komunitas Taylor Renpenning, 2011. Orem percaya bahwa setiap individu memiliki kemampuan natural dalam merawat dirinya sendiri dan perawat harus
fokus terhadap dampak kemampuan tersebut bagi pasien Orem,1995 dalam Simmons, 2009.
Penelitian oleh Heirdarzadeh 2010 pada pasien GGK menunjukkan bahwa 78,3 pasien menginginkan kemampuan self-care dan yang paling banyak
diinginkan adalah kemampuan dalam perawatan akses vaskuler sedangkan yang paling sedikit terkait dengan nutrisi. Penelitian lainnya juga telah melaporkan
bahwa ada hubungan yang langsung dan signifikan antara kemampuan self-care dengan kualitas hidup, dimensi fisik, psikologis, dan sosial Heidarzadeh dkk,
2010, terhadap keaktifan dan keefektifan proses perawatan pasien Curtin Mapes, 2001 dan terhadap self efficacy pasien Bag Mollaoglu, 2009.
Penelitian lain tentang self efficacy training pada penderita GGK menunjukkan keefektifan terhadap ketaatan dalam pengaturan intake cairan yang
dapat mempengaruhi fluid weight gain Joanna Briggs Institute, 2011 dan responden yang menerima self efficacy training merasa lebih percaya diri terhadap
kemampuannya dan keikutsertaan dalam promosi perilaku kesehatan dan lebih taat dalam pembatasan intake cairan Tsay, 2003. Teori kognitif sosial Bandura
menyebutkan bahwa keyakinan self-efficacy mempengaruhi pilihan seseorang dalam membuat atau menjalankan tindakan yang ingin mereka capai. Keyakinan
ini juga dapat membantu menentukan sejauh mana usaha yang akan dikerahkan seseorang Shunk, 1981 dalam Mukhid, 2009.
Uraian tersebut menunjukkan bahwa self-care management pada pasien gagal ginjal perlu mendapatkan perhatian dari perawat. Orem dalam teorinya
menyebutkan bahwa tujuan dari perawat adalah membantu pasien untuk menemukan perawatan dirinya self-care Basavanthappa, 2007. Mengetahui
kemampuan serta kemauan pasien GGK dalam kaitannya dengan self-care management membantu serta mendorong mereka secara aktif dalam proses
pengobatan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hidup mereka. Penjelasan di atas membuat peneliti tertarik untuk melihat gambaran self-care management
pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis di wilayah Tangerang Selatan.
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Penatalaksanaan pasien GGK tahap akhir adalah terapi penggantian ginjal yakni dengan transplantasi atau dialisis. Dialisis kemudian menjadi pilihan yang
banyak dijalani oleh pasien. Hal tersebut disebabkan oleh mahal dan sulitnya menemukan donor ginjal. Terapi tanpa usaha dari diri pasien untuk merawat
dirinya sendiri juga dapat mempercepat keparahan atau penurunan kondisi pasien. Self-care management pada pasien GGK penting untuk diketahui serta
diperhatikan oleh tenaga kesehatan karena dapat memberikan konstribusi, dukungan, informasi sesuai dengan kebutuhan pasien, dan berperan serta dalam
melibatkan pasien dan keluarga untuk memelihara kondisi pasien GGK. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian dalam
bentuk pertanyaan “Bagaimana gambaran self-care management pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis di wilayah Tangerang
Selatan?”
2. Pertanyaan Penelitian
a Bagaimana gambaran self-care management pada pasien gagal ginjal
kronis yang menjalani terapi hemodialisis di wilayah Tangerang Selatan?
b Adakah hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan self-care
management pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di wilayah Tangerang Selatan?
c Bagaimana bentuk dukungan yang diterima oleh pasien gagal ginjal
kronis yang menjalani terapi hemodialisa di wilayah Tangerang Selatan dan sumber dukungan dalam pelaksanakan self-care management ?
d Bagaimana gambaran self efficacy pasien gagal ginjal kronis yang
menjalani terapi hemodialisis di wilayah Tangerang Selatan terhadap self-care management ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran dan mengeksplorasi self-care management pada pasien gagal ginjal kronis
yang menjalani hemodialisis di Tangerang Selatan. 2.
Tujuan Khusus a
Mengidentifikasi dan mengeksplorasi gambaran self-care management pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis di
wilayah Tangerang Selatan.
b Mengidentifikasi hambatan - hambatan yang ditemukan dalam
pelaksanaan self-care management pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di wilayah Tangerang Selatan
c Mengidentifikasi bentuk dan sumber dukungan pasien gagal ginjal
kronis yang menjalani terapi hemodialisa di wilayah Tangerang Selatan dalam upaya pelaksanakan self-care management.
d Mengidentifikasi gambaran self efficacy pasien gagal ginjal kronis yang
menjalani terapi hemodialisis di wilayah Tangerang Selatan terhadap self-care management.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1.
Bagi Pelayanan Kesehatan
Sebagai bahan masukan, acuan, dan pertimbangan terhadap keluhan dan masalah yang dilaporkan pasien dan keluarga terkait penyakitnya sehingga
tenaga kesehatan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan menyiapkan strategi untuk meningkatkan self-care management pasien menjadi lebih
baik serta meningkatkan keterlibatan keluarga dalam mendorong dan mendukung perilaku self-care pasien.
2.
Bagi Masyarakat
Self-care bukan hanya berfokus pada pasien, namun didalamnya terdapat peran keluarga dan masyarakat sehingga diharapkan dengan penelitian ini
keluarga dan masyarakat memahami pentingnya self-care management
bagi pasien dan dapat memberikan dukungan penuh dalam upaya
meningkatkan atau mendorong pelaksanaannya.
3. Bagi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Sebagai bahan informasi dan rujukan bagi seluruh mahasiswa di Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam meningkatkan pengetahuannya mengenai self-care management pada
pasien gagal ginjal kronis. 4.
Bagi Peneliti Menambah pengalaman dalam melakukan penelitian, menjadi acuan untuk
penelitian selanjutnya secara lebih spesifik pada self-care management pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis dan menambah
wawasan tentang gambaran self-care management pada pasien gagal ginjal kronis.
E. Ruang Lingkup penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan serta mengeksplorasi self- care management pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis di wilayah
Tangerang Selatan, dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
self-care management pada pasien. Data diperoleh dengan cara wawancara mendalam yang berpedoman pada pedoman wawancara dan lembar observasi
field note yang dilakukan pada pasien dan keluarga.
Fokus penelitian ini adalah pasien GGK yang menjalani hemodialisis dan berdomisili di wilayah Tangerang Selatan. Partisipan dalam penelitian adalah
pasien GGK yang menjalani hemodialisis dan partisipan pendukungnya adalah seseorang yang merawat pasien. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni
2013 di rumah pasien.