11
BAB 4. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Januari hingga Mei 2015. Penelitian dilakukan dengan metode survey pengambilan contoh abu dan tanah serta contoh air di lokasi
penelitian yang secara administratif terletak di desa-desa dan kecamatan lokasi gunung Sinabung di kabupaten Tanah Karo Sumatera Utara. .Pengambilan contoh abu dan tanah, serta air
dilakukan berdasarkan toposequen dari lahan pertanian, dengan jarak terjauh 20 km dan terdekat 3 km dari puncak Gunung Sinabung Tanah Karo.
Penelitian Tahun Pertama 2015-2016:
Pada penelitian Tahun Pertama ini dilakukan identifikasi kondisi fisik lahan, diantaranya kondisi iklim, fisiografi daerah setempat, geologi, tanah, hidrologi dan vegetasi. Adapun cara
mengumpulan dan analisis data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Iklim : Penelitian Tahun
pertama Teknologi Pemulihan Lahan Pertanian Pasca Erupsi Gunung Sinabung Tanah Karo dan
penelitian tahun kedua dan ketiga dapat diringkaskan dalam roadmap penelitian seperti pada Gambar 1.
Penelitian direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Januari hingga Mei 2015. Penelitian dilakukan dengan metode survey pengambilan contoh abu dan tanah serta contoh air di lokasi
penelitian yang secara administratif terletak di desa-desa dan kecamatan lokasi gunung Sinabung di kabupaten Tanah Karo Sumatera Utara. .Pengambilan contoh abu dan tanah, serta air
dilakukan berdasarkan toposequen dari lahan pertanian, dengan jarak terjauh 20 km dan terdekat 3 km dari puncak Gunung Sinabung Tanah Karo.
3.2. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain adalah peta-peta tematik tanah, geologi, data iklim dan contoh tanah. Alat-alat yang digunakan antara lain adalah plastik untuk contoh
tanah, spidol, ring
sample
,
double ring infiltrometer, thermometer, hygrometer, soil tester, clinometer
, GPS, pisau lapangan, meteran, mistar plastik serta alat tulis.
3.3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metoda sampling sampling method yaitu
12
Stratified Random Sampling sampel acak berstrata. Sampel tanah yang diambil berdasarkan lokasi sebaran debu vulkanis yang berada di sekitar letusan gunung Sinabung. Contoh tanah
yang diambil adalah contoh tanah komposit. Contoh tanah komposit diambil pada tiga lapisan yaitu pada kedalaman 0
– 20 cm, 20 – 40 cm, dan 40 – 60 cm. Dimana pada satu satuan peta diambil contoh tanah pada beberapa tempat yang berbeda tapi masih termasuk ke dalam satu
satuan peta lalu dicampurkan menjadi satu dan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi kondisi fisik lahan, diantaranya kondisi iklim, fisiografi
daerah setempat, geologi, tanah, hidrologi dan vegetasi.
Penelitian Tahun Pertama 2015-2016:
Pada penelitian Tahun Pertama ini dilakukan identifikasi kondisi fisik lahan, diantaranya kondisi iklim, fisiografi daerah setempat, geologi, tanah, hidrologi dan vegetasi. Adapun cara
mengumpulan dan analisis data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Iklim : Faktor iklim yang menjadi parameter karakteristik lahan di Gunung Sinabung adalah curah hujan, tipe iklim, suhu
dan kelembaban udara. Data curah hujan adalah data hujan bulanan Stasiun Tanah Karo atau data iklim yang diperoleh dari Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan.
Data ini menggambarkan besarnya curah hujan bulanan dan kecenderungan hujan di Gunung Sinabung
3.4. Diagram Alir Penelitian