yaitu  laba  bersih  yang  merupakan  sumber  kas  utama  bagi  perusahaan. Jadi kondisi  jumlah  kas  yang  ada  pada PT. Jalahan  Arta Prima  adalah  dalam
kondisi “ well finance “. Pada neraca konsolidasi dapat dilihat berapa jumlah kas yang tersedia
untuk dua tahun terakhir yaitu : •
Pada tahun  2006 =  Rp. 164.000.000
• Pada tahun  2007
=  Rp. 260.000.000
Rata-rata kas =
100 2
000 .
000 .
260 .
000 .
000 .
164 .
x Rp
Rp +
=   Rp.  212.000.000
Rasio kas sebesar =
100 000
. 000
. 260
. 2
000 .
000 .
260 .
000 .
000 .
164 .
x Rp
Rp Rp
+
=   81.53 Jika ditinjau dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah
kas rata-rata dari  dua  tahun  terakhir tersebut  adalah sebesar  81.53. Penggunaan  arus  kas  yang  baik dalam  perusahaan  adalah sebesar 5 sampai
10 dari aktiva lancar. Dalam dua tahun terakhir perusahaan telah lalai menggunakan dana atau kas yang tidak efisien dalam menggunakan kas adanya
kas atau dana yang  menggangur  atau  dana  yang  tidak  dipergunakan  untuk menjalankan  usaha.
BAB  IV KESIMPULAN  DAN  SARAN
A. Kesimpulan .
Dari  hasil  analisa  dan  evaluasi  terhadap  laporan  analisa  arus  kas pada   perusahaan  PT. Jalahan Arta Prima  yang  telah  diuraikan  diatas,  maka
penulis  dapat  mengambil  suatu  kesimpulan  sebagai  berikut  ; 1.
Laporan  keuangan  adalah  tanggung  jawab  manajemen  atas pengolahan  perusahaan  selama  satu  periode  akuntansi. Laporan
keuangan  pada  perusahaan  PT. Jalahan Arta Prima  disusun  terdiri  dari neraca, laporan  laba  rugi dan  rekapitulasi  pos – pos  pendapatan  biaya.
2. Laporan  arus  kas  memberikan  informasi  tentang  jumlah  kas  yang
diperoleh dari  aktivitas  operasi, investasi  dan  pendanaan  didalam perusahaan  selama  periode  tertentu. Sehingga  dapat  pula  terlihat
jumlah  kas  yang berasal  dari  aktivitas  operasi  tidak  sama  dengan laba  bersih.
3. Aktiva  yang  dimiliki  perusahaan  yang  terdiri  dari  aktiva  lancar,
aktiva  tetap, investasi,  serta  aktiva  jangka  panjang  lainnya  cenderung semakin  turun  dari  tahun 2006 ke  tahun 2007 dan  bahkan  tidak  tetap
disebabkan  kurangnya  manajemen  terhadap  arus  kas  tersebut. 4.
Penggunaan  kas  atau  arus  kas  keluar  dari  aktivitas  pendanaan  adalah untuk  pembayaran  deviden  untuk  pemilik  saham. Hal  ini  diimbangi
dengan  kebijakan  manajemen  untuk  mendapatkan  kas  dari  pemegang
saham  untuk  mendukung  kegiatan  operasi  dan  pengembangan keputusan.
5. Arus  kas  bersih  dari  aktivitas  investasi  tidak  ada  karena  perusahaan
tidak  melakukan  pembelian  peralatan  dan  penjualan  aktiva  tetap. 6.
Arus  kas  bersih  dari  aktivitas  pendanaan  tidak  ada  disebabkan perusahaan  tidak  melakukan  pembayaran  pinjaman  atau   pinjaman
kepada  pihak  lain.
B. SARAN
Dari  uraian  tersebut  diatas  maka  penulis  memberikan  saran-saran sebagai  bahan  pertimbangan  dalam  mencapai  tujuan  yang  akan  dicapai  oleh
perusahaan  tersebut.  Dalam hal  ini  penulis  memberikan   saran  sebagai berikut:
1. Berdasarkan  jumlah  aktiva  dan  kewajiban  yang dimiliki  oleh
perusahaan  terutama  jika  dilihat  dari  kemampuannya  menghasilkan laba  dan  tingkat  kas  maka  sangat  diperlukan manajemen  kas  yaitu
dengan  menyusun  laporan  arus  kas  setiap  periode  akuntansi, dengan  tujuan  untuk  meningkatkan  kas  perusahaan.
2. Pengalokasian  investasi   perusahaan  dalam  aktiva  tetap  dan  aktiva
jangka  panjang  lainnya,  perlu  dipertimbangkan  tingkat pengembalian  modal  yang  ditanam  yang  menguntungkan
perusahaan. Untuk  itu  perlu  diterapkan  investasi  dalam  bentuk aktiva tetap  yang  benar-benar  mendatangkan  keuntungan  besar,