ANALISA PROBABILITAS PEMILIHAN MODA KERETA API EKSEKUTIF DAN TRAVEL BANDAR LAMPUNG – PALEMBANG

(1)

ABSTRACT

ANALYSIS PROBABILITY OF MODA CHOISE BETWEENEXECUTIVE RAIL AND TRAVEL CAR BANDAR LAMPUNG – PALEMBANG

By

TRI MEYYANTI

Mode choice is the most important models in public transport planning. This is because the important rule of public transport in improving the efficiency and effectiveness of the movement system in a transport system. In the inter-city movement, the factor that influence choice of mode, both concerning the characteristic of users or the characteristics of transport, should be studied carefully, so that an adequate public transport system can be realized by the parties concered.

This study was conducted in order to finding the factor that affect passengers in choosing modes of transportation and get a modal choice of mode which explain probability of user transport in mode choice executive rail and travel car Bandar Lampung – Palembang. In this study the method uses is descriptive statistic to look for utility of executive rail and travel car be based on movement plant of work/official affair, social visit, school/lecture, trade and recreation. From this value of utility we can calculate probability of mode choice executive rail and travel car.

Research produc indicate that probability of mode choice be base on movement plan of work/official affair with executive rail is 61,68 % and travel car is 38,32 %, movement plan of social visit with executive rail is 83,92 % and travel car 16,08 %, and than movement plan of recreation with executive rail is 75,05 % and travel car is 24,95 %.


(2)

ABSTRAK

ANALISA PROBABILITAS PEMILIHAN MODA KERETA API EKSEKUTIF DAN TRAVEL BANDAR LAMPUNG –

PALEMBANG Oleh Tri Meyyanti

Pemilihan moda merupakan model yang penting dalam perencanaan transportasi angkutan umum,hal ini karena peran penting dari angkutan umum dalam meningkatan efisiensi dan efektivitas sistem pergerakan dalam suatu sistem transportasi. Dalam pergerakan antar kota, faktor-faktor yang mempengharuhi pemilihan moda, baik yang menyangkut karakteristik pengguna maupun karakteristik moda harus dipelajari dengan baik, sehingga sistem angkutan umum yang memadai dapat diwujudkan oleh pihak-pihak yang terkait.

Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi pelaku perjalanan dalam melakukan pemilihan moda dan memperoleh suatu model pemilihan moda yang dapat menjelaskan probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda kereta api dan travel Bandar Lampung – Palembang.Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode statistik deskriptif,untuk mencari utilitas kereta api dan travel berdasarkan maksud perjalanan kerja/urusan dinas, kunjungan sosial, sekolah/kuliah, berdagang dan rekreasi. Dari nilai utilitas inilah dapat dihitung probabilitas pemilihan moda kereta api dan travel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa probabilitas pemilihan moda untuk maksud perjalanan kerja/ urusan dinas dengan kereta api sebesar 61,68 % dan travel 38,32 %, maksud perjalanan kunjungan sosial dengan menggunakan moda kereta api sebesar 83,92 % dan travel 16,08 %, serta maksud perjalanan rekreasi menggunakan kereta api sebesar 75,05 % dan travel 24,95 %.


(3)

ANALISA PROBABILITAS PEMILIHAN MODA KERETA API

EKSEKUTIF DAN TRAVEL BANDAR LAMPUNG

PALEMBANG

(Skripsi)

Oleh

TRI MEYYANTI

0815011031

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2013


(4)

ANALISA PROBABILITAS PEMILIHAN MODA KERETA API

EKSEKUTIF DAN TRAVEL BANDAR LAMPUNG

PALEMBANG

Oleh

TRI MEYYANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2013


(5)

Judul Skripsi:ANALISA PROBABILITAS PEMILIHAN MODA

KERETA

API

EKSEKUTIF

DAN

TRAVEL BANDAR LAMPUNG -

PALEMBANG

Nama Mahasiswa

:

Tri Meyyanti

Nomor Pokok Mahasiswa : 0815011031

Program Studi

:Teknik Sipil

Fakultas

: Teknik

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Ir. Syukur Sebayang, M.T.

Tas’An Junae

di, S.T., M.T.

NIP. 195003091986031001 NIP. 197107242000031001

2. Ketua Jurusan

Ir. IdharmahadiAdha, M.T.


(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua

:

Ir. Syukur Sebayang, M.T.

Sekretaris

:

Tas’An Junae

di, S.T., M.T.

Penguji

Bukan Pembimbing

: Ir. Dwi Herianto, M.T

.

2. Dekan Fakultas Teknik

Dr. LusmeiliaAfriani, S.T., D.E.A.

NIP. 19650510 199303 2008


(7)

KATA PENGANTAR

AlhamdulillahiRobbil ‘Alamin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SubhanaWaTa’ala yang senantiasamemberikanrahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi denganjudulANALISA PROBABILITAS PEMILIHAN MODA KERETA API EKSEKUTIF DAN TRAVEL BANDAR LAMPUNG-PALEMBANGdapatterselesaikan. Skripsiinimerupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Sipil di Universitas Lampung.

Penulismenyadarisepenuhnyabahwapadapenulisanskripsiinimasihbanyakterdapatk ekurangan, olehsebabitupenulismemohonmaafdanmengharapkankritikdan saran yang bersifatmembangundarisemuapihak.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyakterima kasih kepada :

1. IbuDr. LusmeiliaAfriani, S.T., D.E.A., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Lampung

2. Bapak Ir. Idharmahadi, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, FakultasTeknik, Universitas Lampung.

3. Bapak Ir. Syukur Sebayang, M.T., selaku Pembimbing Utama terima kasih atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.


(8)

4. Bapak Tas’an Junaedi, S.T., M.T., selaku Pembimbing Kedua terima kasih atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Ir. Dwi Herianto, M.T., selaku Penguji Utama pada ujian skripsi. Terimakasih untuk masukan dan saran untuk penelitian ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini..

6. Bapak Sasana Putra, S.T., M.T., selaku Pembimbing Akademik.

7. SeluruhDosenJurusanTeknikSipil yang telahmembimbingdanmemberikanilmu yang bermanfaat.

8. Ayahku tersayang, Ayah Sehabudin yang selalumemberikansemangat, doa, dukunganmateridanmorilsehinggapenulisdapatmenyelesaikanskripsiinidengan baik.

9. Ibuku tersayang, Ibu Nurhasana yang selalu memberikan doa-doa terbaiknya, semangat, dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10.Kakak yang ku banggakan disana,Jerri Silatama, ayukdr.Purmaita, adek calon Sarjana Teknik Sipil Mei Lisa Adha, adek Akhmad Ikhsan yang

telahmemberikandoanya, dukungan, semangat,

masukansehinggapenulisdapatmenyelesaikanskripsiinidenganbaik.

11.Kakak tersayang Alfinsyah Fridiyandra yang sudah menjadi charger dalam mengisi semangat, motivasi dan telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

12.Teman-teman surveyor telah meluangkan waktu dan membantu penulis dalam pengambilan data sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.


(9)

13.Teman, sahabat bahkan keluarga baru, Onika, Lulu, Liona, Dini, Kiki, Leni, Lina, Candra, Reza, Genta, Fikri, Nurdin dan seluruh teman seperjuangan Teknik Sipil 2008 yang telah mengisi hari-hari dengan semangat dan senantiasa menjadi inspirasi bagi penulis.

14.Semua pihak terkait dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Januari 2013 Penulis,


(10)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Tri Meyyantilahir di Muara Enim, Sumatera Selatan, pada tanggal 10 Mei 1990, merupakan anak ketiga dari pasanganBapakSehabudin dan Ibu Nurhasanah. Penulismemilikidua orang saudara laki-laki bernama Jerri Silatama (alm) dan Akhmad Ikhsandan saudaraperempuanbernamadr. Purmaita, Mei Lisa Adha.

PenulismenempuhPendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 17Muara Enim pada tahun 2002, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) diselesaikan di SLTPN 1Muara Enim pada tahun 2005 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMAN 1Muara Enimpada tahun 2008.

Pada tahun 2008, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung melalui jalur Penelusuran Kejuruan Akademik dan Bakat (PKAB). Penulis pernah melakukan Kerja Praktik pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Muara Enim pada tahun 2012.


(11)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………...……….….. 1

B. Perumusan Masalah ...……….….…….… 2

C. Tujuan Penelitian .……….….………..……. 3

D. Batasan Masalah ……..……….….……….….…. 3

E. Manfaat Penelitian ………....……….……..……. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transportasi ………. ..………….…. 5

B. Permintaan Jasa Transportasi …...……….……… 8

C. Penawaran Jasa Transportasi ………...………. 9

D. Pendekatan Perilaku Pilihan Individu ……….. 9

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda ……….. 10

1. Karakteristik Perjalanan ... 10

2. Karakteristik Pelaku Perjalanan ... 11


(12)

F. Karakteristik Moda Kereta Api ... 14

G. Karakteristik Moda Travel... 16

H. Sampel Minimum... 17

I. Analisis Regresi Linier Berganda ... 17

J. Model Logit Binomial ... 18 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum ………..……….……….……….. 20

B. Persiapan Penelitian ………. 20

C. Pengambilan Data ... 23

1. Data primer ... 23

2. Data sekunder ……… 24

D. Pengolahan Data …..….……….…………...….……… 25

E. Analisa Data ...……… 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Survei ……… 28 B. Data Sekunder ..……….…… 28

1. Panjang Rute ………...……… 28

2. Karakteristik Angkutan…...………. 29

C. Karakteristik Sosial Ekonomi Pelaku Perjalanan ..………..………. 30

1. Karakteristik Pelaku Perjalanan ………. 30

a. Berdasarkan Jenis Kelamin ………. 31

b. Berdasarkan Golongan Usia ………... 32

c. Berdasarkan Status Pekerjaan ………. 34


(13)

e. Berdasarkan Maksud Perjalanan ………. 38 f. Berdasarkan Tingkat Pendapatan …...………... 40

g. Berdasarkan Frekuensi Perjalanan ……….. 42

2. Persepsi Pelaku Perjalanan Terhadap Karakteristik

Angkutan……….. 48

3. Utilitas Berdasarkan Persepsi Pelaku Perjalanan Terhadap

Angkutan ………. 50

4. Utilitas Angkutan Berdasarkan Maksud Perjalanan

Kerja/Urusan Dinas ……… 52 5. Utilitas Angkutan Berdasarkan Maksud Perjalanan

Kunjungan Sosial ……… 55 6. Utilitas Angkutan Berdasarkan Maksud Perjalanan

Sekolah/Kuliah ……… 59

7. Utilitas Angkutan Berdasarkan Maksud Perjalanan

Rekreasi …………..……… 60

8. Kecenderungan Pemilihan Moda Berdasarkan Maksud

Perjalanan ………... 64

a. Probabilitas Pemilihan Moda Untuk Maksud Perjalanan

Kerja/Urusan Dinas ……….……… 64

b. Probabilitas Pemilihan Moda Untuk Maksud Perjalanan

Kunjungan Sosial ………...……… 65

c. Probabilitas Pemilihan Moda Untuk Maksud Perjalanan

Rekreasi ...……… 66 V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………..……… 68

B. Saran ………..……….. 69

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data kecelakaan ... 15 2. Jumlah Respon Penumpang Kereta Api dan Travel Berdasarkan

Jenis kelamin ...…….... 31 3. Jumlah Respon Penumpang Kereta Api dan Travel Berdasarkan

Golongan Usia ...……....

33 4. Jumlah Respon Penumpang Kereta Api dan Travel Berdasarkan

Status Pekerjaan ...……....

34 5. Jumlah Respon Penumpang Kereta Api dan Travel Berdasarkan

Pendidikan Terakhir ...……....

37 6. Jumlah Respon Penumpang Kereta Api dan Travel Berdasarkan

Maksud Perjalanan ...…….... 38 7. Jumlah Respon Penumpang Kereta Api dan Travel Berdasarkan

Tingkat Pendapatan ...…….... 40 8. Frekuensi Perjalanan Responden Kereta Api dan Travel

B.Lampung- Palembang ...……... 42 9. Karakteristik Sosial Ekonomi Pelaku Perjalanan

B.Lampung-Palembang... 44 10. Hubungan Status Pekerjaan dengan Pendidikan Terakhir Kereta

Api …………... 46 11. Hubungan Status Pekerjaan dengan Pendidikan Terakhir Travel

…………... 46 12. Hubungan Status Pekerjaan dengan Frekuensi Perjalanan Kereta


(16)

13. Hubungan Status Pekerjaan dengan Frekuensi Perjalanan Travel 48 14. Persepsi Pelaku Perjalanan B.Lampung-Palembang terhadap

Karakteristik Angkutan ... 49

15. Kombinasi untuk Pertanyaan No 12 Pada Kuisioner... 51

16. Nilai Utilitas Kereta Api berdasarkan Kerja/Urusan Dinas …... 53

17. Nilai Utilitas Travel berdasarkan Kerja/Urusan Dinas …... 54

18. Perbandingan Hasil Survey dengan Hasil Prediksi Berdasarkan Maksud Perjalanan Kerja/Urusan Dinas ……... 55

19. Nilai Utilitas Kereta Api berdasarkan Kunjungan Sosial …... 57

20. Nilai Utilitas Travel berdasarkan Kunjungan Sosial …... 58

21. Perbandingan Hasil Survey dengan Hasil Prediksi Berdasarkan Maksud Perjalanan Kunjungan Sosial ……... 59

22. Nilai Utilitas Kereta Api berdasarkan Rekreasi …... 61

23. Nilai Utilitas Travel berdasarkan Rekreasi …... 63

24. Perbandingan Hasil Survey dengan Hasil Prediksi Berdasarkan Maksud Perjalanan Rekreasi ……... 63

25. Probabilitas Moda Angkutan Untuk Maksud Perjalanan Kerja/Urusan Dinas ………... 65

26. Probabilitas Moda Angkutan Untuk Maksud Perjalanan Kunjungan Sosial ………... 65 27. Probabilitas Moda Angkutan Untuk Maksud Perjalanan

Rekreasi …………..………...


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram Alir Penelitian ………....……… 27 2. Persentase Pelaku Perjalanan Kereta Api B.Lampung-Palembang

Berdasarkan Jenis Kelamin…………... 31 3. Persentase Pelaku Perjalanan Travel B.Lampung-Palembang

Berdasarkan Jenis Kelamin…………... 32 4. Persentase Pelaku Perjalanan Kereta Api B.Lampung-Palembang

Berdasarkan Golongan Usia…………... 33 5. Persentase Pelaku Perjalanan Travel B.Lampung-Palembang

Berdasarkan Golongan Usia…………... 34 6. Persentase Pelaku Perjalanan Kereta Api B.Lampung-Palembang

Berdasarkan Status Pekerjaan…………... 35 7. Persentase Pelaku Perjalanan Travel B.Lampung-Palembang

Berdasarkan Status Pekerjaan…………... 36 8. Persentase Pelaku Perjalanan Kereta Api B.Lampung-Palembang

Berdasarkan Pendidikan Terakhir……... 37 9. Persentase Pelaku Perjalanan Travel B.Lampung-Palembang

