PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) UNIT USAHA PEMATANG KIWAH NATAR LAMPUNG SELATAN

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) UNIT USAHA PEMATANG KIWAH

NATAR LAMPUNG SELATAN

Oleh

AFFADDIL UBAEDILLAH ADHA

PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), atau yang lebih dikenal dengan PTPN VII (Persero), Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan berlokasi di Desa Natar, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Perusahaan ini berawal dari pemugaran pabrik kayu lapis, kemudian diresmikan menjadi Pabrik Pengolahan Karet Remah (PPKR) Unit Usaha Pematang Kiwah pada tanggal 27 September 1971.

Masalah-masalah dalam penelitian ini adalah tingkat produktivitas kerja karyawan menurun, terjadi peningkatan kecelakaan kerja yang dialami oleh karyawan, kurangnya pengawasan kerja oleh pihak perusahaan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan pada PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan. Jumlah anggota populasi sebanyak 170 orang karyawan. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini

menggunakan rumus Slovin, sehingga diperoleh hasil sebanyak 119 responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpulan data dan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana untuk mengukur pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu keselamatan dan kesehatan kerja sebagai variabel independent (X) dan produktivitas kerja karyawan sebagai variabel dependent (Y). Pengolahan data dalam penelitian ini dibantu dengan program Stastitical for Product and


(2)

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja

berpengaruh signifikan dan positif terhadap produktivitas kerja karyawan PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan. Berdasarkan hasil pengujian variabel keselamatan dan kesehatan kerja memiliki nilai koefisien sebesar 0.664 dengan nilai t hitung 9.606 serta nilai signifikansi 0.000.

Saran dari hasil penelitian ini adalah PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan sebaiknya perusahaan harus memberikan

frekusensi dalam pelatihan dan petunjuk menggunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja secara berkala atau terus-menerus setiap periodenya.

Kata Kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Produktifitas Kerja Karyawan


(3)

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) UNIT USAHA PEMATANG KIWAH

NATAR LAMPUNG SELATAN

Oleh

AFFADDIL UBAEDILLAH ADHA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, pada tanggal 17 Juni 1992 yang merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Ayahanda Affandi dan Ibunda Titik Fujohastuti.

Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Bandar Lampung (1998-2004), Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 3 Bandar Lampung (2004-2007), Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Bandar Lampung (2007-2010).

Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama perkuliahan penulis aktif di beberapa organisasi seperti Anggota Brigadir Muda (Brigmud) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Unila, Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen FEB Unila, dan aktif sebagai Sekertaris Bidang Tiga (pengabdian masyarakat) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen FEB Unila periode 2011-2012. Pada periode Januari 2015, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bumi Agung Watas, Kecamatan Bahuga, Kabupaten Way Kanan.


(8)

Persembahan

Dengan penuh rasa syukur atas segala rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan

Allah SWT, kupersembahkan karya sederhana ini dengan segala ketulusan dan

kerendahan hati kepada yang tersayang :

Kedua Orang Tua Tersayang Ayahanda Affandi dan Ibunda Titi Fujohas Tuti,

dengan segala limpah kasih sayang, doa, keikhlasan, ketulusan, kesabaran dan

pengorbanan yang telah selalu diberikan dari aku kecil sehingga dewasa yang

sampai kapanpun tidak mungkin bisa terbalaskan.

Saudaraku Tersayang kakak Affuad Ridho Fahmi serta adik-adikku Affarid Azimi

Athoriq, Affiannisa Zahrotul Jannah, Affdallah Faqih Almurtaqi, yang selalu

menjadi penghibur dan penyemangat untuk diriku.


(9)

MOTO

Hai orang-orang yang berfirman, mintalah pertolongan (kepadaAllah)

Jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai pertolonganmu. Sesungguhnya Allah

beserta orang-orang yang sabar.

( QS. Al-Baqarah : 153 )

Rasulullah SAW bersabda : Carilah ilmu sekalipun dinegeri Cina, karena

sesungguhnya mencari ilmu karena itu wajib bagi seorang muslim laki-laki dan

perempuan. Dan sesungguhnya para malaikay menuangkan syapnya kepada

orang yang menuntut ilmu karena ridho terhadap amal perbuatannya.

( H.R Ibnu Abdul Barr )

Rasulullah SAW bersabda : Orang-orang yang berilmu kemudian dia

memanfaatkan ilmu tersebut (bagi orang lain) akan lebih baik dari seribu orang

yang beribadah atau ahli ibadah.

(H .R Ad-Dailami )

Tuhan Terlalu bijak, sehingga ia menciptakan seorang teman tanpa harga,

karena jika Tuhan memberikan teman dengan harga, aku takkan mampu

membeli teman yang berharga seperti kalian.

(Affaddil Ubaedillah Adha)


(10)

SANWACANA

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan andil yang cukup besar. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan , S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung sekaligus sebagai Pembimbing Akademik.

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung sekaligus sebagai Dosen Penguji Utama pada ujian skripsi.


(11)

kritik, motivasi terutama kesediaan waktu yang diberikan selama proses yang telah memberikan saran yang sangat berguna.

5. Bapak Dr. Ribhan, S.E., M.Si., selaku Sekertaris Pendamping. Terima kasih atas kesediannya dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, saran, kritik, motivasi terutama kesediaan waktu yang diberikan selama proses yang telah memberikan saran yang sangat berguna.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat berharga selama penulis menuntut ilmu di Unila, serta seluruh staff Fakultas dan Jurusan Manajemen Universitas Lampung.

7. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan yang telah bersedia memberikan izin penelitian dan bantuan selama proses skripsi.

8. Teristimewa untuk keluarga besarku Ayahanda Affandi, Ibunda Titi Fujohas Tuti, kakakku Affuad Ridho Fahmi dan adik - adikku tercinta Affarid Azimi Athoriq, Affiannisa Zahrotul Jannah, Affdallah Faqih Almurtaqi yang selalu mendoakan, menasehati, dan membantuku dalam segala hal. Terima kasih banyak atas pengorbanan, kesabaran, dan cinta kasih kalian selama ini.


(12)

9. Almarhum Pakde Munawir, Bude Murni, Bude Ngaisyah, Bule Iyah, Om Ngadiman, Mbak Imah, Mbak Lily, Mbak Iyun, Om very, Om Erwin, Om Didit, Mbak Lusi, Mas Anas, Mas Mamat, yang telah memberikan doa, kasih sayang, dukungan, motivasi dan semangat yang diberikan. 10.Sahabat-sahabatku tercinta di kehidupan sehari-hari :

Windy Dewi Saputri, Felix Abrahm Gerardo, I Gede Gethas Saputra, Andri Arizki, Andi M, Andri Bramanto, Daniel Valentinus, Wahyu Saputra, Anita Sari, Amelia, Nursin Tari, Johannes Robert Manalu, Dwi Hendro Aji, Yolanda Olivia, Ahmad Faiz Ramadhan, dll.

11.Sahabat-sahabatku di sekolah (SMA) : Abdul Ghaffar, Nila Rita, Tyon Supiet Sugianto.

12.Sahabat-sahabatku di Himpunan Mahasiwa Jurusan (HMJ) Manajemen : Windy Dewi Saputri, Yolanda Olivia, Gilang Rindhani, Faiz, Wahyu, Ican, Arini Feranisa, Melissa, Edo Akbar, Rizki Deriansyah, Ari Rahman Hakim, Wanda Apriansyah, Dwi Hendro Aji.

13.Sahabat-sahabatku konsentrasi jurusan manajemen SDM : Gilang Rindhani, Febri Ricandra, Rosmala Dewa, Prima Helau Budi, Melissa Faradilla, Dwi Hendro Aji, Hanik Muktamaroh, Selly Anggraini, Susi Rususanti, Eva Handayani, Ahmad Faiz Ramadhan dan Rumondang Siallagan.

14.Sahabat-sahabat KKN : Benny Yohan, Macfudzoh Nur Kholishoh, Fajar Apriansyah, Bonnatua Evangelista.


(13)

Kasim.

16.Almamater tercinta, Universitas Lampung. 17.Keluarga Besar Manajemen 2010.

