Pengaruh Relaksasi Pernapasan Terhadap Intensitas Nyeri Pada Persalinan Kala I Di Klinik Bersalin Fatimah Ali I Dan II Marindal Medan

(1)

PENGARUH RELAKSASI PERNAPASAN TERHADAP

INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I

DI KLINIK BERSALIN FATIMAH ALI I DAN II

MARINDAL MEDAN TAHUN 2010

O l e h :

NURLIS MAWARNI

095102066

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN SIDANG KTI

NAMA : NURLIS MAWARNI

NIM : 095102066

JUDUL : PENGARUH RELAKSASI PERNAPASAN TERHADAP

INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I DI KLINIK BERSALIN FATIMAH ALI I DAN II MARINDAL MEDAN

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas disetujui untuk mengikuti ujian sidang hasil KTI

Medan, Juni 2010 Pembimbing

(dr. Fidel Ganis Siregar, Sp.OG) NIP. 196405301989031019


(3)

Judul : Pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan tahun 2010

Nama : Nurlis Mawarni NIM : 095102066

Program : D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU

Pembimbing Penguji

... ...Penguji I (dr. Fidel Ganis Siregar, Sp.OG) (dr. M. Fahdhy, Sp.OG, M.Sc)

...Penguji II (Nur Asnah Sitohang, S.Kep,Ns, M.Kep)

...Penguji III (dr. Fidel Ganis Siregar, Sp.OG)

Program D IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan D IV Bidan Pendidik.

... ... (Nur Asnah Sitohang, S.Kep,Ns, M.Kep) (dr. Murniati Manik, M.Sc, Sp.KK) NIP. 19740505 200212 2001 NIP. 19530719 198003 2001 Koordinator Karya Tulis Ilmiah Ketua Pelaksana Program D IV


(4)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Nurlis Mawarni

Pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II

Marindal Medan

viii + 36 hal + 3 tabel + 1 skema + 10 lampiran Abstrak

Persalinan adalah tugas reproduksi untuk melanjutkan kehidupan di muka bumi ini. Untuk meringankan tugas ini ibu berhak atas upaya untuk mengurangi penderitaan apalagi rasa sakit yang dialami sepanjang persalinan yang dapat beresiko bagi keselamatan ibu dan janin. Rasa nyeri saat persalinan bisa meningkatkan tekanan darah, denyut jantung janin meningkat, dan konsentrasi ibu selama persalinan menjadi terganggu. Semua itu akan berefek buruk terhadap kelancaran persalinan. Keterampilan yang paling bermanfaat untuk mengatasi rasa nyeri bersalin mencakup relaksasi pernapasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I sebelum dan setelah intervensi. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimen yang bersifat one group pretest-postes. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 34 orang dengan metode pengambilan sampel porposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan. Hasil penelitian diperoleh karakteristik responden mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 29 orang (85,3%), berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas responden berpendidikan SMU sebanyak 23 orang (67,6%), berdasarkan pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 31 orang (91,1%). Intensitas nyeri responden sebelum dilakukan intervensi rata-ratanya adalah 4,03 dengan standar deviasi 1,087. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri responden setelah dilakukan intervensi adalah 2,35 dengan standar deviasi 1,346. Dari uji statistik dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi (nilai p 0,000). Dari hasil penelitian ini diketahui relaksasi pernapasan efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada persalinan kala I. Direkomendasikan dari hasil penelitian ini bahwa relaksasi pernapasan dapat digunakan sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan kepada ibu bersalin kala I.

Kata Kunci : Relaksasi pernapasan, intensitas nyeri, persalinan kala I Daftar Pustaka : 20 (2001-2009)


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan hidayat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan.

Peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun susunan bahasa. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya masukan dan saran untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yaitu :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawaran USU.

2. dr. Murniati Manik, M.Sc, SpKK selaku ketua program studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU.

3. dr. Fidel Ganis Siregar, Sp.OG selaku dosen pembimbing dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, yang telah membimbing hingga karya tulis ilmiah ini selesai.

4. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU

5. Ibu Agustina Hasibuan, AM.Keb selaku pemilik Klinik Bersalin Fatimah Ali I Marindal Medan yang telah memberikan izin kepada peneliti dalam melakukan penelitian.

6. Ibu Syahraini selaku pemilik Klinik Bersalin Fatimah Ali I Marindal Medan yang telah memberikan izin kepada peneliti dalam melakukan penelitian.


(6)

7. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, dan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

8. Teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada peneliti sehingga karya tulis ilmiah ini selesai

Akhir kata peneliti ucapkan terima kasih atas semua bantuan yang diberikan. Semoga mendapatkan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa Amin Ya Robbal Alamin

Medan, Juni 2010 Peneliti


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Persalinan ... 7

B. Etiologi Nyeri dalam Persalinan ... 9

C. Klasifikasi Nyeri ... 11

D. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri ... 11

E. Pengukuran Intensitas Nyeri ... 12

F. Relaksasi Pernapasan ... 14

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 20


(8)

C. Defenisi Operasional ... 20

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel ... 22

C. Tempat Penelitian ... 23

D. Waktu Penelitian ... 24

E. Pertimbangan Etik Penelitian ... 24

F. Instrumen Penelitian ... 24

G. Pengumpulan Data ... 25

H. Rencana Analisa Data... 26

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil... 27

B. Pembahasan ... 31

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 35 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi ibu bersalin di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan tahun 2010... 28 Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan intensitas nyeri sebelum dan setelah di berikan intervensi kepada ibu bersalin di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan tahun 2010... 29 Tabel 5.3 Pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala

I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan tahun 2010... 30


(10)

DAFTAR SKEMA


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar informed consent Lembaran 2 : Kuesioner

Lembaran 3 : Prosedur teknik relaksasi pernapasan Lembaran 4 : Surat izin penelitian

Lampiran 5 : Balasan surat izin penelitian

Lampiran 6 : Surat persetujuan Bahasa Indonesia Lampiran 7 : Protap penelitian

Lampiran 8 : Lembar konsultasi Lampiran 9 : Master tabel penelitian Lampiran 10 : Hasil Out Put Data Penelitian


(12)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Nurlis Mawarni

Pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II

Marindal Medan

viii + 36 hal + 3 tabel + 1 skema + 10 lampiran Abstrak

Persalinan adalah tugas reproduksi untuk melanjutkan kehidupan di muka bumi ini. Untuk meringankan tugas ini ibu berhak atas upaya untuk mengurangi penderitaan apalagi rasa sakit yang dialami sepanjang persalinan yang dapat beresiko bagi keselamatan ibu dan janin. Rasa nyeri saat persalinan bisa meningkatkan tekanan darah, denyut jantung janin meningkat, dan konsentrasi ibu selama persalinan menjadi terganggu. Semua itu akan berefek buruk terhadap kelancaran persalinan. Keterampilan yang paling bermanfaat untuk mengatasi rasa nyeri bersalin mencakup relaksasi pernapasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I sebelum dan setelah intervensi. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimen yang bersifat one group pretest-postes. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 34 orang dengan metode pengambilan sampel porposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan. Hasil penelitian diperoleh karakteristik responden mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 29 orang (85,3%), berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas responden berpendidikan SMU sebanyak 23 orang (67,6%), berdasarkan pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 31 orang (91,1%). Intensitas nyeri responden sebelum dilakukan intervensi rata-ratanya adalah 4,03 dengan standar deviasi 1,087. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri responden setelah dilakukan intervensi adalah 2,35 dengan standar deviasi 1,346. Dari uji statistik dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi (nilai p 0,000). Dari hasil penelitian ini diketahui relaksasi pernapasan efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada persalinan kala I. Direkomendasikan dari hasil penelitian ini bahwa relaksasi pernapasan dapat digunakan sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan kepada ibu bersalin kala I.

