Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Jalahan Arta Prima
Saut M. Napitupulu : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Jalahan Arta Prima, 2008. USU Repository © 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. JALAHAN ARTA PRIMA
Skripsi Minor Diajukan Oleh :
SAUT M. NAPITUPULU 032101170
DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
Saut M. Napitupulu : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Jalahan Arta Prima, 2008. USU Repository © 2009
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi ALLAH atas segala karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini meskipun penulis dalam penulisan skripsi minor ini masih jauh dari sempurna.
Skripsi minor ini berjudul “ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. JALAHAN ARTA PRIMA”. Skripsi ini mengangkat tentang perusahaan yang bergerak dalam distributor gas elpiji, analisis laporan arus kas dari skripsi ini menggambarkan bagaimana PT. Jalahan Arta Prima mampu berkembang dan bagaimana kondisi keuangan perusahaan sehingga dapat diambil kesimpulan dari analisis arus kas.
Penulisan skripsi minor yang telah selesai ini merupakan salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Jurusan Keuangan Diploma III, Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari dalam penulisan telah melibatkan banyak pihak. Penulis merasa perlu untuk mengucapkan terima kasih atas segala dukungan baik berupa materi, tenaga, waktu, pemikiran serta doa yang telah dipanjatkan, khususnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, M.S selaku Ketua Pengelola Program Study Diploma III Keuangan dan Bapak Syafrizal Helmi,
(3)
ii
SE, M.Si selaku Sekertaris Pengelola Program Study Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Inneke Qomariah, SE selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk, arahan, saran dan bimbingan pada saat penulisan skripsi minor, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Bapak / Ibu staf pengajar dan seluruh pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberi ilmu pengetahuan kepada penulis.
5. Pimpinan Hotben Napitupulu, staf dan karyawan PT. Jalahan Arta Prima yang telah memberikan bantuan berupa informasi yang dibutuhkan penulis dalam menyusun skripsi minor ini.
6. Ayahanda Albert Napitupulu dan Ibunda R. br Sitorus yang telah banyak berkorban dan banyak memberikan dorongan dan motivasi agar terus menyelesaikan kuliah di Diploma III Keuangan.
7. Teristimewa teman-temanku yang tidak disebutkan disini, terima kasih banyak.
Akhir kata penulis berharap semoga segala sesuatu yang terkandung dalam skripsi minor ini dapat bermanfaat dan penulis mengucapkan kata maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.
Medan, 19 Juli 2008 Penulis,
(4)
iii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ………...v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….……… 1
B. Perumusan Masalah ……….….. 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……… …… 3
D. Metode Penelitian ……….………. 4
1. Lokasi Penelitian ……….………. 4
2. Sumber Data ……….……… 5
3. Teknik Pengumpulan Data ……….…. 5
4. Metode Analisa Data ……….……….. 6
BAB II. GAMBARAN UMUM PT JALAHAN ARTA PRIMA A. Profil Perusahaan ……….……... 7
1. Sejarah Singkat Perusahaan ……….….... 7
2. Struktur Organisasi ……….……….….. 9
B. Sumber dan Pengunaan Kas ……….…….…... 16
1. Sumber Kas ………..……….... 16
2. Penggunaan Kas ………...………...…. 18
(5)
iv
1. Pengertian Arus Kas …..……….………... 20
2. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas …………..……. 22
D. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas ………..……… 26
BAB III ANALISA DAN EVALUASI ……….………. 36
A. Sumber Kas ………..…….. 36
B. Penggunaan Kas ……..……….. 37
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ……..………. 43
A. Kesimpulan ……….………... 43
B. Saran ……….………. 44
DAFTAR PUSTAKA
(6)
v
DAFTAR TABEL
Hal
1. Neraca untuk periode berakhir tahun 2006 ... 32
2. Laporan Laba Rugi untuk periode berakhir tahun 2007 ... 33
3. Neraca Perbandingan untuk periode berakhir tahun 2007 ... 34
(7)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari masa ke masa agar dapat diketahui apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran serta dapat juga mengetahui keadaan keuangan pada saat tertentu. Hal ini dapat dilihat melalui laporan keuangan berupa laporan arus kas, dimana dalam laporan tersebut akan terlihat arus kas masuk dan arus kas keluar dari kegiatan usaha yang dapat digunakan sebagai suatu alat analisis keuangan yang sangat penting bagi pimpinan perusahaan. Dengan analisis tersebut, maka akan dapat diketahui berapa besar dana yang dibutuhkan agar mampu membiayai kegiatan operasi perusahaan dan dapat memungkinkan perusahaan untuk beroperasi seefesien mungkin serta dapat mengontrol kesulitam keuangannya.
Oleh karena itu seorang pimpinan dapat mengetahui bagaimana perusahaan memiliki kas bersih yang positif dari kegiatan operasi sehingga tidak selalu harus tergantung pada kegiatan investasi dan atau kegiatan pendanaan. Dengan kata lain laporan arus kas adalah suatu laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas serta perubahan bersih pada kas yang berasal dari aktifitas operasional, investasi dan pendanaan perusahaan selama satu periode tertentu dan juga merupakan suatu format yang merekonsiliasikan saldo kas awal dan saldo kas akhir.
(8)
Kas merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam perusahaan. Tanpa adanya kas maka tidak ada laporan keuangan. Didalam perusahaan, kas berfungsi sangat aktif sebagai dasar dari pengelola fungsi – fungsi manajemen khususnya dalam bidang keuangan. Hubungan antara kas dengan fungsi - fungsi manajemen sangatlah erat , misalnya pada fungsi pemasaran. Efesiensi anggaran kas dengan memperketat pengeluaran biaya dapat meningkatkan volume penjualan.
Karena kas sangat penting dan jumlah optimalnya kas bergantung pada arus kas atau penerimaan - penerimaan dan pengeluaran - pengeluaran baik yang sudah pasti atau tidak diduga sebelumnya. Melihat begitu pentingnya peranan kas didalam setiap kegiatan operasi perusahaan, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut sejauh mana pentingya arus kas. Untuk itu penulis merasa tertarik mengambil judul “ANALISIS
(9)
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan diangkat dalam penyusunan skripsi minor ini adalah :
1. Bagaimana penyusunan laporan arus kas pada PT . Jalahan Arta Prima Medan yang akan digunakan sebagai alat analisis untuk membuat keputusan pendanaan ?
2. Bagaimana kondisi jumlah kas yang ada pada PT. Jalahan Arta Prima Medan
3. Apakah saldo kas pada PT . Jalahan Arta Prima Medan sudah dianggap ideal untuk dipergunakan dalam kegiatan usaha perusahaan ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui penyusunan laporan arus kas PT . Jalahan Arta Prima Medan sehingga dapat digunakan sebagai alat analisis untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan pendanaan.
b. Untuk memperoleh informasi berapa jumlah kas pada PT . Jalahan Arta Prima Medan sehingga dapat diprediksi aliran kasnya. c. Untuk mengetahui berapa kas yang ideal pada PT . Jalahan Arta Prima Medan sehingga dapat dipergunakan dalam kebutuhan kegiatan usaha.
(10)
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi perusahaan , skripsi minor ini kiranya dapat menjadi suatu bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan yang lebih baik dimasa yang akan dating sehingga perusahaan dapat berkembang sesuai yang diharapkan.
b. Bagi Penulis, penulisan skripsi minor ini berguna untuk mengetahui salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
c. Bagi lembaga pendidikan atau peneliti selanjutnya, penulisan skripsi minor ini berguna sebagai suatu masukan bagi yang membutuhkan.
D. Metode Penelitian
Setiap penulisan suatu karya ilmiah haruslah berdasarkan data dan fakta yang dapat dipercayai kebenaranya. Oleh sebab itu, dalam melakukan penelitian perlu diketahui Lokasi Penelitian, Sumber Data , Teknik Pengumpulan Data dan Metode Analisis yang digunakan.
