Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

MEDAN

OLEH

Armaya Sari Tarigan 090521047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013


(2)

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode data yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi linier sederhana. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 62 responden. Data dip roses dengan menggunakan SPSS Versi 16,00 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja yang terdiri dari: kehadiran, ketaatan, loyalitas dan ketepatan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan yang terdiri dari: kualitas, waktu, kemampuan dan pemahaman pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.


(3)

ABSTRACT

INFLUENCES OF WORK DISCIPLINE TO EMPLOYEE PRODUCTIVITY IN PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

MEDAN

This research is used to know and analyze influences of work discipline to employee productivity at PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

In this research used data primer and data seconder. The methode are descriptive and kuantitative wich using regresi linier. This research has 62 respondence. This data processed by using SPSS version 16,00 for windows.

The result of this research show that work discipline such as absence, loyality, influence of employee quality, time, capable at PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Its also influence of positive significant for the employee produktivity at PT Perkebunan Nusantara III (persero) Medan.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis selama menjalankan kewajiban menuntut ilmu hingga sampai penyelesaian skripsi ini.

Penelitian ini merupakan skripsi pada Program Strata-1 Ekstensi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara, yang mengangkat judul “Pengaruh Disipin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”

Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini, terutama kepada Ibunda dan Ayahanda Penulis yang merupakan sumber inspirasi Penulis dan ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1.Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum,M.Ec,Ac,Ak selaku DekanFakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang banyak memberikan bimbingan dan pemahaman baru dan bersedia meluangkan waktu dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dra. Komariah Pandia, MSi selaku dosen pembaca penilai. terima kasih atas saran dan kritikan yang sangat berguna demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Kepada Kakak, abang dan adik saya yang sangat membantu atas saran dan

masukan serta waktu dan perhatian yang telah diberikan saat proses penulisan skripsi ini.

8. Buat sahabat saya Faridah Mg, Riza beibh, Kristina Titin. beserta anggota lain yang tidak disebutin namanya karena kebanyakan. You are my every thing, thank you so much.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

Medan, Mei 2013 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL……….. vii

DAFTAR GAMBAR………. viii

DAFTAR LAMPIRAN………. ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Produktivitas Kerja ... 8

2.1.1 Pengertian Produktivitas kerja ... 8

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ... 9

2.2 Pengertian Disiplin Kerja ... 11

2.2.1. Tujuan Disiplin Kerja ... 13

2.2.2. Tingkat dan Jenis Sanksi Disiplin Kerja ... 15

2.2.3. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja ... 16

2.2.4 Faktor-Faktor Disiplin Kerja ... 17

2.3. Penelitian Terdahulu ... 20

2.4. Kerangka Konseptual ... 21

2.5. Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 23

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.3. Batasan Operasional ... 23

3.4. Defenisi Operasional ... 24

3.5. Skala Pengukuran Variabel... 25

3.6. Populasi dan Sampel ... 25

3.7. Jenis Data ... 27


(7)

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

3.10. Teknik Analisis ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 34

4.1.1. Sejarah Perusahaan ... 34

4.2 Hasil Penelitian ... 40

4.2.1. Deskriptif Responden ... 40

4.2.2. Metode Analisis Data ... 66

4.2.3. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 52

4.2.4. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 53

4.2.5. Koefisien Determinasi ... 55

4.3 Pembahasan ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan……… 62

5.2. Saran……….. ... 62

DAFTAR PUSRAKA………. 64


(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1. Daftar Absensi ... 4

1.2. Tingkat Produktivitas Karyawan ... 5

3.1. Operasional Variabel Penelitian ... 24

3.2. Instrumen Skala Likert ... 25

3.3. Uji Validitas……….. 28

3.4. Uji Reliabilitas ... 29

4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 40

4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 42

4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Bidang/Departemen ... 42

4.5. Jawaban Responden Terhadap Variabel Disiplin Kerja ... 43

4.6. Jawaban Responden Terhadap Variabel Produktivitas Kerja ... 46

4.7. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 52

4.8. Hasil Uji Signifikansi Parsial ... 54


(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Kerangka Konseptual ... 22

4.2. Uji Normalitas Histrogram ... 49

4.3. Uji Normalitas P-P Plot ... 50

4.4. Uji Scatterplot ... 51


(10)

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode data yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi linier sederhana. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 62 responden. Data dip roses dengan menggunakan SPSS Versi 16,00 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja yang terdiri dari: kehadiran, ketaatan, loyalitas dan ketepatan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan yang terdiri dari: kualitas, waktu, kemampuan dan pemahaman pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.