Kata Kunci : Relaksasi pernapasan, intensitas nyeri, persalinan kala I Daftar Pustaka : 20 (2001-2009)


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. Persalinan adalah saat yang sangat dinanti-nantikan ibu hamil untuk dapat marasakan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya. Tetapi, persalinan juga disertai rasa nyeri yang membuat kebahagiaan yang didambakan diliputi oleh rasa takut dan cemas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada masyarakat primitif, persalinannya lebih lama dan nyeri, sedangkan masyarakat yang telah maju 7-14% bersalin tanpa rasa nyeri dan sebagian besar (90%) persalinan disertai rasa nyeri. Nyeri dalam kebidanan adalah sesuatu yang dikatakan oleh pasien, kapan saja adanya nyeri tersebut. Nyeri adalah masalah yang alamiah dalam menghadapi persalinan. Apabila tidak diatasi maka menimbulkan masalah lain yaitu meningkatkan rasa khawatir (Wiknjosastro, 2002).

Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi maupu n nonfarmakologi. Manajemen nyeri secara farmakologi lebih efektif dibanding dengan metode nonfarmakologi namun metode farmakologi lebih mahal, dan berpotensi mempunyai efek yang kurang baik. Sedangkan metode nonfarmakologi bersifat murah, simpel, efektif, dan tanpa efek yang merugikan.


(14)

Metode nonfarmakologi juga dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu dapat mengontrol perasaannya dan kekuatannya. Relaksasi, teknik pernapasan, pergerakan dan perubahan posisi, massage, hidroterapi, terapi panas/dingin, musik, guided imagery, akupresur, aromaterapi merupakan beberapa teknik nonfarmakologi yang dapat meningkatkan kenyamanan ibu saat bersalin dan mempunyai pengaruh yang efektif terhadap pengalaman persalinan (Handerson., Jones. 2006).

Penatalaksanaan kebidanan terhadap nyeri persalinan digali dengan menggunakan sampel sebanyak 4171 pasien yang mengalami kelahiran di rumah sakit yang ditolong oleh perawat-bidan pada sembilan rumah sakit di Amerika Serikat tahun 1996. Kira-kira 90% dari wanita yang bersalin yang dipilih menggunakan beberapa tipe penatalaksanaan nyeri untuk persalinan. Banyak memilih melalui susunan methode nonfarmakologis dengan atau tanpa farmakologis. Sesuai harapan, metode nonfarmakologis adalah pilihan yang disukai (Patree., Walsh. 2007).

Berdasarkan pendapat Steer dikutip dari (Mander, 2003). Relaksasi adalah metode pengendalian nyeri nonfarmakologi yang paling sering digunakan di Inggris. Steer melaporkan bahwa 34 % ibu menggunakan metode relaksasi. Frekuensi ini sedikit ketinggalan dengan penggunaan Etonox (60%). tetapi tidak terlalu jauh berada di belakang metode yang kedua yang paling sering digunakan, yaitu petidin (36,9%). Teknik pengendalian nyeri yang termasuk relaksasi mengajarkan ibu untuk meminimalkan aktivitas simpatis dan sistem saraf otonom. Dengan menekan aktifitas saraf simpatis, ibu mampu memecahkan siklus ketegangan (Mander, 2003).


(15)

3 katekolamin, yang dapat mempengaruhi lama dan intensitas persalinan. Rasa nyeri saat persalinan bisa meningkatkan tekanan darah, denyut jantung janin meningkat dan konsentrasi ibu selama persalinan menjadi terganggu. Semua itu akan berefek buruk terhadap kelancaran persalinan (Indriati, 2009).

Ketika ibu sangat takut menghadapi persalinan secara otomatis otak mengatur dan mempersiapkan tubuh untuk merasa sakit, akibatnya rasa sakit saat persalinan semakin terasa akhirnya sakit semakin parah dan akhirnya ibu semakin takut. Metode penghilang rasa sakit persalinan dibutuhkan karena pada dasarnya persalinan bukanlah siksaan, bahkan hukuman dan bukan ajang uji ketakutan atau daya tahan wanita. Persalinan adalah tugas reproduksi untuk melanjutkan kehidupan dimuka bumi ini. Untuk meringankan tugas ini ibu berhak atas upaya untuk mengurangi pederitaan apalagi rasa sakit yang dialami sepanjang persalinan dapat beresiko bagi keselamatan ibu dan janin (Danuatmaja., Meiliasari. 2004).

Keterampilan mengatasi rasa nyeri ini dapat digunakan selama persalinan, mengatasi persalinan dengan baik berarti tidak kewalahan atau panik saat menghadapi rangkaian kontraksi. Keterampilan yang paling bermanfaat untuk mengatasi rasa nyeri bersalin mencakup relaksasi pernapasan. Para wanita yang menggunakan keterampilan ini biasanya tidak merasa begitu sakit dibandingkan para wanita yang tidak menggunakannya (Whalley., Simkin., & Keppler. 2008).

Relaksasi merupakan proses mengistirahatkan tubuh dan pikiran dari segala beban fisik dan kejiwaan, sehingga ibu menjadi lebih tenang. Di samping itu, relaksasi juga membuat sirkulasi darah rahim, plasenta, dan janin menjadi lancar sehingga kebutuhan oksigen dan makanan si kecil terpenuhi. Sirkulasi darah yang lancar juga akan membuat otot-otot yang berhubungan dengan kandungan dan janin


(16)

seperti otot panggul, punggung dan perut, menjadi lemas dan kedur. Sedang ketika persalinan, relaksasi membuat proses kontraksi berlangusung aman, alami, dan lancar. Di samping menjadi rileks, pengetahuan tentang cara bernapas yang baik juga dapat mengatasi beberapa kesulitan bernapas yang biasa dialami ibu hamil ( Indriati, 2009).

Teknik relaksasi merupakan teknik pereda nyeri yang banyak memberikan masukan terbesar karena teknik relaksasi dalam persalinan dapat mencegah kesalahan yang berlebihan pasca-persalinan. Ada pun relaksasi bernapas selama proses persalinan dapat mempertahankan komponen sistem sarap simpatis dalam keadaan homeostatis sehingga tidak terjadi peningkatan suplai darah, menguragi kecemasan dan ketakutan agar ibu dapat beradapatasi dengan nyeri selama proses persalinan ( Mander, 2003).

Relaksasi telah terbukti meningkatkan kemampuan individu untuk menoleransi nyeri. Relaksasi dan pernapasan yang terkontrol dapat meningkatkan kemampuan mereka mengatasi kecemasan dan meningkatkan rasa mampu mengendalikan yang menimbulkan stres dan nyeri (Schott., Priest. 2008).

Survey pendahuluan peneliti pada tanggal 11 November 2009 di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan didapat bahwa belum pernah melakukan relaksasi pernapasan untuk mengurangi nyeri pada ibu bersalin sedang diketahui bahwa peranan relaksasi pernapasan sangat penting saat melahirkan.

Berdasarkan data tersebbut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan


(17)

5

B. RUMUSAN MASALAH

Ada pun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah” Adakah pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan tahun 2010”.

