melibatkan seorang auditor eksternal untuk melakukan audit dan menelaah hasil penelitian secara keseluruhan. Dalam hal ini auditor eksternal yang
dapat dilibatkan adalah pembimbing dari peneliti baik pembimbing I dan II untuk mereview seluruh hasil penelitian.
4. Konfirmabilitas
Konfirmabilitas sama halnya dengan objektifitas dan kenetralan dari data dimana hal tersebut merujuk pada objektifitas pada tingkat kemampuan
hasil penelitian dapat di konfirmasi orang lain dan disetujui relevansi atau maknanya. Setelah melakukan penelitian, seseorang dapat melakukan audit
yang menguji pengumpulan data dan prosedur analisis dan membuat penilaian tentang kemungkinan distorsi dan bias Emzir, 2012; Polit, Beck
Hungler, 2001. Dalam penelitian ini peneliti melakukan validasi data dengan kembali
kepada partisipan utama untuk mengkonfirmasi tranksrip wawancara mendalam yang telah peneliti susun dan berdiskusi dengan teman sesama
mahasiswa maupun dosen pembimbing tentang hasil wawancara mendalam.
I. Etika Penelitian
Penelitian yang dilakukan sudah medapatkan persetujuan dari Dinas kesehatan Tangerang selatan serta Puskesmas tempat partisipan berdomisili.
Menurut Wasis 2008 etika yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
a. Otonomi
Pasien memiliki kebebasan untuk memilih bersedia atau tidak menjadi pertisipan dalam suatu penelitian. Pasien bebas untuk menandatangani
atau tidak lembar inform consent dari peneliti. Inform consent adalah suatu bentuk persetujuan dimana partisipan telah menerima dan mendapatkan
keterangan yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, tujuan, dampak dan manfaat yang diperoleh serta jaminan kerahasiaan dalam penelitian
tersebut. Peneliti tidak boleh memaksakan partisipan untuk terlibat dalam penelitian jika dirinya menolak untuk terlibat.
b. Beneficence
Perawat selalu mengupayakan agar segala tindakan yang diberikan kepada pasien mengandung prinsip kebaikan Promote Good dalam batas-batas
hubungan terapeutik antara perawat dan pasien. Penelitian yang dilakukan dimana melibatkan pasien sebagai partisipan diharapkan juga mengadung
prinsip untuk kebaikan partisipan, guna mendapatkan suatu metode atau konsep yang baru untuk kebaikan partisipan dan pasien lainnya .
c. Nonmaleficence
Karena mayoritas penelitian keperawatan menggunakan subyek manusia pasien maka penting halnya untuk memastikan keselamatan dan
keamanan pasien. Penelitian yang dilakukan sebaiknya tidak mengadung unsur yang berbahaya dan merugikan pasien sebagai partisipan, lebih-
lebih mengancam nyawa pasien. d.
Confidentiality
Peneliti wajib merahasiakan data-data yang sudah dikumpulkan. Sangat dianjurkan untuk tidak menyebutkan identitas partisipan dan mengekspos
jawaban dari partisipan. Hal ini dimaksudkan agar partisipan tidak dirugikan karena dirinya merasa terekspos untuk khalayak ramai. Apabila
diperlukan untuk mengekspos identitas pasien maka peneliti harus mendapatkan persetujuan dari partisipan dan peneliti harus menghargai
hak-hak dari partisipan. e.
Veracity Proyek penelitian yang dilakuakan hendaknya dijelaskan secara jujur
tentang manfaat, efeknya, dan apa yang akan didapat partisipan yang terlibat di dalamnya karena partisipan berhak mengetahui maksud dari
penelitian. f.
Justice Dalam penelitian keperawatan baik model pemberian intervensi atau tidak,
sebaiknya peneliti tetap mengedepankan upaya untuk memperlakukan partisipan penelitian secara adil justice.