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah PT. Jalahan Arta Prima Medan di Jln A.H.NASUTION Kompleks Titi Kuning Mas Blok C-16
(11)
2. Sumber Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : a. Data Primer
Data yang diperoleh dengan melakukan peninjauan langsung untuk melakukan wawancara tentang kegiatan operasi yang menyangkut pada arus kas perusahaan.
b. Data Sekunder
Data ini diperoleh dari perusahaan atau dari berbagi literature yang ada seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan neraca perusahaan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
a. Interview
Mengadakan wawancara secara langsung dengan pihak perusahaan yang mempunyai wewenang dalam memberikan informasi dan data yang berkaitan dengan objek penelitian. b. Dokumentasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan mencatat dokumen – dokumen yang memiliki dan disediakan oleh perusahaan seperti pencatatan atas penjualan untuk diolah para peneliti yang berkaitan dengan laporan kas.
(12)
4. Metode Analisa Data
Adapun metode analisa data yang digunakan adalah :
a. Analisa Data Deskriptif, yaitu suatu teknik penganalisaan yang dirumuskan dan menafsirkan data-data dan keterangan yang diperoleh dangan jalan melakukan pengumpulan , penyusunan dan pengklasifikasikan data kemudian diadakan interprestasi.
b. Analisa Data Deduktif, yaitu metode yang digunakan untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan teori secara umum dan menunjukkan hubungan antara variable yang diteliti. Dari analisa tersebut dapat ditarik kesimpulan dan saran yang dianggap perlu.
c. Analisa Data Komparatif, yaitu suatu metode yang dilakukan untuk mencari pemecahan masalah analisa sebab akibat dengan meneliti faktor – faktor tertentu yang berhubungan dengan masalah yang diteliti serta membandingkannya sesuai kenyataan yang ada.
(13)
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. JALAHAN ARTA PRIMA
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Jalahan Arta Prima berdiri sejak tanggal 17 bulan November tahun 1998, beralamat di Jln A.H.NASUTION Kompleks Titi Kuning Mas Blok C-16.
Pada 17 Nopember 1998 Pertamina sebagai perusahaan Negara yang menangani minyak dan gas menunjuk PT Jalahan Arta Prima sebagai pelopor distributor elpiji dan ini merupakan kewajiban PT Jalahan Arta Prima untuk memperkenalkan elpiji kepada masyarakat luas yang pada saat itu belum tahu sama sekali pada penggunaan elpiji. Usaha PT Jalahan Arta Prima tesebut adalah dengan cara mencoba mempromosikan elpiji dengan mengikuti pameran-pameran, yang pada akhirnya masyarakat di Indonesia mengetahui dan menerima elpiji sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah. Dan perkembangannya sampai saat ini PT Jalahan Arta Prima tetap bertahan sebagai salah satu distributor elpiji yang cukup disegani dan selalu memberikan kwalitas pelayanan yang baik kepada pelanggan.
Saat ini PT Jalahan Arta Prima mempunyai 2 cabang meliputi Padang Sidempuan dan Rantau Prapat. Cabang – cabang ini bertugas mendistribusikan Elpiji pada rumah tangga, hotel, restoran, dan juga industri yang memakai elpiji sebagai bahan bakar maupun bahan baku. Selain itu PT Jalahan Arta Prima juga mempunyai unit teknik dan instalasi . Unit teknik ini merancang sistem instalasi
(14)
elpiji dan pemipaan dalam sekala besar. PT Jalahan Arta Prima juga distributor dari Alat – alat/ Asesories Elpiji impor dari Jepang seperti Kagla dan Miyairi dan dari Amerika seperti Rego dan Corken.
Bidang Usaha Utama PT Jalahan Arta Prima adalah : Distribusi LPG Pertamina, Distribusi Odourless LPG, Instalasi LPG untuk Industri, Hotel, Restaurant,Rumah Tangga, Tanki LPG dan Keagenan LPG Equipment.
Dalam menjalankan usahanya PT Jalahan Arta Prima berpedoman pada visi, misi dan nilai-nilai dasar perusahaan sebagai berikut:
1.Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dan tangguh dalam bidang perdagangan gas dan peralatan yang dibutuhkan dalam industri dan pembangunan di indonesia serta mampu menghadapi persaingan global.
2.Misi
Bekerja keras menciptakan peluang dan pertumbuhan untuk menjadi perusahaan yang terbaik. Mengutamakan mutu dan pelayanan demi kepuasan pelanggan. Menjadi mitra usaha yang andal dan terpercaya. Menjadi tempat untuk berprestasi dan mengembangkan diri bagi karyawan. Menjadi asset yang berharga dan membanggakan bagi masyarakat, bangsa dan negara.
(15)
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Defenisi suatu organisasi sangatlah beragam, organisasi menurut Andreas Lako ( 2004:30 ) mendefenisikan “Organisasi sebagai suatu pola asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dengan maksud agar organisasi belajar mengatasi atau menanggulangi masalah-masalahnya yang timbul akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan baik, sehingga perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang benar untuk memahami, memikirkan dan merasakan berkenaan dengan masalah-masalah tersebut”.
Menurut Andreas Lako ( 2004:30 ) organisasi agar lebih efektif dapat diklasifikasikan :
1. Desain terhadap struktur organisasi
2. Desain terhadap fasilitas-fasilitas untuk merefleksikan nilai-nilai dasar organisasi.
3. Desain terhadap fasilitas-fasilitas untuk merefleksikan nilai-nilai dasar organisasi
4. Menyusun sejarah, legenda dan mitos-mitos tentang organisasi dan orang-orang dalam organisasi
5. Menyusun formal statements tentang nilai-nilai, asumsi-asumsi dan keyakinan kultural organisasi.
(16)
Menurut Andreas Lako ( 2004:39 ) model organisasi ideal untuk suatu organisasi adalah :
1. Kuat ( strong ) artinya perusahaan yang dibangun atau dikembangkan harus mampu mengikat dan mempengaruhi perilaku ( behavior ) para individu pelaku organisasi ( pemilik, manajemen dan karyawan ) untuk menyelaraskan antara tujuan individu dan tujuan kelompok mereka dengan tujuan organisasi. Selain itu harus pula mampu mendorong para pelaku organisasi untuk memiliki tujuan, sasaran, persepsi, perasaan, nilai dan kepercayaan, interaksi sosial dan norma-norma bersama yang terarah dan jelas sehingga mereka mampu bekerja dan mengekspresikan potensi mereka dalam arah dan tujuan yang sama, serta dalam semangat yang sama pula.
2. Dinamis dan Adaptif ( dynamic & adaptive ) artinya organisasi yang dibangun harus fleksibel dan resposif terhadap dinamika lingkungan internal dan eksternal organisasi ( mega environments ) seperti tuntutan dari stakeholders eksternal dan perubahan dalam lingkungan hukum, ekonomi, politik, sosial, teknologi informasi, pemanufakturan dan lainnya.
Struktur organisasi secara garis besar merupakan gambaran sistematis tentang bagian – bagian tugas dan tanggung jawab serta hubungan. Pada hakekatnya jumlah kegiatan dan hubungan dan wewenang yang mempunyai fungsi yang mengorganisir.
(17)
Struktur organisasi perusahaan mencerminkan kebijaksanaan yang ditempuh untuk mengadakan pengawasan terhadap manusia, peralatan dan fasilitas lainnya yang terlibat didalamnya demi tercapainya tujuan perusahaan yang telah direncanakan dan ditetapkan oleh perusahaan tersebut.
Setelah terciptanya struktur organisasi harus mampu mengunakan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara optimal. Dengan demikian dapat dikatakan, struktur organisasi yang baik akan mampu membagi dan mendelegasikan berbagai tugas, wewenang dan tanggung jawab serta mampu mengatur tata hubungan yang harmonis dan serasi antar unit organisasi dalam perusahaan.
