harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laporan
arus kas merupakan laporan keempat yang penting bagi diperusahaan disamping laporan neraca, laporan laba rugi , dan laporan perusahaan modal .
Menurut Harahap 2004 : 92 memberikan pengertian arus kas sebagai
berikut : “Arus Kas merupakan suatu pergerakan dana tertentu dalam system
usaha yang diakibatkan oleh keputusan sehari – hari yang menyangkut investasi, operasi dan pembiayaan .
Laporan Arus Kas mengklasifikasikan penerimaan kas Cash Receipt dan pengeluaran kas Cash Disbursements berdasarkan aktivitas –
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Klasifikasi menurut aktivitas ini akan memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna
laporan keuangan serta jumlah kas dan setara kas, baik arus kas masuk Inflow of Cash maupun arus kas keluar Outflow of Cash ”.
Arus kas dari aktivitas – aktivitas operasi biasanya disajikan pertama sekali, kemudian diikuti oleh arus kas dari aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan, jumlah arus kas dari aktivitas – aktivitas ini adalah kenaikan bersih kas dalam periode tertentu. Saldo kas pada awal periode ditambah
kepada kenaikan atau penurunan bersih kas, dan kemudian dilaporkan saldo kas pada akhir periode. Saldo akhir pada laporan arus kas sama dengan kas
yang dilaporkan pada neraca.
2. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas
Menurut Harahap 2004 : 101 Tujuan utama dari Laporan Arus Kas
adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode. Tujuan keduanya adalah memberikan
informasi atas dasar kas mengenai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan . Informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan
dalam suatu periode dapat dijelaskan adalah sebagai berikut : a
Mengontrol arus kas masuk dengan arus kas keluar pada masa lalu . b
Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan, menilai kemampuan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar, arus kas
bersih perusahaan termasuk kemampuan membayar deviden di masa yang akan datang.
c Menyajikan informasi bagi investor, kreditur, memproyeksikan return
dari sumber kekayaan perusahaan. d
Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas keperusahaan di masa yang akan datang.
e Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan
penerimaan dan pengeluaran kas . f
Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode arus
tertentu.
3. Klasifikasi Arus Kas
Menurut Ikatan Akutansi Indonesia, Laporan Arus Kas melaporkan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut 3 jenis aktivitas yaitu :
a Aktivitas Operasi
Operating b
Aktivitas Investasi Investing
c Aktivitas Pendanan
Financial Berikut ini dijelaskan mengenai aktivitas operasi, aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaan :
a. Aktivitas Operasi
Menurut William K. Carter 2004:85 Aktivitas Operasi merupakan aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba selain pendapatan dan beban
yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi terkait seperti pemberian kredit kepada pelanggan, investasi dalam persediaan dan
perolehan kredit dari pemasok, aktivitas operasi terkait dengan pos-pos laporan laba rugi dengan beberapa pengecualian kecil dan dengan pos-pos
operasi dalam neraca umumnya pos modal kerja seperti piutang, persediaan, pembayaran dimuka, utang dan beban akrual, aktivitas operasi juga
meliputi, transaksi dan peristiwa yang tidak cocok untuk dikelompokan ke dalam aktivitas investasi dan pendanaan.
Jumlah aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan PT.
Jalahan Arta Prima dapat menghasilkan aliran kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, pemeliharaan kemampuannya tersebut membayar deviden dan