Prasati Kebon Kopi Evaluasi

No. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 6 Prasasti Tugu ditemukan di Desa Tugu, Cilincing Jakarta. Prasasti ini menerangkan tentang penggalian saluran Gomati dan Sungai Candrabhaga. Mengenai nama Candrabhaga, Purbacaraka mengartikan candra = bulan = sasi. Candrabhaga menjadi sasibhaga dan kemudian menjadi Bhagasasi - bagasi, akhirnya menjadi Bekasi.

5. Prasasti Pasir Awi

Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Bogor.

6. Prasasti Muara Cianten

Prasasti Muara Cianten ditemukan di daerah Bogor.

7. Prasasti Lebak

Prasasti Lebak ditemukan di tepi Sungai Cidanghiang, Kecamatan Muncul, Banten Selatan. Prasasti ini menerangkan tentang keperwiraan, keagungan, dan keberanian Purnawarman sebagai raja dunia. Di samping beberapa prasasti tersebut, berita Cina juga dapat dijadikan sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara. Terutama berita yang disampaikan oleh seorang musafir Cina yang bernama Fa-Hien yang berkunjung ke Jawa. Ia telah menyebut adanya Kerajaan To-lomo atau Taruma Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat a. Bidang agama Tarumanegara memeluk agama Hindu. Sedikit yang beragama Buddha dan masih ada yang mempertahankan agama nenek moyang animisme. Berdasarkan berita dan Fa-Hien, di Tolomo ada tiga agama, yakni agama Hindu, agama Buddha dan kepercayaan animisme. Raja memeluk agama Hindu. Sebagai bukti, pada prasasti Ciareteun ada tapak kaki raja yang diibaratkan tapak kaki Dewa Wisnu. Sumber Cina lainnya menyatakan bahwa, pada masa Dinasti T’ang terjadi hubungan perdagangan dengan Jawa. Barang-barang yang diperdagangkan adalah kulit penyu, emas, perak, cula badak, dan gading gajah. Penduduk daerah itu pandai membuat minuman keras yang terbuat dari bunga kelapa. b. Bidang Ekonomi Rakyat Tarumanegara hidup aman dan tenteram. Pertanian merupakan mata pencaharian pokok. Di samping itu, perdagangan juga berkembang. Kerajaan Tarumanegara mengadakan hubungan dagang dengan Cina dan India. Untuk memajukan bidang pertanian, raja memerintahkan pembangunan irigasi dengan cara menggali sebuah saluran sepanjang 6112 tumbak ±11 km. Saluran itu disebut dengan Sungai Gomati. Saluran itu selain berfungsi sebagai irigasi juga untuk mencegah bahaya banjir. Kerajaan Kalingga

d. Letak geografis kerajaan Kalingga

Pada abad ke-5 M, berita Cina dari zaman dinasti Sung awal 420- 470 M, menyebut Jawa dengan sebutan She- p’o. Namun berita Cina dari zaman dinasti Tang 618-906 M menyebut Jawa dengan sebutan Holing. Holing merupakan sebutan lain dari kerajaan Kalingga. Kerajaan ini terletak