Bentuk organisasi yang digunakan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kebijaksanaan perusahaan dalam mengorganisir bawahannya, karena itu dalam menetapkan kebijaksanaan terlebih dahulu ditentukan bentuk organisasi yang akan ditetapkan dengan menyesuaikan susunan dan penempatan sumber daya manusia yang sesuai dengan keahliannya. Pernerapan struktur organisasi juga berhubungan dengan bidang usaha dan besar kecilnya perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi perusahaan jelas pembagian tugas dan tanggung jawab yang ada didalamnya dapat terorganisir dan terkordinir, maka kegiatan dalam organisir akan berjalan dan akan tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
Agar tujuan organisasi tercapai dengan sebaik-baiknya dalam kerja sama harus ada kordinasi yaitu kontak dan keselarasan diantara karyawan
(18)
maupun kegiatan-kegiatan sehingga semua berlangsung secara tertib dan seirama dalam mencapai tujuan organisasi.
Adapun kegunaan dari pembagian tugas dalam sebuah organisasi adalah:
• Untuk menghemat waktu dan tenaga
• Mencegah adanya penumpukan pekerjaan dalam suatu bagian
• Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan
• Mempermudah pelaksanaan kerja
Peranan organisasi memiliki sejumlah peran strategis : a. Perekat
antar pelaku organisasi ( pemilik, manajemen, karyawan ) yang memiliki tujuan yang berbeda – beda.
b. Sense of belonging ( rasa ikut memiliki ) dan sense of infentity (rasa bangga sebagai bagian dari suatu organisasi)
c. Core organizational values ( dapat mendorong nilai )
1. para karyawan untuk memberikan ide-ide dan usaha-usaha barunya
2. Organisasi selalu sensitif terhadap kepuasan pelanggan (customer satisfactio ) dan tuntutan stakeholders
3. Pelaku organisasi agar selalu membagun komunikasi iklim organisasi yang harmonis dan kondusif
4. Menanamkan komitmen kepada para pelaku organisasi untuk menerima segala resiko yang mungkin saja terjadi.
(19)
Berikut ini adalah uraian tugas struktur organisasi pada PT. Jalahan Arta Prima
a. Direktur
1. Bertangggung jawab mengembangkan dan mengarahkan system manajemen mutu, rencana kebijakan dan target yang akan dicapai.
2. Bertanggung jawab atas semua keputusan yang telah diambil sesuai dengan prosedur yang berlaku
3. Merencanakan, menyiapkan, mengkordinasikan, memonitor dan mengendalikan semua kegiatan yang dilakukan perusahaan.
b. Sekertaris
1. Mengurus masalah adimistrasi kantor 2. Mengurus masalah kepegawaian
3. Melaporkan hasil kerja kepada direktur
4. Merumuskan pola adimistrasi dan pembukuan perusahaan yang menjamin terciptanya internal control yang efektif 5. Menerima dan membuat berkas surat menyurat kepada
perusahaan atau keluar perusahaan.
6. Mewakili perusahaan dalam pertemuan - pertemuan
c. Manager
1. Mengkordinasikan dan mengawasi pelaksanaan sehari-hari dari program serta kebijaksanaan perusahaan.
(20)
2. Mewakili perusahaan dalam hubungan dengan berbagai instansi dan perusahaan sesuai dengan bidanganya. 3. Merencanakan dan mengusulkan program kerja serta
kebijaksanaan perusahaan untuk tujuan jangka panjang dan jangka pendek.
4. Membuat laporan hasil kerja dan melaporkan kepada pimpinan.
5. Meningkatkan Pertumbuhan dan Perkembangan dengan strategi manajemen yang telah direncanakan.
6. Menilai prestasi kerja karyawan dan bagian – bagiannya.
d. Safety Officer
1. Mewakili perusahaan dalam permasalahan hukum dan permasalah lain diluar perusahaan.
2. Sebagai pelaksana harian setiap kekurangan dan kebutuhan setiap bidang – bidang yang ada.
3. Memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi pelanggan & perusahaan.
4. Mencari dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan
(21)
(22)
B.
SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
Menurut Syahyunan ( 2004:25 ) Kas merupakan suatu pos yang berguna di dalam perusahaan karena kas banyak terlibat di dalam transaksi – transaksi keuangan. Kas adalah salah satu unsur modal kerja paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan berarti bahwa perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya.
Kas merupakan suatu perkiraan yang paling sering muncul dalam setiap transaksi keuangan dari seluruh aktiva perusahaan. Kas terlibat secara langsung maupun tidak langsung dan hampir seluruh kegiatan perusahaan serta merupakan dasar pengukur dan pencatat semua aktivitas .Dalam penyajiannya di neraca , kas biasanya disajikan pada urutan yang pertama dari perkiraan aktiva lancar, karena kas dapat digunakan segera mungkin dan tanpa memerlukan waktu yang lama.
1. Sumber kas
Menurut James C. Van Horne ( 2005: 43 ) Kas mempunyai 2 ( dua ) sumber utama yaitu :
a. Yang disediakan oleh sumber internal dari operasi perusahaan.
Adalah jumlah laba bersih yang terdapat dalam perhitungan laporan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukkan jumlah dana yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa perhitungan rugi laba perusahaan. Dengan adanya
(23)
laba dari usaha perusahaan dan apabila laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.
b. Yang disediakan oleh sumber eksternal dari operasi perusahaan. 1) Keuntungan dari penjualan surat – surat berharga.
Surat berharga dimiliki perusahaan untuk jangka pendek adalah salah satu elemen aktiva jangka pendek yang dapat dijual dan akan dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan sumber dana bagi perusahaan.
2) Penjualan aktiva tidak lancar.
Sumber lain yang dapat menambah dana adalah dari hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Apabila hasil penjualan aktiva tetap atau aktiva lancar lainnya ini tidak segera digunakan untuk mengganti aktiva yang bersangkutan akan mengakibatkan aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah dana yang dibutuhkan.
3) Penjualan saham atau obligasi
Untuk menambah dana yang dibutuhkan perusahaan dapat mengadakan emisi saham atau meminta kepada pemilik perusahaan untuk menambah modalnya , selain itu perusahaan juga dapat mengeluarkan obligasi atau bentuk jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan dananya.
(24)
2. Penggunaan Kas
Penggunaan kas yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yaitu : a) Pembayaran biaya atau ongkos – ongkos perusahaan b) Pembelian persediaan
c) Pembayaran upah dan gaji d) Pembayaran biaya – biaya lain.
Adanya pembentukan dana pemisahan aktiva lancar untuk tujuan– tujuan tertentu dalam jangka panjang misalnya : dana pelunasan obligasi, dana pensiun pegawai, dan ekspedisi, ataupun dana–dana lainnya. Adanya pembentukan dana ini berarti adanya perubahan aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap.
Pembayaran hutang – hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang obligasi dan hutang – hutang jangka panjang lainnya. Serta penarikan atau pembayaran kembali saham perusahaan yang beredar atau adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi dengan berkurangnya aktiva lancar .
Secara ringkas pengguna kas disebabkan adanya transaksi – transaksi sebagai berikut :
1. Pembelian saham sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya.
2. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
(25)
3. Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplier kantor, pembayaran sewa bunga, premi asuransi dan advertensi .
C.
LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan dana tersebut, yang diklasifikasikan sebagai aktivis operasi, investasi dan pendanaan.
Laporan arus kas menyajikan rangkaian transaksi – transaksi keuangan yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Laporan ini menggunakan accrual basis, karena laporan arus kas ini merupakan ringkasan transaksi keuangan yang berhubungan dengan kas tanpa penghasilan yang diperoleh maupun biaya yang terjadi .
Menurut Eugene F. Brigham ( 2006:20 ) arus kas bersih mencerminkan jumlah kas yang dihasilkan oleh bisnis para pemegang saham dalam 1 tahun tertentu akan tetapi, fakta bahwa sebuah perusahaan menghasilkan arus kas yang tinggi tidak selalu berarti bahwa jumlah kas yang dilaporkan pada neracanya juga akan tinggi. Arus kas tersebut mungkin digunakan dalam berbagai cara, sebagai contoh perusahaan mungkin menggunakan arus kas itu untuk membayar dividen untuk meningkatkan persediaan, untuk mendanai piutang, investasi pada aktiva tetap, mengurangi utang atau untuk membeli kembali saham biasa.
