BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi terjadi karena pergerakan dan perubahan air di dalam hidrosfer. Proses awal yang terjadi yakni air di bumi menguap disebut sebagai
evaporasi dan transpirasi air pada permukaan tanaman yang menguap sehingga membentuk uap air di atmosfer, selanjutnya terkondensasi menjadi awan. Hujan
atau salju akan terjadi saat awan tidak mampu menampung air. Air hujan yang jatuh ke bumi akan diserap tanah dan sisanya mengalir sebagian menjadi aliran
permukaan surface run-off. Aliran permukaan akan mengalir ke sungai menjadi debit Sungai streamflow atau tersimpan di permukaan tanah dan masuk ke dalam
tanah melalui proses infiltrasi. Air yang mengalir dalam lapisan tanah dapat menjadi mata air sping kemudian bergabung dengan aliran permukaan Indarto,
2010 : 4-6. Proses siklus hidrologi tersebut disajikan seperti pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Siklus Hidrologi The COMET Program, 2013
2.2 Aliran Dasar Baseflow
Aliran dasar baseflow merupakan salah satu komponen aliran yang ada di dalam tanah dan akan teramati dalam jangka waktu yang lama. Baseflow teramati
sebagai debit di Sungai saat musim kemarau. Saat musim kemarau relatif tidak ada hujan yang jatuh namun di Sungai masih terdapat debit air. Aliran ini berasal
dari air hujan yang terinfiltrasi dan masuk ke dalam tanah menjadi cadangan air
tanah, selanjutnya pada lokasi tertentu mengalir bergabung dengan debit sungai Indarto, 2010 : 57. Proses terbentuknya aliran dasar disajikan seperti pada
Gambar 2.2 berikut
Gambar 2.2 Aliran Dasar The Comet Program, 2013
2.3 Pengertian Hidrograf
Menurut Indarto 2010 : 37, Hidrograf merupakan grafik perubahan debit menurut satuan waktu. Kurva hidrograf disajikan seperti pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Kurva hidrograf DAS Mujur Sumber: Data olah primer, 2014 Hidrograf terdiri dari tiga bagian yakni; peak puncak, rising limb periode
kenaikan, falling limb periode penurunan Graszkiewicz et al., 2009: 10-11.
2.4 Teknik Analisis Aliran Dasar