lemakminyak. Sebagai contoh, bau khas dari minyak kelapa sawit dikarenakan terdapatnya beta ionone, sedangkan bau yang khas dari
minyak kelapa ditimbulkan oleh nonyl methylketon. 11.
Titik asap, titik nyala, dan titik api Apabila minyak atau lemak, dapat dilakukan penetapan titik asap, titk
nyala dan titk api. Titik asap adalah temperatur pada saat lemak atau minyak menghasilkan asap tipis yang kebiru-biruan pada pemanasan. Titik
nyala adalah temperatur pada saat campuran uap dan minyak dengan udara mulai terbakar. Sedangkan titik api adalah temperatur pada saat dihasilkan
pembakaran yang terus menerus sampai habisnya contoh uji. 12.
Shot melting point Shot melting point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari
minyak atau lemak. Pada umumnya lemak atau minyak mengandung komponen-komponen yang berpengaruh terhadap titik cairnya Ketaren,
1986.
B. Sifat Kimia
1. Hidrolisa
Dalam proses hidrolisa, minyaklemak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas.
Proses hidrolisa yang dapat mengakibatkan kerusakan pada minyaklemak karena terdapatnya sejumlah air pada minyaklemak tersebut. Proses ini
dapat menyebabkan terjadinya “hydrolitic rancidity” yang menghasilkan aroma dan rasa tengik pada minyaklemak.
Reaksi: O
CH
2
– O – C – R CH
2
OH O O
CH – O – C – R + 3H – OH
CHO + 3RCOOH O
CH
2
– O – C – R CH
2
OH Trigliserida
air gliserol asam lemak bebas
Ardi Leonard Silalahi : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil Cco Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 4.500 Ton Tahun, 2009
USU Repository © 2008
2. Oksidasi
Reaksi ini menyebabkan ketengikan pada minyaklemak. terdapatnya sejumlah O
2
serta logam-logam seperti tembaga Cu, seng Zn serta logam lainnya yang bersifat sebagai katalisator oksidasi dari
minyaklemak. Proses oksidasi ini akan bersifat sebagai katalisator aldehid dan keton serta asam-asam lemak bebas yang akan menimbulkan bau yang
tidak disenangi. Proses ini juga menyebabkan terbentuknya peroksida. Untuk mengetahui tingkat ketengikan minyaklemak dapat ditentukan
dengan menentukan jumlah peroksida yang terbentuk pada minyaklemak tersebut.
Reaksi: H H
R – CH
2 n
–C = C – H + O
2
R – CH
2 n
– C – C – H H H O O
asam lemak
peroksida R – CH
2 n
– C = O + - C - H O
aldehid keton
3. Hidrogenasi
Tujuan dari proses ini adalah untuk menjernihkan ikatan rangkap dari rantai atom karbon C asam lemak pada minyaklemak. Reaksi ini dilakukan dengan
menggunakan hidrogen murni ditambah dengan serbuk nukel sebagai katalisator yang mengakibatkan kenaikan titik cair dari asam lemak dan juga
menjadikan minyaklemak tahan terhadap oksidasi akibat hilangnya ikatan rangkap.
4. Esterifikasi
Reaksi esterifikasi bertujuan untuk merubah asam-asam lemak dari trigliserida dalam bentuk ester. Minyak dan lemak juga mengandung komponen non
gliserida dalam jumlah kecil. Non-gliserida akan menyebabkan aroma, warna,
Ardi Leonard Silalahi : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil Cco Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 4.500 Ton Tahun, 2009
USU Repository © 2008
rasa yang kurang disenangi konsumen. Komponen-komponen non-gliserida ini adalah:
̇ Komponen yang larut dalam minyak
Misalnya: asam-asam lemak bebas, pigmen, gliserol, fosfatida dan lendir. ̇
Komponen yang tersuspensi Misalnya: karbohidrat, senyawa-senyawa yang mengandung nitrogen, dll
Ketaren, 1986. 2.3
Deskripsi Proses
Bahan baku biji jagung yang dimasukkan ke dalam gudang G-101 kemudian diangkut menggunakan bucket elevator BE-101, selanjutnya di press
dalam twin screw press SP-101 dengan efisiensi 94 Perry, 1999. Minyak yang keluar dari twin screw press SP-101, dihilangkan partikel-partikel
ampasnya dengan menggunakan vibrating filter VF-101 dan ampas hasil pengepressan dari vibrating filter tersebut ditampung dalam bak penampung
ampas BP-101. Ampas dari bak penampung di jual untuk bahan baku pembuatan pakan ternak. Minyak keluaran vibrating filter ditampung dalam tangki
penampung T-101, kemudian dipompakan P-101 ke evaporator EV-101 dimana media pemanas yang digunakan pada proses ini adalah CPO dengan
temperatur 120
o
C. Tujuan dari proses ini adalah untuk menguapkan air sehingga diperoleh minyak dengan kandungan airnya 0,15 . Agar diperoleh minyak pada
suhu kamar, maka minyak tersebut dimasukkan ke dalam cooler C-101 yang kemudian minyak jagung tersebut dipompakan P-103 ke dalam tangki produk
TP-101.
Ardi Leonard Silalahi : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil Cco Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 4.500 Ton Tahun, 2009
USU Repository © 2008
BAB III NERACA MASSA
Kapasitas bahan bakutahun : 4.500 tontahun
Kapasitas bahan bakujam : 1250 kgjam
Waktu operasitahun : 300 haritahun
Waktu operasihari : 12 jamhari
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Satuan perhitungan
: kgjam
3.1 Twin Screw Press SP-101 Tabel 3.1 Neraca Massa pada Twin Screw Press SP-101
Masuk Kgjam Keluar Kgjam
No. Komponen Alur 1
Alur 2 Alur 3
1 Air 112,5000
6,7500 105,7500
2 Minyak 475,0000
28,5000 446,5000 3 Protein
117,5000 110,4500 7,0500
4 Karbohidrat 366,2500
344,2750 21,9750
5 Lemak 137,5000
129,2500 8,2500 6
Serat 25,0000
23,5000 1,5000
7 Abu 16,2500
15,2750 0,9750 658,0000 592,0000
TOTAL 1250,0000
1250,0000
Ardi Leonard Silalahi : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil Cco Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 4.500 Ton Tahun, 2009
USU Repository © 2008