Buhari Tongam Rajagukguk : Pengaruh Perubahan Arus Eksitasi Terhadap Arus Jangkar Dan Faktor Daya Pada Motor Sinkron 3 Fasa Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU, 2010.
Gambar 2.20. Karakteristik Torsi-Putaran Motor Sinkron
2.10.1. Karakteristik Torsi-Putaran Pada Motor Sinkron
Motor sinkron biasanya dihubungkan dengan suatu sistem daya yang besar infinite buses. Hal ini dimaksudkan agar tegangan terminal dan frekwensi sistem
akan selalu konstan. Kecepatan putaran motor terkunci pada frekwensi elektrik yang disuplai, maka kecepatan motor juga akan tetap konstan. Karakteristik Kurva Torsi-
Putaran diperlihatkan pada gambar 2.16. Kecepatan steady-state motor adalah konstan dari beban nol sampai torsi maksimum motor.
ind
T
pullout
T
rated
T
sync
n
m
n 100
= ×
− =
SR n
n n
SR
load full
load full
load no
Dari persamaan torsi pada motor persamaan 2.12 diperoleh torsi maksimum atau
pull out torque terjadi sa at = 90
. Dan torsi normalnya akan lebih kecil dari harga tersebut. Kenyataannya, torsi maksimum dapat mencapai tiga kali dari pull out
torque pada mesin.
2.10.2. Pengaruh Kenaikan Beban Dengan Eksitasi Konstan
Bila beban dihubungkan ke poros motor sinkron, motor akan berusaha mendapatkan torsi yang cukup agar motor tetap beroperasi memikul beban dengan
kecepatan sinkronnya. Jika beban yang ada diubah besarnya maka motor sinkron akan memiliki perilaku sebagai berikut:
Buhari Tongam Rajagukguk : Pengaruh Perubahan Arus Eksitasi Terhadap Arus Jangkar Dan Faktor Daya Pada Motor Sinkron 3 Fasa Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU, 2010.
Beban berat Sudut
besar Beban ringan
Sudut kecil Gambar 2.22. Ilustrasi Besarnya Beban Yang Dipikul Motor Sinkron
Gambar 2.21. Pengaruh Bertambahnya Beban Pada Operasi Motor Sinkron
Jika beban pada poros dinaikkan, maka putaran rotor akan melambat slow down untuk sesaat, karena sudut kopel akan semakin besar dan torsi induksi motor
sinkron juga akan bertambah besar. Peningkatan kopel induksi ini akhirnya mempercepat putaran rotor dan motor kembali berputar pada kecepatan sinkronnya,
tetapi dengan sudut kopel yang lebih besar. Hal ini dapat di ilustrasikan sebagai gandengan kopling fleksibel yang memikul beban, untuk lebih jelasnya ditunjukkan
gambar 2.22.
N
S
S N
S
S
1 2
2.11. Kondensor Sinkron