Berdasarkan Pendidikan Terakhir...….. 38 10. Persentase Pelaku Perjalanan Kereta Api B.Lampung-Palembang

Berdasarkan Maksud Perjalanan...……….. 39 11. Persentase Pelaku Perjalanan Travel B.Lampung-Palembang


(18)

12. Persentase Pelaku Perjalanan Kereta Api B.Lampung-Palembang

Berdasarkan Tingkat Pendapatan...…………... 41 13. Persentase Pelaku Perjalanan Travel B.Lampung-Palembang

Berdasarkan Tingkat Pendapatan...…………... 42 14. Persentase Pelaku Perjalanan Kereta Api B.Lampung-Palembang

Berdasarkan Frekuensi Perjalanan... …………... 43 15. Persentase Pelaku Perjalanan Travel B.Lampung-Palembang

Berdasarkan Frekuensi Perjalanan... …………... 44 16. Perbandingan Nilai Probabilitas Antar Kereta Api Dan


(19)

I. PENDAHULUAN

A.LatarBelakang

Meningkatnya perkembangan wilayah perkotaan menyebabkan meningkatnya pula permintaan akan pelayanan angkutan umum sehingga diperlukan moda yang tepat untuk pelayanan tersebut. Palembang sebagai kota yang mempunyai banyak tempat bisnis serta potensi sumber daya alam yang tinggi akan menarik masyarakat untuk melakukan aktifitas di Kota Palembang terutama masyarakat yang berasal dari sekitar wilayah palembang seperti Bandar Lampung. Keduanya satu sama lain berfungsi sebagai pembangkit sekaligus penarik pergerakan. Untuk mendukung pergerakan tersebut diperlukan suatu moda transportasi baik berupa transportasi darat, laut, maupun udara. Transportasi darat dalam hal ini berupa angkutan jalan seperti Travel, dan angkutan massal yaitu Kereta Api.

Kereta api dan travel mempunyai keutamaan masing-masing, keduanya berusaha memberikan pelayanan dan keunggulan agar menarik penumpang untuk menggunakan moda tersebut.Dalam hal ini travel sebagai angkutan darat memberikan pelayanan door to door, penumpang dijemput dari alamat asal dan diantar sampai ke alamat tujuan masing-masing sedangkan kereta apidengan keutamaan waktu tunggu yang


(20)

2

pendek karena jadwal keberangkatan yang tepat dan memberikan kenyamanan dalam perjalanan.

Kondisi ini secara tidak langsung memberikan peluang pilihan bagi pengguna untuk menggunakan kedua moda tersebut. Travel yang melayani perjalanan Bandar Lampung-Palembang yaitu Top Travel, Gaya Baru Sejahtera Traveldan Ratu Intan Permata Travel dengan rata-rata tarif Rp.165.000. Sedangkan kereta api terbagi menjadi tiga kelas yaitu kelas ekonomi dengan tarif Rp. 15.000, kelas bisnis Rp.80.000, dan eksekutif Rp.130.000. Penelitian ini membandingkan kereta api kelas eksekutif dan travel karena perbedaan tarif yang kecil.

Berdasarkan uraian tersebut, akan sangat penting diketahui hal-hal yang mempengharuhi kecenderungan masyarakat dalam pemilihan moda : Pertama yaitu prilaku pengguna jasa dalam melakukan pemilihan moda antara angkutan kereta api dengan angkutan jalan travel, kedua yaitu bagaimana upaya memperbaikikualitas pelayanan angkutan kereta api berdasarkan apa yang dirasakan oleh pengguna jasa. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dengan topik “Analisa Probabilitas Pemilihan Moda Kereta Api Eksekutif dan Travel”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan : 1. Tidak diketahuinya penyebab tidak terpilihnya salah satu moda


(21)

3

2. Tingkat pelayanan rendah menyebabkan waktu tempuh yang panjang :

Jalan darat jelek menyebabkan waktu tempuh bertambah. Kecepatan Kereta Api rendah yang disebabkan adanya kereta barang.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui karakteristik pelaku perjalanan yang mempengaruhi pemilihan moda pada rute Bandar Lampung-Palembang.

2. Mengetahui kondisi tingkat pelayanan kedua moda tersebut. 3. Mengetahui Probabilitas pemilihan moda Kereta Api Ekskutif dan

Travel.

D. Batasan Masalah

Perencanaantransportasimerupakanpermasalahandengancakupanyang luas, maka batasan pada penelitian ini :

1. Moda yang ditinjau yaitu Kereta Api Eksekutif Sriwijaya II dan Travel (Top Travel,Gaya Baru Sejahtera Tavel dan Ratu Intan Permata Travel) rute Bandar Lampung-Palembang.

2. Karakteristik perilaku pemilihan moda angkutan umum untuk perjalanan dari Bandar Lampung-Palembang, antara lain :


(22)

4

a. Karakteristik sosial ekonomi : jenis kelamin, golongan usia, jenis pekerjaan, golongan penghasilan, pendidikan terakhir, frekuensi perjalanan dan maksud perjalanan.

b. Karakteristik pelayanan : waktu tunggu, waktu tempuh, tarif, ketersediaan tempat duduk, sirkulasi udara, kebersihan kendaraan dan tingkat keamanan.

3. Model pemilihan moda menggunakan Analisa Statistik Deskritif. E. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah :

1. Memberikan gambaran / Informasi tentang tingkat pelayanan angkutan Kereta Api Eksekutifdan angkutan Jalan Travel B.Lampung –

Palembang.

2. Mengetahui peluang penumpang memilih moda Kereta api Eksekutif dan Travel.

3. Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam hal penerapan kebijaksanaan operasional Kereta api dan Travel terutama dalam peningkatan mutu pelayanannya.


(23)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Transportasi

Menurut Drs. H. M. N. Nasution, M. S. Tr. (1996) transportasi diartikan sebagai perpindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan, dan tranportasi atau perangkutan adalah bagian kegiatan ekonomi yang bersangkut paut dengan pemenuhan kebutuhan manusia dengan cara mengubah letak geografis barang atau orang. Sedangkan Salim (1993) mendefinisikan transportasi sebagai kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.

Pada dasarnya karakteristik kebutuhan angkutan umum ditentukan oleh dua faktor, dalam Dirgantoro Setiawan, 2003 :

1. Faktor internal, yaitu kemudahan pencapaian, keandalan, keteraturan, ketepatan waktu, waktu perjalanan total, tarif dan sistem informasi.

2. Faktor eksternal, yaitu kepadatan penduduk dan konsentrasi aktifitas, jarak perjalanan, tingkat kepadatan, kebijakan transportasi, lingkungan, parkir dan pajak.

Sistem angkutan dapat dikelompokkan menurut pengguna dan cara pengoperasiannya, yaitu :


(24)

6

1. Angkutan pribadi, yaitu angkutan yang dimiliki dan dioperasikan oleh dan untuk keperluan pribadi pemilik.

2. Angkutan umum, yaitu angkutan yang dimiliki oleh operator yang bisa digunakan uuntuk umum dengan persyaratan tertentu.

Sedangkan ditinjau dari pemenuhan akan kebutuhan mobilitasnya, masyarakat dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu :

1. Kelompok choice, merupakan orang-orang yang secara finansial mempunyai pilihan dalam memenuhi mobilitas perjalanannya.

2. Kelompok captive, merupakan kelompok orang-orang yang baik secara finansial maupun kemampuan, tidak mempunyai banyak pilihan dalam memenuhi mobilitas perjalanannya. Mereka sangat tergantung pada kendaraan umum yang ada. (H. A. Abbas Salim, 1998).

