53 2.
Angket digunakan untuk menentukan kelayakan modul AutoCAD mechanical terintegrasi gambar teknik mesin dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada ahli dosen dan guru dan responden siswa untuk dijawabnya.
3. Tes digunakan untuk mengetahui pencapaian penguasaan materi siswa
tentang pembelajaran kompetensi muatan lokal CADD. Tes dilakukan pada kedua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Masing-masing kelas
diberikan tes awal sebelum diberikan perlakuan pretest dan tes sesudah perlakuan posttest. Sehingga dapat diketahui efektivitas penggunaan media
modul pembelajaran AutoCAD mechanical terintegrasi gambar teknik mesin.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan adalah menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu memaparkan hasil pengembangan produk yang berupa modul,
menguji tingkat validasi dan kelayakan produk untuk diimplementasikan pada pembelajaran CAD. Selanjutnya data yang terkumpul diproses dengan cara
dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase Arikunto, 1993:209, atau dapat ditulis dengan rumus sebagai
berikut: 100
diharapkan yang
Skor i
diobservas yang
Skor Kelayakan
Presentase x
=
Pencarian persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan tetap berupa persentase, tetapi dapat juga
54
R O
1
X O
2
R O
3
O
4
persentase kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif, misalnya baik 76-100, cukup baik 56-75, kurang baik 40-55,
tidak baik 0-39. Adapun keempat skala tersebut dapat ditulis seperti pada Tabel 7 yang digunakan untuk menentukan nilai kelayakan produk yang yang
dihasilkan. Nilai kelayakan untuk produk bahan ajar modul pada kompetensi muatan local CADD ini ditetapkan kriteria minimal adalah layak.
Tabel 7. Tabel Skala Persentase Menurut Arikunto 1993:210 Presentase pencapaian
Interpretasi 76 – 100
Layak 56 – 75
Cukup Layak 40 – 55
Kurang Layak 0 – 39
Tidak Layak
Untuk mengetahui pengaruh modul AutoCAD terhadap prestasi siswa sebelum menggunakan modul dan setelah menggunakan modul, maka
digunakan uji efektivitas dengan menggunakan teknik pretest-posttest control group design Sugiyono, 2010:416. Desain ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
Keterangan: R = kelas kontrol dan kelas uji coba diambil secara random
O
1
= Nilai Pretest kelas eksperimen O
2
= Nilai Posttest kelas eksperimen