(26)
1. Pengertian Arus Kas
Arus kas merupakan aktiva yang paling likuid serta menawarkan likuiditas dan fleksibilitas bagi perusahaan melibatkan konversi kas menjadi berbagai aktiva yang digunakan untuk menghasilkan piutang dari penjualan kredit. Menurut James C. Van Horne ( 2006 : 14 ) Siklus operasi menjadi lengkap saat kas kembali ke perusahaan melalui proses penagihan yang memungkinkan dimulainya siklus operasi baru.
Informasi yang berguna tidak lengkap atas sumber dan penggunaan kas terdapat dalam neraca komparatif dan laporan laba rugi, namun gambaran menyeluruh atas arus kas didapat dari laporan arus kas ( statement of cash flow ) laporan ini penting bagi analisis dan menyediakan informasi untuk menjawab berbagai pertanyaan.
Arus Kas dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
Arus Kas = Laba Bersih + Depresiasi – Penambahan dalam Piutang
Usaha – Penambahan dalam persediaan + Penambahan dalam
Hutang Usaha.
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan, yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh dana dan menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan kas tersebut secara efektif dan efisien.
Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi perlu dilakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta keputusan perolehannya. Perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan
(27)
harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laporan arus kas merupakan laporan keempat yang penting bagi diperusahaan disamping laporan neraca, laporan laba rugi , dan laporan perusahaan modal .
Menurut Harahap ( 2004 : 92 ) memberikan pengertian arus kas sebagai berikut :
“Arus Kas merupakan suatu pergerakan dana tertentu dalam system usaha yang diakibatkan oleh keputusan sehari – hari yang menyangkut investasi, operasi dan pembiayaan .
Laporan Arus Kas mengklasifikasikan penerimaan kas ( Cash Receipt ) dan pengeluaran kas ( Cash Disbursements ) berdasarkan aktivitas – aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Klasifikasi menurut aktivitas ini akan memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan serta jumlah kas dan setara kas, baik arus kas masuk ( Inflow of Cash ) maupun arus kas keluar ( Outflow of Cash )”.
Arus kas dari aktivitas – aktivitas operasi biasanya disajikan pertama sekali, kemudian diikuti oleh arus kas dari aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan, jumlah arus kas dari aktivitas – aktivitas ini adalah kenaikan bersih kas dalam periode tertentu. Saldo kas pada awal periode ditambah kepada kenaikan atau penurunan bersih kas, dan kemudian dilaporkan saldo kas pada akhir periode. Saldo akhir pada laporan arus kas sama dengan kas yang dilaporkan pada neraca.
(28)
2. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas
Menurut Harahap ( 2004 : 101 ) Tujuan utama dari Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode. Tujuan keduanya adalah memberikan informasi atas dasar kas mengenai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan .
Informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan dalam suatu periode dapat dijelaskan adalah sebagai berikut :
a) Mengontrol arus kas masuk dengan arus kas keluar pada masa lalu . b) Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan, menilai
kemampuan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar, arus kas bersih perusahaan termasuk kemampuan membayar deviden di masa yang akan datang.
c) Menyajikan informasi bagi investor, kreditur, memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan.
d) Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas keperusahaan di masa yang akan datang.
e) Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas .
f) Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode arus tertentu.
(29)
3. Klasifikasi Arus Kas
Menurut Ikatan Akutansi Indonesia, Laporan Arus Kas melaporkan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut 3 jenis aktivitas yaitu : a) Aktivitas Operasi ( Operating )
b) Aktivitas Investasi ( Investing ) c) Aktivitas Pendanan ( Financial )
Berikut ini dijelaskan mengenai aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan :
a. Aktivitas Operasi
Menurut William K. Carter ( 2004:85 ) Aktivitas Operasi merupakan aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba selain pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi terkait seperti pemberian kredit kepada pelanggan, investasi dalam persediaan dan perolehan kredit dari pemasok, aktivitas operasi terkait dengan pos-pos laporan laba rugi ( dengan beberapa pengecualian kecil ) dan dengan pos-pos operasi dalam neraca umumnya pos modal kerja seperti piutang, persediaan, pembayaran dimuka, utang dan beban akrual, aktivitas operasi juga meliputi, transaksi dan peristiwa yang tidak cocok untuk dikelompokan ke dalam aktivitas investasi dan pendanaan.
Jumlah aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan PT. Jalahan Arta Prima dapat menghasilkan aliran kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, pemeliharaan kemampuannya tersebut membayar deviden dan
(30)
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
Arus Kas masuk yang berasal dari aktivitas operasi misalnya :
Kas yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai . Kas yang diterima dari penagihan piutang dagang dan piutang
lainnya .
Kas yang diterima dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha.
Arus Kas keluar yang berasal dari aktivitas operasi misalnya : Kas yang dikeluarkan untuk pajak dan biaya administrasi lainnya. Pembayaran hutang – hutang jangka pendek, yang meliputi hutang
dagang, gaji, bunga, dan sebagainya .
Pembayaran untuk pembelian barang dan jasa
Pengeluaran kas untuk kegiatan operasi termasuk juga pembayaran biaya gaji, upah, sewa dan biaya operasi lainnya.
b. Aktivitas Investasi
Transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas masuk terjadi jika kas diterima dari hasil atau pengembalian investasi yang dilakukan sebelumnya misalnya dari hasil penjualan. Aktivitas ini meliputi aktiva yang diharapkan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, aktivitas ini juga meliputi pemberian pinjaman dan penagihan pokok pinjaman.
(31)
Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas investasi misalnya : Penjualan aktiva tetap.
Penjualan surat berharga yang berupa investasi.
Penagihan pinjaman jangka panjang ( tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi ).
Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas investasi misalnya : Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap.
Pembelian investasi jangka panjang. Pemberian pinjaman kepada pihak lain.
c. Aktivitas Pendanaan
Merupakan cara untuk mendistribusikan, menarik dan mendapatkan dana untuk mendukung aktivitas bisnis, aktivitas pendanaan meliputi perolehan pinjaman dari krditor dan pembayaran pokok pinjaman, aktivitas pendanaan juga meliputi kontribusi dan penarik oleh pemilik, serta pengembalian atas investasi dividen, aktivitas investasi dan pendanaan dalam jumlah besar yang tidak melibatkan kas dilaporkan secara terpisah dalam bentuk naratif atau bentuk ringkas.
Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas pendanaan misalnya : Penerimaan kas dan surat berharga dalam bentuk equity ( sewajarnya ) Peneriman dari penerbitan hutang obligasi dan hutang jangka panjang
(32)
Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas pendanaan misalnya : Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau
menebus saham perusahaan .
Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik.
Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha ( lease ) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna pembiayaan.
D.
Metode Penyusunan Laporan Arus Kas.
Salah satu alat analisis keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan, disamping alat keuangan lainnya adalah laporan arus kas. Yang dimaksud dari analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana akan digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut akan dibelanjakan. Analisis arus kas tersebut dapat diketahui dari mana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan dari mana diperoleh dan untuk apa kas tersebut digunakan, sering disebut sebagai Laporan Arus Kas.
Laporan arus kas secara langsung atau tidak langsung mencerminkan penerimaan kas entitas yang diklasifikasikan menurut sumber – sumber utama dan pembayaran kas yang diklasifikasikan menurut pengguna utama selama satu periode. Laporan ini memberikan informasi yang berguna mengenai aktivitas entitas dalam menghasilkan kas, mengenai aktivitas keuangannya dan investasi atau pengeluaran kasnya.