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pelaku perjalanan adalah :

1. Bekerja : faktor ketepatan waktu dan kemudahan perjalanan.

2. Sekolah : faktor jarak capai (aksesibilitas) moda, ongkos dan kemudahan perjalanan.

3. Keperluan pribadi : mempertimbangkan faktor kemudahan dan keamanan perjalanan. (Hazarullah, 2006).

Deen dan kawan-kawan pada tahun 1963 mengembangkan model-model pemilihan moda untuk memperkirakan kendaraan angkutan dan mobil yang dipergunakan di Washington DC, yaitu suatu daerah metropolitan.


(25)

Model-7

model ini memperkirakan bagian angkutan dari sebuah perjalanan sebagai sebuah fungsi dari :

1. Rasio waktu perjalanan total antara rute angkutan (transit) terbaik dengan rute terbaik untuk perjalanan mobil (dari tempat asal perjalanan yang sesungguhnya ke tempat tujuan yang sesungguhnya).

2. Rasio biaya perjalanan antara angkutan (transit) terhadap mobil (pengeluaran biaya yang sebenarnya, ditambah dengan biaya tambahan untuk opersai suatu mobil).

3. Rasio pelayanan perjalanan yang merupakan rasio dari waktu yang dibutuhkan untuk berjalan, menunggu dan pindah ke ruet lainnya terhadap waktu yang dibutuhkan dengan menggunakan mobil.

4. Maksud perjalanan yang dibedakan atas perjalanan ke tempat bekerja atau perjalanan dengan maksud lainnya. (Morlok 1984).

Menurut Ofyar Z. Tamin (2000) faktor-faktor yang mempengaruh pemilihan moda dikelompokkan menjadi tiga bagian :

1. Ciri pengguna jalan yaitu :

Kepemilikan kendaraan pribadi, Pemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM), struktur rumah tangga (pasangan muda, keluarga dengan anak, pensiunan, bujangan dan lain-lain), pendapatan, faktor lain misalnya keharusan manggunakan mobil ke tempat bekerja dan keperluan mengantar anak sekolah.

2. Ciri pergerakan yaitu :

Tujuan pergerakan, waktu terjadinya pergerakan, jarak perjalanan, semakin jauh perjalanan maka cenderung memilih angkutan umum.


(26)

8

3. Ciri fasilitas moda transportasi yaitu : a. Faktor kuantitatif

1. waktu perjalanan, waktu menunggu di tempat pemberhentian bus, waktu berjalan kaki ke tempat pemberhentian bus, waktu tempuh dan lain-lain;

2. biaya transportasi (tarif, biaya bahan bakar dan lain-lain); 3. ketersediaan ruang dan tarif parkir.

b. Faktor kualitatif yang cukup sukar menghitungnya, meliputi; kenyamanan dan keamanan, keandalan dan keteraturan, dan lain-lain.

B. Permintaan Jasa Transportasi

Permintaan akan jasa transportasi ditentukan oleh angkutan barang dan penumpang yang akan diangkut, analisis pergerakan sebagai keluaran interaksi antara permintaan dan penyediaan transportasi dijabarkan dalam pola, jumlah dan jenis pergerakan baik orang maupun barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Transportasi manusia atau barang biasanya bukan merupakan tujuan akhir tetapi hal itu ditujukan untuk tujuan lain. (Morlok, 1995).

C. Penawaran Jasa Transportasi

Penyediaan jasa-jasa transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berkaitan dengan permintaan akan jasa transportasi secara menyeluruh. Menurut H. A. Abbas Salim, 1998 dari segi penawaran jasa angkutan dapat kita dibedakan dari segi :


(27)

9

1. Peralatan yang disediakan 2. Kapasitas yang tersedia

3. Teknis alat angkut yang dipakai

4. Produksi jasa yang ditawarkan oleh perusahaan angkutan 5. Sistem pembiayaan operasional alat angkut

D. Pendekatan Perilaku Pilihan Individu

Pelaku perjalanan mempunyai karakter dalam menentukan keputusan untuk melakukan perjalanan. Pelaku perjalanan akan dihadapkan pada sejumlah alternatif pilihan, baik berupa alternatif tujuan, maksud, dan rute perjalanan, maupun alternatif moda angkutan.

Perilaku perjalanan dipengaruhi oleh waktu atau musim, maksudnya adalah pada waktu tertentu jumlah permintaan jasa transportasi meningkat dan pada waktu tertentu menurun, baik ditinjau dari kurun waktu satu hari maupun satu tahun. Misalnya pada angkutan dalam kota jumlah permintaan jasa transportasi angkutan punumpang umum meningkat pada waktu menjelang masuk kantor dan pulang kantor. Pada angkutan antar kota jumlah permintaan jasa transportasi angkutan punumpang umum meningkat menjelang hari raya Idul Fitri dan beberapa hari sesudahnya. (Joni. R dan Suseno T. B 1995).

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda

Pilihan moda perjalanan dalam suatu wilayah perkotaan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kecepatan, panjang perjalanan, kenyamanan, kemudahan


(28)

10

biaya, ketersediaan moda, ukuran kota, usia pelaku perjalanan serta status ekonomi pelaku perjalanan.

1. Karakteristik Perjalanan

Karakteristik perjalanan mempengaruihi pelaku perjalanan dalam menentukan pilihan moda yang akan digunakan. Dua faktor yang penting dalam kategori ini adalah :

a. Panjang Perjalanan

Panjang suatu perjalanan memiliki pengaruh terhadap pelaku perjalanan dalam pemilihan moda. Ukuran ini dapat diperolaeh dengan mengukur jarak rute yang paling sering digunakan di antara dua pusat zona, baik untuk kendaraan pribadi atau angkutan umum. Ukuran panjang perjalanan lainnya adalah waktu perjalanan dari pintu ke pintu. Ukuran ini sering dipilih dalam mengukur jarak karena dapat memasukkan kelebihan waktu tempuh dalam suatu perjalanan.

b. Maksud Perjalanan

Ada suatu hubungan antara jumlah orang yang menggunakan angkutan umum dengan maksud perjalanan. Perjalanan dari rumah (home-based) secara umum menunjukkan jumlah pengguna angkutan umum lebih banyak daripada perjalanan tidak dari rumah (non home-based), begitu pula untuk perjalanan dari sekolah dan bekerja (home-based school and work) menunjukkan penggunaan angkutan umum yang lebih daripada perjalanan dari berbelanja (home-based shooping). (Morlok, 1995).


(29)

11

2. Karakteristik Pelaku Perjalanan

Variabel sosial ekonomi yang dapat mempengaruhi pelaku perjalanan dalam memilih moda adalah sebagai berikut :

a. Pendapatan

Pendapatan sering dilihat sebagai faktor yang menentukan terhadap pilihan karakteristik tersebut. Selain itu kemampuan untuk membayar (ability to pay) dan kemauan untuk membayar (willingness to pay) dengan pelayanan yang didapatkan merupakan faktor yang sangat menentukan.

b. Usia

Variabel ini terutama digunakan untuk membedakan tingkat pilihan individu dengan taraf kehidupan mereka. Individu dengan golongan usia lanjut dan usia sangat muda (lebih dari 50 tahun dan di bawah usia 20 tahun) mungkin lebih sedikit mengendarai kendaraan pribadi dan lebih bergantung pada angkutan umum dalam perjalanannya.

c. Jenis kelamin

Jenis kelamin sangat berpengaruh terhadap pemilihan moda, wanita lebih cenderung memilih angkutan umum dengan tingkat keamanan dan kenyamanan sangat baik. Sedangkan pria lebih memilih angkutan umum dengan tarif murah dan mudah mendapatkan serta waktu tempuh yang relatif cepat.

d. Pekerjaan

Sudah diteliti bahwa pelaku perjalanan yang memiliki profesi cukup tinggi kelihatannya lebih mungkin menggunakan mobil pribadi dari


(30)

12

pada pegawai rendahan. Hal ini karena karakteristik sosial dan pendapatan yang berhubungan secara alami dengan jabatan yang dipunyai. (Warpani, 1990 mencuplik Hazarullah, 2006).

