Metode Penilaian Persediaan Barang

B. Metode Penilaian Persediaan Barang

Menurut Sophar Lumbantoruan 2001:1967, terdapat beberapa metode penilaian persediaan barang yang sering digunakan yaitu: 1. Harga perolehan rata-rata Average Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa barang yang tersedia untuk dijual seolah-olah homogen. Misalnya terdapat data transaksi sebagai berikut : Keterangan Unit HargaUnit Total Harga Perolehan 11 Persediaan awal 80 Rp 15 Rp 1,200 141 Pembelian 90 Rp 20 Rp 1,800 151 Pembelian 120 Rp 22 290 Rp 5,640 Rp 2,640 Dalam metode Rata-Rata Average, nilai rata-rata yang didapat adalah Rp 19,45 yang didapat dari perhitungan Rp 5,640290 unit. Jika misalnya ada 200 unit yang terjual, maka nilai persediaan akhir dari metode Rata-Rata Average adalah: Barang tersedia untuk dijual 290 unit = Rp. 5,640 Harga Pokok barang yang dijual 200xRp.19,45 = Rp. 3,890 Persediaan Akhir = Rp. 1,750 - 2. FIFO First In First Out Metode ini menganggap barang yang dibeli pertama kali dijual terlebih dahulu. Hal ini berarti harga perolehan barang yang dijual adalah harga perolehan yang Universitas Sumatera Utara pertama dibeli. Misalnya, barang yang tersedia untuk dijual sebanyak 290 unit, akan dijual sebanyak 200 unit, maka nilai persediaan akhir adalah: Tanggal Unit Harga PokokUnit Total Harga Pokok 11 80 Rp 15 Rp 1,200 141 90 Rp 20 Rp 1,800 151 30 Rp 22 200 Rp 3,660 Rp 660 Maka nilai persediaan akhir dari metode FIFO First In First Out adalah: Barang tersedia untuk dijual = Rp. 5,640 Harga Pokok Penjualan = Rp. 3,660 Persediaan Akhir = Rp. 1,980 - 3. LIFO Last In First Out Metode LIFO adalah kebalikan dari metode FIFO. Metode ini beranggapan bahwa barang yang dibeli terakhir akan dijual atau dikeluarkan terlebih dahulu. Persediaan akhir menggunakan harga pokok barang yang dibeli terlebih dahulu. Metode ini sering disebut masuk terakhir keluar pertama. Misalnya, barang yang tersedia untuk dijual sebanyak 290 unit, akan dijual sebanyak 200 unit, maka nilai persediaan akhir adalah: Universitas Sumatera Utara Tanggal Unit Harga PokokUnit Total Harga Pokok 151 120 Rp 22 Rp 2,640 141 80 Rp 20 Rp 1,600 200 Rp 4,240 + Maka nilai persediaan akhir dari metode LIFO Last In First Out adalah: Barang tersedia untuk dijual = Rp. 5,640 Harga Pokok Penjualan = Rp. 4,240 Persediaan Akhir = Rp. 1,400 -

C. Nilai Balik Persediaan Barang