Prasasti Muara Cianten Evaluasi

No. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 7 di Jawa Tengah. Nama Kalingga berasal dari Kalinga, nama sebuah kerajaan diIndia Selatan. Menurut berita Cina, di sebelah timur Kalingga ada Po-li Bali sekarang, di sebelah barat Kalingga terdapat To-po-Teng Sumatra. Sementara di sebelah utara Kalingga terdapat Chen-la Kamboja dan sebelah selatan berbatasan dengan samudera. Oleh karena itu, Kalingga diperkirakan terletak di JawaTengah, di Kecamatan Keling, sebelah utara Gunung Muria.

e. Raja Kerajaan Kalingga

Sejak tahun 674 rakyatnya diperintah oleh seorang raja perempuan bernama Sima. Ratu Sima mungkin menjadi pengganti Dapunta Salendra. Pada masa pemerintahan Ratu Sima, ia dienal sangat tegas, keras dan adil. Saat ratu Sima memerintah terdapat ancaman dari raja Tashih. Tashih merupakan sebutan dari orang Arab dan India.

f. Sumber-sumber Sejarah Kerajaan Kalinnga

1 Cina, misalnya berita dari Dinasti T’ang. Sumber sejarah kerajaan Kalingga ialah berita dari seorang pendeta Buda, I-tsing, menyatakan bahwa tahun 664 telah datang seorang pendeta bernama Hwining di Holing, dan tinggal disitu selama 3 tahun. 2 Sumber lain adalah Prasasti Tuk Mas di lereng Gunung Merbabu. Di Tuk Mas, terdapat prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta. Dari hurufnya dapat diperkirakan dibuat pada tahun 650 masehi. Isinya adalah keterangan tentang satu mata air yang jernih dan bersih. Selain terdapat tulisan, dibatu juga terdapat gambar seperti tricula, kendi, cakra dll. Semuanya merupakan lambing-lambang dewa agama Hindu. Namun hal itu sangat bertentangan dengan keterangan I-tsing yang mengemukakan agama budha. Maka belum dapat diketahui apakah prasasti Tuk Mas agama Hindu ada hubungannya dengan Holing. 3 Melalui berita Cina, banyak hal yang kita ketahui tentang perkembangan Kerajaan Kalingga dan kehidupan masyarakatnya. Kerajaan Kalingga berkembang kira-kira abad ke-7 - ke-9 M.

g. Kehidupan Masyarakat dan Agama

4. Bidang agama Agama utama yang dianut oleh penduduk Kalingga pada umumnya Buddha. Agama Buddha berkembang pesat. Bahkan pendeta Cina yang bernama Hwi-ning datang di Kaling dan tinggal selama tiga tahun. Selama di Kalingga, ia menerjemahkan kitab suci agama Buddha Hinayana ke dalambahasa Cina. Dalam usaha menterjemahkan kitab itu Hwining dibantu oleh seorang pendeta bernama Jnanabadra. 5. Bidang ekonomi dan sosial Mata pencaharian penduduk pada umumnya adalah bertani, karena wilayah Kalingga subur untuk pertanian. Di samping itu, penduduk juga melakukan perdagangan. Kerajaan Kalingga adalah seorang raja