(11)

ABSTRACT

INFLUENCES OF WORK DISCIPLINE TO EMPLOYEE PRODUCTIVITY IN PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

MEDAN

This research is used to know and analyze influences of work discipline to employee productivity at PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

In this research used data primer and data seconder. The methode are descriptive and kuantitative wich using regresi linier. This research has 62 respondence. This data processed by using SPSS version 16,00 for windows.

The result of this research show that work discipline such as absence, loyality, influence of employee quality, time, capable at PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Its also influence of positive significant for the employee produktivity at PT Perkebunan Nusantara III (persero) Medan.


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan bahwa dikemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha dari perusahaannya dan menginginkan tercapainya produktivitas yang tinggi dalam setiap bidang kegiatan yang ada. Untuk itu perusahaan harus menjaga peranan tenaga kerja dan berusaha meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang tentunya disesuaikan dengan kondisi perusahaan, sehingga produktivitas tenaga kerja tetap terjaga dan peluang untuk selalu meningkatkan produktivitas dapat tercapai dengan baik.

Untuk mewujudkan berlangsungnya kegiatan operasi sebuah perusahaan tersebut memerlukan beberapa faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian. Dianatara keempat faktor tersebut faktor tenaga kerja atau manusia merupakan hal yang terpenting karena manusia merupakan pemakai dan penggerak serta penentu segala aktivitas yang ada di dalam perusahaan.

Produktivitas kerja yang tinggi sangat penting bagi perusahaan, sebab produktivitas kerja sangat erat kaitannya dengan sumber daya manusia. Untuk menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi, perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang baik, khususnya pada sumber daya manusia yang berkualitas.


(13)

Peningkatan produktivitas kerja merupakan pembaharuan pandangan hidup dan kultural dengan sikap memuliakan kerja serta perluasan upaya untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Produktivitas kerja merupakan perbandingan output (hasil) dengan input (masukan) yang mengarah kepada pencapaian kinerja yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu (Hasibuan, 2007:126).

Seorang tenaga kerja dikatakan memiliki produktivitas kerja, jika beban kerja ditetapkan tercapai dan jika realisasi hasil kerja lebih tinggi daripada yang ditetapkan perusahaan.

Disiplin kerja dalam perusahaan merupakan faktor pendukung yang menentukan produktivitas karyawan di perusahaan. Hilangnya disiplin akan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. Dengan adanya kedisiplinan diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif mungkin.

Adapun disiplin pada hakikatnya mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Disiplin kerja diartikan jika karyawan selalul datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaanya dengan baik dan tepat waktu, melaksanakan perintah atasan, dan mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku. Aturan tersebut biasanya diikuti sanksi yang diberikan bila terjadi pelanggaran. Sanksi tersebut bisa berupa teguran baik secara lisan/tertulis, skorsing, penurunan pangkat bahkan sampai pemecatan kerja tergantung dari pelanggaran yang dilakukan oleh


(14)

karyawan. Hal ini dimaksudkan agar para karyawan dapat bekerja dengan penuh tanggung jawab.

Disiplin kerja merupakan sebagian faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan profesionalitas karyawan dalam pekerjaanya dan menyesuaikan diri dengan perubahan dan pengembangan yang berlangsung sekarang ini.

Untuk itu disiplin harus ditumbuh kembangkan agar tumbuh pula ketertiban dan efisien. Setiap perusahaan selalu ingin meningkatkan disiplin kerja semaksimal mungkin dalam batas-batas kemampuan perusahaan. Salah satu tindakannya dapat dilihat dari kehadirannya di kantor tepat waktu dan absen dengan alasan yang jelas.

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan merupakan suatu badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pegolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama perseroan adalah minyak sawit atau crude palm oil (CPO) dan inti sawit (kernel) dan produk hilir karet. Oleh karena itu para tenaga kerja dituntut memiliki kualitas tinggi yang baik sehingga dapat menghasilkan sebuah produk yang berkualitas tinggi. Agar kualitas kerja dapat tercapai maka setiap tenaga kerja harus memiliki disiplin kerja yang baik karena tanpa adanya disiplin maka karyawan tidak akan bekerja secara optimal.

Keberhasilan diterapkannya disiplin yang tinggi dalam suatu organisasi atau perusahaan tidak lepas dari kemampuan pimpinan dalam menegakkan peraturan-peraturan yang ada di dalam perusahaan. Dalam hal ini dapat ditegakkan atas


(15)

kerjasana dan kesadaran yang tinggi dari para tenaga kerja yang ada dalam perusahaan.