3. Karakteristik Transportasi

Tingkat pelayanan yang ditawarkan oleh moda transportasi yang bersaing merupakan suatu faktor kritis dalam pemilihan moda. Ukuran pelayanan yang baik meliputi :

a. Tingkat Kenyamanan

Tingkat kenyamanan sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :

1. Tempat duduk, kondisi tempat duduk sangat berpengaruh terhadap kenyamanan. Kenyamanan duduk dikatakan baik apabila jumlah kapasitas tempat duduk sesuai dengan jumlah orang yang duduk dan sebaliknya kenyamanan duduk dikatakan buruk apabila jumlah tempat duduk harus menampung penumpang lebih dari kapasitas angkutnya.

2. Sirkulasi udara, dikatakan baik apabila adanya perputaran udara dalam kendaraan sehingga udara dalam kendaraan tidak pengap. 3. Perilaku awak kendaraan dalam mengoperasikan kendaraan dan

melayani penumpang.

4. Umur kendaraan, kendaraan yang lebih baru umumnya lebih baik dari kendaraan yang lebih tua.


(31)

13

5. Kebersihan kendaraan, dengan kondisi kendaraan yang bersih pengguna angkutan akan merasakan kenyamanan sepanjang perjalanan.

b. Ketersediaan

1. Ketersediaan lokasional, artinya tersedianya angkutan umum di seluruh wilayah pelayanan sehingga aksesibilitas penumpang angkutan umum merata.

2. Ketersediaan temporal, yaitu kemudahan mendapatkan angkutan umum pada saat dibutuhkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi, trip, dan waktu tunggu masing-masing proyek.

c. Keamanan dan Keselamatan

Faktor keamanan yang dimaksud adalah rasa aman dari tindak kriminal. Sedangkan keselamatan adalah keselamatan dari kecelakaan lalu-lintas.

d. Ongkos

Ongkos yang dimaksud adalah jenis tarif yang dibebankan menurut jenis moda.

e. Kecepatan

Kecepatan adalah jumlah waktu perjalanan yang terdiri dari waktu perjalanan dari titik asal ke perhentian angkutan umum, waktu menunggu, waktu perjalanan di kendaraan, waktu transfer rute/moda dan waktu menuju ke titik tujuan.


(32)

14

f. Jarak Keberangkatan

Jarak keberangkatan ditentukan oleh kapasitas angkutan kendaraan. Analisis ini adalah menghitung rata-rata kendaraan yang datang pada selang waktu tertentu sehingga dapat memperhitungkan waktu tunggu. (Morlok, 1995).

F. Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api

Dalam beberapa hal sistem Kereta Api memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan angkutan lain. Beberapa keunggulan kereta api dibandingkan moda transportasi yang lain yaitu :

1. Mampu mengangkut secara massal

Sebagai ilustrasi dapat dituliskan bahwa satu rangkaian Kereta Api kelas eksekutif mampu mengangkut 104 orang/perjalanan, sedangkan satu travel hanya mampu mengangkut tujuh orang/perjalanan.

2. Tingkat keselamatan yang tinggi

Dari hasil penelitian para ahli ternyata terbukti bahwa Kereta Api adalah moda yang paling aman, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut :

Tabel 1. Data Kecelakaan


(33)

15

3. Sangat Hemat Energi

Untuk konsumsi bahan bakar, kereta api dengan 1500 penumpang, hanya mengkonsumsi 2-3 liter per km atau 0,0013-0,002 liter per km penumpang.

4. Bersahabat Dengan Lingkungan

Dengan daya angkut sangat besar maka kadar polusi yang ditimbulkan oleh Kereta Api dibagi dengan jumlah penumpang yang diangkut memberikan kadar pencemaran yang sangat rendah.

Sementara itu kelemahan moda transportasi Kereta Api adalah :

a.. dengan lintasannya yang tetap, aksibilitas penumpang menjadi sulit, tidak semudah angkutan jalan raya yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan pada kerata api ini, penumpang hanya bisa naik turun di stasiun-stasiun tertentu.

b. Investasi Mahal

Pembuatan dan perawatan jalan kereta api (rel) membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan pembuatan dan perawatan jalan raya.

G. Karakteristik Moda Travel

Travel adalah kendaraan beroda empat atau lebih, yang dapat memuat penumpang 7-9 orang yang melayani angkutan penumpang antar kota. Beberapa kelebihan Travel dibanding Kereta Api :


(34)

16

1. Rute fleksibel

Travel mempunyai rute yang fleksibel karena menggunakan lintasan jalan raya dan perkembangan jalan raya menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dibandingkan dengan kereta api yang mempunyai lintasan yang tetap (rel). Oleh karena itu aksebilitas penumpang untuk naik turun lebih mudah.

2. Pelayanan Door to Door

Pengguna moda Travel mendapatkan layanan door to door yaitu penumpang dijemput dari alamat asal dan diantar sampai alamat tujuan masing-masing. Pada angkutan Travel ini, pemesanan tiket bisa dilakukan melalui telepon sehingga memudahkan pelaku perjalanan yang menggunakan moda ini.

Selain itu Travel memiliki kekurangan-kekurangan antara lain : a. Kurang Hemat Energi

Travel dengan kapasitas 7-9 orang lebih banyak menghabiskan bahan bakar dibandingkan dengan kereta api.

b. Kurang Bersahabat Dengan Lingkungan

Travel mempunyai kadar polusi yang lebih besar dibandingkan dengan kereta api.

H. Sampel Minimum

Dalam melakukan survei maka diperlukan jumlah sampel yang bisa mewakili dari populasi yang ada sehingga hasilnya cukup representatif. Untuk itu perlu dicari jumlah sampel minimum dari suatu populasi. Besarnya jumlah sampel


(35)

17

minimum dapat dicari dengan rumus Slovin (1960) dalam Sugandi (1999) sebagai berikut :

n = N / ( 1 + N e2 ) ... (1) Dimana ;

n = Jumlah sampel

N = Jumlah penumpang rata-rata perhari

e = Nilai kritis (batas ketelitian yang diinginkan)

I. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam proses pemlihan moda oleh pelaku perjalanan terdapat perbedaan pandangan terhadap pelayanan moda di mana pelaku perjalanan mempertimbangkan sejumlah pelayanan. Faktor mana yang lebih berpengaruh dalam menentukan pilihan moda bergantung pada jenis angkutan yang akan digunakan. Dalam memperkirakan probabilitas suatu kelompok masyarakat dalam memilih moda yang digunakan, faktor paling penting untuk ditemukan adalah nilai utilitas moda yang diperoleh dari persamaan regresi linier berganda, yaitu :

U = a + b1X1 + b2X2 + ...+ bnXn ... (2) Dimana :

U = Utilitas moda

X1, X2, ….., Xn = Karakteristik moda

b1, b2, ..., bn = Koefisien dari karakteristik moda


(36)

18

Fungsi utilitas adalah mengukur derajat kepuasan yang diperoleh seseorang terhadap pilihannya. Fungsi dis-utilitas mewakili generalized cost yang berkaitan dengan tiap pilihan. Besarnya tergantung karakteristik atau atribut tiap pilihan dan karakteristik individu (status sosial ekonomi ) yang membuat pilihan. Selain itu karakteristik perjalanan juga memberikan sumbangan terhadap utilitas yang terkait dengan pemilihan suatu moda perjalanan tertentu. Untuk menentukan suatu fungsi utilitas, variabel yang relevan perlu diseleksi dan begitu pula bentuk fungsi tertentu yang berhubungan dengan variabel yang diseleksi. Fungsi utilitas biasanya dinyatakan sebagai jumlah linier dari variabel bebas yang diberi bobot.

