Diagram Alir Penelitian METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian

12 Stratified Random Sampling sampel acak berstrata. Sampel tanah yang diambil berdasarkan lokasi sebaran debu vulkanis yang berada di sekitar letusan gunung Sinabung. Contoh tanah yang diambil adalah contoh tanah komposit. Contoh tanah komposit diambil pada tiga lapisan yaitu pada kedalaman 0 – 20 cm, 20 – 40 cm, dan 40 – 60 cm. Dimana pada satu satuan peta diambil contoh tanah pada beberapa tempat yang berbeda tapi masih termasuk ke dalam satu satuan peta lalu dicampurkan menjadi satu dan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi kondisi fisik lahan, diantaranya kondisi iklim, fisiografi daerah setempat, geologi, tanah, hidrologi dan vegetasi. Penelitian Tahun Pertama 2015-2016: Pada penelitian Tahun Pertama ini dilakukan identifikasi kondisi fisik lahan, diantaranya kondisi iklim, fisiografi daerah setempat, geologi, tanah, hidrologi dan vegetasi. Adapun cara mengumpulan dan analisis data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Iklim : Faktor iklim yang menjadi parameter karakteristik lahan di Gunung Sinabung adalah curah hujan, tipe iklim, suhu dan kelembaban udara. Data curah hujan adalah data hujan bulanan Stasiun Tanah Karo atau data iklim yang diperoleh dari Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan. Data ini menggambarkan besarnya curah hujan bulanan dan kecenderungan hujan di Gunung Sinabung

3.4. Diagram Alir Penelitian

13 . Gambar 2. Diagram Alir Penelitian Karakterisasi dan Remediasi Lahan Pertanian Pasca Erupsi Gunung Sinabung Tanah Karo akan diteliti pada Penelitian Tahun ke I, dan ke II. Penelitian Tahun Kedua 2016-2017 Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November dan Desember 2010. Penelitian dilakukan dengan metode survey pengambilan contoh abu dan tanah serta contoh air. Pengambilan contoh abu dan tanah, serta air dilakukan berdasarkan toposequen dari lahan pertanian, dengan jarak terjauh 20 km dan terdekat 3 km dari puncak Gunung Sinabung. Abu pada lahan pertanian diukur ketebalannya kemudian diambil contohnya secara komposit, dan contoh tanah komposit diambil dibawah lapisan abu serta tanah campuran antara abu vulkanik dan tanah. Pengambilan contoh air dilakukan terhadap air sungai, sawah, dan sumur petani. Contoh tanah, abu, dan air 14 dianalisis pada laboratorium tanah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Jl. Brigjen Katamso Medan. Sifat-sifat tanah dan abu yang dianalisis adalah: pH, P tersedia, basa-basa, S, unsur mikro dan logam berat. Sedangkan untuk air yang dianalisis adalah pH, kation dan anion. Contoh tanah untuk analisis fisika tanah diambil dengan menggunakan ring sampel dengan 2 kedalaman yaitu 0-10 dan 10-20 cm. Contoh dianalisis: BD, ruang pori total, pori aerasi, air tersedia dan permeabilitas. Selain itu juga dilakukan pengamatan biologi tanah Gambar 3. Diagram Sirip Ikan Faktor-Faktor dalam Karakterisasi dan Remediasi Lahan Pertanian Pasca Erupsi Gunung Sinabung Tanah Karo akan diteliti pada Penelitian Tahun ke I, dan Tahun ke II. Tahapan dan pelaksanaan penelitian ini secara garis besarnya dilakukan dalam 2 tahap utama, yaitu : 1. Penelitian identifikasi dan karakteristik lahan bekas letusan gunung ini agar dapat disusun suatu strategi pemulihan rehabilitasi lahan. Karakteristik lahan yang dikaji antara lain meliputi iklim, fisiologi dan geologi, tanah, hidrologi, serta vegetasi dan penutupan lahan. 2. Penelitian tahun kedua merupakan penelitian tahap lanjutan dengan tujuan untuk 15 mengetahui apakah tanah dan material vulkanik pasca erupsi agar mampu menjadi media tumbuh tanaman yang baik dengan teknologi perbaikan sifat fisik tanah penambahan bahan organik. Penelitian ini difokuskan kepada pemulihan dan peningkatan produktivitas lahan volkanik yang dapat dilakukan dengan cara teknik konservasi vegetative dengan disain penelitian beberapa perlakuan: jenis tanaman dan pemupukan.

3.5. Parameter Penelitian