Bentuk disiplin karyawan dapat juga dilihat pada Tabel 1.1 Tabel 1.1

Daftar Absensi (Tanpa Keterangan) Karyawan PTPN III (Persero)

Medan

Sumber: PTPN III Medan, data diolah

Berdasarkan Tabel absensi tersebut diatas terlihat bahwa pada tahun 2008 persentase jumlah karyawan yang tidak hadir 6,22%, dan pada tahun 2009 berjumlah 5,53% yang dapat dikatakan mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun 2010 persentase jumlah karyawan yang tidak hadir dengan alasan yang tidak jelas mengalami peningkatan berjumlah 6,37%. Hal ini berarti kedisiplinan karyawan pada tahun 2010 tersebut dapat dikatakan mengalami penurunan yang berdampak pada produktivitas kerja karyawan yang semakin menurun.

No

TAHUN

2008 2009 2010

Bulan Orang % Orang % Orang %

1 Jan 13 9,62 10 6,84 13 8,22

2 Feb 8 5,92 8 5,47 10 6,32

3 Mar 8 5,92 6 4,10 8 5,06

4 Apr 9 5,18 7 4,79 10 6,96

5 Mei 10 7,40 10 6,84 12 7,59

6 Jun 6 4,44 6 4,10 8 5,06

7 Jul 8 5,92 6 4,10 9 5,69

8 Agt 11 8,14 12 8,21 12 7,59

9 Sept 5 3,70 5 3,42 10 6,32

10 Okt 7 5,18 7 4,79 9 5,69

11 Nov 8 5,92 6 4,10 8 5,06

12 Des 10 7,40 11 7,53 11 6,96


(16)

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa masih terlihat banyak karyawan yang tidak patuh terhadap peraturan kehadiran. Dikarenakan pekerjaannya tidak sesuai dengan kemampuannya, sehingga banyak karyawan tidak hadir dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Tabel 1.2

Tingkat Produktivitas Karyawan Tahun

Penilaian Kerja

Jumlah Karyawan

PK1 PK2 PK3

2008 42 Orang 55 Orang 38 Orang 135 2009 46 Orang 68 Orang 32 Orang 146 2010 35 Orang 59 Orang 64 Orang 158 Sumber: PTPN III (Persero) Medan, data diolah

Keterangan:

PK1 = Produktivitas Karyawan >100% ( Baik Sekali) PK2 = Produktivitas Karyawan 50% - 100% (Baik) PK3 = Produktivitas Karyawan < 50% (Buruk)

Terlihat bahwa produktivitas karyawan yang dikatakan buruk (< 50% ) pada tahun 2008 berjumlah 38 orang, dan pada tahun 2009 berjumlah 32 orang, yang dapat dikatakan mengalami penurunan, tetapi di tahun 2010 produktivitas karyawan yang dikatakan buruk meningkat menjadi 64 orang. Kemungkinan ini disebabkan karena tingkat absensi karyawan di tahun 2010 yang meningkat dari tahun sebelumnya.

Setiap perusahaan ingin karyawannya memiliki kemampuan menghasilkan produktivitas yang tinggi, demikian juga dengan PT Perkebunan Nusantara III


(17)

(Persero) Medan. Pencapaian produktivitas yang maksimal dari karyawan dapat dilihat dari kedisiplinan dalam mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu, mengerjakan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki setiap karyawan.

Karyawan dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tangung jawabnya secara efektif dan efisien. Salah satu faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja adalah dengan meningkatkan disiplin kerja.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.”

1.2 Rumusan Masalah

Setiap perusahaan pada umumnya tidak terlepas dari masalah dalam upaya untuk merealisasikan tujuannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk “mengetahui dan menganalisa pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”.


(18)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: a. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dalam meningkatkan disiplin kerja yang berguna bagi karyawan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

b. Bagi penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang penulis dapatkan dari bangku perkuliahan, memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya yang berhubungan dengan disiplin kerja.

c. Bagi pihak lain

Sebagai bahan informasi yang diperlukan dan perbandingan bagi penelitian dimasa yang akan datang


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Produktivitas Kerja

2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah manusia yang merupakan faktor Produksi yang dinamis memiliki kemampuan berpikir dan motivasi kerja, apabila pihak manajemen perusahaan mampu meningkatkan motivasi mereka, maka produktivitas kerja akan meningkat.

Menurut Sinungan (2003:17) terdapat beberapa pengertian dalam referensi mengenai produktivitas, yang dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

1. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain ialah rasio dari apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang digunakan (input).

2. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari pada hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.


(20)

3. Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari 3 faktor esensial, yaitu investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset, manajemen dan tingkat kerja.

Menurut Umar (2005:9) menyatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input).

Secara filosofis, produktivitas mengandung pengertian pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan lebih baik dari hari ini. Produktiviats menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil yang diperoleh di dalam proses produksi. Dalam hal ini tidak terlepas dengan efisiensi dan efektivitas.