18.Semua pihak yang telah membantu penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Bandar lampung, 28 Agustus 2015 Penulis,


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi Karyawan Bagian Produksi PTPN VII (Persero) Tahun 2014 ... 10 Tabel 1.2 Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan Bagian Produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha

Pematang Kiwah Tahun 2014 ... 11 Tabel 1.3 Tingkat Absensi Karyawan Bagian Produksi PTPN VII

(Persero) Unit Usaha Pematang KiwahTahun 2014 ... 13 Tabel 1.4 Komposisi Tingkat Pendidikan Karyawan Bagian Produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah

Tahun 2014 ... 14 Tabel 1.5 Data Kecelakaan Kerja Karyawan Bagian Produksi

PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah

Tahun 2013-2014 ... 15 Tabel 1.6 Anggaran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PTPN VII (Persero)Unit Usaha Pematang Kiwah

Tahun 2013 ... 16 Tabel 1.7 Anggaran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PTPN VII (Persero)Unit Usaha Pematang Kiwah

Tahun 2014 ... 17 Tabel 1.8 Target dan Realisasi Produksi Hasil Olah Karet

PTPN VII(Persero)Unit Usaha Pematang Kiwah

Januari-Desember 2013 ... 18 Tabel 1.9 Target dan Realisasi Produksi Hasil Olah Karet

PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah


(15)

Tabel 3.1 Rentang Skor Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Terhadap Produktivitas Kerja ... 38

Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 43

Tabel 4.1 Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin Responden ... 50

Tabel 4.2 Persentase Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 51

Tabel 4.3 Persentase Berdasarkan Usia Responden ... 51

Tabel 4.4 Persentase Berdasarkan Masa Kerja Responden ... 52

Tabel 4.5 Pernyataan Responden Terkait Usaha preventif ... 53

Tabel 4.6 Pernyataan Responden Terkait Usaha represif atau kurati ... 57

Tabel 4.7 Pernyataan Responden Terkait Kualitas Kerja Karyawan .... 60

Tabel 4.8 Pernyataan Responden Terkait Kuantitas Kerja Karyawan .. 62

Tabel 4.9 Pernyataan Responden Terkait Ketepatan Waktu Karyawan 64

Tabel 4.10 Total Skor Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan ... 65

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas ... 68

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas ... 70

Tabel 4.13 Koefisien Regresi ... 72

Tabel 4.14 Uji Hipotesis Pengaruh Variabel X Terhadap Variabel Y ... 74

Tabel 4.15 Analisis Determinasi (R2) ... 74


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian

2. Hasil Jawaban 30 Responden Uji Validitas dan Uji Realibilitas 3. Hasil Uji Validitas

4. Hasil Uji Realibilitas

5. Hasil Jawaban 119 Responden

6. Frekuensi Demografi da Frekuensi Jawaban Responden 7. Uji Regresi Linier Sederhana


(17)

DAFTAR GAMBAR


(18)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 21

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 22

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 22

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 22

1.4 Kerangka Pemikiran ... 23

1.5 Hipotesis... 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 26

2.1 Penelitian Terdahulu... 26

2.2 Teori Keselamatan dan Kesehatan Kerja... 27

2.2.1 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 29

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 31

2.3 Teori Produktifitas Kerja ... 32

2.3.1 Pengertian Produktifitas Kerja ... 32

2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ... 33

2.3.3 Pengukuran Produktifitas Kerja... 36

Halaman ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii


(19)

BAB III METODE PENELITIAN... 37

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 37

3.2 Sumber Data ... 39

3.2.1Data Primer ... 39

3.2.2 Data Sekunder... 39

3.3 Teknik Pengambilan Data ... 39

3.4 Populasi dan Sampel ... 40

3.4.1 Populasi ... 40

3.4.2 Sampel ... 41

3.5 Variabel Penelitian ... 42

3.6 Definisi Operasional Variabel ... 43

3.7 Skala Pengukuran ... 45

3.8 Uji Validitas dan Realibilitas ... 45

3.8.1 Uji Validitas... 45

3.8.2 Uji Realibilitas... 46

3.9 Teknik Analisis Data ... 47

3.9.1 Regresi Linier Sederhana ... 47

3.10 Uji Hipotesis... 48

3.10.1 Uji T ... 48

4.2.2 Pernyataan Responden Terkait Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) ... 53

3.10.2 Koefisien Determinasi R2 ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 50

4.1 Hasil Analisis Demografi Responden ... 50

4.1.1 Jenis Kelamin ... 50

4.1.2 Tingkat Pendidikan ... 51

4.1.3 Usia ... 51

4.1.4 Masa Kerja... 52

4.2 Pembahasan ... 53


(20)

4.2.3 Pernyataan Responden Terkait Produktivitas Kerja

Karyawan (Y) ... 60

4.3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 68

4.3.1 Uji Validitas ... 68

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 70

4.4 Teknik Analisis Data ... 72

4.4.1 Regresi Linier Sederhana ... 72

4.5 Uji Hipotesis ... 73

4.5.1 Uji T ... 73

4.5.2 Uji Uji Determinasi R2 ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 76

5.1 Kesimpulan... 76

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sumber daya manusia adalah salah satu tenaga kerja yang sangat penting bagi perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara dan dikembangkan. Kenyataan bahwa manusia sebagai aset utama dalam organisasi atau perusahaan, harus mendapatkan perhatian serius dan dikelola dengan sebaik mungkin. Hal ini dimaksudkan agar sumber daya manusia yang dimiliki

perusahaan mampu memberikan kontribusi yang optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, selain itu keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan

tujuannya karena telah didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas serta teknologi perusahaan yang canggih dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut dimana dunia Industri saat ini semakin berkembang. Perkembangan industri tidak lepas dari adanya kemajuan dibidang teknologi. Teknologi hampir menyisihkan tenaga kerja manusia, meskipun demikian tenaga kerja selalu dibutuhkan.


(22)

Oleh karena itu sumber daya manusia dan teknologi merupakan dua hal yang sangat mutlak diperlukan agar dapat mencapai tujuan serta keberhasilan perusahaan dalam pencapaian produktivitas karyawan yang maksimal.

Apabila dalam suatu perusahaan tidak menggunakan teknologi yang berkualitas maka yang akan terjadi pada perusahaan adalah tidak dapat bersaing dengan perusahaan yang ada. Teknologi merupakan alat yang membantu perusahaan dalam memproduksi hasil output maupun input yang dihasilkan. Pada dasarnya teknologi selalu berorientasi pada kemajuan zaman, apabila dalam suatu perusahaan tidak memiliki suatu teknologi yang berkualitas dan tidak sesuai dengan kapasitasnya maka berakibat fatal bagi karyawan, sehingga akan mengakibatkan penurunan produktivitas karyawan dalam bekerja.

Penggunaan teknologi yang tidak berkualitas seringkali berakibat pada kecelakaan kerja pada karyawan perusahaan hal ini berdampak negatif terhadap produktivitas karyawan dalam bekerja. Pelaksanaan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian dari perlindungan bagi karyawan dalam bekerja. Bukan faktor teknologi saja yang dapat membuat karyawan menjadi celaka, namun faktor lain bisa saja memungkinkan karyawan mengalami kecelakaan kerja seperti sumber daya manusia nya itu sendiri yang kurang memperhatikan perlengkapan dalam bekerja. Indonesia sendiri masih terdapat perusahaan yang kurang peduli terhadap karyawan-karyawannya ini terjadi disebabkan kurangnya pengawasan pihak manajemen perusahaan dan tingkat kepedulian antar sesama karyawan cenderung lemah. Bila ingin melihat dan memahami perilaku karyawan maka


(23)

seorang pimpinan ataupun manajemen perusahaan harus bisa menciptakan suasana yang kondusif dan kenyamanan dalam bekerja, sehingga dapat meningkatkan mutu kerja serta kegairahan karyawan sekaligus dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas perusahaan tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang No. 14 Th. 1999 tentang keselamatan dan kesehatan kerja, sesuai dengan undang-undang tersebut maka perlu dilakukan antisipasi guna mengurangi tingkat resiko yang dilakukan oleh perusahaan terdiri dari identifikasi bahaya, perkiraan akibat bahaya, sarana pengawasan operasional, perencanaan tindakan darurat. Jika perusahaan sering mengalami kecelakaan kerja pada karyawannya dapat merusak reputasi perusahaan, ini akan berdampak pada kurangnya kepercayaan karyawan terhadap perusahaan tersebut.