Penentuan Nilai Manfaat (Utilitas), Penentuan nilai manfaat dimaksudkan agar dapat diketahui bagaimana respon pelaku perjalanan dalam menentukan pilihannya terhadap moda angkutan yang tersedia berdasarkan nilai manfaat yang dapat dirasakan oleh pengguna jasa angkutan. Perbedaan dalam utilitas (U) berkaitan dengan moda bersaing timbul disebabkan antara lain waktu tempuh yang lebih cepat, tetapi ongkos lebih mahal dari yang lain.Variabel bebas dalam persamaan ini adalah waktu tunggu, pelayanan, dan ongkos. Selanjutnya dapat digunakan untuk memprediksi pilihan pelaku perjalanan untuk berbagai tujuan perjalanan

J. Model Logit Binomial

Model logit adalah sebuah formula yang menggambarkan pengaruh pilihan pelaku perjalanan terhadap sebagian dari sebuah data pokok, karena tidak semua aspek perlakuan pelaku perjalanan dapat semuanya dimengerti.


(37)

19

Pengaruh tersebut hanya dapat digambarkan dalam model yang cenderung kepada kemungkinan bahwa pelaku perjalanan akan membuat pilihan yang pasti.

Model Probabilitas adalah suatu model yang telah dikembangkan antara lain, model analisis probit dan model analisis logit. Model-model ini telah diterapkan pada berbagai situasi untuk menjelaskan bagaimana orang memilih diantara alternatif moda yang bersaing. Setiap alternatif dijelaskan dengan fungsi utilitas dan probabilitas, yang berkaitan dengan pilihan seorang terhadap moda angkutan untuk mengestimasi proporsi kelompok masyarakat dalam memilih alternatif moda yang bersaing.

Model logit bekerja dengan menunjukkan setiap alternatif nilai utilitas. Semakain tinggi nilai utilitas, maka semakin besar kemungkinan utilitas tertinggi yang akan dipilih oleh pengambil keputusan. Model yang digunakan untuk menghitung kemungkinan terpilihnya suatu moda berdasarkan persamaan berikut ini :

P =

x u u e e ... (3) Diman :

P = Probabilitas suatu moda

eu = Eksponensial utilitas statu moda

x u

e = Total eksponensial seluruh moda u = Utilitas


(38)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Umum

Metodologi penelitian merupakan suatu cara peneliti bekerja untuk memperoleh data yang dibutuhkan yang selanjutnya akan digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini perlu diarahkan melalui survei lapangan guna mendapatkan data primer serta survei kepada instansi terkait guna mendapatkan data sekunder.

B. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian adalah tahapan yang dilakukan sebelum peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan. Persiapan penelitian terdiri dari :

1. Studi Literatur

Mengadakan studi literatur, baik pada buku-buku yang membahas tentang transportasi maupun pada jurnal dan penelitian tentang transportasi yang telah dilakukan, guna memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian ini.


(39)

21

2. Survei

Pada penelitian ini dilakukan survei penumpang : Kereta Api

Travel

3. Penetapan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada rute perjalanan Bandar Lampung-Palembang dan bertujuan untuk mengetahui perilaku perjalanan tersebut dalam memilih dan menilai moda angkutan yang akan digunakan khususnya Kereta Api dan Travel.

4. Pembuatan Kuisioner

Untuk mendapatkan data primer berupa karakteristik sosial ekonomi penumpang dan karakteristik pelayanan, maka diperlukan panduan untuk melaksanakan survei yang akan diambil sebagai sampel pada penelitian ini. Panduan tersebut adalah dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner dibuat dengan mencantumkan data-data yang diperlukan antara lain identitas responden dan daftar pertanyaan. Pertanyaan harus dibuat sependek mungkin tanpa meninggalkan kejelasan sasaran dari pertanyaan tersebut sehingga jawaban dari satu pertanyaan tidak tumpang tindih dengan jawaban dari pertanyaan lain. Selain itu, sebaiknya pertanyaan tidak ambigu sehingga tidak terjadi salah penafsiran atas pertanyaan tersebut.


(40)

22

5. Melakukan Survei Pendahuluan

Sebelum dilakukan penelitian yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan survei pendahuluan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Survei pedahuluan dilakukan secara random pada skala populasi yang kecil.

Adapun tujuan dilakukannya survei pendahuluan, yaitu :

a. Menentukan lokasi pengamatan pada saat survei sebenarnya.

b. Mengamati kondisi operasi di lapangan untuk menentukan metode survei yang harus dilakukan.

c. Meneliti apakah jumlah sampel telah memadai jumlahnya.

d. Meneliti tingkat kesesuaian dari metode survei yang akan diterapkan. e. Meneliti kesesuaian dan kelengkapan dari kuisioner yang akan

digunakan.

6. Penentuan Jumlah Sampel

Jumlah populasi dalam studi ini diambil dari jumlah penumpang rata-rata perhari untuk angkutan umum Kereta Api dan Travel jurusan Bandar Lampung-Palembang. Dari data evaluasi KA Subdivre III.2 Tanjung Karang, jumlah penumpang rata-rata perhari yaitu 120 penumpang dan travel untuk tiga loket yang ditinjau mampu mengangkut 63 penumpang/hari.

Berdasarkan data di atas besarnya jumlah sampel dapat ditentukan sebagai berikut :


(41)

23

n = N / ( 1 + N e2 ) a. Sampel untuk Kereta Api

n = N / ( 1 + N e2 )

= 120 / ( 1 + 120 * 0.052 ) = 92,30 = 93 sampel b. Sampel untuk Travel

n = N / ( 1 + N e2 )

= 63 / ( 1 + 63 * 0.052 ) = 54,4276 ≈ 55 sampel

Dengan demikian jumlah sampel minimum yang disebar adalah 148 sampel yang terdiri dari 93 sampel untuk Kereta Api dan 55 sampel untuk Travel.

C. Pengambilan Data

1. Data primer

Yaitu adalah data yang diambil langsung di lapangan dengan cara survei, diantaranya :

Karakteristik sosial ekonomi penumpang (jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan, pendidikan terakhir dan lain-lain) dan karakteristik pelayanan (ketersediaan tempat duduk, sirkulasi udara, kebersihan kendaraan,tingkat keamanan dan lain-lain). Data karakteristik ini diperoleh dengan cara penyebaran kuisioner kepada penumpang armada.


(42)

24

a. Pelaksanaan survei dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Pengamatan dilakukan sebanyak 3 hari yang mewakili yaitu : hari kerja (Senin dan Jum’at) dan hari libur (Minggu).

2. Waktu pelaksanaan survei mengikuti jam operasi kendaraan mulai dari keberangkatan angkutan pertama mulai beroperasi dari jam 10.00-20.00 WIB untuk travel, 19.00-21.00 WIB untuk Kereta Api. 3. Pelaksanaan survei untuk Travel dilakukan di tiga loket yaitu loket Gaya Baru Sejahtera, Ratu Intan Permata serta Top Travel dan Stasiun Tanjung Karang untuk survei penumpang Kereta Api.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari PT. Kereta Api Indonesia, data tersebut berupa data :

1. Data Kereta Api Bandar Lampung-Palembang (Rangkaian kereta Api)

2. Data jumlah penumpang KA, 3. Daftar tarif KA,

4. Frekuensi Layanan KA.

studi pustaka dan data-data hasil studi sebelumnya seperti jarak stasiun Panjang-Kertapati, tingkat rasio kecelakaan berbagai moda transportasi yang terkait dalam penelitian ini yang dapat dijadikan pendukung dan penunjang dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.