Masalah produktivitas kerja tidak dapat terlepas dari hak setiap tenaga kerja untuk kesempatan kerja demi kehidupan yang layak sebagai manusia. Hak untuk dapat menikmati kehidupan yang layak bagi tenaga kerja tidak mungkin dapat diperoleh tanpa jaminan atau upah yang cukup dengan didukung oleh adanya produktivitas tenaga kerja yang tinggi.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Menurut Anoraga (2000;71) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas antara lain :

1. Motivasi yaitu pimpinan perusahaan perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja dari setiap karyawan karena dengan mengetahui motivasi itu


(21)

maka pimpinan dapat membimbing dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.

2. Disiplin kerja yaitu sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala aturan yang ditentukan oleh perusahaan.

3. Keterampilan 4. Sikap etika kerja. 5. Gizi dan kesehatan. 6. Tingkat penghasilan.

7. Lingkungan kerja dan iklim kerja .8. Teknologi

9. Sarana produksi. 10. Jaminan sosial. 11. Manajemen.

12. Kesempatan berprestasi.

Dari berbagai faktor produktivitas tersebut diatas, maka dapat diperjelas bahwa tiap-tiap faktor adalah saling mempengaruhi peningkatan produktivitas baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini berhubungan dengan prestasi kerja. Prestasi kerja karyawan berhubungan erat dengan produktivitas individu. selain itu juga berhubungan dengan masalah pelatihan dan pengembangan, perencanaan karir/kenaikan pangkat maupun masalah pengupahan.


(22)

Menurut Sedarmayanti (2001:71) menyatakan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja, maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan.

2.2 Pengertian Disiplin Kerja

Terjadinya kemangkiran (absenteeism) yang berlebihan pada diri tenaga kerja merupakan dampak kurang taatnya pada asas pedoman normatif, atau kurangnya pengertian dan kesadaran dari tenaga kerja betapa pentingnya masuk kerja secara tertentu. Untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap kurang sesuai dengan pedoman normatif yang berlaku, manajemen bijaksana perlu memberikan peringatan, penskoran tanpa kompensasi, dan pemberhentian hubungan kerja untuk hal yang amat drastis dan spontanitas.

Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, sedangkan kesediaan adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak (Malayu, 2000:190).

Disiplin merupakan keadaan yang menyebabkan atau memberikan dorongan kepada karyawan untuk berbuat dan melakukan segala kegiatan sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan yang telah ditetapkan. Menurut Siagian (2004:305), disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi


(23)

memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut. Dengan perkataan lain, pendisiplinan tenaga kerja adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku tenaga kerja sehingga tenaga kerja tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para tenaga kerja yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.

Hasibuan (2004) berpendapat bahwa kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku (Rivai, 2004:444).

1. Sikap adalah mental dan perilaku karyawan yang berasal dari kesadaran atau kerelaan dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas dan peraturan perusahaan 2. Tanggung jawab adalah kemampuan dalam menjalankan tugas dan peraturan

perusahaan

3. Norma adalah kemampuan karyawan untuk memahami sepenuhnya peraturan yang berlaku sebagai suatu acuan dalam bersikap dan mengetahui tujuan dan manfaat dari peraturan tersebut.


(24)

Agar kelangsungan perusahaan terjaga dan produktivitas mencapai target yang diharapkan, para tenaga kerja perlu memperoleh pembinaan disiplin kerja yang langgeng dan merupakan fungsi yang harus dilaksanakan manajemen tenaga kerja maupun manajemen pada semua perusahaan.

Menurut Sastrohadiwiryo (2001 : 291) Disiplin kerja dapat didefenisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang di berikan kepadanya.

Seorang karyawan yang dikatakan memiliki disiplin kerja yang tinggi jika yang bersangkutan konsekuen, konsisten, taat, bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan kepadanya. Banyak problem yang dihadapi dalam memahami motif yang terbentuk dalam diri setiap tenaga kerja. Dengan demikian amat sulit menerapkan disiplin terhadap pekerjaan bagi setiap tenaga kerja. Dengan demikian, disiplin kerja para tenaga kerja diharapkan terus dibina dan ditegakkan.

2.2.1 Tujuan Disiplin Kerja

Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan utama pembinaan disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan motif perusahaan. Disiplin kerja adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional (Handoko 2004;208).

Menurut Sastrohadiwiryo (2001 : 292) secara khusus tujuan pembinaan disiplin kerja para tenaga kerja, antara lain:


(25)

1. Agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen 2. Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu

memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya

3. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya

4. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan

5. Tenaga kerja mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja dalam suatu perusahaan. Menurut Saydam (2002), faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Besar kecilnya pemberian kompensasi

2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan 3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan 4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan 6. Ada tidaknya perhatian kepada karyawan


(26)

2.2.2 Tingkat dan jenis sanksi disiplin kerja

Tujuan utama pengadaan sanksi disiplin kerja bagi para karyawan yang melanggar norma-norma perusahaan adalah memperbaiki dan mendidik para karyawan yang melakukan pelanggaran disiplin.