Pihak manajemen perusahaan harus ikut serta dalam menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja pada karyawannya karena program tersebut sangatlah penting bagi setiap karyawan perusahaan yang menjadi salah satu penentu daya saing perusahaan karena itu pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja pada jangka panjang sangat berpengaruh terhadap kualitas manajemen perusahaan, serta mengefisiensi kerja dan produktivitas perusahaan.

Setiap perusahaan industri, dampak dari kecelakaan kerja bukan hanya dapat merugikan karyawan itu sendiri tetapi perusahaan akan mengalami dampak yang sama baik secara langsung maupun tidak langsung. Terdapat beberapa pengertian tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang dikemukakan menurut para ahli,


(24)

dimana definisi tersebut mengarah pada interaksi pekerja atau peralatan yang digunakan, interaksi pekerja dengan lingkungan kerja serta interaksi pekerja dengan mesin dan produktivitas kerja karyawan.

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempuranaan baik jasmaniah maupun rohani tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur (Mangkunegara, 2002). Kesehatan kerja di perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan beserta prakteknya dengan mengadakan penilaian kenapa faktor-faktor penyebab penyakit dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif dan bila perlu pencegahan kepada lingkungan tersebut agar pekerja dan masyarakat sekitar perushaan terhindar dari bahaya akibat kerja serta dimungkinkan untuk mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya (Muhammad Sabir, 2009).

Keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis fiskal dan fisiologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan (Veithzal Rivai,2004). Kondisi fisiologis fisikal meliputi berbagai penyakit dan kecelakaan kerja seperti kehilangan nyawa atau anggota badan, cedera yang diakibatkan gerakan-gerakan berulang. Sedangkan kondisi psikologis diakibatkan oleh beberapa faktor didalamnya yang sering terjadi yaitu stres kerja dan kehidupan kerja yang cenderung berkualitas rendah, seperti ketidakpuasan, sikap apatis, dan emosiaonal cenderung meningkat.


(25)

Program keselamatan kerja menurut (Mangkunegara, 2002). Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Dari uraian tersebut diatas, maka pada dasarnya usaha untuk memberikan perlindungan keselamatan kerja pada karyawan dilakukan dua cara (Mangkunegara, 2002) yaitu:

1. Usaha preventif

Preventif atau mencegah berarti mengendalikan atau menghambat sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja sehingga dapat mengurangi atau tidak menimbulkan bahaya bagi para karyawan. Langkah-langkah pencegahan itu dapat dibedakan, yaitu :

a) Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya) b) Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya) c) Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber bahaya.

d) Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safety hat and cap,

gas respirator, dust respirator, dan lain-lain).

e) Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.


(26)

2. Usaha represif atau kuratif

Kegiatan yang bersifat kuratif berarti mengatasi kejadian atau kecelakaan yang disebabkan oleh sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja. Pada saat terjadi kecelakaan atau kejadian lainnya sangat dirasakan arti pentingnya persiapan baik fisik maupun mental para karyawan sebagai suatu kesatuan atau team kerja sama dalam rangka mengatasi dan menghadapinya. Sedangkan pengertian program kesehatan kerja, program kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, Lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik (Mangkunegara, 2002).

Program kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri dari salah satu atau keseluruhan elemen-elemen menurut (Ranupandojo dan Husnan, 2002) berikut ini :

a. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima bekerja.

b. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal ) secara periodik.

c. Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan secara periodik.


(27)

e. Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalah ketegangan. f. Pemeriksaan sistematis dan periodic terhadap persyaratan sanitasi yang

baik.

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu upaya yang dilakukan perusahaan untuk

memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dari bahaya sakit, kecelakaan dan kerugian akibat melakukan pekerjaan, sehingga para pekerja dapat bekerja dengan selamat. Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak

diinginkan yang merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.

Kecelakaan ini biasanya terjadi akibat kontak dengan suatu zat atau sumber energi. Secara umum kecelakaan kerja dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

1. Kecelakaan industri yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena adanya potensi bahaya yang melekat pada bagian tersebut.

2. Kecelakaan dalam perjalanan yaitu kecelakaan yang terjadi di luar tempat kerja yang berkaitan dengna adanya hubungan kerja.

Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan akan meningkatkan produktivitas karyawan semakin maksimal. Produktivitas dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Pada dasaranya perusahaan harus terus menerapkan program kesehatan dan keselamatan keja sesuai undang-undang yang telah diterapkan dengan melakukan peninjauan langsung kepada


(28)

para pekerja dalam rangka melakukan pengelolaan manajemen yang

mengutamakan sumber daya manusia untuk mencapai suatu produktivitas yang baik.

Suatu perusahaan yang ingin tetap dan berkembang selalu mengupayakan peningkatan produktifvitas kerja sebagai sistem roda organisasi perusahaan tersebut. Definisi produktivitas kerja adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan), jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu,bahan,tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerja nya (Hasibuan, 2003). Setelah dikemukakan oleh beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa produktivitas memilki dua dimensi dimana dimensi tersebut saling berkaitan satu sama lain yaitu efisiensi dan efektifitas, efisiensi merupakan suatu ukuran dalam perbandingan intup yang direncanakan dengan input yang sebenarnya, sedangkan efektifitas memberikan suatu bentuk gambaran target yang ingin dicapai, maka dari itu dua dimesi tersebut merupakan suatu bentuk yang berkaitan jika kedua dimensi tersebut dikaitan dengan dimensi lain maka terjadi nya efektivitas tidak akan pernah menjamin peningkatan dalam efisiensi tersebut.

PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah adalah unit usaha yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara PTPN VII Bandar Lampung sebagai pusatnya, yang berfokus pada pengolahan karet. Unit Usaha ini telah menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan proses bisnis. Pada organisasi yang berorientasi perusahaan industri pengolahan karet maka karyawan atau


(29)

anggota organisasi menjadi salah satu penggerak perusahaan serta didukung dengan adanya teknologi yang canggih agar perusahaan dapat mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan. Selain itu perusahaan sangat bergantung kepada sumber daya manusia yang berkompeten dan memiliki produktivitas yang tinggi, sangat bergantung nya perusahaan terhadap para pekerja maka perhatian terhadap karyawan sangatlah penting bagi pihak perusahaan dengan membangun program penjamin keselamatan dan kesehatan kerja yang baik dan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan agar para karyawan yang bekerja dapat merasakan kenyamanan bekerja serta merasakan kepuasan dalam bekerja apabila pimpinan perusahaan dapat menjaga suasana tersebut, otomatis para pekerja dapat meningkatkan produktivitas kerja yang optimal.

Seperti kita ketahui, bahwa PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja supaya karyawan lebih terlindungi terhadap pekerjaan dan perusahaan serta meningkatkan produktivitas agar target perusahaan dapat tercapai secara maksimal dan untuk lebih jelasnya mengenai produktivitas perusahaan tersebut. Berikut data karyawan bagian produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar, Lampung Selatan.


(30)

Tabel 1.1 Komposisi Karyawan Bagian Produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan Pada tahun 2014

NO Bagian/bidang Jumlah Karyawan

1 Mdr. Pengolahan SIR 9

2 Ptgs. Slub Cutter/Prebreaker 8 3 Ptgs. Hammermill/Pelletizer 6 4 Ptgs. Macerator/Crepper 22

5 Ptgs. Timbang Crepe 6

6 Ptgs. Angsur Crepe Predrying/Gantung 15

7 Ptgs. Bongkar Bokar 10

8 Ptgs. Turunkan Crepe dari Predrying 15

9 Ptgs. Crepper Battery 8

10 Ptgs. Pengisian Box Drier 9 11 Ptgs. Bongkar SIR dari Box Drier 10 12 Ptgs. Timbang Bale SIR 6

13 Ptgs. Balling Press 8

14 Ptgs. Masukkan Bale SIR ke Pallet 7 15 Ptgs. Bungkus Bale SIR 8

16 Ptgs. Packing 10

17 Ptgs. Kebersihan 13

JUMLAH 170

Sumber: PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan Tahun 2014


(31)

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah karyawan tetap bagian produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan

sebanyak 170 karyawan yang terbagi 17 bagian, dimana antara satu bagian dengan bagian yang lain saling terkait dan saling bekerja sama untuk mengoptimalkan hasil produktivitas guna mencapai tujuan dan memajukan perusahaan.