(43)

25

D. Pengolahan Data

Dari kuisioner yang diberikan kepada penumpang akan diperoleh data karakteristik sosial ekonomi penumpang yaitu jenis kelamin,usia, jenis pekerjaan, pendidikan terakhir, tingkat pendapatan dan maksud perjalanan. Selain itu juga didapat data karakteristik angkutan yaitu kenyamanan dan keamanan, waktu tunggu, waktu tempuh dan ongkos. Data-data tersebut kemudian akan diolah, pengolahan data yang dilakukan adalah :

1. Perhitungan Persentase Penumpang

Melakukan perhitungan persentase penumpang masing-masing moda menurut karakteristik sosial ekonominya.

Contoh :

Penumpang Kereta Api

Jenis kelamin : ...% pria dan ...% wanita Golongan usia : 15 –20 th : ……%

21 –40 th : ……% > 40 th : ……% 2. Pilihan penumpang terhadap karakteristik angkutan.

Informasi karakteristik angkutan yang diperoleh dari kuisioner.

E. Analisa Data

1. Analisa data karakteristik sosial ekonomi penumpang

Analisa ini dilakukan untuk membuat perbandingan karakteristik sosial ekonomi antara penumpang Kereta api dan Travel.


(44)

26

2. Analisa Regresi Berganda


(45)

27

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Mulai

Persiapan Penelitian - Studi Literatur

- Penetapan Lokasi Penelitian - Pembuatan Kuisioner

- Melakukan Survei Pendahuluan - Penetapan Jumlah Sampel

Pengambilan Data

Data Sekunder - Jumlah Armada - Tarif dan Jadwal

Keberangkatan Angkutan

Data Primer

- Karakteristik Sosial Ekonomi Penumpang

- Karakteristik Pelayanan

Analisa Data

- Analisa Data Karakteristik Sosial Ekonomi Penumpang (jenis kelamin, golongan usia, jenis pekerjaan,

pendidikan terakhir, maksud perjalanan dan tingkat pendapatan.

- Analisa Regresi Linier Berganda

- Analisa Probabilitas pemilihan moda Kereta Api dan Travel

Hasil dan Pembahasan

Selesai Pengolahan Data - Persentase Penumpang


(46)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian terhadap Kereta Api dan Travel jurusan Bandar Lampung - Palembang adalah sebagai berikut :

1. Kereta Api memiliki nilai utilitas dan probabilitas lebih besar dari Travel, artinya dengan kondisi pelayanan yang ada, pelaku perjalanan lebih tertarik memilih Kereta Api.

2. Probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda angkutan umum untuk maksud perjalanan kerja/urusan dinas yaitu kereta api 61,68 % dan travel 38,32 %, kunjungan sosial dengan kereta api sebesar 83,92 % dan travel 16,08 %, serta rekreasi dengan kereta api 75,05 % dan travel 24,95 %.

3. Sebagian besar penumpang kereta api adalah perempuan 57 %, umur 21-40 tahun sebesar 49 % dan pendidikan terakhir D3/S1 46 % dengan pekerjaan sebagai PNS/TNI/POLRI 27 % dan berpenghasilan Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000 sebesar 45 %. Maksud perjalanan didominasi dengan kunjungan sosial sebanyak 54 % dan Frekuensi perjalanan sebagian besar hanya sekali-sekali yaitu 55 %. Moda yang digunakan setelah turun dari kereta api didominasi oleh kendaraan pribadi/jemputan sebesar 47 %.


(47)

69 4. Sebagian besar penumpang Travel adalah laki-laki sebanyak 61 %, umur 21-40 tahun sebesar 53 %, berpendidikan terakhir D3/S1 44 % dengan pekerjaan sebagai Karyawan Swasta 36 % dan berpenghasilan > Rp. 4.000.000 sebesar 36 %. Maksud perjalanan didominasi dengan kunjungan sosial sebanyak 37,5 % dan Frekuensi perjalanan sebagian besar hanya sekali-sekali yaitu 45 %.

5. Berdasarkan empat faktor yang menjadi variabel dalam penelitian ini, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan moda Kereta Api dan Travel adalah keamanan dan kenyamanan, waktu tunggu, waktu tempuh dan ongkos.

6. Persepsi penumpang perjalanan Bandar Lampung – Palembang terhadap karakterisrik angkutan sebagian besar responden menyatakan tarif untuk kereta api murah (72 %) dan travel sedang (35 %). Sebagian besar pelaku perjalanan memberikan penilaian sedang terhadap waktu tempuh kereta api yaitu sebesar 70 %, sedangkan untuk travel memberikan penilaian sedang sebesar 53,75 %, waktu tunggu kereta api cepat sebesar 88 % dan travel lama sebesar 56,25 %. Untuk keamanan dan kenyamanan kereta api dinilai sudah baik sebesar 91 % dan travel juga dinilai baik sebesar 55 %.

B. Saran

1. Untuk memenuhi perkembangan permintaan terhadap angkutan umum yang melayani rute Bandar lampung - Palembang, maka perlu peningkatan pelayanan. Pada kereta api keamanan dan kenyamanan, waktu tunggu, dan ongkos dirasakan sudah baik. Hanya saja perlu ditingkatkan dari segi


(48)

70 waktu tempuh perjalanan, sehingga penumpang yang menginginkan waktu tempuh yang cepat bisa memilih kereta api sebagai alat transportasinya. 2. Diharapkan PT.KAI dapat membangun jalur double track untuk

mengurangi persilangan dengan kereta yang berlawanan arah sehingga waktu tempuh menjadi lebih cepat.

3. Untuk travel agar lebih memperhatikan keamanan dan kenyamanan penumpang dalam perjalanan sehingga penumpang merasa aman dan tenang selama perjalanan, waktu tunggu atau waktu keberangkatan yang tidak terlalu lama sehingga penumpang menjadi tertarik dan merasa nyaman menggunakan moda ini.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Ardian, P. 2004. Analisa Jumlah Armada optimum Bus Non AC Jurusan Rajabasa-Kotaagung. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung. Bandar Lampung.

Budianto, A. 2004. Kinerja Operasional Bus AC Jurusan Rajabasa – Metro. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung.Bandar Lampung. Hazarullah. 2006. Karakteristik Prilaku Penumpang Terhadap Pemilihan

Angkutan Umum Untuk Moda Bus AC Damri dan Travel Jurusan Bandar Lampung – Jakarta. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Juliana. 2009. Kinerja Angkutan Dan Karakteristik Penumpang Kereta Api Dan Bus Non Ac (Tanjung Karang- Kota Bumi). Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung. Bandar Lampung.

Maradona, R. 2004. Analisis Kinerja Angkutan Bus AC Rute Raja Basa – Unit 2 Menggala. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Morlok, Edward K. 1995. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi.

Erlangga, Jakarta.

Nasution M. Nur, Drs, M.S, Tr. 2004. Manajemen Transportasi, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Ghalia Indonesia. Jakarta

Nazarudin. 2002. Karakteristik Prilaku Penumpang Terhadap Pemilihan Angkutan Umum Untuk Moda Bus AC dan Bus Non AC Pada Jalur Raja Basa – Kotabumi. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Salim Abbas, H.A, Drs. 2000. Manajemen Transportasi, Edisi 1, Cetakan 5. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Setiawan, Dirgantoro. 2003. Karakteristik Prilaku Penumpang Terhadap Pemilihan Angkutan Umum Untuk Moda Bus AC dan Bus Non AC Pada JalurRaja Basa – Kota Agung. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar Lampung.


