Frans Cory Melando Ginting : Perkembangan H ukum W aris Adat Pada Mas yarak at Adat Batak Karo Studi Kec amatan Merdeka, Kabupaten Karo, 2010.
24
yurisprudensi adalah putusan-putusan pengadilan tertinggi Mahkamah Agung yang telah memiliki daya ikat secara umum, yang diikuti oleh pengadilan-pengadilan yang
ada dibawahnya secara tetap. Dalam wacana hukum, hal demikian dinamakan sebagai preseden judge made law atau case lase, putusan pengadilan dalam perkara tertentu
yang diikuti oleh pengadilan-pengadilan lainnya sebagai landasan untuk memutuskan perkara yang serupa.negara-negara menganut yurisprudensi sebagai dasar untuk
mengadili ini biasanya adalah negara-negara Anglo-saxon yang tidak menganut kodifikasi, seperti Amerika Serikat.
Di Indonesia, asas preseden bukan merupakan suatu kelaziman, walaupun terdapat beberapa putusan Mahkamah Agung yang seringkali dianggap
sebagai yurisprudensi. Dalam praktik hukum di Indonesia, hakim adalah lembaga yang berwenang menentukan hukum in concreto, menentukan suatu
hukum yang berlaku bagi pihak-pihak tertentu dalam suatu perkara. Keputusan hakim hanya mengikat bagi para pihak yang diadili oleh putusan
yang bersangkutan, dan tidak mengikat bagi orang lain yang bukan merupakan para pihak.
10
1. Bagaimana perkembangan unsur-unsur ahli waris pada masyarakat Batak Karo di
tiga desa desa Merdeka, desa Gongsol, desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara?
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
10
H.R. Otje Salman Soemandiningrat, Rekonseptualisasi Hukum Adat Kotemporer, Bandung, Alumni, 2002, halaman 149 dan 150.
Frans Cory Melando Ginting : Perkembangan H ukum W aris Adat Pada Mas yarak at Adat Batak Karo Studi Kec amatan Merdeka, Kabupaten Karo, 2010.
25
2. Bagaimana pembagian harta warisan yang dilakukan oleh masyarakat Batak
Karo di tiga desa desa Merdeka, desa Gongsol, desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Provinsi SumateraUtara ?
3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi terjadinya pergeseran Hukum Waris Adat
Batak Karo pada masyarakat Batak Karo di di tiga desa desa Merdeka, desa Gongsol, desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Provinsi
Sumatera Utara ? C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan diatas, maka tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah:
1. Untuk mengetahui perkembangan unsur-unsur ahli waris pada masyarakat Batak
Karo di tiga desa desa Merdeka, desa Gongsol, desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui pembagian harta warisan tersebut yang dilakukan oleh
masyarakat Batak Karo di tiga desa desa Merdeka, desa Gongsol, desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Provinsi SumateraUtara.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi terjadinya pergeseran
Hukum Waris Adat Batak Karo pada masyarakat Batak Karo di tiga desa desa Merdeka, desa Gongsol, desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo,
Provinsi Sumatera Utara
Frans Cory Melando Ginting : Perkembangan H ukum W aris Adat Pada Mas yarak at Adat Batak Karo Studi Kec amatan Merdeka, Kabupaten Karo, 2010.
26
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis Dengan adanya penelitian dapat membantu kita untuk lebih memperhatikan
dan berusaha untuk memberikan sumbangan pemikiran sesuai dengan kebenaran dan fakta yang terjadi di lapangan.
2. Secara praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan untuk para
notaris, masyarakat umum, akademis maupun dalam upaya mempersiapkan peraturan tentang pengertian harta warisan, unsure-unsur ahli waris serta kedudukan wanita dan
janda dalam pembagian warisan pada adat Batak Karo dan mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pergeseran Hukum Waris Adat pada
masyarakat Batak Karo.
E. Keaslian Penelitian