Tabel 1.2 Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan Bagian Produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan Pada Tahun 2014

NO Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan 1 Ear plug*

2 Masker* 3 Sepatu Boad* 4 Helm*

5 Yurisol*

6 Sarung Tangan* 7 Clemek*

8 Masker Kimia* 9 P3K*

10 Alat Pemadam Kebakaran

Sumber: PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan Tahun 2014

*) Alat perlengkapan keselamatan kerja disesuaikan dengan jumlah karyawan bagian produksi, kecuali alat pemadan kebakaran.


(32)

Berdasarkan Tabel 1.2 Perusahaan telah memberikan fasilitas perlengkapan pada karyawan serta alat-alat pelindung dalam bekerja, agar karyawan dapat

terhindarkan dari kecelakan kerja guna menunjang produktivitas karyawan bagian produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan.

PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan telah menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan sesuai dengan tingkat resiko pada masing-masing jenis usaha. Perusahaan ini telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) hal ini telah sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003. Pasal 86 ayat 1. yang berisi bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas Keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.

Kecelakaan kerja berhubungan dengan hubungan kerja di perusahaan. Hubungan kerja dalam hal ini adalah kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan oleh

karyawan itu atau kesalahan dalam peralatan yang digunakan oleh karyawan pada waktu melaksanakan pekerjaan.


(33)

Tabel 1.3 Tingkat Absensi Karyawan Bagian Produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan Tahun 2014

Bulan Kehadiran Penuh

(Jumlah Hari x Jumlah Karyawan)

Absensi Tingkat Absensi(%)

Januari 24 x 170 = 4080 137 3.3%

Februari 24 x 170 = 4080 112 2.7%

Maret 25 x 170 = 4250 104 2.4%

April 25 x 170 = 4250 150 3.5%

Mei 23 x 170 = 3910 143 3.6%

Juni 25 x 170 = 4250 127 2.9%

Juli 23 x 170 = 3910 430 10.9%

Agustus 26 x 170 = 4420 420 9.5%

September 26 x 170 = 4420 148 3.3%

Oktober 26 x 170 = 4420 173 3.9%

November 25 x 170 = 4250 116 2.7%

Desember 25 x 170 = 4250 116 2.7%

Rata-rata 4207 181 4.3%

Sumber: PTPN VII (Persero) Unit Usaha Kiwah Natar Lampung Selatan Tahun 2014

Persentase Ketidakhadiran = ___Absensi_____ x 100% Total Hari Kerja

Tabel 1.3 menunjukkan tingkat absensi karyawan pada PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan pada kurun waktu satu tahun terakhir (Januari-Desember 2014). Dari tabel tersebut dapat dilihat tingkat rata-rata absensi 4,3% ini mencerminkan tingkat absensi karyawan PTPN VII


(34)

(Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan Bagian Produksi masih tergolong rendah. Tingkat ketidakhadiran terendah terjadi pada bulan Juli dan Agustus yaitu sebesar 10% dan 9,5%. Tingkat kehadiran tertinggi pada bulan Februari, November, dan Desember yaitu masing-masing sebesar 2,7%.

Perusahaan berupaya memberikan sanksi bagi karyawan yang tidak menaati peraturan yang berlaku dengan mengacu pada peraturan yang berlaku mulai dari sanksi ringan sampai berat, akan tetapi dalam penerapannya belum

dilaksanakan secara maksimal.

Tabel 1.4 Komposisi Tingkat Pendidikan Karyawan Bagian Produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan Tahun 2014

Pendidikan Golongan (orang)

IA IB IC ID IIA IIB IIC IID Total (orang)

SD 73 - - 6 - - - - 79

SLTP - 83 - - - 83

SLTA - - - - 6 1 1 - 8

D3 - - - -

S1 - - - -

Jumlah 73 83 - 6 6 1 1 - 170

Sumber: PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan

Berdasarkan Tabel 1.4 PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan bagian produksi karyawan tetap sebanyak 170. Karyawan dengan latar belakang pendidikan S1 berjumlah 0 orang, D3 berjumlah 0 orang,


(35)

SLTA berjumlah 8 orang, SLTP berjumlah 83 orang, SD berjumlah 79 orang. Golangan pekerja ini didasarkan atas pendidikan, untuk tingkat SD SLTA termasuk golongan 1A, 1B dan 2A. kemudian untuk tingkat D3, S1 termasuk golongan 2B dan 3A. Selanjutnya penggolongan terus berubah mengikuti kenaikan golongan yang terjadi secara berkala 4 tahun sekali.

Tabel 1.5 Data Kecelakaan Kerja Karyawan Bagian Produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Lampung Selatan Tahun 2013 - 2014

Tahun Jumlah Kecelakaan Kerja

2013 2

2014 5

Sumber. PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan Tahun 2013 - 2014

Data Tabel 1.5 Pada tahun 2013 tabel diatas terlihat bahwa karyawan yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak 2 pegawai karyawan, kecelakaan yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh karyawan tidak memenuhi aturan kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan tidak mengunakan pelindung. Kecelakaan kerja yang dialami termasuk dalam kecelakaan kerja ringan, seperti gangguan pernafasan dan penglihatan. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan kecelakaan kerja yang dialami oleh karyawan yaitu sebanyak 5 pegawai karyawan yang mengalami kecelakaan kerja, dimana kecelakaan kerja yang dialami

keryawan termasuk dalam kecelakaan kerja ringan, sama seperti pada tabel sebelumnya yaitu gangguan pernafasan dan penglihatan.


(36)

Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan pemberi kerja untuk program keselamatan kerja dalam anggaran penunjang operasi perusahaan.

Berikut anggaran program keselamatan dan kesehatan kerja pada tabel berikut ini:

Tabel 1.6 Anggaran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan Tahun 2013

URAIAN Tahun 2013

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

- Distrik/Unit Usaha - - - 3.447.530 1.422.723 - 3.115.819 731.631 806.407 1.078.088 5.500.549 7.740.029

Pembebanan Kandir - - - 2.342.201 80.020 2.152.526 11.471.313 45.364 2.548.751 - - 44.092

B. Pemb. Kadir dan Penggantian Kwitansi Berobat

- Apotik - - 7.307.820 17.578.63 7

2.595.375 4.773.845 45.530.809 26.223.58 1

1.486.582 23.325.29 7

673.617 11.045.92 6

- Rumah Sakit 18.304.7 19 18.304 .719 14.193.71 3 44.276.66 9

- 4.514.208 95.164.343 55.105.15 7

89.864.79 4

64.368.05 6

2.336.028 36.452.15 9

-Puskesmas/Balai Pengobatan

- - -

- Optical - - - 1.450.000 - 925.000 3.725.000 1.050.000 - 1.550.000 196.046 1.250.000

- Dokter Gigi - - 2.565.000 4.575.000 - 940.000 8.080.000 480.000 280.000 3.590.000 - -

- Rongen - - - -

- Laboratorium - - 953.500 2.058.000 - - 3.011.500 - - - - -

- Klinik/Rumah Bersalin - - - - - - - -

-Dokter Umum 1.028.74 0

1.028. 740

2.291.250 - 10.214.35 5

3.889.200 16.394.805 4.301.365 2.313.140 4.343.594 - 1.627.631

- Kelebihan Biaya - - - -

- ND Kenda - - - -

JUMLAH 19.333.4 56 19.333 .456 27.311.28 3 75.728.03 7 14.312.47 3 17.194.77 9

61.392.017 87.937.10 4

97.299.67 4

98.255.03 5

8.707.240 58.159.83 7 JUMLAH TOTAL : Rp. 659.362.901

Sumber: PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan 2013


(37)

Tabel 1.7 Anggaran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan Tahun 2014

URAIAN Tahun 2014

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

A. Biaya Obat Poliklinik

- Distrik/Unit Usaha 2.479.56 60

1.941. 268

4.420.928 4.420.928 4.420.928 4.420.928 4.420.928 4.420.928 4.420.928 4.420.928 4.420.928 4.420.928