(50)

Susilia, Ria. 2008. Analisis Karakteristik Perilaku Penumpang Dan Kinerja Operasi Bus Terhadap Pemilihan Angkutan Umum Untuk Moda Bus Ac Dan Bus Non Ac Jurusan Rajabasa – Kotabumi. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung.Bandar Lampung

Suwardjoko P, Warpani. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. ITB. Bandung.

Tamin,O.Z. 2001. Perencanaan Dan Pemodelan Transportasi. ITB. Bandung. Tomi, A. 2001. Evaluasi Jumlah Armada Angkutan Umum Untuk Moda Bus AC

dan Non AC pada Jalur Bakauheni – Bandar Lampung. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung. Bandar Lampung.

Universitas Lampung, 2006. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Penerbit Universitas Lampung.


(1)

27

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Mulai

Persiapan Penelitian

- Studi Literatur

- Penetapan Lokasi Penelitian - Pembuatan Kuisioner

- Melakukan Survei Pendahuluan - Penetapan Jumlah Sampel

Pengambilan Data

Data Sekunder

- Jumlah Armada - Tarif dan Jadwal

Keberangkatan Angkutan

Data Primer

- Karakteristik Sosial Ekonomi Penumpang

- Karakteristik Pelayanan

Analisa Data

- Analisa Data Karakteristik Sosial Ekonomi Penumpang (jenis kelamin, golongan usia, jenis pekerjaan,

pendidikan terakhir, maksud perjalanan dan tingkat pendapatan.

- Analisa Regresi Linier Berganda

- Analisa Probabilitas pemilihan moda Kereta Api dan Travel

Hasil dan Pembahasan

Selesai Pengolahan Data

- Persentase Penumpang


(2)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian terhadap Kereta Api dan Travel jurusan Bandar Lampung - Palembang adalah sebagai berikut :

1. Kereta Api memiliki nilai utilitas dan probabilitas lebih besar dari Travel, artinya dengan kondisi pelayanan yang ada, pelaku perjalanan lebih tertarik memilih Kereta Api.

2. Probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda angkutan umum untuk maksud perjalanan kerja/urusan dinas yaitu kereta api 61,68 % dan travel 38,32 %, kunjungan sosial dengan kereta api sebesar 83,92 % dan travel 16,08 %, serta rekreasi dengan kereta api 75,05 % dan travel 24,95 %.

3. Sebagian besar penumpang kereta api adalah perempuan 57 %, umur 21-40 tahun sebesar 49 % dan pendidikan terakhir D3/S1 46 % dengan pekerjaan sebagai PNS/TNI/POLRI 27 % dan berpenghasilan Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000 sebesar 45 %. Maksud perjalanan didominasi dengan kunjungan sosial sebanyak 54 % dan Frekuensi perjalanan sebagian besar hanya sekali-sekali yaitu 55 %. Moda yang digunakan setelah turun dari kereta api didominasi oleh kendaraan pribadi/jemputan sebesar 47 %.


(3)

69

4. Sebagian besar penumpang Travel adalah laki-laki sebanyak 61 %, umur 21-40 tahun sebesar 53 %, berpendidikan terakhir D3/S1 44 % dengan pekerjaan sebagai Karyawan Swasta 36 % dan berpenghasilan > Rp. 4.000.000 sebesar 36 %. Maksud perjalanan didominasi dengan kunjungan sosial sebanyak 37,5 % dan Frekuensi perjalanan sebagian besar hanya sekali-sekali yaitu 45 %.

5. Berdasarkan empat faktor yang menjadi variabel dalam penelitian ini, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan moda Kereta Api dan Travel adalah keamanan dan kenyamanan, waktu tunggu, waktu tempuh dan ongkos.

6. Persepsi penumpang perjalanan Bandar Lampung – Palembang terhadap karakterisrik angkutan sebagian besar responden menyatakan tarif untuk kereta api murah (72 %) dan travel sedang (35 %). Sebagian besar pelaku perjalanan memberikan penilaian sedang terhadap waktu tempuh kereta api yaitu sebesar 70 %, sedangkan untuk travel memberikan penilaian sedang sebesar 53,75 %, waktu tunggu kereta api cepat sebesar 88 % dan travel lama sebesar 56,25 %. Untuk keamanan dan kenyamanan kereta api dinilai sudah baik sebesar 91 % dan travel juga dinilai baik sebesar 55 %.

B. Saran

1. Untuk memenuhi perkembangan permintaan terhadap angkutan umum yang melayani rute Bandar lampung - Palembang, maka perlu peningkatan pelayanan. Pada kereta api keamanan dan kenyamanan, waktu tunggu, dan ongkos dirasakan sudah baik. Hanya saja perlu ditingkatkan dari segi


(4)

70

waktu tempuh perjalanan, sehingga penumpang yang menginginkan waktu tempuh yang cepat bisa memilih kereta api sebagai alat transportasinya. 2. Diharapkan PT.KAI dapat membangun jalur double track untuk

mengurangi persilangan dengan kereta yang berlawanan arah sehingga waktu tempuh menjadi lebih cepat.

3. Untuk travel agar lebih memperhatikan keamanan dan kenyamanan penumpang dalam perjalanan sehingga penumpang merasa aman dan tenang selama perjalanan, waktu tunggu atau waktu keberangkatan yang tidak terlalu lama sehingga penumpang menjadi tertarik dan merasa nyaman menggunakan moda ini.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ardian, P. 2004. Analisa Jumlah Armada optimum Bus Non AC Jurusan Rajabasa-Kotaagung. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung. Bandar Lampung.

Budianto, A. 2004. Kinerja Operasional Bus AC Jurusan Rajabasa – Metro. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung.Bandar Lampung. Hazarullah. 2006. Karakteristik Prilaku Penumpang Terhadap Pemilihan

Angkutan Umum Untuk Moda Bus AC Damri dan Travel Jurusan Bandar Lampung – Jakarta. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Juliana. 2009. Kinerja Angkutan Dan Karakteristik Penumpang Kereta Api Dan Bus Non Ac (Tanjung Karang- Kota Bumi). Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung. Bandar Lampung.

Maradona, R. 2004. Analisis Kinerja Angkutan Bus AC Rute Raja Basa – Unit 2 Menggala. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Morlok, Edward K. 1995. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Erlangga, Jakarta.

Nasution M. Nur, Drs, M.S, Tr. 2004. Manajemen Transportasi, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Ghalia Indonesia. Jakarta

Nazarudin. 2002. Karakteristik Prilaku Penumpang Terhadap Pemilihan Angkutan Umum Untuk Moda Bus AC dan Bus Non AC Pada Jalur Raja Basa – Kotabumi. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Salim Abbas, H.A, Drs. 2000. Manajemen Transportasi, Edisi 1, Cetakan 5. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Setiawan, Dirgantoro. 2003. Karakteristik Prilaku Penumpang Terhadap Pemilihan Angkutan Umum Untuk Moda Bus AC dan Bus Non AC Pada JalurRaja Basa – Kota Agung. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar Lampung.


(6)

Susilia, Ria. 2008. Analisis Karakteristik Perilaku Penumpang Dan Kinerja Operasi Bus Terhadap Pemilihan Angkutan Umum Untuk Moda Bus Ac Dan Bus Non Ac Jurusan Rajabasa – Kotabumi. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung.Bandar Lampung

Suwardjoko P, Warpani. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. ITB. Bandung.

Tamin,O.Z. 2001. Perencanaan Dan Pemodelan Transportasi. ITB. Bandung. Tomi, A. 2001. Evaluasi Jumlah Armada Angkutan Umum Untuk Moda Bus AC

dan Non AC pada Jalur Bakauheni – Bandar Lampung. Skripsi. Jurusan

Teknik Sipil. Universitas lampung. Bandar Lampung.

Universitas Lampung, 2006. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Penerbit Universitas Lampung.