• Evaluasi basis sinus maksilaris.
• Evaluasi fraktur di maksila dan mandibula.
• Pemeriksaan daerah cleft palate.
• Mengukurperubahan dalam bentuk dan ukuran dari maksila dan mandibula.
B. Radiografi Ekstra Oral
Radiografi ekstra oral merupakan pemeriksaan radiografi yang lebih luas dari kepala dan rahang. Film berada diluar mulut.
2
Tipe radiografi ekstra oral yaitu; panoramik, lateral jaw, lateral cephalometric, postero-anterior, proyeksi submentovertec, proyeksi waters dan lain-lain.
2,4
Panoramik merupakan tipe dari radiografi ekstra oral yang paling banyak digunakan.
2,3,4
2.4Radiografi Panoramik
Radiografi panoramik, disebut juga pantomography atau dental panoramic tomography, merupakan teknik radiografi yang menghasilkan satu gambaran tomografi struktur wajah
termasuk lengkung gigi maksila dan mandibula beserta struktur pendukungnya.
4,13
Teknik ini adalah variasi kurvilinier dari tomografi konvensional dan berlandaskan pada prinsip pergerakan
resiprokal sumber sinar-x dan sebuah reseptor gambar di sekitar point sentral, disebut image layer, yang menjadi lokasi objek berada. Objek pada bagian depan atau belakang layer tidak
tertangkap dengan jelas karena pergerakannya relatif menuju pusat rotasi reseptor sinar-x.
13
2.4.1 Kriteria Penggunaan Radiografi Panoramik
Kriteria-kriteria yang direkomendasikan untuk penggunaan radiografi panoramik pada praktik kedokteran gigi dalam situasi sebagai berikut:
4
a. Lesi tulang atau gigi yang tidak erupsi dimana ukuran dan posisinya tidak dapat
terlihat oleh radiografi intra oral.
b. Bagian dari pemeriksaan tulang alveolar pada periodontitis dengan poket lebih dari
enam mm.
c. Penilaian sebelum dilakukannya intervensi bedah.
d. Bagian dari penelitian ortodonti dimana secara klinis dibutuhkan pernyataan
mengenai pertumbuhan gigi dan ada atau hilangnya gigi. Hal ini berguna sebagai kriteria klinis
pemilihan pasien, bukan sebagai pemeriksaan rutin.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai tambahan penggunaan radiografi panoramik di rumah sakit berguna untuk menilai:
a. Fraktur di seluruh bagian mandibula kecuali regio anterior.
b. Penyakit pada antral, khususnya bagian dinding dasar, dinding posterior dan dinding
media.
c. Penyakit destruktif pada permukaan artikular sendi temporomandibular.
d. Penilaian tinggi vertikal tulang alveolar sebagai bagian dari perencanaan pra-
implantasi.
2.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Radiografi Panoramik
Kelebihan utama dari penggunaan radiografi panoramik adalah mengulas secara luas tulang-tulang wajah dan gigi, dosis radiasi yang rendah dan waktu yang singkat dalam
pengambilan gambar yaitu sekitar 3-4 menit, termasuk waktu memposisikan pasien dan waktu pemaparan.
13
Kelebihan lainnya dari radiografi panoramik adalah:
4
a. Gambaran area yang luas dan seluruh jaringan ditampilkan.
b. Radiografi panoramik dapat dengan mudah dipahami pasien, sehingga bermanfaat
menjadi sarana edukasi bagi pasien. c.
Pengambilan posisi relatif sederhana. d.
Pandangan keseluruhan rahang memberikan penilaian cepat pada penyakit, bahkan mungkin penyakit yang tidak dicurigai sebelumnya.
e. Pandangan kedua sisi mandibula dalam satu film bermanfaat dalam menilai fraktur
dan cukup nyaman dilakukan pada pasien yang terluka atau sakit. f.
Dinding dasar antral, juga dinding posterior dan media dapat terlihat dengan baik. g.
Kedua prosesus kondiloideus dimunculkan dalam satu film sehingga memudahkan dalam melakukan perbandingan.
h. Dosis radiasinya hanya sekitar seperlima dari survei full mouth radiografi intra oral.
Kekurangan utama dari radiografi panoramik adalah bahwa gambar tidak menunjukkan detail anatomi yang baik seperti pada radiografi intra oral, sehingga tidak cocok untuk
mendeteksi lesi karies yang kecil, struktur marginal jaringan periodonsium, atau penyakit- penyakit periapikal. Terkadang ada jaringan yang overlap, seperti servikal tulang belakang,
dapat menyembunyikan lesi-lesi odontogenik, khususnya pada daerah insisal.
13
Universitas Sumatera Utara
Kerugian lain dari radiografi panoramik dapat diuraikan dalam poin-poin sebagai berikut:
4
a. Gambaran tomografi ini hanya menampilkan satu bagian dari pasien, sehingga
struktur atau kejanggalan yang tidak mencolok tidak terlihat jelas. b.
Jaringan lunak dan rongga udara dapat terhalangi oleh jaringan keras. c.
Bayangan artefaktual dapat menghalangi gambaran struktur yang penting. d.
Penggunaan indirect-action film dan intensifying screen menghasilkan penurunan kualitas gambar tapi resolusinya dapat ditingkatkan dengan menggunakan digital imaging
receptor. e.
Teknik ini tidak cocok pada pasien anak dibawah umur enam tahun atau pasien yang mempunyai kemampuan terbatas karena panjangnya siklus pemaparan.
f. Beberapa pasien tidak dapat menyesuaikan diri sehingga beberapa struktur dapat
keluar dari fokus. g.
Pergerakan pasien selama pemaparan dapat menyebabkan distorsi sehingga menyulitkan interpretasi.
2.4.3 Anatomi Normal Rahang Atas Pada Radiografi Panoramik