Buah dan Sayuran TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 2.2 Penggolongan sifat larutan Sumber: Seran 2011.

2.7 Buah dan Sayuran

Larutan elektrolit dapat menghantarkanarus listrik karena di dalam larutan terkandung atom-atom bermuatan listrik yang disebut ion.Larutan ektrolit dapat berupa asam, basa dan garam. Limbah sayuran dan buah-buahan mengandung cairan asam serta mengandung ion-ion elektrolit seperti kalium dan natrium.Cairan elektrolit yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah dari sayur dan buah- buahan diantaranya; jambu biji, jeruk, nanas, kentang dan kubis. 2.7.1 Jambu Biji Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu, dalam bahasa Inggris disebut Lambo guava.Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika Tengah, menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia lainya seperti Indonesia.Hingga saat ini telah dibudidayakan dan menyebar luas di daerah-daerah jawa. Manfaat tanaman yaitu, sebagai makanan buah segar maupun olahan, mempunyai gizi dan mengandung Jenis Larutan Sifat dan Pengamatan Lain Contoh Senyawa Reaksi Ionisasi Elektrolit Kuat - terionisasi sempurna - menghantarkan arus listrik - lampu menyala terang - terdapat gelembung gas NaCl, Hcl, NaOH, H 2 SO 4 dan KCl NaCl → Na + + Cl − NaOH → Na + + OH − H 2 SO 4 → 2H + + SO 4 2 − KCl → K + + Cl − Elektrolit Lemah - terionisasi sebagian - menghantarkan arus listrik - lampu menyala redup - terdapat gelembung gas CH 3 COOH, N 4 OH, HCN, dan Al OH 3 CH 3 COOH → H + + CH 3 COOH − HCN → H + + CN − Al OH 3 → Al 3+ + 3OH − Non Elektrolit - tidak terionisasi - tidak menghantarkan arus listrik - lampu tidak menyala - tidak terdapat gelembung gas C 6 H 12 O 6 , C 12 H 22 O 11, CO NH 2 2 dan C 2 H 5 OH C 6 H 12 O 6 C 12 H 22 O 11 CO NH 2 2 C 2 H 5 OH vitamin A dan vitamin C yang tinggi dengan kadar gula 8, sebagai pohon pembatas di pekarangan dan sebagai tanaman hias, daun dan akarnya juga dapat digunakan sebagai obat tradisional. Tabel 2.3 Kandungan gizi jambu biji Kandungan Jumlah Kandungan Jumlah Energi 49,00 kal Vitamin B1 0,05 mg Protein 0,90 g Vitamin B2 0,04 mg Lemak 0,30 g Vitamin C 87,00 mg Karbohidrat 12,20 g Niacin 1,10 mg Kalsium 14,00 mg Serat 5,60 g Fosfor 28,00 mg Air 86 g Besi 1,10 mg Bagian yang dapat dimakan 82 Vitamin A 25 SI Sumber: Poejiati, 1994 Menurut Pusat informasi pertanian 1993, taksonomi tanaman jambu biji diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae tumbuh-tumbuhan Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Ordo : Myrtales Family : Myrtaceae Genus : Psidium Spesies : Psidium guajava 2.7.2 Kentang Kentang merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman setahun yang kaya akan karbohidrat. Indonesia merupakan penghasilkentang yang besar, perkebunan kentang di Indonesia tersebar di daerah dataran tinggi Adiyoga, 2009. Tanaman ini berasal dari daerah subtropis di Eropa yang masuk ke Indonesia pada saat bangsa Eropa memasuki Indonesia di sekitar abad ke 17 atau 18.Kentang Solanum tuberosum L. telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa. Tanaman ini merupakan herba tanaman pendek tidak berkayu semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Kentang mengandung kalium lebih banyak dibandingkan sayuran segar lainnya, bahkan lebih dari pisang. Satu kentang memiliki hampir 900 miligram, yang merupakan sekitar 20 dari apa yang dibutuhkan setiap hari. Zat-zat gizi yang terkandung dalam 100 gram bahan adalah kalori 347 kal, protein 0,3 gram, lemak 0,1 gram, karbohidrat 85,6 gram, kalsium Ca 20 gram, fosfor P 30 mg, besi Fe 0,5 mg dan vitamin B 0,04 mg Rubatzky, 1998. 2.7.3 Nanas Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Nanas berasal dari Brazilia Amerika Selatan.Pada abad ke-16 orang Spanyol membawa nanas ke Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15.Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, kemudian meluas dikebunkan di lahan kering di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan sub tropik.Nanas kaya akan vitamin A dan C yang bersifat antioksidan. Selain itu juga mengandung kalsium, fosfor, magnesium, mangan, zat besi, thiamin, natrium, kalium, gula buah sukrosa, serta enzim bromelain, suatu enzim protese yang bekerja sebagai pemecah protein.Nanas juga mengandung asam amino esensial maupun non-esensial.Kedua senyawa tersebut dapat menguatkan kekebalan tubuh serta membantu tubuh mengatasi rasa lelah Sudarmaji,1989. 2.7.4 Jeruk Jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cinadipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh.Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk telah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Manfaat tanaman jeruk sebagai makanan buah segar atau makanan olahan, dengan kandungan vitamin C yang tinggi. Di beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, alkohol dan pektin dari buah jeruk yang terbuang.Minyak kulit jeruk dipakai untuk membuat minyak wangi, sabun wangi, esens minuman dan untuk campuran kue.Beberapa jenis jeruk seperti jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat tradisional penurun panas, pereda nyeri saluran napas bagian atas dan penyembuh radang mata Anonim, 2009. 2.7.5 Kubis Kubis merupakan jenis tumbuhan lunak, yang memerlukan proses penggemburan tanah dan pengairan yang cukup. Kubis merupakan sayuran yang mempunyai peran penting untuk kesehatan manusia.Kubis banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh manusia.Sebagai sayuran, kubis dapat membantu pencernaan dan menetralkan zat-zat asam Pracaya, 2005. Kandungan zat aktif lainnya, sulforafan dan histidine dapat menghambat pertumbuhan tumor, mencegah kanker kolon dan rektum,senyawa kimia berbahaya seperti kobalt, nikel, tembaga yang berlebihan didalam tubuh serta meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan kanker. Kandungan asam amino dalam sulfurnya juga berkhasiat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, penenang saraf dan pembangkit semangat. Secara umum, sebuah kol segar mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, vitamin A, vitamin C, vitamin E, tiamin, riboflavin, nicotinamide, kalsium dan beta karoten Vincent, 1998.

BAB 3. METODE PENELITIAN