-Pembebanan Kandir 15.119. - 15.119 15.119 15.119 15.119 15.119 15.119 15.119 15.119 15.119 15.119

B. Biaya Pemb.Kandir & Penggantian Kwitansi Berobat - Apotik 5.685.39

1 7.357. 709 13.043.10 0 13.043.10 0 13.043.10 0 13.043.10 0

13.043.100 13.043.10 0 13.043.10 0 13.043.10 0 13.043.10 0 13.043.10 0

- Rumah Sakit 9.982.26 2 36.527 .991 46.510.25 3 46.510.25 3 46.510.25 3 46.510.25 3

46.510.253 46.510.25 3 46.510.25 3 46.510.25 3 46.510.25 3 46.510.25 3 -Puskesmas/Balai Pengobatan - - - - - -

- Optical - -

- - - -

- Dokter Gigi 740.000 - 740.000 740.000 740.000 740.000 740.000 740.000 740.000 740.000 740.000 740.000

- Rongen - - - -

- Laboratorium - - - -

- Klinik/Rumah Bersalin - - - -

-Dokter Umum 3.432.87 9

1.112. 171

4.545.050 4.545.050 4.545.050 4.545.050 4.545.050 4.545.050 4.545.050 4.545.050 4.545.050 4.545.050

- Kelebihan Biaya - - - -

- ND Kenda - - - -

JUMLAH 22.335.3 11 46.939 .139 69.274.45 0 69.274.45 0 69.274.45 0 69.274.45 0

69.274.450 69.274.45 0 69.274.45 0 69.274.45 0 69.274.45 0 69.274.45 0 JUMLAH TOTAL : Rp. 758.106.394

Sumber: PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan 2014

Berdasarkan tabel 1.6 dan 1.7 dapat dilihat bahwa adanya peningkatan anggaran program keselamatan dan kesehatan kerja sebesar 13% dari tahun 2013 sampai tahun 2014.


(38)

Tabel 1.8 Target dan Realisasi Produksi Hasil Olah Karet PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Periode Januari – Desember 2013

No Bulan Realisasi Target Tingkat

Pencapaian(%) 1 Januari 2.004.482 1.160.000 172.80%

2 Februari 1.567.918 1.080.000 145.17% 3 Maret 1.854.679 1.160.000 159.88% 4 April 1.421.882 1.120.000 126.95%

5 Mei 456.173 1.160.000 39.32%

6 Juni 902.911 1.120.000 80.61%

7 Juli 1.604.958 1.200.000 133.74%

8 Agustus 1.393.878 1.000.000 139.38% 9 September 474.476 1.160.000 40.90% 10 Oktober 784.907 1.160.000 67.60% 11 November 1.192.259 1.120.000 106.45% 12 Desember 1.559.234 1.160.000 134.41%

Rata-Rata 15.217.857 13.600.000 111.89%

Sumber: PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan Tahun 2013

Berdasarkan Tabel 1.8 dapat diketahui bahwa jumlah rata-rata realisasi produktivitas perusahaan selama tahun 2013 adalah sebesar 15.217.887 bokar (bahan olah karet). Jumlah ini menunujukan realisasi melebihi target yang telah ditetapkan perusahaan yakni sebesar 13.600.000. Secara persentase, rata-rata sepanjang tahun 2013 perusahaan sebesar 111.89%. Selama dua belas bulan


(39)

terdapat empat bulan tingkat produksi yang tidak melebihi target yaitu bulan Mei, Juni, September dan Oktober. Tingkat terendah realisasi pada bulan mei sebesar 456.173 (39.32%) dan bulan september sebesar 474.476 (40.90%). Angka tersebut menunjukan bahwa perlu adanya tindak lanjut serius yang dilakukan perusahaan seperti peningkatan pengawasan mengenai pemakaian peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang digunakan karyawan serta peningkatan kesadaran karyawan akan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan yang dilakukan.

Tabel 1.9 Target dan Realisasi Produksi Hasil Olah Karet PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Periode Januari – Desember 2014

No Bulan Realisasi Target Tingkat

Pencapaian(%) 1 Januari 1.912.688 1.260.000 151.80%

2 Februari 1.501.975 1.215.000 123.61%

3 Maret 1.197.434 1.305.000 91.75%

4 April 1.410.798 1.260.000 111.96%

5 Mei 1.704.444 1.260.000 135.27%

6 Juni 1.337.489 1.260.000 106.14%

7 Juli 746.179 1.170.000 63.77%

8 Agustus 864.230 1.350.000 64.01%

9 September 903.146 1.305.000 69.20% Sumber: PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan Tahun 2014


(40)

Tabel 1.9 Target dan Realisasi Produksi Hasil Olah Karet PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Periode Januari – Desember 2014 (Lanjutan)

No Bulan Realisasi Target Tingkat

Pencapaian(%) 10 Oktober 1.007.504 1.305.000 77.20%

11 November 679.803 1.305.000 53.47% 12 Desember 1.374.392 1.305.000 105.31%

Rata-Rata 14.640.082 15.300.000 95.68%

Sumber: PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan Tahun 2014

Berdasarkan Tabel 1.9 dapat diketahui bahwa jumlah rata-rata realisasi produktivitas perusahaan selama tahun 2014 adalah sebesar 14.640.082 bokar (bahan olah karet). Jumlah ini menunujukan realisasi tidak melebihi target yang telah ditetapkan perusahaan yakni sebesar 15.300.000. Secara persentase, rata-rata sepanjang tahun 2014 perusahaansebesar 95.68%. Selama dua belas bulan

terdapat enam bulan tingkat produksi yang tidak melebihi target yaitu bulan Maret, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober dan November. Tingkat terendah realisasi pada bulan Oktober sebesar 679.803 (53.47%), Juli dan Agustus masing-masing sebesar 746.179(63.7%) dan 864.230 (64.01%). Angka tersebut

menunjukan bahwa perlu adanya tindak lanjut serius yang dilakukan perusahaan seperti peningkatan pengawasan mengenai pemakaian peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang digunakan karyawan serta peningkatan kesadaran karyawan akan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan yang dilakukan.


(41)

Tabel tersebut menunjukan adanya penurunan realisasi produktivitas PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan yakni pada tahun 2013 sebesar 15.217.887 bokar (111.89%), sedangkan pada tahun 2014 sebesar 14.640.082bokar (95.68%). Penurunan ini terjadi karena kurangnya kesadaran karyawan terhadap pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan masih banyaknya karyawan yang tidak menggunakan peralatan perlindungan kerja. Hal ini lah berdampak terjadi penurunan produktivitas karyawan dalam pengolahan bahan karet karet.

Berdasarkan latar belakang dan data tersebut yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja serta produktivitas dilingkungan perusahaan manufaktur maka penulis sangat tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul

“Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap

produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan.


(42)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan.

1.3.2 Manfaat

1. Bagi perusahaan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk dapat merumuskan program keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan.

2. Bagi pihak Universitas sebagai acuan sekaligus dapat menambah hasil penelitian serta guna membantu para mahasiswa terutama yang berkaitan dengan permasalahan yang sama.

3. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan khusus tentang cara penulisan skripsi yang baik dan benar serta dapat mengetahui setiap permasalan mengenai pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan.


(43)

1.4 Kerangka Pemikiran

Pengertian program keselamatan kerja menurut Mangkunegara (2000) Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses

pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Dari uraian tersebut diatas, maka pada dasarnya usaha untuk memberikan perlindungan keselamatan kerja pada karyawan dilakukan 2 cara Mangkunegara (2002) yaitu:

1. Usaha preventif

Preventif atau mencegah berarti mengendalikan atau menghambat sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja sehingga dapat mengurangi atau tidak menimbulkan bahaya bagi para karyawan. Langkah-langkah pencegahan itu dapat dibedakan, yaitu :

a) Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya) b) Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya) c) Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber bahaya.

d) Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safety hat and cap,

gas respirator, dust respirator, dan lain-lain).

e) Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.


