Sifat bahan letusan abu gunung api

7 Fe, Al, Mg dan Si yang terdeteksi pada abu vulkanik merupakan beberapa unsur logam yang ikut mempengaruhi kondisi kesuburan tanah di sekitar gunug berapi. Selama kadar masing-masing unsur yang ada pada abu vulkanik masih berada dalam batas aman, maka abu vulkanik tidak bersifat racun bagi tanaman.

2.3. Sifat bahan letusan abu gunung api

Tindakan yang segera dilakukan pasca letusan adalah pemulihan status lahan tertutup debu volkan menjadi lahan produktif. Mengenali sifat-sifat material bahan tutupan adalah kerangka dasar membingkai percepatan pemulihan lahan. Sifat abu letusan mencakup ketebalan tutupan, ukuran partikel debu, kandungan berbagai mineral dan unsur kimianya. Bongkah batuan memerlukan waktu pelapukan ratusan sampai jutaan tahun sedangkan partikel pasir halus sampai debu halus akan melapuk lebih cepat pada kondisi temperatur dan curah hujan tinggi. Material berukuran debu, dengan komposisi mineralnya terdiri dari bahan mudah lapuk seperti gelas volkan, kelompok feldspar dan ferromagesian adalah mineral yang mengandung banyak dan berbagai jenis cadangan hara reserved nutrient . Dibawah kondisi suhu dan curah hujan tinggi jika diintervensi menggunakan teknologi sederhana, pelapukan mineral pembawa cadangan hara tersebut dapat dipercepat. Teknologi sederhana percepatan pelarutan abu letusan gunung api dapat dilakukan dengan mencampur debu letusan dengan bahan organik. Bahan organik yang mengandung berbagai jenis asam organik mampu untuk melepaskan hara yang terikat dalam struktur mineral dari debu letusan. Disamping itu bahan organik juga mampu menjaga kondisi kelembaban agar pelapukan fisik, kimia dan biologi berlangsung secara simultan untuk mempercepat pelepasan hara tanaman dari mineral pembawa cadangan hara. Pelepasan unsur hara makro baik yang melekat pada permukaan debu melalui kondensasi maupun sebagai bagian struktur mineral mudah lapuk easily weatherable minerals adalah Si, Ca, Mg, K, P dan S. Disamping itu juga terdapat unsur mikro seperti Fe, Zn, Mn dan Cu. Semua unsur tersebut dibutuhkan tanaman sehingga kehadiran abu volkan akan meningkatkan kandungan dan cadangan nutrisi tanah untuk meningkatkan produktivitas tanah. Sumber bahan organik dapat dari kompos, blotong hasil samping pabrik tebu dan tandan sawit kosong merupakan pilihan yang tersedia. Dalam kondisi tanpa asam organik pelapukan fisik akan dominan diikuti kimia secara terbatas sehingga waktu melapuk lebih lama. Menurut Kusnadi 2008, tanah volkanik adalah tanah subur yang mengandung zat hara 8 yang tinggi. Jenis tanah volkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi. Tanah volkanik dibentuk dengan tambahan abu volkanik dari gunung berapi yang meletus. Abu volkanik ini merupakan hasil dari peleburan dan pembakaran bahan-bahan mineral. Lapisan tanah yang dilapisi abu tersebut kemudian menjadi sangat kaya mineral dan bisa menumbuhkan aneka tanaman dengan baik tanpa memerlukan tambahan pupuk. Namun, jika tanah volkanik diberi tambahan pupuk organik atau kotoran hewan, maka kesuburan tanah akan akan semakin meningkat. Tingginya kandungan pasir pada lahan-lahan yang terdampak erupsi gunung menyebabkan kurang baiknya lahan tersebut bagi pertanian. Banyaknya hara yang disumbangkan oleh abu letusan tergantung dari tebalnya tutupan dan kandungan hara mineralnya. Secara umum sifat kimia abu letusan dapat dibedakan berdasarkan kandungan silika SiO2 yaitu abu bersifat basis 45-55, intermedier 55-62 dan masam 62. Makin masam abu letusan makin sedikit cadangan unsur hara yang dilepaskan Badan Litbang Pertanian. 2010. Dari berbagai data analisa total kandungan unsur dalam abu volkan, umumnya abu letusan di Indonesia termasuk bersifat intermedier dan peralihan dari basis ke intermedier. Dengan sifat tersebut maka cadangan kandungan hara dalam mineral abu letusan masih termasuk tinggi. Abu letusan tersebut bersifat intermedier, yaitu kandungan silika 56. Berdasarkan analisa total tiap unsur maka setiap satu cm ketebalan tutupan abu mempunyai potensi cadangan unsur makro kalsium 7.3 tonha atau setara 18 ton kapur. Kandungan cadangan unsur kalium sebesar 2.4 tonha atau setara 4.7 ton pupuk KCl, sedangkan unsur fosfor sebesar 240 kgha atau setara 1.5 ton pupuk SP-36. Sumbangan unsur sulfur 120 kgha atau setara 0.4 ton kiserit Badan Litbang Pertanian. 2010. Karakteristik debu vulkanik yang terdapat pada Gunung Merapi memiliki kandungan P dalam abu volkan berkisar antara rendah sampai tinggi 8-232 ppm P2O5. KTK 1,77-7,10 me100g dan kandungan Mg 0,13-2,40 me100g, yang tergolong rendah, namun kadar Ca cukup tinggi 2,13- 15,47 me100g. Sulfur 2- 160 ppm, kandungan logam berat Fe 13-57 ppm, Mn 1.5-6,8 ppm, Pb 0,1-0,5 ppm dan Cd cukup rendah 0,01-0,03 ppm. Sudaryo dan Sucipto, 2009.

2.4. Pengelolaan material erupsi volkan