Pada umumnya sebagai pegangan manajer meskipun tidak mutlak, tingkat dan jenis disiplin kerja terdiri atas sanksi disiplin berat, sanksi disiplin sedang dan sanksi disiplin ringan.

1. Sanksi disiplin berat

sanksi disiplin berat misalnya:

a. Demosi jabatan yang setingkat lebih rendah dari jabatan/pekerjaan yang diberikan sebelumnya

b. Pembebasan dari jabatan/pekerjaan untuk dijadikan sebagai karyaswan biasa bagi yang memegang jabatan

c. Pemutusan hubungan kerja dengan hormat atas permintaan sendiri karyawan yang bersangkutan

d. Pemutusan hubungan kerja tidak hormat sebagai karywan di perusahaan 2. Sanksi disiplin sedang

a. Penundaan pemberian kompensasi yang sebelumnya telah dirancangkan sebagaimana karywan lainnya

b. Penurunan upah sebesar satu kali upah yang biasanya diberikan, harian, mingguan, atau bulanan


(27)

c. Penundaan program promosi bagi karyawan yang bersangkutan pda jabatan yang lebih tinggi.

3. Sanksi disiplin ringan

a. Teguran lisan kepada karywan yang bersangkutan b. Teguran tertulis

c. Pernyataan tidak puas secara tertulis 2.2.3 Bentuk-bentuk Disiplin Kerja

Terdapat empat perspektif daftar yang menyangkut disiplin kerja, yaitu:

1. Disiplin retributive (retributive discipline), yaitu berusaha menghukum orang yang berbuat salah

2. Disiplin korektif (corrective discipline), yaitu berusaha membantu karyawan mengkoreksi perilakunya yang tidak tepat

3. Perspektif hak-hak individu (individual rights perspective), yaitu berusaha melindungi hak-hak dasar individu selama tindakan-tindakan disipliner

4. Perspektif utilitarian (utilitarian perspective), yaitu berfokus kepada penggunaan disiplin hanya pada saat konsekuensi-konsekuensi tindakan disiplin melebihi dampak-dampak negatifnya (Rivai, 2004:444).

2.2.4 Faktor-faktor Disiplin Kerja

Perusahaan sulit mencapai tujuannya, jika karyawan tidak mematuhi peraturan-peraturan yang ada. Disiplin suatu perusahaan dikatakan baik, jika karyawan mantaati peraturan-peraturan yang ada. Hukuman juga diperlukan dalam


(28)

meningkatkan disiplin, karena hukuman ini adalah untuk mendidik para karyawan supaya berprilaku mantaati semua peraturan perusahaan.

Peraturan itu sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan. Karena dengan tat tertib karywan yang baik, maka semangat meningkat, moral kerja, efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dan masyarakat.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang disiplin kerja, lebih lanjut menurut Hasibuan perlu dipahami faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat disiplin karyawan pada suatu perusahaan, adalah:

1. Tujuan dan kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat disiplin karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada seseorang karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan. Tetapi jika pekerjaan itu diluar kemampuannya atau itu jauh dibawah kemampuannya, maka kesungguhan dan disiplin karyawan akan rendah. Di sini letak pentingnya asas the right man in the right place and the right man in the right job.

2. Balas jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi disiplin karyawan, karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan/pekerjaannya. Perusahaan harus memberikan balas jasa yang sesuai. Kedisiplinan karyawan tidak mungkin baik apabila balas jasa


(29)

yang mereka kurang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarganya.

3. Teladan pimpinan

Dalam menentukan disiplin kerja karyawan maka pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus member contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil serta sesuai kata dengan perbuatan. Pimpinan harus menyadari bahwa perilakunya akan dicontoh dan diteladani oleh para bawahannya.

4. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karywan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Pimpinan atau manajer yang cakap dalam kepemimpinannya selalu bersikap adil terhadap semua bawahannya, karena dia menyadari bahwa dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula.

5. Waskat

Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan, karena dengan waskat ini, berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perliaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya.


(30)

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinaan karyawan. Berat ringannya sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut mempengaruhi baik buruknya kedisiplinan karyawan. Sanksi hukuman harus ditetapkan berdasarkan pertimbangan logis, masuk akal dan diinformasikan secara jelas kepada semua karyawan. Sanksi hukuman hendaknya cukup wajar untuk setiap tingkatan indisipliner, bersifat mendidik dan menjadi alat motivasi untuk memelihara kedisiplinan dalam perusahaan.

7. Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani tegas bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan karyawan perusahaan.

8. Hubungan kemanusiaan

Hubungan kemanusian yang harmonis diantara sesame karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Pimpinan atau manajer harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat, vertikal maupun horizontal di antara semua karyawannya. Tercipta human relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman.


