yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan setelah pengumpulan data.
Peneliti menanyakan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan informed consent
tersebut. Jika responden menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya tanpa ada
tekanan fisik ataupun psikologis. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan
nama lengkap tetapi hanya mencantumkan inisial nama responden atau memberi kode pada masing-masing lembar tabel checklist. Kerahasiaan
informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan sebagai hasil peneliti.
E. Alat Pengumpulan Data
Data responden diperoleh dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa lembar observasi yang dibuat oleh peneliti. Di dalam
lembar observasi ini terdiri atas data demografi yaitu usia, pendidikan, pekerjaan. Cara untuk mengobservasi terjadinya ruptur perineum
dilakukan pemijatan perineum pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dan hasilnya dilihat pada saat persalinan.
F. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimulai setelah peneliti mendapatkan izi pelaksana dari institusi pendidikan yaitu Program Pendidikan D IV Bidan Pendidik, Fakultas
Keperawatan Sumatera Utara dan mengajukan surat permohonan izin melasanakan penelitian di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan Fatimah Ali II
Universitas Sumatera Utara
Marindal Medan. Setelah peneliti mendapatkan izin, peneliti menjelaskan ibu hamil tentang manfaat dan prosedur pemijatan perineum. Kemudian meminta
persetujuan kepada ibu hamil untuk dijadikan responden dengan menandatangani informed concent.
Ibu-ibu hamil yang bersedia menjadi responden dan memenuhi kriteria dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 1 kelompok berjumlah 26 orang ibu hamil
primipara yang diberikan pemijatan perineum kelompok intervensi dan 1 kelompok kontrol yang berjumlah 26 orang ibu hamil primipara . Kelompok
intervensi dilakukan di Klinik Bersalin Fatimah Ali I Marindal Medan dan kelompo kontrol di Fatimah Ali II Marendal Medan.
Pemijatan perineum dilakukan 1 kali sehari dalam 15 menit selama 1 minggu. Hasilnya akan di observasi pada saat persalian. Dalam memberikan
pemijatan perineum ini peneliti bekerjasama dengan bidan di Klinik Bersalin Fatimah Ali I Marendal Medan. Terlebih dahulu peneliti mengajarkan tatacara
pemijatan perineum kepada bidan dan responden. Setelah 7 hari, responden melanjutkan di rumah. Pada saat bersalin, peneliti melihat ada atau tidaknya
terjadin ruptur perineum pada kelompok intervensi. Pada kelompok kontrol hanya melihat terjadi atau tidak ruptur perineum yang tanpa melakukan
pemijatan perineum.
G. Analisis Data