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan tahun 2010.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden

b. Mengidentifikasi intensitas nyeri pada persalinan kala I sebelum dilakukan intervensi.

c. Mengidentifikasi pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I sesudah dilakukan intervensi

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Praktek Kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif penurunan rasa nyeri pada persalinan yang dengan mudah dilakukan tanpa efek yang membahayakan dalam memberikan intervensi pada ibu selama persalinan kala I. 2. Bagi pendidikan kebidananan


(18)

penelitian selanjutnya mengenai pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I

3. Bagi Peneliti

Hasil ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti tentang pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I.


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Nyeri Persalinan

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialami. Berikut ini pengertian nyeri :

1. Wolf Weifsel Feurst (1974), mengatakan nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan.

2. Secara umum, nyeri diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut dalam serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, maupun emosional (Musrifatul., Hidayat. 2008).

Rasa nyeri pada persalinan kala I terjadi karena aktivitas besar di dalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Persalinan diartikan sebagai peregangan pelebaran mulut rahim. Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar. Otot-otot rahim menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandung kemih, rektum, tulang belakang, dan tulang pubic menerima tekanan kuat dari rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung, kemudian menyebar ke bagian bawah perut mugkin juga menyebar ke


(20)

kaki. Rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu mencapai puncak, kemudian menghilang seluruhnya (Danuatmadja., Meiliasari, 2004).

Pada persalinan kala I sebelum atau sesudah terjadi kontraksi, sering kali muncul lendir bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal ini disebabkan oleh karena terlepasnya sumbatan pelindung pada leher rahim, karena serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan darah itu berasal dari pembuluh darah kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis yang peka akibat pergesaran yang terjadi sewaktu serviks membuka. Masa kala I pada ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada ibu multigravida sekitar 7 jam. Kala pertama selesai apabila pembukaan serviks lengkap. Intensitas kontraksi uterus meningkat sampai kala pertama dan frekuensi menjadi 2 sampai 4 kontraksi dalam 5 sampai 10 menit, juga lamanya his meningkat mulai dari 20 detik pada awal partus ibu sampai mencapai 60 sampai 90 detik pada kala pertama (Wiknjosastro, 2002).

Pada awal persalinan, kontraksi mungkin terasa seperti nyeri punggung bawah yang biasa atau kram saat haid. Kontraksi awal ini biasanya berlangsung singkat dan lemah. Datangnya kira-kira setiap 15-20 menit. Namun , beberapa persalinan dimulai dengan kontraksi-kontraksi kuat yang lebih dekat jarak waktunya. Banyak wanita yang awalnya merasa sakit di bagian punggung mereka, yang kemudian merambat ke bagian depan. Bila kontraksi-kontraksi terus datang, tetapi hanya berlangsung kurang dari 30 detik, atau jika tidak begitu kuat, dan jika tidak berdekatan waktunya, berarti masih dalam tahap pra persalinan atau memasuki persalinan awal. Dalam persalinan sejati, kontraksi akan bertambah kuat, panjang, dan makin berdekatan waktunya (Whalley., Simkin., & Keppler. 2008).


(21)

9

B. Etiologi Nyeri dalam Persalinan

a. Persepsi Nyeri

Persepsi tentang nyeri bergantung pada jaringan kerja neurologis yang utuh. Neurofisiologi nyeri mengikuti proses yang dapat diperkirakan :

1. Rangsangan bahaya diketahui melalui reseptor yang ditemukan di kulit, jaringan subkutan, sendi, otot, periosteum, fascia, dan visera. Nosiseptor (reseptor nyeri) adalah terminal serat delta A kecil yang diaktivasi oleh rangsangan mekanis atau panas dan serat aferen C yang diaktivasi oleh rangsangan mekanis, termal, dan kimiawi ( Bonica dan McDonald. 1995). Rangsangan nosiseptif di bawah tingkat kepala ditransmisikan melewati serat-serat aferen ini ke kornu dorsal medula spinalis.

2. Rangsangan kemudian ditransmisikan melalui struktur yang sangat rumit yang mengandung berbagai susunan neuron dan sinaptik yang memfasilitasi derajat tinggi pemprosesan input sensori. Beberapa impuls kemudian ditrasmisikan melalui neuron internunsial ke sel kornu anterior dan anterolateral , tempatnya merangsang neuron yang mempersarafi otot skelet dan neuron simpatik yang mempersarafi pemuluh darah, visera, dan kelenjar keringat. Impuls nosiseptif lain ditransmisikan ke sistem asenden yang berarktikulasi dengan batang otak.

3. Implus yang naik ke otak kemudian masuk ke hipotalamus yang mengatur sistem autonomik dan respons neuroendokrin terhadap stres dan ke korteks serebral yang memberi fungsi kognitif yang didasarkan pada pengalaman masa lalu, penilaian, dan emosi.


(22)

Banyak penelitian yang mendukung bahwa nyeri persalinan kala-satu adalah akibat dilatasi serviks dan segmen uterus bawah, dengan distensi lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen yang menyokong struktur-struktur ini (Bonika dan McDonald), menyatakan bahwa faktor berikut mendukung teori tersebut :

1. Peregangan otot polos telah ditunjukan menjadi rangsangan pada nyeri versal. Intensitas yang dialami pada konntraksi dikaitkan dengan derajat dan kecepatan dilatasi serviks dan segmen uterus bawah.

2. Intensitas dan waktu nyeri dikaitkan dengan terbentuknya tekanan intrauterin yang menambah dilatasi struktural tesebut. Pada awal persalinan, terdapt pembentukan tekanan perlahan, dan nyeri dirasakan kira-kira 20 detik setelah mulai kontraksi uterus. Pada persalinan selanjutnya, terdapat pembentukan tekanan lebuh cepat yang mengakibatkan waktu kelambatan minimal sebelum adanya persepsi nyeri.

3. Ketika serviks dilatasi cepat pada wanita yang tidak melahirkan, mereka mengalami nyeri serupa dengan yang dirasakan selama kontraksi uterus.

Rangsangan persalinan kala-satu ditransmisikan dari serat aferen melalui pleksus hipogastrik superior, inferior dan tengah, rantai simpatik torakal bawah, dan lumbal, ke ganglia akar saraf posterior. Nyeri dapat disebar dari area pelvik ke umbilikus, paha atas, dan area midsakral (Patree., Walsh. 2007).

b. Ekspresi Nyeri

Rasa nyeri muncul akibat respons psikis dan refleks fisik. Kualitas rasa nyeri fisik dinyatakan sebagai nyeri tusukan, nyeri terbakar, rasa sakit, denyutan, sensasi tajam, rasa mual, dan kram. Rasa nyeri dalam persalinan menimbulkan


(23)

11 gejala yang dapat dikenali. Peningkatan sistem saraf simpatik timbul sebagai respon terhadap nyeri dan dapat mengakibatkan perubahan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan dan warna kulit. Serangan mual, muntah dan keringat berlebihan juga sangat sering terjadi ( Bobak, 2004).

C. Klasifikasi Nyeri

Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua yaitu : 1. Nyeri akut

Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang. Tidak melebih enam bulan, serta ditandai dengan adanya peningkatan tegangan otot.

2. Nyeri kronis

Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara berlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih dari enam bulan. Yang termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomatis (Musrifatul., Hidayat. 2008).

D. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri

Nyeri yang dialami oleh pasien dipengaruhi oleh sejumlah faktor , termasuk pengalaman masa lalu dengan nyeri, usia, budaya dan pengharapan tentang penghilang nyeri. Faktor-faktor ini dapat meningkatkan atau menurunkan persepsi nyeri pasien, meningkat dan menurunnya toleransi terhadap nyeri dan pengaruh sikap respon terhadap nyeri ( Suddarth., Brunner. 2001).


(24)

E. Pengukuran Intensitas Nyeri

Alat-alat pengkajian nyeri dapat digunakan untuk mengkaji persepsi neyri seseorang. Agar alat-alat pengkajian nyeri dapat bermanfaat, alat tersebut harus memenuhi kriteria sebagai berikut : (1) mudah dimengerti dan digunakan, (2) memiliki sedikit upaya pada pihak pasien, (3) mudah dinilai, dan (4) sensitif terhadap perubahan kecil dalam intensitas nyeri.

Individu merupakan penilai terbaik dari nyeri yang dialaminya dan karenanya harus diminta untuk menggambarkan dan membuat tingkatnya ( Suddarth., Brunner. 2001).

SKALA INTENSITAS NYERI 1. Skala Intensitas Nyeri Deskriftif Sederhana

Tidak ada Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Paling Nyeri Ringan Sedang Hebat Sangat Hebat Hebat

Pendeskripsian ini diranking dari ” tidak nyeri” sampai ”nyeri yang tidak tertahankan”. Perawat menunjukkan klien skala tersebut dan meminta klien untuk memilih intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan. Alat ini memungkinkan klien memilih sebuah ketegori untuk mendeskripsikan nyeri.


(25)

13 2. Skala Intensitas Nyeri Numerik 0 – 10

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak Nyeri Nyeri paling

Nyeri Sedang Hebat

Skala penilaian numerik lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsian kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala paling efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi.

3. Skala Analog Visual (VAS)

Tidak ada Nyeri Sehebat

Nyeri Yang dapat terjadi

Skala analog visual ( Visual Analog Scale) merupakan suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan memiliki alat pendeskripsian verbal pada setiap ujungnya.

Intensitas nyeri dibedakan menjadi lima dengan menggunakan skala numerik yaitu:


(26)

1. 0 : Tidak nyeri 2. 1 – 2 : Nyeri ringan 3. 3 – 5 : Nyeri sedang 4. 6 – 7 : Nyeri berat

5. 8 – 10 : Nyeri sangat berat (Perry., Potter. 2005).

F. Relaksasi Pernapasan

1. Defenisi Relaksasi

Relaksasi adalah membebaskan pikiran dan beban dari ketegangan yang dengan sengaja diupayakakan dan dipraktekkan. Kemampuan untuk relakasasi secara disengaja dan sadar dapat dimanfaatkan sebagai pedoman mengurangi ketidaknyamanan yang normal sehubungan dengan kehamilan (Salmah, 2006 ).

Relaksasi sadar telah ditemukan berkaitan dengan penurunan tegangan otot dam menurunkan laju metabolisme. Relaksasi sadar terhadap seluruh tubuh selama persalinan tampak meningkatkan keefektifan kontraksi uterus. Ketika dikombinasikan dengan pernapasan, relaksasi dapat membantu ibu bersalin mengatasi nyeri lebih efektif pada setiap kontraksi dan istirahat lebih penuh di antara kontraksi (Patree., Walsh. 2007).

Rasa nyeri bersalin tidak selalu berarti ada sesuatu yang salah ( seperti rasa sakit yang disebabkan oleh cidera atau penyakit). Nyeri adalah bagian yang normal dari proses melahirkan. Biasanya, itu berarti bayi dalam kandungan sedang mengikuti waktunya untuk dilahirkan. Mengetahui beberapa metode mengatasi rasa sakit akan membantu ibu untuk tidak merasa begitu takut. Tak


(27)

15 hanya itu, menggunakan beberapa keterampilan ini selama persalinan akan membantu ibu merasa lebih kuat (Whalley., Simkin., & Keppleer. 2008).

Wanita yang mampu menghadapi persalinan dengan baik selalu menggunakan relaksasi, baik selama atau di antara kontraksi atau terus menerus. Adalah umum bagi para wanita yang sedang dalam awal persalinan untuk membiarkan otot-ototnya lemas selama kontraksi dan menggerakkannya di antara waktu kontraksi. Pada persalinan lebih lanjut, beberapa wanita akan menjadi lebih aktif selama kontraksi (bergoyang, mengayun, dibelai).

Relaksasi (melepaskan ketegangan otot) adalah bagian yang penting dalam persalinan, di saat rileks, ibu dapat mengurangi ketegangan yang memperburuk rasa nyeri. Mencoba untuk rileks selama suatu kontraksi persalinan dapat membantu mengurangi rasa nyeri sekalipun ibu tidak benar-benar rileks. Memang, tidak mudah untuk betul-betul rileks dalam persalinan. Namun, dapat dilakukan dengan teknik dan bantuan sederhana khususnya dari pendamping persalinan. Kebanyakan ibu terbebas dari rasa sakit dan rasa tidak nyaman di antara dua kontraksi. Inilah saat tepat memeriksa tubuh, khususnya di bagian yang tegang, istirahatkan bagian itu. Pendamping dapat memeluk dan mencium agar ibu lebih tenang. Tetap pokus pada latihan pernapasan, baik saat terjadi kontraksi atau antara kontraksi juga dapat membantu.

Menurut beberapa penelitian, orang yang rajin mempraktekkan relaksasi secara berkala cenderung lebih tenang, lebih mampu mengendalikan emosi dan lebih sehat. Salah satu cara yang paling umum digunakan adalah kontrol pernapasan (Indriarti, 2009).


(28)

2. Manfaat Relaksasi

a. Menyimpan energi dan mengurangi kelelahan

Jika tidak secara sadar merelakskan otot-otot, ibu cenderung membuat otot selama kontraksi. Ketegangan ini meningkatkan nyeri yang dirasakan, memboroskan energi, menurunkan pasokan oksigen ke rahim dan bayi, serta membuat ibu lelah.

b. Menenangkan pikiran dan mengurangi stres

Tubuh yang relaks membuat pikiran relaks, yang pada gilirannya membantu mengurangi respons stres. Ada bukti bahwa distres pada wanita yang sedang mengalami persalinan yang disebabkan oleh kecemasan, amarah, ketakutan, atau penyakit yang menghasilkan ketekolamin (hormon stres). Kadar katekolamin yang tinggi di dalam darah dapat memperpanjang persalinan dengan mengurangi efisiensi kontrasi rahim dan dapat berpengaruh buruk pada janin dengan mengurangi aliran darah kerahim dan plasenta.

c. Mengurangi rasa nyeri

Relaksasi mengurangi ketegangan dan kelelahan yang mengintensifkan nyeri yang ibu rasakan selama persalinan dan pelahiran. Juga memungkinkan ketersediaan oksigen dalam jumlah maksimal untuk rahim, yang juga mengurangi nyeri, karena otot kerja (yang membuat rahim berkontraksi) menjadi sakit jika kekurangan oksigen. Selain itu, konsentrasi mental yang terjadi saat ibu secara sadar merelakskan otot membantu mengalihkan perhatian ibu dari rasa sakit waktu kontraksi dan karena itu, akan mengurangi kesadaran ibu akan rasa sakit (Whalley., Simkin., & Keppleer. 2008).