(31)

2.3 Penelitian Terdahulu

Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ike (2006) dengan judul “ Pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Galatta Lestarindo di Desa Pertampilan Kecamatan Pancur Batu”. Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja (x) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (y) pada PT Galatta Lestarindo Kecamatan Pancur Batu. Hal ini dapat diketahui melalui pengujian hipotesis dengan t

hitung (X) = 5,099 dengan nilai signifikan 0,000.

Penelitian yang dilakukan oleh Jamil (2005) dengan judul “ Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Peningkatan Efektivitas Kerja di Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Cabang Binjai”. Dimana hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil observasi sebesar 0,657 yang bernilai positif, jika disiplin meningkat maka efektivitas yang akan meningkat. Kedisiplinan karyawan di Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 cabang Binjai dinilai yang meningkat maka efektivitas yang meningkat.

Penelitian yang dilakukan oleh Hadi (2009) dengan judul Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan bagian Personalia pada PT Kutai Timber Indonesia Probolinggo. Dari hasil penelitian ini diketahui nilai R sebesar 0,820 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara motivasi dan disiplin kerja dengan produktivitas kerja adalah kuat, sedangkan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,673 atau 67,3% berarti motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan bagian personalia PT Kutai


(32)

Timber Indonesia Probolinggo. Sedangkan sisanya sebesar 32,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model.

2.4 Kerangka Konseptual

Dalam kaitannya dengan pekerjaan, disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan ketaatan karyawan terhadap peraturan organisasi. Melalui disiplin kerja yang baik perusahaan mengharapkan secara tidak langsung produktivitas kerja karyawan juga ikut meningkat. Dengan adanya produktivitas yang baik maka tujuan awal yang telah ditetapkan oleh organisasi agar dapat tercapai tepat waktu.

Menurut Rivai (2004:444) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Menurut Hasibuan (2004) Produktivitas kerja adalah Perbandingan output (hasil) dengan input (masukan) yang megarah kepada pencapaian kinerja yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.

Disiplin Kerja berhubungan erat dengan produktivitas kerja karyawan, semakin baik disiplin kerja maka semakin tinggi pula tingkat produktivitas kerja karyawan.


(33)

Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan, maka model kerangka konseptual yang digunakan adalah:

Sumber: Rivai (2004), Hasibuan (2004) Gambar 2.1. Kerangka Konseptual 2.5 Hipotesis

Sesuai dengan permasalahan, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

“Disiplin Kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produktivitas Kerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”.

Produktivitas Kerja (Y) Disiplin Kerja (X)


(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis peneltian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif (pengaruh), karena peneliti ingin mengetahui pengaruh antara Variabel X (disiplin kerja) dengan variabel Y (produktivitas kerja). Dan hasil penelitian asosiatif berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono, 2006)

3.2 Tempat dan waktu Penelitian a. Tempat penelitian

Lokasi penelitian adalah PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang beralamat Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari 2013 sampai selesai

3.3 Batasan Operasional

a. Variabel bebas (independent) adalah disiplin kerja (X)

b. Variabel terikat (Dependent) adalah Produktivitas kerja pada PT Perkebunan Nusantara III (Y)

3.4 Defenisi Operasional


(35)

a. Disiplin Kerja (X)

disiplin kerja adalah Kesadaran dan kesediaan mentaati peraturan seperti kehadiran dan norma-norma sosial yang berlaku.

b. Produktivitas kerja (Y)

Perbandingan output (hasil) dengan input (masukan) yang megarah kepada pencapaian kinerja yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Sumber: Hasibuan (2004)

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Disiplin Kerja (X)

Kesadaran dan kesediaan mentaati peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku

1. Sikap 1.Kehadiran 2. Ketaatan

Likert

2.Tanggung Jawab

1. Loyalitas 2. Semangat kerja

Produktivitas kerja (Y)

Perbandingan output (hasil) dengan input (masukan) yang mengarah kepada pencapaian kinerja yang berkaitan dengan

kualitas, kuantitas dan waktu

1.Efisiensi 1. Kualitas 2. Waktu

Likert

2.Keakuratan 1. Kemampuan/skill 2. Pemahaman


(36)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2008 : 86). Penentuan skor/nilai disusun berdasarkan skala likert skor pendapat responden merupakan hasil penjumlahan dari nilai skala yang diberikan pada tiap jawaban pada kuesioner.

Skor pendapat responden merupakan hasil penjumlahan dari nilai skala yang diberikan dari tiap jawaban pada kuesioner, seperti yang disajikan pada Tabel 3.2 berikutnya. Pada tahap ini masing-masing jawaban responden dalam kuesioner diberikan kode sekaligus skor guna menentukan dan mengetahui frekuensi kecenderungan responden terhadap masing-masing pertanyaan yang diukur dengan angka.