(44)

2. Usaha represif atau kuratif

Kegiatan yang bersifat kuratif berarti mengatasi kejadian atau kecelakaan yang disebabkan oleh sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja. Pada saat terjadi kecelakaan atau kejadian lainnya sangat dirasakan arti pentingnya persiapan baik fisik maupun mental para karyawan sebagai suatu kesatuan atau team kerja sama dalam rangka mengatasi dan

menghadapinya.

Sedangkan pengertian program kesehatan kerja: Program kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, Lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik Mangkunegara (2002). Program kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri dari salah satu atau keseluruhan elemen-elemen berikut ini : a. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima bekerja. b. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal ) secara periodik. c. Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan secara periodik. d. Tersedianya peralatan dan staff media yang cukup.

e. Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalah ketegangan. f. Pemeriksaan sistematis dan periodic terhadap persyaratan sanitasi yang baik.

Bedasarkan beberapa pengertian dan pendapat para ahli yang telah diuraikan diatas mengenai program keselamatan dan kesehatan kerja, dapat disimpulkan


(45)

bahwa keselamatan dan kesehatan kerja suatu program perlindungan kerja terhadap karyawan dalam melakukan pekerjaan agar terhindar dari kecelakaan kerja yang memungkinkan akan terjadi pada setiap karyawan.

Kerangka pemikiran digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

1.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, permasalahan dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian (Sugiyono, 2012), bahwa keselamatan dan kesehatan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan.

Keselamatan dan kesehatan kerja (X)

1. Usaha preventif

2. Usaha represif atau kuratif Mangkunegara (2002)

Produktivitas (Y)

1. Kualitas kerja

2. Kuantitas kerja

3. Ketepatan waktu


(46)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan tentang keselamatan dan kesehatan kerja dan produktivitas adalah pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Ceria Utama Abadi Cabang Palembang Fakultas Ekonomi

Universitas Sriwijaya yang dilakukan oleh Ryska Rahman pada tahun 2013. Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Ceria Utama Abadi Cabang Palembang.

Populasi pada penelitian ini berjumlah 181 karyawan. Di ambil berdasarkan ruang lingkup penelitian yaitu karyawan untuk kontrak 557 wilayah grissik sumsel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik probability

sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Yang meliputi simple

random sampling karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara


(47)

dilakukan pengujian maka yang dihasilkan keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Rony Salinding yaitu Analisis Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Erajaya Swasembada cabang Makassar. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Erajaya Swasembada cabang Makassar Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudin Makassar. Populasi yang di gunakan dalam penelitian tersebut adalah 50 orang karyawan, dan sampel berjumlah 50 orang. Selanjutnya, teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah melalui angket (kuesioner) yang pengukurannya

menggunakan skala linkert dan diolah secara statistic dengan menggunakan metode Analisis Regresi Linier Berganda dengan persamaan structural.

Terlihat bahwa dari kedua penelitian yang dilakukan oleh Ryska Rahman (2013) dan Rony Salinding (2011), hampir sama dengan judul penelitian yang di ambil oleh peneliti saat ini, yang membedakannya adalah variabel yang digunakan serta lokasi yang digunakan dalam melakukan penelitian.

2.2 Teori Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu faktor yang penting dalam terlaksananya kegiatan perusahaan. Setiap karyawan akan bekerja secara maksimal apabila terdapat jaminan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Karena keselamatan dan kesehatan kerja dapat meningkatkan


(48)

produktivitas kerja karyawan terhadap pekerjaannya. Keselamatan kerja menurut Mondy dan Noe (2005) adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan

kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kehilangan organ tubuh, penglihatan dan pendengaran. Kesehatan kerja adalah kebebasan dari kekerasan fisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan,

lingkungan yang dapat membuat stres emosi atau gangguan fisik. Mangkunegara (2002) berpendapat bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu

pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur, sedangkan Mathis dan Jackson (2002) menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.

Dari beberapa pendapat ahli dalam memberikan definisi teoretik tentang keselamatan dan kesehatan kerja, dapat ditarik kesimpulan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah merupakan suatu jaminan kerja terhadap karyawan yang diberikan oleh pihak perusahan agar memberikan kenyamanan serta


(49)

kepuasan dalam bekerja sehingga karyawan tidak merasa takut dalam bekerja dan dapat meningkatkan produktivitas kerja.

2.2.1 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pengertian program keselamatan kerja menurut Mangkunegara (2000) Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses

pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Dari uraian tersebut diatas, maka pada dasarnya usaha untuk memberikan perlindungan keselamatan kerja pada karyawan dilakukan 2 cara Mangkunegara (2002) yaitu:

1. Usaha preventif

Preventif atau mencegah berarti mengendalikan atau menghambat sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja sehingga dapat mengurangi atau tidak menimbulkan bahaya bagi para karyawan. Langkah-langkah pencegahan itu dapat dibedakan, yaitu :

a) Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya) b) Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya) c) Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber bahaya.


(50)

d) Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safety hat and cap,

gas respirator, dust respirator, dan lain-lain).

e) Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.

f) Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja 2. Usaha represif atau kuratif

Kegiatan yang bersifat kuratif berarti mengatasi kejadian atau kecelakaan yang disebabkan oleh sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja. Pada saat terjadi kecelakaan atau kejadian lainnya sangat dirasakan arti pentingnya persiapan baik fisik maupun mental para karyawan sebagai suatu kesatuan atau team kerja sama dalam rangka mengatasi dan

menghadapinya.

Sedangkan pengertian program kesehatan kerja: Program kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, Lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik Mangkunegara (2002). Program kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri dari salah satu atau keseluruhan elemen-elemen berikut ini : a. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima bekerja. b. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal ) secara periodik. c. Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan secara periodik. d. Tersedianya peralatan dan staff media yang cukup.


(51)

f. Pemeriksaan sistematis dan periodic terhadap persyaratan sanitasi yang baik.

Bedasarkan beberapa pengertian dan pendapat para ahli yang telah diuraikan diatas mengenai program keselamatan dan kesehatan kerja, dapat disimpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja suatu program perlindungan kerja terhadap karyawan dalam melakukan pekerjaan agar terhindar dari kecelakaan kerja yang memungkinkan akan terjadi pada setiap karyawan.

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2002) bahwa tujuan dan manfaat dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja yang baik secara fisik, sosial, dan psikologis.

b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya seselektif mungkin.

c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.

e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.

f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.


(52)

Tujuan dan manfaat dari keselamatan dan kesehatan kerja ini tidak dapat terwujud dan dapat dirasakan manfaatnya, jika hanya bertopang pada peran tenaga kerja saja, akan tetapi juga perlu peran dari pimpinan.

2.3 Teori Produktivitas Kerja

Permasalahan tentang produktivitas kerja karyawan perlu mendapat perhatian khusus. Di era Globalisasi seperti ini telah melanda berbagai aspek dalam kehidupan manusia dimana setiap organisasi perusahaan harus memiliki

manajemen yang efektif sehingga para karyawan memiliki tingkat produktivitas yang baik agar dapat bersaing dan mempertahankan hidup. Sebagaimana sumber daya manusia merupakan tonggak kehidupan organisasi dan sumber daya manusia sebagai aset hidup yang sangat berharga untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, produktivitas kerja menjadi suatu permasalahan utama yang harus diselesaikan oleh para pemimpin agar tujuan yang telah ditentukan dapat terwujud secara sempurna.

2.3.1 Pengertian Produktivitas Kerja

Pada dasar nya suatu organisasi yang ingin tumbuh dan berkembang selalu berupaya meningkatkan produktivitas kerja sebagai sistem organisasi tersebut, termasuk sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional. Secara umum produktivitas diartikan atau dirumuskan sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan pemasukan (input),


(53)

Sedangkan menurut Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah (2003) mengemukakan bahwa produktivitas adalah Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas.

Definisi menurut Malayu S.P Hasibuan (2003) produktivitas adalah Perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efesiensi (waktu,bahan,tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya. Mangkunegara (2002) mendefinisikan produktifitas kerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dari beberapa penjabaran tentang arti dan definisi penjelasan tentang apa yang disebut dengan produktivitas kerja, maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas seseroang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan

membuahkan hasil kejra yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja sehingga menghasilkan suatu output (hasil) dengan input (masukan) baik secara kualitas maupun kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut.

