15
d. Hiburan
Fungsi hiburan mencakup: a Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan, b Bersantai, c Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis,
d Mengisi waktu, e Penyaluran emosi. Ciri-ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle Neumann dalam
Rakhmat, 1994 adalah sebagai berikut: 1.
Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis; 2.
Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi;
3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan
anonim; 4.
Mempunyai publik yang secara tersebar.
2.3 Televisi
Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan
karena adanya berbagai media yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan. Televisi merupakan salah satu bentuk media komunikasi
massa yang efisien dalam mencapai audience-nya dalam jumlah yang sangat banyak Morissan, 2008.
Pada saat ini televisi merupakan salah satu media komunikasi yang banyak dibutuhkan masyarakat karena televisi memiliki sifat media yang khas sebagai
media pandang dengar audio-visual sifat ini menjadikan keunggulan media televisi mampu menyampaikan pesan yang lebih hidup. Segala informasi seperti
isu sosial politik, ekonomi, budaya, hukum, kriminalitas, olah raga sampai dengan masalah gosip para public figure, kuis, permainan games semuanya
16
ditayangkan di media televisi dengan beragam kreasi pengemasan program acaranya.
Secara teknis televisi dapat diartikan sebagai sebuah alat penangkap siaran bergambar. Istilah televisi television merupakan suatu kata yang berasal dari
gabungan kata tele bahasa Yunani yang berarti jauh dan vision bahasa Latin videra artinya melihatmemandang. Jadi secara harfiah, televisi berarti
memandang dari jauh.Tepatnya, televisi ialah memandang peristiwa dari jauh dalam waktu yang bersamaan Sofiah, 1993. Menurut Skornis 1985 dalam
bukunya “Television and Society: An Incuest and Agenda”, televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar, sehingga dapat memungkinkan
menampilkan pesan suara maupun gambar secara bersamaan. Televisi menciptakan suasana yang berbeda, penyampaian isi pesan seolah-olah langsung
antara komunikator dan komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi sangat mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara
visual Kuswandi, 1996.
2.4 Televisi sebagai Media Komunikasi Massa
Terdapat tiga kekuatan televisi sebagai media komunikasi massa menurut Kasali 1992 yaitu:
1. Pesan komersial
Televisi merupakan media paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersial. Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya menjangkau
khalayak sasaran yang sangat luas. Jutaan orang menonton televisi secara teratur, televisi bisa menjangkau khalayak yang tidak dijangkau oleh media
cetak. Jangkauan massal ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala.
2. Dampak yang kuat
Kemampuannya menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen dengan tekanan sekaligus pada dua indera penglihatan dan pendengaran. Televisi juga
17
mampu menciptakan
kelenturan bagi
pekerjaan kreatif
dengan mengkombinasikan gerak, kecantikan, warna, drama dan juga humor.
3. Mempengaruhi persepsi
Televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya untuk
menonton tayangan acara televisi daripada yang tidak sama sekali. Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa mempunyai berbagai
ragam bentuk tayangan dengan format yang berlainan. Naratama 2004 mendeskripsikan format acara televisi sebagai sebuah perencanaan dasar dari
suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan
dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Lebih lanjut menurut Naratama 2004 bahwa format acara televisi dapat
dibagi dalam tiga kategori yaitu: 1.
Drama fiksi Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui
imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah
kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Adegan-adegan tersebut akan menggabungkan antara realitas
kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi khayalan para kreatornya. Contoh drama fiksi adalah dalam bentuk tragedi, aksi, komedi, cinta,
legenda, horor. 2.
Non drama non fiksi Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui
proses pengolahan imajinasi kreatif dan realistis kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Non
drama bukanlah sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu, format program acara non drama merupakan sebuah runtutan pertunjukan
18
kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya dan musik. Contoh non drama adalah musik, magazine show, talk show,
variety show, reality show, game show, kuis. 3.
Berita Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi
dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual
yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang independent. Contoh berita adalah features, sport dan news.
2.5 Reality Show Sebagai Genre Tayangan Televisi