(33)
Menurut Harahap ( 2004 : 96 ) dalam menyusun Laporan Arus Kas terdapat 2 ( dua ) metode yang dapat digunakan yaitu :
a. Metode Langsung
Dalam metode langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas operasi dan pengeluaran bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain metode langsung, mengurangkan pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran secara ringkas. Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus kas.
Metode langsung adalah sebagai berikut :
PT . XYZ
LAPORAN ARUS KAS
Periode yang berakhir 31 desember 20xx
Arus kas dari berbagai Aktivitas Operasi
Penerimaan kas dari pelanggan xxx Pembayaran kas kepada pemasok (xxx)
Pembayaran bunga (xxx)
Hasil dari asuransi pabrik xxx Pembayaran pajak penghasilan
Arus kas bersih dari aktivitas operasi xxx
(xxx)
Arus kas dari Aktivitas Investasi
(34)
Hasil dari penjualan peralatan xxx
Penerimaan bunga xxx
Penerimaan deviden
Arus kas bersih dari Aktivitas Investasi
xxx
Arus kas dari Aktivitas Pendanaan
Hasil dari penerbitan modal xxx
Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx Pembayaran hutang sewa guna usaha (xxx)
Pembayaran deviden (
Arus kas bersih dari Aktivitas Pendanaan
xxxx)
Kenaikan kas bersih dan setara kas xxx
xxx
Kas dan setara kas pada awal periode
Kas dan setara kas pada akhir Peiode xxx
xxx
b. Metode Tidak Langsung
Dalam metode tidak langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa lalu dan semua akurat dari penerimaan kas dan pengeluaran yang diharapkan pada masa akan datang dihilangkan dan laba bersih yang diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos yang tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan pengurangan kenaikan maupun penurunan hutang dan piutang. Keunggulan utama dari metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi.
Metode ini memberikan jaminan yang berguna antara laporan arus kas dan perhitungan laba rugi serta neraca. Selain itu, data yang diperlukan untuk metode tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih mudah untuk diperoleh, dibandingkan dengan data yang diperlukan dalam metode langsung.
(35)
Dalam metode tidak langsung ini, penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan-perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi operasional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva dan hutang lancar.
Format laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung adalah sebagai berikut :
Metode tidak langsung adalah sebagai berikut :
PT. XYZ
LAPORAN ARUS KAS
Periode yang berakhir 31 Desember 20xx
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba bersih xxx
Penyesuaian untuk :
Penyusutan xxx
Kerugian selisih kurs (xxx)
Penghasilan investasi xxx
Beban bunga xxx
Kenaikan piutang dagang (xxx)
Penurunan persediaan xxx
Penurunan hutang dagang xxx
Pembayaran bunga (xxx)
Pembayaran pajak penghasilan xxx Hasil dari asuransi pabrik
Arus Kas bersih dari Aktivitas Operasi xxx xxx
Arus kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (xxx) Hasil dari penjualan peralatan xxx
Penerimaan deviden xxx
Penerimaan bunga
Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi xxx xxx
(36)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham xxx Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx Pembayaran hutang sewa guna usaha (xxx) Pembayaran deviden
Arus Kas bersih dari Aktivitas Pendanaan xxx
(xxx)
Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx
Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode xxx
xxx
E. Langkah - Langkah Menganalisis Laporan Arus Kas
Analisis laporan kas penyusunan ( Laporan Rugi / Laba ) yang disusun atas dua tahun. Laporan tersebut menggambarkan laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan dalam dua periode terakhir. Dari laporan rugi laba dapat disusun laporan perubahan neraca.
Sebagai langkah pertama dalam analisis laporan arus kas adalah penyusunan “ Laporan Perubahan Neraca “ ( Statement of Balance Sheet Changes ) yang disusun atas dasar dua neraca dalam dua periode. Laporan tersebut menggambarkan perubahaan masing-masing elemen neraca antara dua periode tersebut dan setiap perubahaan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber penggunaan kas. Dari laporan perubahaan neraca dengan bantuan dari laporan laba ditahan dapatlah disusun laporan arus kas.
Untuk analisis dan evaluasi ini penulis akan menggunakan laporan arus kas tahun 2007 ( dengan membandingkan dua neraca yaitu neraca tahun 2006 dan neraca tahun 2007 ) . Laporan tersebut akan mengambarkan perubahan masing-masing elemen neraca, dan dari kertas kerja, kemudian akan disusun laporan arus kas.
(37)
Dalam melakukan analisis laporan arus kas, penulis akan membuat komposisi dana berdasarkan laporan arus kas pada PT. Jalahan Arta Prima Medan. Dalam komposisi ini, penulis akan membuat perbandingan setiap sumber kas dan perbandingan antara penggunaan kas dengan total penggunaan kas pada tahun yang bersangkutan yaitu 2007.
Sebagai bahan analisis dalam skripsi minor ini, penulis akan mencantumkan neraca konsolidasi 2 tahun, yaitu tahun 2006 dan 2007 serta laporan arus kas yang berakhir 2007.
Menurut Harahap ( 2004 : 95 ) perubahan – perubahan dari elemen-elemen neraca yang efeknya memperbesar kas adalah sebagai berikut :
1. Berkurangnya aktiva lancar 2. Berkurangnya aktiva tetap
3. Bertambahnya setiap jenis hutang
4. Bertambahnya modal sendiri ( kenaikan modal disetor atau laba yang ditahan ).
Sedangkan perubahan - perubahan yang akan memperkecil kas dan dikatakan sebagai penggunaan kas adalah sebagai berikut :
1. Bertambahnya aktiva lancar 2. Bertambahnya aktiva tetap
3. Berkurangnya setiap jenis hutang
4. berkurangnya modal sendiri (turunnya modal disetor atau laba ditahan )
(38)
TABEL 1
PT. JALAHAN ARTA PRIMA NERACA
UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
AKTIVA
2006 2007
Rp Rp
AKTIVA LANCAR
Kas 164.000.000 260.000.000
Bank 225.000.000 370.000.000
Piutang Usaha 73.000.000 95.000.000
Jumlah Aktiva Lancar 462.000.000 725.000.000
AKTIVA TETAP
Tanah 70.000.000 70.000.000
Bangunan 250.000.000 255.000.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan 35.000.000 40.000.000
Peralatan Kantor 55.000.000 85.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor 24.000.000 48.000.000
Jumlah Aktiva Tetap 434.000.000 498.000.000
JUMLAH AKTIVA 896.000.000 1.223.000.000
EKUITAS DAN KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Usaha 80.000.000 95.000.000
Hutang Gaji 55.000.000 60.500.000
Hutang Jangka Panjang 248.000.000 278.500.000
Hutang Jangka Pendek 65.000.000 85.000.000
Hutang Lain-Lain 35.000.000 40.000.000
Jumlah Kewajiban Lancar 483.000.000 559.000.000
Ekuitas
Modal 413.000.000 664.000.000
(39)
TABEL 2
PT. JALAHAN ARTA PRIMA LAPORAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
2006 2007
Rp Rp
PENDAPATAN
Pendapatan Usaha 865.000.000 930.000.000
BIAYA LANGSUNG
Biaya Jasa-Jasa 178.000.000 180.000.000
Jumlah Biaya Langsung 178.000.000 180.000.000
JUMLAH PENDAPATAN 1.043.000.000 1.110.000.000
BIAYA ADM DAN UMUM
Biaya penyusutan bangunan 35.000.000 40.000.000
Biaya penyusutan peralatan kantor 24.000.000 48.000.000
Biaya izin usaha 6.000.000 8.000.000
Biaya rekening listrik 6.850.000 9.200.000
Biaya rekening air 4.800.000 4.000.000
Biaya rekening telepon 10.970.000 11.200.000
Alat - alat kantor 5.630.000 5.800.000
Biaya pemeliharaan 28.700.000 29.500.000
Biaya keamanan dan kebersihan 46.000.000 57.000.000
Biaya gaji pegawai 150.000.000 160.000.000
Biaya perjalanan dinas 60.000.000 70.000.000
JUMLAH BIAYA ADM DAN UMUM 377.950.000 442.700.000
LABA KOTOR 655.050.000 667.300.000
PAJAK 360.277.500 367.015.000
(40)
TABEL 3
PT. JALAHAN ARTA PRIMA NERACA PERBANDINGAN
UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
AKTIVA
2006 2007 Naik / Turun
Rp Rp Rp
AKTIVA LANCAR
Kas 164.000.000 260.000.000 96.000.000
Bank 225.000.000 370.000.000 145.000.000
Piutang Usaha 73.000.000 95.000.000 22.000.000
Jumlah Aktiva Lancar 462.000.000 725.000.000 263.000.000 AKTIVA TETAP
Tanah 70.000.000 70.000.000
Bangunan 250.000.000 255.000.000 5.000.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan 35.000.000 40.000.000 5.000.000 Peralatan Kantor 55.000.000 85.000.000 10.000.000 Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor 24.000.000 48.000.000 4.000.000 Jumlah Aktiva Tetap 434.000.000 498.000.000 240.000.000
JUMLAH AKTIVA 896.000.000 1.223.000.000 503.000.000
EKUITAS DAN KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Usaha 80.000.000 95.000.000 15.000.000
Hutang Gaji 55.000.000 60.500.000 5.500.000
Hutang Jangka Panjang 248.000.000 278.500.000 30.500.000 Hutang Jangka Pendek 65.000.000 85.000.000 20.000.000 Hutang Lain-Lain 35.000.000 40.000.000 5.000.000 Jumlah Kewajiban Lancar 483.000.000 559.000.000 76.000.000 Ekuitas
Modal 413.000.000 664.000.000 251.000.000
(41)
TABEL 4
PT. JALAHAN ARTA PRIMA LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Laba Bersih 300.285.000
Akumulasi penyusutan bangunan 5.000.000 Akumulasi penyusutan peralatan
kantor 4.000.000
Kas Bersih yang disediakan dari Aktivitas Operasi 291.285.000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Kenaikan peralatan kantor 10.000.000
Kenaikan bangunan 5.000.000
Kas Bersih yang digunakan dari Aktivitas Investasi 276.285.000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan hutang usaha 15.000.000
Kenaikan gaji 5.500.000
Kenaikan jangka panjang 30.500.000 Kenaikan jangka pendek 20.000.000 Kenaikan hutang lain-lain 5.000.000
Kenaikan Modal 251.000.000
Pembayaran prive ( 231.000.000)
Kas Bersih yang digunakan dari Aktivitas Pendanaan 96.000.000
Kenaikan Arus Kas 96.000.000
Kas Awal periode 2006 164.000.000
(42)
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis akan melakukan analisis dan evaluasi terhadap hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh dari PT. Jalahan Arta Prima. Didalam melakukan analisis dan evaluasi penulis membandingkan dengan teori yang diuraikan pada bab II dengan pelaksanaannya didalam perusahaan. Sehubungan dengan adanya analisa dan evaluasi ini maka penulis akan dapat melihat sejauh mana teori-teori yang ada tersebut telah diterapkan oleh perusahaan dalam kenyataan sehari-hari.
Adapun masalah-masalah yang akan dianalisa dan dievaluasi oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Sumber kas perusahaan. b. Penggunaan kas perusahaan. c. Analisa laporan arus kas.
A. SUMBER KAS PERUSAHAAN
Sumber kas yang dimiliki oleh perusahaan pada tahun 2006 dan 2007 terdiri sumber – sumber kas yang berasal dari 3 ( tiga ) kegiatan yaitu kegiatan operasi, kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan. Penulis akan menjelaskan secara ringkas sumber dan penggunaan kas yang diperoleh perusahaan pada tahun 2006 dan 2007.
1. Sumber Kas pada tahun 2007
(43)
•Laba bersih merupakan sumber dana utama bagi perusahaan pada tahun 2007 PT. Jalahan Arta Prima memperoleh laba bersih sebesar Rp 300.285.000,- sedangkan pada tahun 2006 memperoleh laba sebesar Rp 294.772.500,- maka antara tahun 2006 dan 2007 terjadi kenaikan laba bersih sebesar Rp 5.512.500,-
•Penyusutan
Penyusutan diadakan untuk mengurangi nilai buku dari aktiva tetap sesuai dengan penggunaannya (karena aktiva tetap pada waktunya akan diganti) tetapi tidak mengakibatkan adanya suatu pengeluaran uang (pengeluaran telah dilakukan sekaligus pada waktu pembelian aktiva tetap). Penyusutan hanya mengurangi jumlah laba bersih sebagai sumber dana.
b. Sumber Kas yang berasal dari Aktiva Pendanaan
Modal disetor merupakan sumber dana bagi perusahaan. Antara tahun 2006 dan 2007 terjadi penambahan modal disetor dalam perusahaan PT. Jalahan Arta Prima yaitu sebesar Rp 251.000.000,-
B. PENGUNAAN KAS PERUSAHANAAN.
Penggunaan Kas peruasahaan pada periode tahun 2007
a. Pengunaan kas untuk aktivitas operasi tahun 2007 yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp 366.900.000,- yaitu biaya pelatihan, biaya jasa-jasa, biaya izin usaha, rekening listrik, air, telepon, biaya pemeliharaan, biaya keamanan dan kebersihan , biaya gaji karyawan dan biaya perjalanan dinas.
(44)
b. Pengunaan kas untuk aktivitas investasi
Perusahaan selama tahun 2007 telah mengeluarkan kasnya untuk melakukan investasi sebesar Rp. 5.000.000,- yaitu pembiayaan bangunan dan pembiyaan peralatan kantor sebesar Rp 10.000.000,- c. Penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan
Penggunaan kas dilakukan untuk pembayaran cash deviden yaitu pada tahun 2007 adalah pembayaran prive sebesar Rp 231.000.000,-
C. ANALISIS LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas pada perusahaan PT. Jalahan Arta Prima dibuat dengan menggunakan metode tidak langsung dan telah sesuai dengan Standart Akuntasi keuangan ( SAK ). Langkah pertama yang dilakukan dalam penyusunan laporan arus kas adalah membuat laporan laba rugi untuk dua tahun terakhir. Langkah kedua menyusun neraca untuk dua tahun terakhir. Untuk analisa dan evaluasi ini, Penulis menggunakan laporan arus kas untuk tahun 2007 yaitu dengan membandingkan dua neraca yaitu neraca tahun 2006 dan tahun 2007 dan laporan laba rugi per 31 Desember 2007. Laporan – laporan tersebut akan mengambarkan perubahaan dari masing-masing elemen neraca dan laporan laba rugi dan kemudian disusun menjadi laporan arus kas.
Dalam melakukan analisa laporan arus kas ini, penulis akan membuat komposisi dana berdasarkan laporan arus kas perusahaan PT. Jalahan Arta Prima. Dalam komposisi dana ini, akan dibuat setiap sumber
(45)
kas dengan jumlah total sumber kas dan perbandingan antara jumlah setiap penggunaan kas dengan total penggunaan kas pada perusahaan PT. Jalahan Arta Prima. Dalam waktu yang bersangkutan total sumber kas pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 636.285.000,- (sumber kas yang berasal aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan) dan total penggunaan kas pada perusahaan PT. Azitec adalah Rp 540.285.000,- (penggunaan kas yang berasal dari aktivitas operasi dan pendanaan).