2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Tenaga kerja atau pegawai adalah manusia yang merupakan faktor produksi yang dinamis memiliki kemampuan berpikir dan motivasi kerja, apabila pihak


(54)

produktivitas kerja akan meningkat. Ada pun faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu :

1. Kemampuan

Adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan, lingkungan kerjayang menyenangkan akan menambah kemampuan tenaga kerja. Apabila kemampuan tinggi maka produktivitas yang dihasilkan akan tinggi pula namun sebaliknya apabila kemampuan rendah maka produktivitas akan rendah pula.

2. Sikap

Sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang banyak

dihubungkan dengan moral, semangat kerja yang akan menghasilkan kepuasaan kerja. Kepuasan kerja secara umum menyangkut sikap seseorang mengenai pekerjaannya.

3. Situasi dan keadaan lingkungan

Faktor ini menyangkut fasilitas dan keadaan dimana semua karyawan dapat bekerja dengan tenang serta sistim kompensasi yang ada.pertama, perbaikan terus menerus, yaitu upaya meningkatkan produktivitas kerja salah satu implementasinya ialah bahwa seluruh komponen harus melakukan perbaikan secara terus-menerus.

4. Motivasi

Setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha meningkatkan produktivitas. Menurut Hasibuan (2003) motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti ‘dorongan atau daya penggerak’. Motivasi ini hanya


(55)

diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.

5. Upah

Upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja. Pengertian ini mengisyaratkan bahwa keberadaannya di dalam suatu organisasi

perusahaan tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebab, akan terkait langsung dengan pencapaian tujuan perusahaan. upah yang rendah tidak dapat dipertanggungjawabkan, baik dilihat dari sisi kemanusiaan maupun dari sisi kelangsungan hidup perusahaan.

6. Tingkat pendidikan

Latar belakang pendidikan dan latihan dari tenaga kerja akan

mempengaruhi produktivitas, karenanya perlu diadakan peningkatan pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja. Pendidikan dan latihan

dipandang sebagai suatu invesatasi di bidang sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dari tenaga kerja.

7. Perjanjian kerja

Merupakan alat yang menjamin hak dan kewajiban karyawan. Sebaiknya ada unsur-unsur peningkatan produktivitas kerja.


(56)

Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi produktivitas, karena itu penerapan teknologi harus berorientasi mempertahankan produktivitas.

2.3.3 Pengukuran Produktivitas Kerja

Secara umum menurut Sinungan (2000) pengukuran Produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda, yaitu :

1. Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan

pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya mengetengahkan apakah

meningkat atau berkurang serta tingkatannya.

2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti ini menunjukkan pencapaian secara relatif.

Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik, sebab memusatkan perhatian pada sasaran atau tujuan.


(57)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Metode kuantitatif yaitu suatu metode yang menggunakan sistem pengambilan sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner terstruktur sebagai alat pengumpulan data Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari informasi faktual secara mendetail yang sedang menggejala dan mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan (Sugiyono, 2012). Pendekatan tersebut digunakan untuk

mengetahui pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan.

Analisis data kualitatif adalah analisis data yang menggunakan data tidak

berbentuk angka-angka yang biasanya data verbal yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini analisis kualitatif tersebut adalah hasil pernyataan responden dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju


(58)

yang tertuang pada kuesioner, kemudian jawaban dengan skor terbanyak dan tersedikit yang disimpulkan.

Rumus Interval:

= (5 x 119) – (1 – 119) 5

= 595 - 119 5

= 95,2 (pembulatan 95)

Dengan hasil perhitungan interva kelas sebesar 95, maka dapat dibuat rentang skor dari jawaban 119 reponden seperti pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rentang Skor Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

No Rentang Skor Kriteria

1. 119 – 213 Sangat Tidak Baik

2. 214 - 308 Tidak Baik

3. 309 – 403 Cukup Baik

4. 404 – 498 Baik


(59)

3.2 Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Data Primer adalah Data yang diperoleh langsung dari lapangan termasuk laboratorium. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian, yaitu data yang diperoleh dari responden melalui hasil kuesioner yang diajukan oleh peneliti pada karyawan bagian produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan.

3.2.2 Data Sekunder

Data Sekunder adalah data atau sumber yang di dapat dari bahan bacaan. Penelitian data sekunder ini diperoleh dari perusahaan yang dapat dilihat dari dokumentasi perusahaan, buku-buku referensi, dan informasi lain yang

berhubungan dengan penelitian dari dokumen-dokumen yang ada pada PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan.

3.3 Teknik Pengambilan data

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab agar memperoleh informasi yang dibutuhkan.


(60)

2. Studi Dokumentasi

Yaitu dengan melakukan pengumpulan dan mempelajari dokumen-dokumen pendukung yang diperoleh secara langsung dari PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan., seperti sejarah singkat berdirinya perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan dokumen-dokumen pendukung lainnya.

3. Wawancara

Wawancara yaitu suatu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu. Dengan teknik ini penulis langsung bertatap muka dengan respoden (karyawan) dan bertanya langsung untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.

Kesimpulannya, populasi bukan hanya orang tetapi benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan jumlah yang ada pada objek yang dipelajari tetapi juga meliputi karakteristik atau sifat maupun pengukuran, baik secara kualititatif maupun kuantitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang jelas dan lengkap. Tujuan diadakan populasi yaitu agar dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota sampel dan membatasi


(61)

berlakunya daerah generalisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan dengan jumlah karyawan 170 orang.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah teknik nonprobability sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Penentuan ukuran sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin, dikutip dari (Umar, 2008).

N n =

1+ N e²

Dimana:

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel (5%)


(62)

Berdasarkan data yang diperoleh jumlah karyawan yang telah diketahui dapat ditentukan besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

170

n = = 119 1+ 170 (0,05)²

Menurut perhitungan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini sebanyak 119 orang karyawan dari seluruh populasi.

3.5 Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.) Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah keselamatan dan kesehatan kerja. b.) Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja karyawan


(63)

3.6 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang membentuknya. Defenisi operasional penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Variabel independent (X) yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu konsep untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Sedangkan pengertian program kesehatan kerja: Program kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang

1. Usaha preventif 2. Usaha represif atau kuratif Likert


(64)

bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Mangkunegara (2002). Likert Variabel dependent (Y) yaitu Produktivitas kerja Produktivitas seseroang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan membuahkan hasil kerja yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja sehingga menghasilkan suatu output (hasil) dengan input (masukan) baik secara kualitas maupun kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut. (Simamora, 2004)

1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Ketepatan

waktu

Likert


(65)

3.7 Skala Pengukuran

Alat yang digunakan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamtan kerja dan produktivitas digunakan instrument berupa kuesioner dengan pengukuran mengunakan skala likert. Skala Likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian (fenomena sosial spesifik), seperti sikap, pendapat dan persepsi sosial seseorang atau kelompok orang yang mempunyai lima tingkatan yang merupakan skala jenis ordinal dengan menggunakan dua instrument, yaitu keselamatan dan kesehatan kerja, serta produktivitas kerja yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan atau parameter yang akan diukur (Sugiyono, 2012).

Sangat Setuju (SS) = skor 5 Setuju (S) = skor 4 Netral (N) = skor 3 Tidak Setuju (TS) = skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012) definisi valid adalah derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test


(66)

(kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan diinginkan dengan tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Penelitian ini menggunakan faktor analisis melalui program SPSS 20.0. Pernyataan dikatakan valid apabila factor loading di atas 0,5 Ghozali (2006).

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengaruh yang baik. Berdasarkan hal tersebut, maka setelah melakukan pengujian validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian reliabilitas untuk menguji kecenderungan atau kepercayaan alat pengukuran dengan diperoleh nilai r dari pengujian reliabilitas yang menunjukan hasil indeks korelasi yang menyatakan ada tidaknya hubungan antara dua belah instrument. Uji reliabilitas menurut Arikunto (2002) adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Arikunto (2002) merumuskan alpha cronbach yang telah dibakukan sebagai berikut :


(67)

Keterangan :

r11 = reabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian butir

= varian total

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai alpha

cronbach (α) >0,50 dengan bantuan SPSS 20.0.

