Nilai Balik Persediaan Barang Penerapan Metode Gross Margin Return On Investment GMROI Untuk Menentukan Nilai Balik

Tanggal Unit Harga PokokUnit Total Harga Pokok 151 120 Rp 22 Rp 2,640 141 80 Rp 20 Rp 1,600 200 Rp 4,240 + Maka nilai persediaan akhir dari metode LIFO Last In First Out adalah: Barang tersedia untuk dijual = Rp. 5,640 Harga Pokok Penjualan = Rp. 4,240 Persediaan Akhir = Rp. 1,400 -

C. Nilai Balik Persediaan Barang

Menurut Hansen dan Mowen 2005:120, pengertian nilai balik persediaan barang yaitu: “Ukuran kinerja yang paling lazim bagi suatu pusat investasi.” Menurut Mulyadi 2001:284, investasi merupakan “pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang”

D. Penerapan Metode Gross Margin Return On Investment GMROI Untuk Menentukan Nilai Balik

Menurut Muhammad Fakhruddin 2001:159: GMROI adalah salah satu alat ukur yang digunakan pengecer untuk mengukur prestasi dalam evaluasi investasi persediaan. GMROI-Rate merupakan return Universitas Sumatera Utara of investment yang mengkombinasikan antara efek profit margin dengan perputaran persediaan dalam suatu indikator pengukuran investasi. GMROI-rate dihitung dari perkalian antara perputaran persediaan dengan cost markon rate. Cost markon rate adalah persentase yang menunjukkan berapa besar harga pokok suatu jenis persediaan harus dinaikkan untuk mencapai harga jualnya. Perputaran merupakan suatu ukuran lain yang dihitung dengan membagi Secara sistematis, cost markon rate dapat dihitung dengan rumus: Cost markon rate = Harga Jual per Unit – HPP per unit Harga Pokok Penjualan HPP x 100 Harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan yaitu: 1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual. 2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Untuk memperjelas penentuan nilai balik persediaan barang dengan metode GMROI, maka dibuat contoh sederhana yaitu: Misalnya PT. X mempunyai produk barang A. Selama bulan April 2007, volume penjualan barang tersebut adalah sebesar 1,000 unit. Persediaan akhir barang tersebut adalah sebesar 125 unit. Harga barang tersebut adalah Rp. 1,000 per unit. Setelah dilakukan perhitungan, maka harga pokok penjualan barang tersebut ditetapkan sebesar Rp. 750unit. Maka untuk menentukan nilai balik persediaan barang A dengan metode GMROI, maka dilakukan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Penentuan nilai perputaran persediaan, yaitu: Perputaran Persediaan = Volume PenjualanJumlah Persediaan = 1,000125 = 8 Untuk mencari nilai perputaran persediaan diambilah data volume penjualan sebesar 1000 unit dibagi jumlah persediaan sebesar 125 unit dan mendapat hasil sebesar 8 unit. 2. Penentuan nilai cost markon rate, yaitu: Cost markon Rate = Harga Jual per Unit – HPP per unit Harga Pokok Penjualan HPP x 100 = 1,000-750 750 x 100 = 33,33 Nilai cost markon rate dapat dicari dengan harga jual per unit sebesar 1000 unit kurang HPP sebesar 750 di bagi HPP 750 unit di kali 100 dan hasil yang di peroleh adalah 33,33 3. Penilaian hasil investasi barang dengan metode GMROI, yaitu: GMROI-Rate = Perputaran Persediaan x Cost Markon Rate = 8 x 33,33 = 2.67 Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai balik persediaan barang A akan menghasilkan Rp. 2.67 untuk perusahaan.1 Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian