 0 2 digit iz e d by USU digit a l libr a r y
2
I I . POLA TERJAD I N YA ATEROM A
A. D ist r ibu si Pe m be n t u k a n At e r om a
At erom a sering dit em ukan pada arang t ua, akan t et api proses pem bent ukannya t elah t erj adi sej ak m asa kanak- kanak hingga dew asa m uda.
Proses t ersebut t erus berlangsung t anpa m enim bulkan gej ala selam a 20- 30 t ahun. At erom a biasanya t erj adi pada art eri yang berukuranbesar arkus aort a
dan art eri yang berlekuk- lekuk sifon karot is , dan art eri yang konfluen a.basilaris . Sedangkan pada t em pat yang j arang t erj adi pem bent ukan at erom a
yait u pada uj ung dist al art eri karot is int erna hingga karot ikus dan pada art eri serebri ant erior. Sehingga lepasnya at erom a t ersebut lebih sering m enyebabkan
penyum bat an pada art eri serebri m edia.
Adanya dist ribusi khusus t erj adinya at erom a diat as sebenarnya disebabkan karena adanya haeom odynam ics shear st ress dant raum a endot el
pem buluh darah pada daerah t ersebut , yait u pada t em pat dim ana t erdapat perbedaan aliran darah, st agnasi darah dan t urbulensi.
Proses pem bent ukan at erom a dapat t erj adi hanya pada sat u sisi pem buluh darah saj a, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan geom et ri
anat om i pem buluh darah secara individual. Biasanya disert ai oleh adanya proses at erosklerot ik yang dit em ukan di t em pat lain, yait u dengan adanya angina at au
I nfark m iokardium , at au claudicasio. Proses pem bent ukan at erom a t ersebut yang t erj adi di berbagai art eri, diot ak, aort a, at au pem buluh darah lain m em punyai
proses ygsam a. Adanya fakt or genet ika j uga berpengaruh pada proses t ersebut , yang diperberat dengan fakt or lain sepert i hipert ensi. Hal ini m enj elaskan
m engapa pada ras kulit hit am dan kulit berw arna lebih sering t erbent uk at erom a pada art erioklerot ik int rakranial dibandingkan pada art eri ekst rakranial
B. Pr ose s Pe m be n t u k a n At e r om a
Pem bent ukan at erom a sebenarnya t elah dim ulai dengan pem bent ukan Fat t y st reak sej ak m asa kanak- kanak. Proses t ersebut dim ulai dengan adanya
kerusakan j aringan. Pada hipot esa Response t o I nj ury Hypot hesis, penyebab kerusakan pada endot el, baik perubahan st rukt ural at aupun perubahan
fungsional, akibat adanya fakt or- fakt or sepert i hiperkholest erolem ia kronis, adanya perubahan fungsional shear st ress aliran darah pada endot el pem buluh
darah,at aupun adanya disfungsi akibat t oksin at au zat - zat lain. Kerusakan endot el t ersebut m enyebabkan perubahan perm iabilit as endot el, perubahan sel-
sel endot el at au perubahan hubungan ant ara sel endot el dan j aringan ikat dibaw ahnya, sehingga daya aliran darah didalam nya dapat m enyebabkan
pelepasan sel endot el kem udian t erj adi hubungan langsung ant ara kom ponen darah dan dinding art eri. Kerusakan endot el akan m enyebabkan pelepasan fakt or
pert um buhan yang akan m erangsang m asuknya m onosit ke lapisan int im a pem buluh darah. Lipid akan m asuk kedalam pem buluh darah m elalui t rasnport
akt if danpasif. Monosit pada dinding pem buluh darah akan berubah m enj adi m ikrofag akan m em fagosit kholest erol LDL, sehingga akan t erbent uk foam sel.
Oleh karena it u, gam baran m ikroskopis dari fat t y st reak akan berupa kum pulan sel- sel yang berisi lem ak sehingga t am pak sepert i busa yang disebut sebagai
foam cells. Beberapa t ahun kem udian proses t ersebut berlanj ut dengan t erj adinya sel- sel ot ot polos art eri dari t unika advent isia ke t unika int im a akibat
adanya pelepasan plat elet derived graw t h fact or PDGF oleh m akrofag, sel endot el, dan t rom bosit . Selain it u, sel- sel ot ot polos t ersebut yang kont rakt if
akan berproliferasi danakan berubah m enaj di lebih sint esis fibrosis . Makrofag, sel endot el, sel ot ot polos m aupun lim fosit T t erdpat pada st adium aw al plak
2 0 0 2 digit iz e d by USU digit a l libr a r y
3
at erosklerosis akan m engeluarkan sit okines yang m em perkuat int eraksi ant ara sel- sel t ersebut . Adanya penim bunan kolest erol int ra dan ekst a seluler disert ai
adanya fibrosis m aka akan t erbent uk plak fibrolipid. Pada int i dari plak t ersebut , sel- sel lem ak dan lainnya akan m enj adi nekrosis dan t erj adi kalsifikasi. Plak ini
akan m enginvasi dan m enyebar kedalam t unika m edia dinding pem buluh darah, sehingga pem buluh darah akan m enebal dan t erj adi penyem pit an lum en.
Degenerasi dan perdarahan pada pem buluh darah yang m engalam i sklerosis akibat pecahnya pem buluh darah vasa vasorum akan m enyebabkan
kerusakan endot el pem buluh darah. Hal ini akan t erj adi perangsangan adhesi, akt ifasi dan agregasi t rom bosit , yang m engaw ali koagulasi darah dan t rom bosis.
Trom bosit akan t erangsang dan m enem pel pada endot el yang rusak, sehingga t erbent uk plak at erot rom bot ik.
C. Tr om bosis