(29)

17 3. Penatalaksanaan Teknik Relaksasi

Ada banyak cara untuk mengatasi rasa nyeri dan stres bersalin. Keterampilan mengatasi nyeri dan langkah-langkah kenyamanan ini dapat ibu gunakan selama persalinan. Mengatasi persalinan dengan baik berarti ibu tidak kewalahan atau panik saat menghadapi rangkaian kontraksi. Itu berarti ibu mampu rileks dan menangani rasa nyeri (Whalley., Simkin.,Keppleer. 2008)

Ada beberapa posisi relaksasi yang dapat dilakukan selama dalam keadaan istirahat atau selama proses persalinan

1. Posisi relaksasi dengan telentang

Berbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, kedua tangan rileks di samping di bawah lutut dan kepala diberi bantal.

2. Pososi relaksasi dengan berbaring miring

Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, di bawah kepala diberi bantal dan di bawah perut sebaiknya diberi bantal juga, agar perut tidak menggantung.

3. Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring terlentang

Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan di samping telinga.

4. Posisi relaksai dengan duduk

Duduk membungkuk, kedua lengan diatas sandaran kursi atau diatas tempat tidur. Kedua kaki tidak boleh mengantung.

Keempat posisi tersebut dapat dipergunakan selama ada his dan pada saat itu ibu harus dapat mengonsentrasikan diri pada pernapasan atau pada sesuatu yang menyenangkan (Salmah, 2006).


(30)

Tahap pertama untuk belajar relaks adalah menyadari bagaimana rasanya tubuh dan pikiran ibu ketika beristirahat atau tidur karena tubuh dan pikiran saling mempengaruhi satu sama lain. Keadaan pikiran ibu mempunyai pengaruh yang besar terhadap seberapa rileks atau tegangnya tubuh ibu. Jika ibu cemas atau takut, tubuh akan merefleksikan perasaan ini dengan cara menegang. Jika ibu merasa percaya diri dan positif, tubuh akan tetap relaks. Saat ibu mulai berlatih relaksasi, cobalah berbaring menyamping dengan tumpukan bantal. Atau duduk untuk membuat ibu merasa nyaman. Setelah belajar rileks dalam posisi ini, praktikkan relaksasi pernapasan (Whalley., Simkin., & Keppleer. 2008).

Dibawah ini tiga alternatif panduan untuk ibu melakukan teknik pernapasan sederhana yaitu :

1. Pikirkan kata ”rileks” yang terdiri dari dua suku kata, yaitu ”ri” dan ”leks”. Selanjutnya, cobalah latihan ini. Ketika menarik napas, pikirkan kata ”ri”,saat menghembuskan , pikirkan kata ”leks”. Jangan alihkan pikiran dari kata ”rileks” tersebut. Ketika menghembuskan napas, singkirkan segala ketegangan dari tubuh, khususnya otot-otot yang biasanya mudah tegang setiap kali stres.

2. Cobalah menghitung pernapasan. Begitu bernapas, hitung tiga sampai empat, atau lebih secara perlahan-lahan. Ketika menghembuskan napas, hitung sampai tiga atau empat lagi.

3. Cobalah bernapas melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut. Embuskan napas dari mulut dengan lembut. Banyak ibu merasa lebih enak mengeluarkan suara saat menghembuskan napas, misalnya ”fuuuuuuuuuh” (Danuatmadja., Meiliasari, 2004).


(31)

19 Pernapasan dan relaksasi saling ketergantungan, pernapasan, dan relaksasi akan sangat baik jika dilakukan bersamaan. Latihan pernafasan dapat efektif jika pikiran dan tubuh tenang, sehingga oksigen bersama darah mengalir ke seluruh tubuh (Whalley., Simkin., & Keppleer. 2008).


(32)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian yang berjudul “ Pengaruh Relaksasi Pernapasan Terhadap Intensitas Nyeri pada Persalinan Kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan Tahun 2010”. Variabel independent dalam penelitian ini adalah relaksasi pernapasan dan variabel dependen adalah nyeri persalinan kala I.

Vareabel Independen Variabel Dependen

Skema 1 : Kerangka Konsep Penelitian

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I.

C. Definisi Operasional

Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konsep di atas maka definisi operasional dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Relaksasi Pernapasan

Nyeri persalinan pada kala I


(33)

21

Variabel Defenisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur

Skala ukur Intensitas

nyeri pada persalinan kala I Relaksasi pernapasan Gambaran kekuatan sensasi ketidaknyamanan yang dirasakan ibu selama persalinan dengan adanya kontraksi dan dilatasi serviks dimulai pada pembukaan 1-3 yang diukur dengan skala nyeri numerical rating scale (0-10)

dengan cara pengukuran dilakukan

sebelum dan sesudah intervensi

Teknik yang diajarka oleh peneliti kepada ibu

tentang relaksasi pernapasan selama kontraksi pada kala I fase laten. Peneliti mengajarkan teknik relaksasi pernapasan kepada ibu sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan teknik relaksasi pernapasan.

Kuesioner

-

Wawancara Observasi

-

0 = Tidak nyeri 1-2 = Nyeri ringan 3-5 = Nyeri sedang 6-7 = Nyeri berat 8-10 = Nyeri sangat berat

-

Rasio


(34)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen yang menilai pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I. Jenis desain quasi eksperimen pada penelitian ini mengambil jenis “one group pretest-posttest” di mana kelompok eksperimen diberikan pretes sebelum dilakukan perlakuan yang kemudian diukur dengan posttest setelah perlakuan.

B

.

Populasi dan sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu primigravida yang menjalani persalinan kala I fase laten di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan. Di mana pasien melahirkan di klinik tersebut terhitung dari tiga bulan terakhir sebanyak 58 orang.

2. Sampel

Untuk menentukan besar sampel peneliti menggunakan rumus:

2

) ( 1 N d

N n

+ =

Keterangan:


(35)

23 n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayaan ( 0,05 ) jadi sampel yang diteliti

n = 58 1 + 58 (0,05) 2 n = 58

1 + 0.145 n = 58

1.145 n = 51

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan secara porposive sampling yaitu didasarkan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri. Pada penelitian ini sampelnya adalah ibu primigravida yang sesuai dengan kriteria dan berada di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan.

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang menjalani persalinan kala I fase laten, bersedia dijadikan responden, kehamilan dan persalinan tanpa penyulit dan komplikasi, tidak dalam pengaruh analgesik dan tidak sedang dilakukan tindakan persalinan dengan induksi.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan. Pertimbangan peneliti memilih lokasi ini adalah untuk efisiensi biaya dan efektifitas


(36)

waktu, karena penelitian ini dilakukan dalam masa studi. Selain itu di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II belum pernah dilakukan penelitian tentang pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I .

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan Februari - Mei 2010

E. Pertimbangan Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU dan izin dari Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan. Terdapat bebarapa hal yang berkaitan dengan etik dalam penelitian ini yaitu, peneliti harus memberi penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden primigravida dan menjalani persalinan kala I fase laten maka calon responden dijadikan objek penelitian dan ibu bersedia dijadikan responden maka dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri pada setiap tahapan proses penelitian. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.


(37)

25

F. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Bagian pertama berisi tentang pengkajian data demografi ibu bersalin yang meliputi : nama ibu (inisial), usia, pendidikan, pekerjaan diisi oleh peneliti. Bagian kedua berisi tentang pertanyaan yang menggambarkan intensitas nyeri ibu bersalin berdasarkan skala intensitas nyeri (0-10), dengan menanyakan kepada ibu tentang besar kekuatan nyeri yang dirasakannya sebelum dan sesudah intervensi dilakukan.

G. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan yaitu Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan surat permohonan izin melaksanakan penelitian di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan, setelah mendapat izin, kemudian peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang manfaat dan prosedur teknik relaksasi pernapasan. Kemudian meminta persetujuan calon responden untuk dijadikan responden dengan menandatangani informed concent. Kemudian peneliti mengisi kuesioner untuk mengidentifikasi data demografi. Setelah itu peneliti memberikan pengarahan tentang penggunaan skala nyeri. Selanjutnya setelah terjadi kontraksi peneliti mengkaji derajat nyeri yang dialami responden sebelum dilakukan intervensi dengan menanyakan kepada responden tingkat nyeri yang dialaminya dengan menggunakan skala intensitas nyeri (0-10). Kemudian ketika terjadi kontraksi responden melaksanakan relaksasi pernapasan. Relaksasi pernapasan dilakukan setiap


(38)

terjadi kontraksi. Setelah relaksasi pernapasan dilakukan selama 60 menit peneliti mengkaji kembali derajat nyeri pada responden sesuai dengan kuesioner yang telah disiapkan. Data yang telah diperoleh akan dikumpulkan untuk dianalisis.

H. Analisis Data

Analisa data dilakukan menggunakan bantuan program komputerisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Univariat

Analisis data yang bersifat kategorik dicari frekuensi dan persentasenya, sedang data yang bersifat numerik dicari mean dan standar deviasinya.

2. Bivariat

Analisa ini digunakan untuk menguji pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I. Dalam menganalisis data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik uji t-dependen dengan taraf signifikansi 95% (α = 0,05). Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila nilai probabilitas (p) < 0,05 maka Ho ditolak, apabila (p) > 0,05 maka Ho gagal ditolak. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel.


(39)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan. Jumlah responden adalah 51 orang. Namun, ada keterbatasan sampel karena pada saat dilakukan penelitian responden sudah tidak termasuk kriteria. Yang memenuhi kriteria 34 orang.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat pada penelitian ini akan menggambarkan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Data yang bersifat kategorik dicari frekuensi dan persentasenya sedangkan data yang bersifat numerik dicari mean dan standar deviasinya. Karakteristik responden dari data demografi meliputi : umur, pendidikan, pekerjaan.


(40)

Tabel 5.1

Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi ibu bersalin di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan

Februari- Mei 2010

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Umur - < 20 tahun - 20 – 35 tahun - > 35 tahun

5 29 - 14,7 85,3 Pendidikan - SD - SMP - SMU - DIPLOMA - S1 - 4 23 5 2 11,8 67,6 14,7 5,9 Pekerjaan

- Ibu Rumah Tangga - Pegawai Swasta - Pegawai negeri sipil

31 2 1 91,1 5,9 3,0

Berdasarkan tabel 5.1 diatas diperoleh bahwa mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 29 orang (85,3%), berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas responden berpendidikan SMU sebanyak 23 orang (67,6%), berdasarkan pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 31 orang (91,1%).


(41)

29 Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Diberikan Intervensi Kepada Ibu Bersalin di Klinik bersalin

Fatimah Ali I dan II Marindal Medan Februari- Mei 2010

Intensitas Nyeri Mean SD N

Intensitas nyeri sebelum intervensi 4,03 1,087

34 Intensitas nyeri setelah intervensi 2,35 1,346

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa rata-rata intensitas nyeri responden sebelum intervensi adalah 4,03 dengan standar deviasi 1,087. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri responden setelah intervensi adalah 2,35 dengan standar deviasi 1,346.

2. Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I. Dalam menganalisis data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik uji t-dependen dengan taraf signifikansi 95% (α = 0,05). Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila nilai probabilitas (p) < 0,05 maka Ho ditolak, apabila (p) > 0,05 maka Ho gagal ditolak.


(42)

Tabel 5.2

Pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II Marindal Medan

Februari-Mei 2010

No Variabel Mean Standar

deviasi

Perbedaan P.

value Mean Standar

deviasi 1 Intensitas nyeri

sebelum intervensi

4,03 1,087

1,676 1,093 0,000

2 Intensitas nyeri setelah intervensi

2,35 1,346

Berdasarkan tabel di atas di peroleh bahwa rata-rata intensitas nyeri responden sebelum intervensi adalah 4,03 dengan standar deviasi 1,087. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri responden setelah intervensi adalah 2,35 dengan standar deviasi 1,346. Perbedaan rata-rata intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi adalah 1,676 dengan standar deviasi 1,093. hasil uji statistik didapatkan nilai p adalah 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi.


(43)

31

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian akan diuraikan pembahasan tentang membandingkan hasil penelitian ini dengan literatur yang berhubungan yakni pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I.

1. Interpretasi dan diskusi hasil

Dari hasil uji statistik diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi dengan taraf signifikan 0,000 (P<0,05). Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Keppler (2008) bahwa keterampilan yang paling bermanfaat untuk mengatasi rasa nyeri bersalin mencakup relaksasi pernapasan. Para wanita yang menggunakan keterampilan ini biasanya tidak merasa begitu sakit dibandingkan para wanita yang tidak menggunakannya.

Dari hasil pengukuran intensitas nyeri diketahui sebahagian besar responden mengalami nyeri pada skala 2-6 dengan intensitas nyeri ringan sampai berat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Potter dan Perry (2005) bahwa nyeri merupakan sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian di mana terjadi kerusakan. Situasi dan kondisi dalam menghadapi nyeri ini sangat individual, sehingga menyebabkan pengalaman rasa nyeri berbeda antara satu wanita dengan yang lain, demikian pula antara persalinan pertama dengan persalinan berikutnya (Stoppard, 2008). Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan pada ibu bersalin dapat berbeda antara ibu yang satu dengan ibu yang lainnya walaupun hasil vaginal tusse menunjukan nilai yang sama. Faktor-faktor yang


(44)

mempengaruhi nyeri persalinan dapat berupa faktor fisiologis maupun psikologis (Danuatmaja dan Meiliasari, 2004). Faktor – faktor ini mencakup bayi besar, primipara, tubuh ibu yang kecil dan intervensi obstetrik (Mander, 2003).

Menurut beberapa penelitian, orang yang rajin mempraktekan relaksasi secara berkala cenderung lebih tenang, lebih mampu mengendalikan emosi dan lebih sehat. Salah satu cara yang paling umum digunakan adalah kontrol pernapasan (Andriana, 2009). Keterampilan mengatasi rasa nyeri ini dapat digunakan selama persalinan, mengatasi persalinan dengan baik berarti tidak kewalahan atau panik saat menghadapi rangkaian kontraksi (Whalley., Simkin., & Keppler. 2008).

Studi oleh philips (1988) yang melibatkan kelompok relaksasi ekperimental (n=24) dan kelompok kontrol (n=22), Induksi relaksasi selama 20 menit secara signifikan dapat mengurangi komponen sensori nyeri. Yang terpenting, dalam konteks saat ini adalah temuan philips bahwa komponen emosional nyeri juga berkurang sehingga efek kecemasan yang memperburuk tampak berkurang dengan relaksasi. Teknik relaksasi merupakan teknik pereda nyeri yang banyak memberikan masukan terbesar karena teknik relaksasi dalam persalinan dapat mencegah kesalahan yang berlebihan pasca-persalinan. Adapun relaksasi bernapas selama proses persalinan dapat mempertahankan komponen sistem sarap simpatis dalam keadaan homeostatis sehingga tidak terjadi peningkatan suplai darah, menguragi kecemasan dan ketakutan agar ibu dapat beradapatasi dengan nyeri selama proses persalinan (Mander, 2003).