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

Sumber: Sugiyono (2008 :86) 3.6 Populasi dan Sampel

a. Populasi

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2


(37)

Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang berjumlah 158 orang karyawan manajerial.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008 : 81). Teknik pengambilan sampel menggunkan rumus Slovin, yaitu:

n = 2

1 Ne N

+

Dimana:

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi E = Taraf kesalahan

Maka jumlah sampel yang diperoleh adalah:

2 ) 1 , 0 ( 158 1 158 + = n n = ) 01 , 0 ( 158 1 158

+ = 61, 24 orang = 62 orang


(38)

Dari sejumlah 158 populasi, diperhitungkan jumlah sampel sebanyak 62 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan pendekatan random sampling.

3.7 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh penulis dari responden yang dipilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara mengenai variabel yang diteliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diberikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data sekunder dari literature, buku dan internet.

3.8 Metode Pengumpulan data a. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan kuesioner. Alasan menggunakan metode ini adalah bahwa subjek penelitian merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya, dan pertanyaan subjek yang diberikan adalah benar dan dapat dipercaya.


(39)

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari buku-buku literature, jurnal, dan situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dan dapat disebarkan kepada responden. Sebagai instrument penelitian ini dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Menurut Situmorang (2010 : 68), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji Validitas didalam penelitian ini dilakukan pada populasi yang tidak termasuk didalam sampel penelitian pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yaitu sebanyak 30 orang.


(40)

Tabel 3.3

Hasil Analisis Instrumen Uji Validitas dan Realibilitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted VAR00001 62.5000 31.362 .644 .894 VAR00002 62.6000 30.179 .781 .889 VAR00003 62.3000 31.528 .632 .894 VAR00004 62.5000 34.879 .376 .903 VAR00005 62.2333 32.668 .493 .899 VAR00006 62.4333 32.116 .443 .902 VAR00007 62.3333 29.954 .750 .890 VAR00008 62.5667 34.875 .420 .914 VAR00009 62.5000 31.362 .644 .894 VAR00010 62.6000 30.179 .781 .889 VAR00011 62.6000 31.903 .663 .894 VAR00012 62.6000 31.903 .663 .894 VAR00013 62.2000 32.234 .495 .899 VAR00014 62.1333 32.533 .573 .897 VAR00015 62.6000 31.903 .663 .894 VAR00016 62.3000 31.528 .632 .894 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.00 (2013)

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Jika r hitung > rtabelmaka pertanyaan tersebut valid. 2. JIka r hitung<

r

tabel pertanyaan tersebut tidak valid.

Terlihat pada tabel 3.4 semua data yang diuji valid karena memiliki nilai Corrected Item-Total Coorelation diatas nilai r tabel sebesar 0,361. Dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid.


(41)

b. Uji Reliabilitas

Realibilitas merupakan tingkat kendala suatu instrument penelitian. Instrument dan reliable adalah instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2005:110). Uji realibilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid.

Dalam penelitian ini dilakukan uji validitasi dan realibilitas dengn menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00.

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.902 16

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.00 (2013)

Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitasi akan ditentukan relibilitasnya dengan kriteria

1. Jika r alpha positif atau > r tabel, maka pertanyaan reliable 2. Jika r alpha negatif atau r tabel, maka pertanyaan tidak realibel

Instrumen yang valid dan realibel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan realibel. Uji validaitas dan realibilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat


(42)

menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk peneliti lain.

3.10 Teknik Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk mangetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas juga dapat dilihat dari hasil penghitungan SPSS melalui gambar kurva uji normal P-P plot ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal karena sebaran data yang menyebar ke semua daerah kurva normal (Situmorang et al, 2008:62).

2. Uji Heteroskedastisitas

Digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Deteksi heterokedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residulnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapt pola tertentu grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit (Situmorang et al, 2008:63).


(43)

3. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu : disiplin kerja (X) terhadap variabel terikatnya yaitu produktivitas kerja (Y).

Persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut: Y = a + bX + e

Dimana:

Y = Produtivitas kerja

a = Konstanta

b = Koefisien arah regresi X = disiplin kerja

e = Standar error

4. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menfsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisaan data sehingga dapat diketahui gambaran data penelitian yang sedang diteliti.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji secara Parsial/Individual (Uji – t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X (disiplin kerja) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y


(44)

(produktivitas kerja) secara terpisah atau parsial. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:

Ho : Variabel-variabel bebas (disiplin kerja) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (produktivitas kerja).

Ha : Variabel-variabel bebas (disiplin kerja) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (produktivitas kerja).

Dasar pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi yaitu:

a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Pengujian Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas (disiplin kerja) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (produktivitas pekerja) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.


