Parameter Penelitian Pelaksanaan Penelitian Pengambilan Sampel Tanah, Abu Vulkan dan Air

15 mengetahui apakah tanah dan material vulkanik pasca erupsi agar mampu menjadi media tumbuh tanaman yang baik dengan teknologi perbaikan sifat fisik tanah penambahan bahan organik. Penelitian ini difokuskan kepada pemulihan dan peningkatan produktivitas lahan volkanik yang dapat dilakukan dengan cara teknik konservasi vegetative dengan disain penelitian beberapa perlakuan: jenis tanaman dan pemupukan.

3.5. Parameter Penelitian

Abu pada lahan pertanian diukur ketebalannya kemudian diambil contohnya secara komposit, dan contoh tanah komposit diambil dibawah lapisan abu serta tanah campuran antara abu vulkanik dan tanah. Pengambilan contoh air dilakukan terhadap air sungai, sawah, dan sumur petani. Contoh tanah, abu, dan air dianalisis pada laboratorium tanah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Jalan Brigjen Katamso Medan . Paramater tanah yang akan dianalisis yaitu: pH, P tersedia, basa-basa, S, unsur mikro dan logam berat. Sedangkan untuk air yang dianalisis adalah pH, kation dan anion. Contoh tanah untuk analisis fisika tanah diambil dengan menggunakan ring sampel dengan 2 kedalaman yaitu 0-10 dan 10-20 cm. Contoh dianalisis: BD, ruang pori total, pori aerasi, air tersedia dan permeabilitas.

3.6. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian diawali dengan survei pendahuluan, yaitu dengan mengadakan orientasi lapangan penelitian seperti pengambilan titik koordinat daerah yang memiliki abu vulkanik yang cukup tebal untuk dijadikan sampel. Setelah survei dilakukan, dilanjutkan dengan pelaksanaan pengambilan contoh atau sampel tanah komposit dengan kedalaman 0-15 cm dan 15-30 cm, sekaligus pengambilan sampel abu vulkanik pada titik yang sama dimana sampel tanah komposit diambil.

3.7. Pengambilan Sampel Tanah, Abu Vulkan dan Air

Sampel tanah yang akan diambil ± 2 kg, untuk setiap contoh tanah, lalu dimasukkan kedalam pelastik yang telah diberi label sebagai penanda sampel tanah sesuai dengan lokasi dari sampel tanah yang diambil, agar kemudian dianalisis di laboratorium. Sampel tanah yang diambil berasal dari Kecamatan Namanteran yaitu Desa Naman dan Desa Sukanalu, Kecamatan Simpang Empat yaitu Desa Seibintun dan Desa Berastepu, Kecamatan Payung yaitu dari Desa Gurukinyan dan 16 Desa Selandi. Kemudian untuk sampel abu vulkanik juga dilakukan hal yang sama, yaitu dengan terlebih dahulu menetapkan titik koordinatnya dengan menggunakan GPS, dan lalu mengambil sampel dan lalu memasukkannya kedalam plastik yang telah diberi label. Data tanah yang diperlukan adalah sifat fisik dan kimia tanah. Data diperoleh dari pengambilan contoh tanah di lapangan yaitu dari Kecamatan Namanteran yaitu Desa Naman dan Desa Sukanalu, Kecamatan Simpang Empat yaitu Desa Seibintun dan Desa Berastepu, Kecamatan Payung yaitu dari Desa Gurukinyan dan Desa Selandi yang kemudian dianalisis di Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Jl. Brigjen Katamso No. 51, Sumatera Utara. 17

BAB 5. HASIL YANG DICAPAI