3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Regresi Linear Sederhana

Regresi linear sederhana adalah metode statistika yang digunakan untuk

membentuk hubungan antara variabel independent. Apabila banyaknya variabel bebas hanya satu, maka menggunakan regeresi linear sederhana. Bentuk umum regeresi linear sederhana adalah sebaagai berikut

Dimana: Y = Variabel dependen (Produktivitas Kerja Karyawan) a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X = Variabel independent (Keselamatan & Kesehatan Kerja) Y = a + bX


(68)

3.10 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dan membuktikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial menggunakan Uji T (Signifikansi Parsial) dan koefisien determinasi (R2).

3.10.1 Uji (T)

Uji T yaitu uji statistik secara individual untuk mengetahui pengaruh masing–masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan

mengunakan uji t. Analisa uji t ini digunakan untuk menentukan variabel bebas yang memiliki hubungan paling dominan terhadap variabel terikat sehingga digunakan uji t.

Rumus Uji T : t = r √ n-2 √1- r²

Keterangan :

t = pengujian koefisien korelasi r = koefisien korelasi

n = banyaknya sampel

Kriteria pengujian :

A. Ho tidak didukung dan Ha didukung, jika t hitung ≥ dari t tabel


(69)

Uji T dipergunakan untuk mengetahui atau membuktikan apakah terdapat pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.

3.10.2 Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat terhadap

penelitian ini. Jika R2 semakin besar (mendekati 1), maka dapat dikatakan bahwa varian variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan varian variabel bebas terhadap variabel terikat.


(70)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya berkaitan dengan seberapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PTPN VII (Persero) Unit Usaha

Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan, Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Berdasarkan analisis regresi sederhana yang lakukan maka dapat diperoleh persamaan regresi adalah Y = 9,005 + 0.664X. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X yakni keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan

terhadap produktifitas kerja karyawan PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan. Pengaruh signifikan dibuktikan dari nilai T hitung = 9,606. yang artinya signifikan karena lebih besar dari T tabel = 1,980. Dengan tingkat signifikansi 0,000 yang jauh lebih kecil dari (<0,05) berarti keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktifitas kerja karyawan.


(71)

Kemudian nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0.664 menunjukkan bahwa 66,4% peningkatan produktifitas kerja karyawan dipengaruhi oleh keselamatan dan kesehatan kerja, sedangkan sisanya 33,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini misalnya isentif, motivasi kerja, dan kinerja karyawan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran atau rekomendasi yang dapat diberikan sehubungan dengan judul yaitu Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan adalah Perusahaan harus memberikan frekusensi dalam pelatihan dan petunjuk

menggunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja secara berkala atau terus-menerus setiap periodenya. Karena jika karyawan melakukan pelatihan program keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan dapat mengertin bagaimana

seharusnya mengantisipasi kecelakaan kerja pada diri sendiri maupun rekan kerja agar dapat mengurangi kecelakaan kerja maupun sakit akibat kerja. Dan

perusahaan juga dapat memberikan petunjuk bagaimana menggunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja kepada karyawannya.


(1)

3.10 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dan membuktikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial menggunakan Uji T (Signifikansi Parsial) dan koefisien determinasi (R2).

3.10.1 Uji (T)

Uji T yaitu uji statistik secara individual untuk mengetahui pengaruh masing–masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan

mengunakan uji t. Analisa uji t ini digunakan untuk menentukan variabel bebas yang memiliki hubungan paling dominan terhadap variabel terikat sehingga digunakan uji t.

Rumus Uji T :

t = r √ n-2 √1- r²

Keterangan :

t = pengujian koefisien korelasi r = koefisien korelasi

n = banyaknya sampel

Kriteria pengujian :

A. Ho tidak didukung dan Ha didukung, jika t hitung ≥ dari t tabel B. Ho didukung dan Ha tidak didukung, jika t hitung ≤ dari t tabel


(2)

49

Uji T dipergunakan untuk mengetahui atau membuktikan apakah terdapat pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.

3.10.2 Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat terhadap

penelitian ini. Jika R2 semakin besar (mendekati 1), maka dapat dikatakan bahwa varian variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan varian variabel bebas terhadap variabel terikat.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya berkaitan dengan seberapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PTPN VII (Persero) Unit Usaha

Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan, Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Berdasarkan analisis regresi sederhana yang lakukan maka dapat diperoleh persamaan regresi adalah Y = 9,005 + 0.664X. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X yakni keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan

terhadap produktifitas kerja karyawan PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan. Pengaruh signifikan dibuktikan dari nilai T hitung = 9,606. yang artinya signifikan karena lebih besar dari T tabel = 1,980. Dengan tingkat signifikansi 0,000 yang jauh lebih kecil dari (<0,05) berarti keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktifitas kerja karyawan.


(4)

77

Kemudian nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0.664 menunjukkan bahwa 66,4% peningkatan produktifitas kerja karyawan dipengaruhi oleh keselamatan dan kesehatan kerja, sedangkan sisanya 33,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini misalnya isentif, motivasi kerja, dan kinerja karyawan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran atau rekomendasi yang dapat diberikan sehubungan dengan judul yaitu Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Natar Lampung Selatan adalah Perusahaan harus memberikan frekusensi dalam pelatihan dan petunjuk

menggunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja secara berkala atau terus-menerus setiap periodenya. Karena jika karyawan melakukan pelatihan program keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan dapat mengertin bagaimana

seharusnya mengantisipasi kecelakaan kerja pada diri sendiri maupun rekan kerja agar dapat mengurangi kecelakaan kerja maupun sakit akibat kerja. Dan

perusahaan juga dapat memberikan petunjuk bagaimana menggunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja kepada karyawannya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

Hasibuan, M. (2003). Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas.

Jakarta:Bumi Aksara

Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 2 (Agustus 2013) 95-104. Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan metode Partial Least Squeares, diambil pada tanggal 09 oktober 2013.

Mangkunegara. 2002. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. http://jurnal-sdm.blogspot.com/[09 oktober 2013]

Mangkunegara,P.A, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung ; Remaja Rusdakarya .

Malthis, Robert L. dan John H. Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Muhammad Sabir. 2009. Modul Menerapkan Prosedur Kesehatan.

http://www.wordpress.com/.../modul-menerapkan-prosedur-kesehatan.doc. Diakses 09 oktober 2013.

Moenir, H.A.S. 2006. Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta: Bumi Aksara

Mondy dan Noe. 2005 Human Resource Management, Jakarta: PT Bumi Aksara. Paramita, Catarina Cori Pradnya. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT PLN (PERSERO) APJ Semarang. Administrasi Bisnis FISIP Universitas Diponegoro.

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada.

Rony Salinding, (2011) . Analisis Pengaruh Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Erajaya Swasembada Cabang


(6)

Makassar.Universitas Hassanudin Makassar. (diakses pada tanggal 30 november 2013)

Sinungan, Muchdrasah. 2000. Produktivitas, Apa Dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung : ALFABETA. Umar, Dr. Husein. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan.

Jakarta: Penerbit Rajagrafindo Persada

Zaid Habibie Asnar, (2013). Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap

Produktivitas Kerja Pegawai Dipusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara (PKP2A LAN) Samarinda. (diakses pada tanggal 30 november 2013)


Dokumen yang terkait

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan

24 204 95

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT AIR JADI DI NATAR, LAMPUNG SELATAN

0 2 4

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT AIR JADI DI NATAR, LAMPUNG SELATAN

0 9 4

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KOMITMEN KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII UNIT USAHA PEMATANG KIWAH

3 11 65

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PTPN VII (PERSERO) UNIT USAHA PEMATANG KIWAH

7 32 67

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI Hubungan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Persepsi Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

1 2 7

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PENGOLAHAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV UNIT KEBUN DOLOK SINUMBAH.

12 54 25

PENGARUH KOMPETENSI KERJA, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARAVII UNIT PEMATANG KIWAH BANDAR LAMPUNG.

1 5 91

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PTPN VII PERSERO UNT USAHA PEMATANG KIWAH

0 0 2

PENGARUH KOMPETENSI KERJA, PROGRAM KESETAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARAVII UNIT PEMATANG KIWAH BANDAR LAMPUNG - repository UPI S MBS 0707877 Title

0 0 11