Hal ini didukung oleh pendapat Schott dan Priest (2008) yang menyatakan bahwa Relaksasi dan pernapasan yang terkontrol dapat meningkatkan


(45)

33 kemampuan mereka mengatasi kecemasan dan meningkatkan rasa mampu mengendalikan yang menimbulkan stres dan nyeri. Di samping itu, relaksasi juga membuat sirkulasi darah rahim, plasenta dan janin menjadi lancar sehingga kebutuhan oksigen dan makanan si kecil terpenuhi. Sirkulasi darah yang lancar juga akan membuat otot-otot yang berhubungan dengan kandungan dan janin seperti otot panggul, punggung, dan perut menjadi lemas dan kendur. Sedang ketika persalinan, relaksasi membuat proses kontraksi berlangsung aman, alami, dan lancar ( Indriati, 2009)

2. Keterbatasan Penelitian

1. Sampel

Responden pada penelitian ini diperoleh 34 orang dan dianalisis dengan uji statistik t-dependent. Jumlah sampel pada penelitian seharusnya 51 orang. Namun responden yang ditemukan hanya 34 orang. Karena tidak memenuhi kriteria yakni sudah masuk pada kala I fase aktif dan ibu multigravida.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen yang bersifat one group pretest-postest. Yakni hanya menguji pengaruh relaksasi pernapasan terhadap satu kelompok yang diberi intervensi, dilihat perbedaanya antara sebelum dan sesudah diberi intervensi. Sebaiknya pada penelitian berikutnya dilakukan menggunakan desain dengan dua kelompok. Yakni kelompok kontrol dan kelompok intervensi, agar pengaruh relaksasi pernapasan yang diteliti lebih terlihat perbedaanya dan hasilnya lebih bermakna.


(46)

3. Implikasi untuk asuhan kebidanan/ pendidikan kebidanan

Dari hasil penelitian ini telah diketahui bahwa relaksasi pernapasan berpengaruh dalam menurunkan nyeri dalam persalinan kala I. Jadi relaksasi pernapasan dapat digunakan juga sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan pada ibu bersalin.


(47)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan II dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik responden diperoleh bahwa mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 29 orang (85,3%), berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas responden berpendidikan SMU sebanyak 23 orang (67,6%), berdasarkan pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 31 orang (91,1%).

2. Intensitas nyeri responden sebelum intervensi rata-ratanya adalah 4,03 dengan standar deviasi 1,087. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri responden setelah intervensi adalah 2,35 dengan standar deviasi 1,346.

3. Hasil uji statistik didapatkan nilai p adalah 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi.


(48)

B. Saran

1. Bagi pelayanan kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pelayanan kebidanan mengenai pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I. Relaksasi pernapasan sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus dan tidak memiliki efek yang membahayakan dalam memberikan intervensi pada ibu selama persalinan kala I.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil ini dapat dilanjutkan dengan menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan 2 kelompok sampel yakni kelompok kontrol dan kelompok intervensi agar diperoleh hasil yang lebih baik.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Bobak , L. (2004). Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Danuatmaja, B., dan Meiliasari, M. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta : Puspa Swara.

Henderson, C. (2006). Buku Ajar Konsep Kebidanan (Essential Midwifery). Jakarta : EGC.

Indiarti, M.T (2009). Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi. Jogyakarta : Diglossia Media.

Mander, R. (2003). Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC.

Manik, M, Sitohang, N.A, dan Asiah, N. (2008) Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan : Tidak dipublikasikan.

Musrifatul, U., Hidayat, AAA. (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

Notoadmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan

Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Patree. B., Walsh, V.L. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC. Priyanto, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Jakarta : Medikom.

Potter & Perry . (2006). Fundamental Keperawatan. Vol: 2. Jakarta : EGC. Salmah. (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.

Sarmin, A. (2009). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Medan : USU Press. Sastroasmoro, S., Ismael, S. (2008). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta

: CV. Sagung Seto.

Schott, J., Priest, J. (2008). Kelas Antenatal. Jakarta : EGC.


(50)

Suddarth., Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC. Walley, J., Simkin, P., dan Keppler, A. (2008). Panduan Praktis Bagi Calon Ibu :

Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer.

Wiknjosastro, H. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.


(51)

Lampiran I

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Judul : Pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I.

Nama peneliti : Nurlis Mawarni Nim : 095102066

Saya adalah mahasiswa program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir diprogram D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Saya mengharapkan partisipasi ibu dalam memberikan jawaban atas wawancara sesuai dengan pendapat ibu tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban ibu, informasi yang ibu berikan hanya akan digunakan untuk proses penelitian.

Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, ibu bebas menerima menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apa pun. Jika ibu bersedia menjadi responden, silahkan menandatangani surat persetujuan ini pada tempat yang telah disediakan di bawah ini sebagai bukti ibu bersedia menjadi responden pada penelitian ini. Terimakasih atas perhatian ibu untuk penelitian ini.

Peneliti Medan, Februari 2010

Responden


(52)

Lampiran 2

KOESIONER PENELITIAN

PENGARUH RELAKSASI PERNAPASAN TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I

DI KLINIK BERSALIN FATIMAH ALI I DAN II

A. DATA DEMOGRAFI

Petunjuk : Jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dengan ibu dan ditulis pada tempat yang disediakan.

1. Nama ibu ( inisial) :

2. Usia : < 20 Tahun 20-35 Tahun >35 Tahun

3. Pendidikan : SD

SMP SMU DIPLOMA

SI

4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Pegawai swasta Pegawai negeri sipil


(53)

B. INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN KALA 1 FASE LATEN SEBELUM INTERVENSI DILAKUKAN

1. Responden hanya menunjuk angka nyeri yang dia rasakan berdasarkan skala nyeri 0-10.

2. Mengukur tingkat nyeri yang dirasakan ibu sebelum dilakukan intervensi 3. Melakukan teknik relaksasi pernapasan ketika terjadi kontraksi

4. Menggunakan skala nyeri untuk mengukur tingkat nyeri yang dirasakan ibu. Pengukuran dilakukan setelah 60 menit.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Sedang paling hebat

6. 0 : Tidak nyeri 7. 1 – 2 : Nyeri ringan 8. 3 – 5 : Nyeri sedang 9. 6 – 7 : Nyeri berat

10. 8 – 10 : Nyeri sangat berat.

C. INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN KALA 1 FASE LATEN


(54)

1. Responden hanya menunjuk angka nyeri yang dia rasakan berdasarkan skala nyeri 0-10.

2. Mengukur tingkat nyeri yang dirasakan ibu sebelum dilakukan intervensi 3. Melakukan teknik relaksasi pernapasan ketika terjadi kontraksi

4. Menggunakan skala nyeri untuk mengukur tingkat nyeri yang dirasakan ibu. Pengukuran dilakukan setelah 60 menit.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Sedang paling hebat

1. 0 : Tidak nyeri 2. 1 – 2 : Nyeri ringan 3. 3 – 5 : Nyeri sedang 4. 6 – 7 : Nyeri berat


(55)

TABEL

INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PADA KALA I SEBELUM DAN SETELAH INTERVENSI

Nomor Subjek Skala Nyeri Sebelum intervensi Pre Setelah intervensi Post

1 3 2

2 3 2

3 4 2

4 6 4

5 3 3

6 4 2

7 2 1

8 5 2

9 5 5

10 3 1

11 4 4

12 5 2

13 4 2

14 4 2

15 2 1

16 5 2

17 5 2

18 3 1

19 5 5

20 4 2

21 3 2

22 5 2

23 4 2

24 6 6

25 5 2

26 5 2

27 4 1

28 2 1

29 5 5

30 3 1

31 5 2

32 4 4

33 3 1

34 4 2


(56)

Lampiran 3

Prosedur Pelaksanaan Teknik Relaksasi Pernapasan

1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi pernapasan 2. Mengkaji intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi dengan menggunakan skala

nyeri yang ada di kuesioner yang sudah dijelaskan cara pengisiannya 3. Persiapan sebelum pelaksanaan :

a. Persiapan ruangan: - Ruangan yang nyaman

- Minimalkan kebisingan dan gangguan b. Persiapan ibu

- Minta ibu untuk berbaring miring kekiri dengan bahu kiri, leher, dan kepala terletak di atas bantal

- Lengan kiri di letakkan dengan bebas di sisi kiri

- Siku ditekuk dan letakkan tangan kanan di bagian samping bantal - Kaki kiri diluruskan dengan lutut kaki kiri sedikit ditekuk

- Kaki kanan ditekuk, letakan lutut sejajar dengan panggul - Letakkan satu bantal di bawah lutut kanan sebagai penyangga 4. Pelaksanaan :

- Segera setelah kontraksi rahim dimulai minta ibu untuk memfokuskan pikiran pada kata”Rileks”

- Tarik napas melalui hidung, pikirkan kata ” Ri ” dan menghembuskan pikirkan kata ”Leks”. Saat menghembuskan napas, lepaskan semua ketegangan dan kendurkan otot-otot seluruh tubuh


(57)

- Tarik napas melalui hidung selama 4 hitungan dan keluarkan dari mulut selama 4 hitungan. Ibu dapat mengeluarkan suara saat menghembuskan napas misalnya Fuuuuuuuuuuuuuuuuuh

- Ibu terus melanjutkan teknik relaksasi pernapasan sampai kontraksi hilang - Saat kontraksi berakhir, rilekskan tubuh, ganti posisi

- Ukur intensitas nyeri setelah ibu melaksanakan teknik relaksasi pernapasan - Catat hasil


(58)

PROTAP PENELITIAN TENTANG PENGARUH RELAKSASI PERNAPASAN TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I

DI KLINIK BERSALIN FATIMAH ALI I DAN II

1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan prosedur relaksasi pernapasan 2. Melakukan informed consent dan bersedia menjadi responden

3. Peneliti mengkaji intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi

4. Mengajarkan dan mempraktekan langsung teknik relaksasi pernapasan 5. Peneliti mengkaji intensitas nyeri setelah dilakukan intervensi


(59)

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 skala nyeri sebelum

intervensi

4.03 34 1.087 .186

skala nyeri setelah intervensi

2.35 34 1.346 .231

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 skala nyeri sebelum

intervensi & skala nyeri setelah intervensi

34 .614 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 skala nyeri sebelum intervensi - skala nyeri setelah intervensi


(1)

1. Responden hanya menunjuk angka nyeri yang dia rasakan berdasarkan skala nyeri 0-10.

2. Mengukur tingkat nyeri yang dirasakan ibu sebelum dilakukan intervensi 3. Melakukan teknik relaksasi pernapasan ketika terjadi kontraksi

4. Menggunakan skala nyeri untuk mengukur tingkat nyeri yang dirasakan ibu. Pengukuran dilakukan setelah 60 menit.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Sedang paling hebat

1. 0 : Tidak nyeri 2. 1 – 2 : Nyeri ringan 3. 3 – 5 : Nyeri sedang 4. 6 – 7 : Nyeri berat


(2)

TABEL

INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PADA KALA I SEBELUM DAN SETELAH INTERVENSI

Nomor Subjek Skala Nyeri Sebelum intervensi Pre Setelah intervensi Post

1 3 2

2 3 2

3 4 2

4 6 4

5 3 3

6 4 2

7 2 1

8 5 2

9 5 5

10 3 1

11 4 4

12 5 2

13 4 2

14 4 2

15 2 1

16 5 2

17 5 2

18 3 1

19 5 5

20 4 2

21 3 2

22 5 2

23 4 2

24 6 6

25 5 2

26 5 2

27 4 1

28 2 1

29 5 5

30 3 1

31 5 2

32 4 4

33 3 1

34 4 2


(3)

Lampiran 3

Prosedur Pelaksanaan Teknik Relaksasi Pernapasan

1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi pernapasan 2. Mengkaji intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi dengan menggunakan skala

nyeri yang ada di kuesioner yang sudah dijelaskan cara pengisiannya 3. Persiapan sebelum pelaksanaan :

a. Persiapan ruangan: - Ruangan yang nyaman

- Minimalkan kebisingan dan gangguan b. Persiapan ibu

- Minta ibu untuk berbaring miring kekiri dengan bahu kiri, leher, dan kepala terletak di atas bantal

- Lengan kiri di letakkan dengan bebas di sisi kiri

- Siku ditekuk dan letakkan tangan kanan di bagian samping bantal - Kaki kiri diluruskan dengan lutut kaki kiri sedikit ditekuk

- Kaki kanan ditekuk, letakan lutut sejajar dengan panggul - Letakkan satu bantal di bawah lutut kanan sebagai penyangga 4. Pelaksanaan :

- Segera setelah kontraksi rahim dimulai minta ibu untuk memfokuskan pikiran pada kata”Rileks”

- Tarik napas melalui hidung, pikirkan kata ” Ri ” dan menghembuskan pikirkan kata ”Leks”. Saat menghembuskan napas, lepaskan semua ketegangan dan


(4)

- Tarik napas melalui hidung selama 4 hitungan dan keluarkan dari mulut selama 4 hitungan. Ibu dapat mengeluarkan suara saat menghembuskan napas misalnya Fuuuuuuuuuuuuuuuuuh

- Ibu terus melanjutkan teknik relaksasi pernapasan sampai kontraksi hilang - Saat kontraksi berakhir, rilekskan tubuh, ganti posisi

- Ukur intensitas nyeri setelah ibu melaksanakan teknik relaksasi pernapasan - Catat hasil


(5)

PROTAP PENELITIAN TENTANG PENGARUH RELAKSASI PERNAPASAN TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I

DI KLINIK BERSALIN FATIMAH ALI I DAN II

1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan prosedur relaksasi pernapasan

2. Melakukan informed consent dan bersedia menjadi responden

3. Peneliti mengkaji intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi

4. Mengajarkan dan mempraktekan langsung teknik relaksasi pernapasan

5. Peneliti mengkaji intensitas nyeri setelah dilakukan intervensi


(6)

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 skala nyeri sebelum

intervensi

4.03 34 1.087 .186

skala nyeri setelah intervensi

2.35 34 1.346 .231

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 skala nyeri sebelum

intervensi & skala nyeri setelah intervensi

34 .614 .000

Paired Samples Test Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 skala nyeri sebelum intervensi - skala nyeri setelah intervensi