Manfaat Media Pembelajaran Hakikat Pengembangan Media Pembelajaran

2 Pembelajran lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan dapat membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbuklkan keingin tahuan menyebebkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukan bahwa siswa memiliki aspek motivasi dan meningkatan minat. 3 Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologi yang diterima dalam hal partisipasi siswa,umpan balik, dan penguatan. 4 Lama waktu pembelajaan yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa. 5 Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen- elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas. 6 Pembelajran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajran dirancang untuk penggunaan secara individu. 7 Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari terhadap proses belajar dapat ditingkatkan 8 Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif; beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihillangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa. Menurut Levie dan Lentz dalam Arsyad Azhar 2006:16, mengemukakan empat fungsi media pengajaran khususnya media visual yaitu: 1 Fungsi atensi. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2 Fungsi afektif. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. 3 Fungsi kognitif Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4 Fungsi kompensatoris Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

2. Media Simulasi Lintasan Pahat 2 Axis

a. Pembelajaran dengan Bantuan Simulasi Komputer

Menurut Rusman yang dikutip dari www.geocities.comno menyatakan bahwa model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptaan simulasi-simulasi dalam bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya. Menurut Achmad Samsudin 2008 yang dikutip dari http:pendidikansains.blogspot.com menyatakan bahwa dengan simulasi pada suatu keadaan khusus atau sistem, siswa dapat menyebut informasi sehingga dapat sampai pada jawabannya karena mereka berpikir sehat, mencobakan interpretasinya dari prinsip-prinsip yang telah ditentukan. Dengan simulasi, komputer akan menceritakan pada siswa apakah dampak dari keputusannya, terutama tentang reaksi dari kritikan atau pendapatnya. Menurut Hyman 1970:233 yang diungkapkan oleh Tri Mulyani 2000:24 menyatakan bahwa suatu simulasi adalah suatu tindakan peniruan dari proses yang nyata. Pendapat lain menyatakan bahwa simulasi adalah suatu peniruan sesuatu yang nyata, keadaan sekelilingnya state of affairs, atau proses, pengertian ini dikutip dari http:id.wikipedia.orgwikiSimulasi 2008. Jadi simulasi pada komputer dapat diartikan suatu tindakan peniruan dari proses yang nyata yang diperagakan lewat komputer. Pembelajaran dengan model simulasi merupakan salah satu pembelajaran dengan multimedia interaktif berbasis komputer. Teknik simulasi digunakan pada empat kategori keterampilan, yaitu kognitif, psikomotor, reaktif dan interaktif Oemar Hamalik, 2004:196. Keterampilan-keterampilan tersebut diperlukan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan produktif yang lebih kompleks. Salah satu tujuan pembelajaran dengan bantuan simulasi adalah meningkatkan kemampuan kognitif. Hal ini disebabkan karena dalam simulasi tersebut siswa bertindak selaku pembuat keputusan atau sebagai perencana. Dengan simulasi yang dijalankan oleh siswa, maka kelebihan pembelajaran dengan simulasi menurut Oemar Hamalik, 2004:196 adalah: “ a. Faktor keselamatan, jika mereka membuat pertimbangan yang keliru yang dalam situasi nyata mungkin akan menimbulkan kerugiankerusakan terhadap pihak lainnya.