Rangkaian Pengukuran Prosedur Pengukuran Data Hasil Pengukuran Pengujian Motor Sinkron Tiga Fasa Rangkaian Pengujian Prosedur Pengujian

Buhari Tongam Rajagukguk : Pengaruh Perubahan Arus Eksitasi Terhadap Arus Jangkar Dan Faktor Daya Pada Motor Sinkron 3 Fasa Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU, 2010. Gambar 4.5. Rangkaian PengukuranTahanan Jangkar Motor Sinkron Gambar 4.4 Grafik Data Hubung Singkat Mesin Sinkron 15 2,8 10,8 16 2,9 11,42 17 3,0 11,8

d. Grafik Hasil Pengujian

Untuk setiap arus medan I F yang diberikan maka diperoleh arus hubung singkat I HS seperti berikut:

4.3.3 Pengukuran Tahanan Jangkar

a. Rangkaian Pengukuran

I HS A I F A A DC V DC P T D C S 1 R A R S T R A R A Buhari Tongam Rajagukguk : Pengaruh Perubahan Arus Eksitasi Terhadap Arus Jangkar Dan Faktor Daya Pada Motor Sinkron 3 Fasa Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU, 2010.

b. Prosedur Pengukuran

1. Peralatan diusun dan dirangkai sesuai gambar 4.5 di atas. 2. PTDC di-nyalakan dengan menutup saklar S 1 , kemudian atur PTDC hingga pembacaan pada Amperemeter A DC menunjukan nilai nominal arus jangkar motor atau mendekati nilai nominalnya. 3. Catat pembacaan pada Voltmeter V DC dan Amperemeter A DC . 4. Ulangi prosedur 2 dan 3 untuk tiga kali percobaan. 5. Percobaan selesai.

c. Data Hasil Pengukuran

Tabel 4.3 Data Hasil Pengukuran Tahanan Jangkar No V DC Volt A DC Ampere 1 27,50 9 2 27,45 9 3 27,87 9

d. Analisa Hasil Pengukuran

Dari rangkaian pengukuran tahanan jangkar dapat dilihat bahwa ketika saklar S 1 ditutup dan PTDC diatur sesuai dengan prosedur, maka nilai yang terbaca pada Voltmeter V DC dan Amperemeter A DC merupakan nilai 2 tahanan belitan seri antara fasa R dan fasa S atau sama dengan 2 R A , sehingga: R A1 = 1,527 ; R A2 = 1,525 ; R A3 = 1,548 nilai rata-rata R A = 3 54 , 1 525 , 1 527 , 1 + + = 1,53 Buhari Tongam Rajagukguk : Pengaruh Perubahan Arus Eksitasi Terhadap Arus Jangkar Dan Faktor Daya Pada Motor Sinkron 3 Fasa Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU, 2010. Pada kondisi kerja harga tahanan R A bertambah akibat adanya efek kulit. R A efektif adalah 1,05 - 1,1 kali harga R A untuk arus searah. R A efektif = 1,1 x 1,53 = 1,68

4.3.4 Perhitungan Reaktansi Sinkron X

S Dari pengujian beban nol dan hubung singkat mesin sinkron maka impedansi sinkron untuk tiap-tiap arus eksitasi adalah sebagai berikut: Nilai X S dapat dihitung dari : X S = 2 2 efektif A S R Z − Untuk mempermudah menggambar diagram fasor pengaruh perubahan eksitasi dan karena nilai Ra kecil maka Ra diabaikan sehingga Z S =X S. Tabel 4.4 Data Hasil Perhitungan Reaktansi Sinkron No I F A Z S = X S 1 33,4 2 0,2 32,9 3 0,4 32,8 4 0,6 31,8 5 0,8 30,1 6 1,0 29,6 7 1,2 28,9 8 1,4 28,3 9 1,6 28,0 10 1,8 27,9 11 2,0 27,1 12 2,2 26,9 13 2,4 26,1 14 2,6 24,0 Buhari Tongam Rajagukguk : Pengaruh Perubahan Arus Eksitasi Terhadap Arus Jangkar Dan Faktor Daya Pada Motor Sinkron 3 Fasa Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU, 2010. Gambar 4.6. Rangkaian Pengujian Berbeban Motor Sinkron 15 2,8 23,3 16 2,9 22,2 17 3 21,9 Nilai reaktansi sinkron yang digunakan dalam perhitungan adalah nilai rata-ratanya, yaitu:

4.4. Pengujian Motor Sinkron Tiga Fasa

Pada pengujian ini motor sinkron tiga phasa dijalankan pada kondisi berbeban dimana alat pengereman phony brake digunakan sebagai beban motor.

a. Rangkaian Pengujian

M Sinkron 1 A 1 V 2 V U v w P T A C 2 S 3 K L R S T COS METER M induksi T PTDC A 3 P T A C 1 M Induksi S 2 S 1 R S T R S T N U v w

b. Prosedur Pengujian

1. Peralatan disusun dan dirangkai sesuai dengan gambar 4.6 di atas. Buhari Tongam Rajagukguk : Pengaruh Perubahan Arus Eksitasi Terhadap Arus Jangkar Dan Faktor Daya Pada Motor Sinkron 3 Fasa Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU, 2010. 2. Saklar S 1, S 2 dan S 3 dalam posisi terbuka dan sumber tegangan dalam keadaan minimum. 3. Saklar S 1 ditutup dan atur PTAC1 sampai motor induksi berputar dengan kecepatan sinkronnya. 4. PTDC di-nyalakan dengan menutup Saklar S 2, dan atur PTDC hingga diperoleh pembacaan V 1 =380 Volt. 5. PTAC2 diatur sehingga diperoleh pembacaan V 2 = V 1 lalu tutup saklar S 3 , dan matikan motor induksi dengan membuka saklar S 1 6. Motor sinkron dibebani dengan mengatur panjang lengan phony brake. Tegangan terminal dan daya motor tetap konstan pada setiap penambahan panjang lengan phony Brake dengan mengatur PTDC 7. Atur panjang lengan Phony Brake secara bertahap 8. Catat penunjukan I F , Cos , P in , V T , dan putaran konstan 1500 rpm. 9. Pengujian selesai.

c. Data Hasil Pengujian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Kutub Bantu Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt Untuk Memperkecil Rugi-Rugi (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

4 63 93

Analisis Karakteristik Berbeban Motor Induksi Satu Phasa Kapasitor Start ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT – USU )

7 80 72

Analisis Pengaruh Pengaturan Arus Eksitasi Motor Sinkron Tiga Fasa Terhadap Perbaikan Faktor Daya Pada Sistem

0 0 11

Analisis Pengaruh Pengaturan Arus Eksitasi Motor Sinkron Tiga Fasa Terhadap Perbaikan Faktor Daya Pada Sistem

0 0 18

Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Kinerja Generator Sinkron Tiga Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Ft - Usu)

0 1 9

Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Kinerja Generator Sinkron Tiga Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Ft - Usu)

0 0 1

Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Kinerja Generator Sinkron Tiga Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Ft - Usu)

0 0 4

Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Kinerja Generator Sinkron Tiga Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Ft - Usu)

0 0 21

ANALISA PENGARUH PERUBAHAN ARUS EKSITASI TERHADAP ARUS JANGKAR DAN FAKTOR DAYA PADA MOTOR SINKRON 3 FASA (Laboratorium Teknik Listrik Politeknik Negeri Sriwijaya) - POLSRI REPOSITORY

0 0 14

ANALISA PENGARUH PERUBAHAN ARUS EKSITASI TERHADAP ARUS JANGKAR DAN FAKTOR DAYA PADA MOTOR SINKRON 3 FASA (Laboratorium Teknik Listrik Politeknik Negeri Sriwijaya) - POLSRI REPOSITORY

0 1 24