KINERJA TERMINAL BUS LHOKSEUMAWE SEBELUM DAN SESUDAH MASA DARURAT MILITER
Jeluddin Daud
Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik USU
Abstrak Secara umum terminal merupakan salah satu komponen dari sistem transportasi, yaitu satu tempat untuk
menaikkan dan menurunkan penumpang dan barang dari tranportasi tersebut. Selain untuk tempat pemberhentian sarana angkutan umum juga sebagai tempat pengemudi dan kenderaannya melakukan istirahat
sejenak sebelum melakukan perjalanan berikutnya. Kota Lhokseumawe merupakan kota yang sedang berkembang di segala aspek terutama di bidang pembangunan, maka hal ini sangatlah membutuhkan sarana
dan prasarana merupakan transportasi yang erat hubungannya dengan terminal
.
Dari penelitian yang dilaksanakan di terminal bus Lhokseumawe, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada masa sebelum darurat militer
sebelum Mei 2003 pemberangkatan bus pada waktu malam hari berjalan hingga jam 23.00 WIB, pada masa darurat militer Mei 2003–April 2004 pemberangkatan bus ditiadakan karena tidak adanya penumpang yang
melakukan perjalanan di malam hari, sedangkan masa darurat sipil seperti sekarang ini aktivitas perjalanan malam hari kembali berjalan. Jumlah penumpang angkutan bus rata-rata sebelum darurat militer yaitu ± 496
oranghari, pada masa darurat militer yaitu ± 225 oranghari, sedangkan sesudah darurat militer jumlah penumpang bertambah lagi menjadi ± 283 oranghari. Jumlah penumpang total pertahun sebelum darurat
militer Mei 2002 – April 2003 yaitu 14.900 orang 49,5, pada masa darurat militer Mei 2003 – April 2004 yaitu 6.725 orang 22,3 sedangkan sesudah darurat militer Mei 2004 – Desember 2004 yaitu 8.497
orang 28,2.
Kata-kata kunci: Kinerja, Terminal darurat masa militer.
1. Pendahuluan
Kota Lhokseumawe merupakan salah satu kota terpenting di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
yang sedang dikembangkan untuk menuju sebuah kota metropolitan. Dan juga kota tersebut menjadi
tempat transit bus-bus yang datang dari Banda Aceh menuju kota Medan maupun bus yang datang
dari Medan menuju kota Banda Aceh.
1.1 Maksud dan Tujuan
Maksud yang ingin dicapai yaitu pengevaluasian kinerja terminal bus Lhokseumawe
pada masa sebelum darurat militer Mei 2002 s.d. April 2003 hingga sesudah darurat militer Mei
2004 s.d. Desember 2004. Sedangkan yang menjadi tujuannya yaitu untuk mengetahui
perubahan-perubahan yang terjadi pada sistem kinerja terminal bus Lhokseumawe akibat
berlakunya sistem darurat militer di Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam
.
1.2 Permasalahan
Untuk mengetahui bagaimana aktivitas kinerja terminal bus Lhokseumawe pada periode sebelum
darurat militer Mei 2002 s.d. April 2003 hingga sesudah darurat militer Mei 2004 s.d. Desember
2004. Untuk mengetahui jumlah bus yang beroperasi di kota Lhokseumawe, dan untuk
mengetahui jumlah pengguna jasa transportasi bus di kota Lhokseumawe pada periode sebelum hingga
sesudah darurat militer.
1.3 Pembahasan Masalah
Pembahasan masalah yaitu sebelum berlakunya sistem darurat militer Mei
2002 s.d. April 2003,
pada masa darurat militer Mei 2003 s.d. April 2004 dan sesudah darurat militer Mei 2004 s.d.
Desember 2004, antara lain
:
1. Rute perjalanan bus di kota Lhokseumawe ditinjau hanya pada rute:
-
Lhokseumawe – Medan – Medan – Lhokseumawe
-
Lhokseumawe – B. Aceh – B. Aceh – Lhokseumawe
-
Medan – Takengon – Takengon – Medan
-
Medan – B. Aceh - B. Aceh – Medan 2. Jumlah angkutan yang masuk dan yang
meninggalkan terminal 3. Jam-jam operasi
Pengaruh Perawatan terhadap Daya Tahan Beton Nursyamsi 324
4. fasilitassarana penunjang di terminal 1.4 Metodologi
Dalam tulisan ini menggunakan beberapa metode antara lain:
- Studi literatur yaitu untuk mendapatkan teori- teori yang diperoleh dari buku-buku yang
berkaitan dengan tulisan ini.
-
Studi lapangan yaitu untuk mendapatkan data- data lapangan yang berhubungan dengan
kebutuhan studi pelayanan. Antara lain data primer yaitu data yang bersumber langsung dari
survei lapangan sesudah darurat militer berupa:
kondisi terminal, kinerja terminal sehari-hari dan jam-jam operasi. Dan data
sekunder yaitu data lapangan yang bersumber dari instansi terkait seperti dari
DLLAJ dan unit tata usaha terminal bus Lhokseumawe
.
2. Landasan Teori