Berikut ini akan dibuat komposisi kas yaitu sumber dan penggunaan kas pada tahun 2007 yaitu :
1. Aktivitas Operasi tahun 2007
Jumlah masing – masing sumber kas yang berasal dari aktivitas operasi adalah
• Laba bersih sebesar. Rp 300.285.000,-
• Penyusutan aktiva tetap. Rp 9.000.000,-
Persentase masing – masing kas terhadap total sumber kas adalah sebagai berikut :
• Laba Bersih = 100% 0 636.285.00 . 000 . 285 . 300 . x Rp Rp
= 47.19%
• Penyusutan Aktiva Tetap = 100% 0 636.285.00 . 000 . 000 . 9 . x Rp Rp
(46)
Berdasarkan Perhitungan diatas untuk tahun 2007 sumber kas yang terbesar adalah dari hasil aktivitas operasi yaitu laba bersih sebesar 47.19 % sedangkan penyusutan aktiva tetap pada tahun 2007 adalah sebesar 1.41 % .Jumlah penggunaan kas untuk aktivitas operasi pada tahun 2007 sebesar Rp 366.900.000,-
2. Aktivitas Investasi tahun 2007
Sumber Kas dari aktivitas investasi pada perusahaan PT. Jalahan Arta Prima tidak menambah. Akan tetapi total penggunaan kas untuk aktivitas investasi tahun 2007 adalah sebagai berikut :
• Bangunan Rp. 5.000.000,-
• Peralatan Kantor Rp. 4.000.000,- Persentase masing – masing kas
• Bangunan = 100%
000 . 285 . 636 . 000 . 000 . 5 . x Rp Rp
= 0.78 %
• Peralatan Kantor = 100%
000 . 285 . 636 . 000 . 000 . 10 . x Rp Rp
= 1.57 %
Berdasarkan perhitungan diatas untuk 2007 aktivitas investasi yang terbesar yaitu pembelian bangunan sebesar 0.78 %. Dalam hal ini perusahaan harus sedapat mungkin mempertimbangkan pengurangan pada pemakaian atau kepemilikan atas bangunan seperti pengadaan sewa atas bangunan pihak lain, hal tersebut akan dapat menyebabkan pengurangan atas dana yang keluar untuk investasi laba menurunkan jumlah dana pada kas perusahaan.
(47)
3. Aktivitas Pendanaan tahun 2007
Sumber kas dari aktivitas pendanaan pada tahun 2006 dan 2007 adalah berasal dari adanya penambahan modal yang disetor. Pada tahun 2007 modal pada perusahaan PT. Jalahan Arta Prima mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp 11.000.000,- Besarnya persentase terhadap total sumber kas dari aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut :
• Kenaikan Modal disetor = 100%
000 . 285 . 636 . 000 . 000 . 251 . x Rp Rp
= 39.4 %
Jumlah penggunan kas untuk aktivitas pendanaan tahun 2007 adalah untuk pembayaran prive sebesar Rp. 231.000.000,-
Besarnya persentase penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan terhadap total penggunaan kas adalah sebagai berikut :
• Pembayaran Prive = 100%
000 . 285 . 636 . 000 . 000 . 231 . x Rp Rp
= 36.3 %
Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan pada tahun 2007 sumber kas yang terbesar adalah dari hasil aktivitas investasi operasi yaitu laba bersih sebesar 47.19 % dari total sumber kas. Penggunaan kas yang terbesar selama tahun 2007 berasal dari aktivitas pendanaan yaitu pembayaran prive sebesar 36.3 %.
Dari perhitungan secara keseluruhan dari laporan arus kas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas perusahaan pada tahun 2007 adalah baik. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sumber kas yang terbesar berasal dari aktivitas operasi
(48)
yaitu laba bersih yang merupakan sumber kas utama bagi perusahaan. Jadi kondisi jumlah kas yang ada pada PT. Jalahan Arta Prima adalah dalam kondisi “ well finance “.
Pada neraca konsolidasi dapat dilihat berapa jumlah kas yang tersedia untuk dua tahun terakhir yaitu :
• Pada tahun 2006 = Rp. 164.000.000
• Pada tahun 2007 = Rp. 260.000.000
Rata-rata kas = 100%
2 000 . 000 . 260 . 000 . 000 . 164 . x Rp Rp +
= Rp. 212.000.000
Rasio kas sebesar = 100%
000 . 000 . 260 . 2 / 000 . 000 . 260 . 000 . 000 . 164 . x Rp Rp Rp +
= 81.53%
Jika ditinjau dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah kas rata-rata dari dua tahun terakhir tersebut adalah sebesar 81.53%. Penggunaan arus kas yang baik dalam perusahaan adalah sebesar 5 sampai 10% dari aktiva lancar. Dalam dua tahun terakhir perusahaan telah lalai menggunakan dana atau kas yang tidak efisien dalam menggunakan kas adanya kas atau dana yang menggangur atau dana yang tidak dipergunakan untuk menjalankan usaha.
(49)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .
Dari hasil analisa dan evaluasi terhadap laporan analisa arus kas pada perusahaan PT. Jalahan Arta Prima yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut ;
1. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen atas pengolahan perusahaan selama satu periode akuntansi. Laporan keuangan pada perusahaan PT. Jalahan Arta Prima disusun terdiri dari neraca, laporan laba / rugi dan rekapitulasi pos – pos pendapatan biaya. 2. Laporan arus kas memberikan informasi tentang jumlah kas yang
diperoleh dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan didalam perusahaan selama periode tertentu. Sehingga dapat pula terlihat jumlah kas yang berasal dari aktivitas operasi tidak sama dengan laba bersih.
3. Aktiva yang dimiliki perusahaan yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, investasi, serta aktiva jangka panjang lainnya cenderung semakin turun dari tahun 2006 ke tahun 2007 dan bahkan tidak tetap disebabkan kurangnya manajemen terhadap arus kas tersebut.
4. Penggunaan kas atau arus kas keluar dari aktivitas pendanaan adalah untuk pembayaran deviden untuk pemilik saham. Hal ini diimbangi dengan kebijakan manajemen untuk mendapatkan kas dari pemegang
(50)
saham untuk mendukung kegiatan operasi dan pengembangan keputusan.
5. Arus kas bersih dari aktivitas investasi tidak ada karena perusahaan tidak melakukan pembelian peralatan dan penjualan aktiva tetap.
6. Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan tidak ada disebabkan perusahaan tidak melakukan pembayaran pinjaman atau pinjaman kepada pihak lain.
B. SARAN
Dari uraian tersebut diatas maka penulis memberikan saran-saran sebagai bahan pertimbangan dalam mencapai tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan tersebut. Dalam hal ini penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Berdasarkan jumlah aktiva dan kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan terutama jika dilihat dari kemampuannya menghasilkan laba dan tingkat kas maka sangat diperlukan manajemen kas yaitu dengan menyusun laporan arus kas setiap periode akuntansi, dengan tujuan untuk meningkatkan kas perusahaan.
2. Pengalokasian investasi perusahaan dalam aktiva tetap dan aktiva jangka panjang lainnya, perlu dipertimbangkan tingkat pengembalian modal yang ditanam yang menguntungkan perusahaan. Untuk itu perlu diterapkan investasi dalam bentuk aktiva tetap yang benar-benar mendatangkan keuntungan besar,
(51)
misalnya dengan membuat suatu kelayakan sebelum tujuan diterapkan.
3. Informasi yang diperoleh dari hasil dan evaluasi laporan arus kas, sangat penting sebagai pelengkap dari informasi yang telah diberikan oleh laporan keuangan lainnya. Untuk itu pemanfaatannya harus seoptimal mungkin, khususnya bagi manajemen puncak untuk menetapkan tujuan perusahaan pada periode berikutnya.
4. Didalam aktivitas pendanaan, perusahaan ini mengunakan modalnya sendiri untuk membeli peralatan yang dibutuhkan, tanpa menambah modal. Perusahaan ini memiliki hutang yang menaik dalam periode yang lalu. Maka sebaiknya perusahaan harus memperhatikan pergerakan hutang ini karena akan mempengaruhi kas perusahaan.
(52)
DAFTAR PUSTAKA
Andreas Lako, Kepemimpinan & Kinerja Organisasi, 2004. Edisi Pertama, Yogyakarta.
Eugene F. Brigham , Joel F. Houston, Fundamentals of Financial Mangement
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, 2006.Buku I , Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Hadi , Sutrisno. Metode Research, 2004 Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Hamidi, Metodologi Penelitian Kuanlitatif , 2004. Edisi Pertama , Cetakan Ketiga, Penerbit UMM press, Malang.
Harahap, Sofyan Syafri, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, 2004 Edisi Pertama, Cetakan Keempat, Penerbit PT. Grafindo Persada, Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia, Standart Akuntansi Keuangan, 2005. Penerbit Salemba Empat , Jakarta.
James C. Van Horne, John M, Fundamentals of Financial Mangement
Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan, 2005. Buku I, Edisi 12, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Sumarsono, S, Teknik Penulisan Laporan, 2005. Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu , Yogyakarta.
Syahyunan, SE,M.Si, Manajemen Keuangan Satu, 2004.Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Sumatera Utara, Medan.
William K. Carter, Milton F. Usry, Akuntansi Biaya, 2004. Buku I, Edisi 13, Penerbit Salemba Empat , Jakarta.
(1)
3. Aktivitas Pendanaan tahun 2007
Sumber kas dari aktivitas pendanaan pada tahun 2006 dan 2007 adalah berasal dari adanya penambahan modal yang disetor. Pada tahun 2007 modal pada perusahaan PT. Jalahan Arta Prima mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp 11.000.000,- Besarnya persentase terhadap total sumber kas dari aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut :
• Kenaikan Modal disetor = 100% 000 . 285 . 636 . 000 . 000 . 251 . x Rp Rp
= 39.4 %
Jumlah penggunan kas untuk aktivitas pendanaan tahun 2007 adalah untuk pembayaran prive sebesar Rp. 231.000.000,-
Besarnya persentase penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan terhadap total penggunaan kas adalah sebagai berikut :
• Pembayaran Prive = 100% 000 . 285 . 636 . 000 . 000 . 231 . x Rp Rp
= 36.3 %
Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan pada tahun 2007 sumber kas yang terbesar adalah dari hasil aktivitas investasi operasi yaitu laba bersih sebesar 47.19 % dari total sumber kas. Penggunaan kas yang terbesar selama tahun 2007 berasal dari aktivitas pendanaan yaitu pembayaran prive sebesar 36.3 %.
Dari perhitungan secara keseluruhan dari laporan arus kas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas perusahaan pada tahun 2007 adalah baik. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sumber kas yang terbesar berasal dari aktivitas operasi
(2)
yaitu laba bersih yang merupakan sumber kas utama bagi perusahaan. Jadi kondisi jumlah kas yang ada pada PT. Jalahan Arta Prima adalah dalam kondisi “ well finance “.
Pada neraca konsolidasi dapat dilihat berapa jumlah kas yang tersedia untuk dua tahun terakhir yaitu :
• Pada tahun 2006 = Rp. 164.000.000 • Pada tahun 2007 = Rp. 260.000.000
Rata-rata kas = 100%
2 000 . 000 . 260 . 000 . 000 . 164 . x Rp Rp +
= Rp. 212.000.000
Rasio kas sebesar = 100%
000 . 000 . 260 . 2 / 000 . 000 . 260 . 000 . 000 . 164 . x Rp Rp Rp +
= 81.53%
Jika ditinjau dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah kas rata-rata dari dua tahun terakhir tersebut adalah sebesar 81.53%. Penggunaan arus kas yang baik dalam perusahaan adalah sebesar 5 sampai 10% dari aktiva lancar. Dalam dua tahun terakhir perusahaan telah lalai menggunakan dana atau kas yang tidak efisien dalam menggunakan kas adanya kas atau dana yang menggangur atau dana yang tidak dipergunakan untuk menjalankan usaha.
(3)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .
Dari hasil analisa dan evaluasi terhadap laporan analisa arus kas pada perusahaan PT. Jalahan Arta Prima yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut ;
1. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen atas pengolahan perusahaan selama satu periode akuntansi. Laporan keuangan pada perusahaan PT. Jalahan Arta Prima disusun terdiri dari neraca, laporan laba / rugi dan rekapitulasi pos – pos pendapatan biaya. 2. Laporan arus kas memberikan informasi tentang jumlah kas yang
diperoleh dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan didalam perusahaan selama periode tertentu. Sehingga dapat pula terlihat jumlah kas yang berasal dari aktivitas operasi tidak sama dengan laba bersih.
3. Aktiva yang dimiliki perusahaan yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, investasi, serta aktiva jangka panjang lainnya cenderung semakin turun dari tahun 2006 ke tahun 2007 dan bahkan tidak tetap disebabkan kurangnya manajemen terhadap arus kas tersebut.
4. Penggunaan kas atau arus kas keluar dari aktivitas pendanaan adalah untuk pembayaran deviden untuk pemilik saham. Hal ini diimbangi dengan kebijakan manajemen untuk mendapatkan kas dari pemegang
(4)
saham untuk mendukung kegiatan operasi dan pengembangan keputusan.
5. Arus kas bersih dari aktivitas investasi tidak ada karena perusahaan tidak melakukan pembelian peralatan dan penjualan aktiva tetap.
6. Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan tidak ada disebabkan perusahaan tidak melakukan pembayaran pinjaman atau pinjaman kepada pihak lain.
B. SARAN
Dari uraian tersebut diatas maka penulis memberikan saran-saran sebagai bahan pertimbangan dalam mencapai tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan tersebut. Dalam hal ini penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Berdasarkan jumlah aktiva dan kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan terutama jika dilihat dari kemampuannya menghasilkan laba dan tingkat kas maka sangat diperlukan manajemen kas yaitu dengan menyusun laporan arus kas setiap periode akuntansi, dengan tujuan untuk meningkatkan kas perusahaan.
2. Pengalokasian investasi perusahaan dalam aktiva tetap dan aktiva jangka panjang lainnya, perlu dipertimbangkan tingkat pengembalian modal yang ditanam yang menguntungkan perusahaan. Untuk itu perlu diterapkan investasi dalam bentuk aktiva tetap yang benar-benar mendatangkan keuntungan besar,
(5)
misalnya dengan membuat suatu kelayakan sebelum tujuan diterapkan.
3. Informasi yang diperoleh dari hasil dan evaluasi laporan arus kas, sangat penting sebagai pelengkap dari informasi yang telah diberikan oleh laporan keuangan lainnya. Untuk itu pemanfaatannya harus seoptimal mungkin, khususnya bagi manajemen puncak untuk menetapkan tujuan perusahaan pada periode berikutnya.
4. Didalam aktivitas pendanaan, perusahaan ini mengunakan modalnya sendiri untuk membeli peralatan yang dibutuhkan, tanpa menambah modal. Perusahaan ini memiliki hutang yang menaik dalam periode yang lalu. Maka sebaiknya perusahaan harus memperhatikan pergerakan hutang ini karena akan mempengaruhi kas perusahaan.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Andreas Lako, Kepemimpinan & Kinerja Organisasi, 2004. Edisi Pertama, Yogyakarta.
Eugene F. Brigham , Joel F. Houston, Fundamentals of Financial Mangement Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, 2006.Buku I , Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Hadi , Sutrisno. Metode Research, 2004 Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Hamidi, Metodologi Penelitian Kuanlitatif , 2004. Edisi Pertama , Cetakan Ketiga, Penerbit UMM press, Malang.
Harahap, Sofyan Syafri, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, 2004 Edisi Pertama, Cetakan Keempat, Penerbit PT. Grafindo Persada, Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia, Standart Akuntansi Keuangan, 2005. Penerbit Salemba Empat , Jakarta.
James C. Van Horne, John M, Fundamentals of Financial Mangement Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan, 2005. Buku I, Edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Sumarsono, S, Teknik Penulisan Laporan, 2005. Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Graha Ilmu , Yogyakarta.
Syahyunan, SE,M.Si, Manajemen Keuangan Satu, 2004.Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Sumatera Utara, Medan.
William K. Carter, Milton F. Usry, Akuntansi Biaya, 2004. Buku I, Edisi 13, Penerbit Salemba Empat , Jakarta.