Identifikasi Masalah Perumusan Masalah

7 untuk bertikah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut. 8 b. Menurut Guthrie motivasi hanya menimbulkan variasi respon pada individu, dan bila dihubungkan dengan hasil belajar, motivasi tersebut bukan instrumental dalam belajar. 9 c. Fremount E. Kast dan James E. Roseinzweig memberi pengertian bahwa motivasi adalah dorongan yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan tertentu. 10 d. Menurut Wood Worth dan Marques motif adalah suatu tujuan jiwa yang menorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan tujuan tertentu terhadap situasi sekitarnya. 11 Sedangkan menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya ”feeling” dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting: 1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi didalam sistem ”neurophysiological” yang ada pada organisme manusia karena menyangkut perubahan energy manusia walaupun motivasi itu muncul dalam diri manusia penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia. 2. Motivasi ditandai dengan munculnya ”rasa””feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. 3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi 8 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, h. 205 9 Ibid h. 206 10 Djali, Psikologi Pendidikan, h. 106 11 Mustaqim dan Abdul Wahid, Psikologi Pendidika., Jakarta: Rineka Cipta, h. 72 8 memang muncul dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan. Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai suatu yang kompleks. Motivasi akan mengakibatkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan atau keinginan. 12 Ada baiknya bila pembahasan dilanjutkan kepada hal yang berkenaan dengan kebutuhan. Maslow membagi kebutuhan menjadi lima tingkat, yaitu: a kebutuhaan fisiologis, b kebutuhan rasa aman, c kebutuhan sosial, d kebutuhan akan penghargaan diri, e kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia seperti sandang, pangan, dan perumahan. Kebutuhan akan rasa aman berkenaan dengan rasa aman yang besifat fisik dan fisiologis. Sebagai ilustrasi individu tidak boleh di ganggu secara fisik dan biarkan untuk bereaksi. Kebutuhan sosial berkenaan dengan perwujudan berupa di terima oleh orang yang lain, jati diri yang khas, berkesempatan maju, merasa di ikutsertakan, dan pemilikan harga diri. Sebagai ilustrasi, individu diperbolehkan menumbuhkan jati dirinya dan dia diorangkan oleh masyarakat. Kebutuhan untuk aktualisasi diri berkenaan dengan kebutuhan individu untuk menjadi sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya. Sebagai ilustrasi seorang anak desa boleh menjadi seorang prajurit, berpangkat jendral, dan menjadi kepala negara, karena dia mempu dan diberi peluang. 13 Kelima macam motif itu tersusun dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi. Menurut Maslow, pada umumnya motif yang lebih tinggi akan muncul apabila motif dibawahnya telah terpenuhi. Meskipun demikian tidak mustahil terjadi pengecualian, bahwa motif yang lebih tinggi muncul meskipun motif dibawahnya belum terpenuhi. Juga pada individu-individu tertentu mungkin 12 Sardiman, Intraksi dan Motivasi Belajar mengajar, h. 74 13 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, h. 81

Dokumen yang terkait

STRATEGI GURU AL-QUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA KELAS XI IPA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2 JAKARTA

0 4 106

Motivasi berprestasi dikalangan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) V Cilincing Jakarta Utara

0 12 36

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU AL-QUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU AL-QUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU AL-QUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 5

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU AL-QUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU AL-QUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 51

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU AL-QUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU AL-QUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 20

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU AL-QUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 19