(45)

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan tetrhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R², nilai Ajusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.


(46)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berlokasi di jalan Sei Batang Hari No.2 Medan. Sejarah pembentukan perseroan diawali dengan proses pengambil alihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda pada tahun 1958 oleh Pemerintah RI yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Awal mula yang membentuk perseroan ini berasal dari NV Rubber Cultur Maatscappij Amsterdam (RCMA) dan NV Cultur Mij’de Oekust (CMO) yang merupakan perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak zaman colonial pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Langkah awal perseroan ini di wilayah Sumatera Utara dimulai pada tahun 1958 dengan nama perusahaan Perkebunan Negara Baru Cabang Sumatera Utara (PPN Baru) setelah mengalami beberapa kali perubahan bentuk usaha dan status badan hokum sejalan dengan Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) yang ada. Pada tahun 1968, PPN tersebut direorganisasikan menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero). Guna meningkatkan efiseinsi dan efektivitas terhadap kegiatan usaha perusahaan BUMN. Pemerintah


(47)

telah mencanangkan restrukturisasi BUMN sub sector perkebunan melalui penggabungan usaha berdasarkan eksploitasi dan perampingan stuktur organisasi.

Dari program restrukturisasi tersebut telah dilakukan penggabungan 27 BUMN Perkebunan yaitu PT Perkebunan I sampai dengan XXXII dan 1 BUMN Peternakan yaitu PT Bina Mulya Ternak menjadi 14 BUMN Perkebunan baru yakni PT Perkebunan Nusantara I sampai PT Perkebunan Nusantara XIV. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero) dan PT Perkebunan V (Persero) disatukan manajemen PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut yang wilayah kerjanya berada di propinsi Sumatera Utara digabungkan menjadi satu perseroan dengan nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan disingkat dengan PTPN III (Persero) yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, S.H. No. 3 tanggal 11 Maret 1966 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tahun 1996, tambahan Berita Negara No. 8674/1996.


(48)

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah salah satu usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak di dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman sawit dan karet. Produk utama perseroan adalah minyak sawit (CPO) dan inti sawit (Kernel) dan produk hilir karet. Pada saat ini PT Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki lahan perkebunan yang didukung dengan pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditi. Selain itu, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) juga memiliki fasilitas pengolahan industry hilir karet.

Lahan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) tersebar di 5 daerah Tingkat II di propinsi Sumatera Utara yaitu Kabupaten Deli Serdang, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu dan Tapanuli Selatan. Kebun sendiri terdiri dari 102.263,57 Ha tanaman kelapa sawit, 42. 318,19 Ha tanaman karet sedangkan kebun PIR Plasma terdiri dari 10.413,14 Ha tanaman kelapa sawit dan 9.150,80 Ha tanaman karet.

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan juga melakukan kegiatan pemasaran komoditi kelapa sawit dan karet di dalam dan luar negri. Untuk mendukung pemasaran komoditi dan produk yang dihasilkan, seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia telah membentuk Kantor Pemasaran Bersama (KPB) yang berkedudukan di Jakarta, Indonesia dan Indoham-Hamburg di Jerman. Pemasaran komoditi kelapa sawit dilakukan langsung oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Sebagian ekspor karet dilakukan melalui Indoham-Hamburg.


(49)

Komoditi primer yang dihasilkan oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) seperti minyak sawit, inti sawit dan karet merupakan bahan baku untuk kebutuhan industry lanjutan.

1. Visi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.

2. Misi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

a. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan

b. Memberlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkannya secara optimal

c. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor

d. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pngembangan komunitas

e. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.


(50)

3. Tata Nilai PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

a. Proaktif

Selalu bersikap proaktif, penuh inisiatif dan sadar akan resiko yang mungkin terjadi

b. Kesempurnaan

Selalu memrperhatikan keunggulan berbisnis dan bekerja keras dalam mencapai hasil maksimal sesuai kompetensi perusahaan.

c. Kerjasana tim

Selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu menghasilkan sinergi optimal dari perusahaan.

d. Inovasi

Selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan inovasi dala metode maupun produk baru.

e. Bertanggung Jawab

Selalu bertanggung jawab untuk setiap keputusan yang diambil maupun tindakan yang dilakukan.


(51)

Struktur organisasi sangat diperlukan untuk menjelaskan tanggung jawab dengan tegas dari setiap posisi pekerjaan dan hubungan antar posisi dan bagian di dalam organisasi. Setiap karyawan akan mengetahui batasan tanggung jawabnya dan juga batasan tanggung jawab pekerjaan dari bagian lain. Dengan stuktur organisasi maka karyawan juga akan mengetahui kepada siapa ia harus memberikan laporan dan pertanggung jawaban atas pekerjaanya. Struktur organisasi suatu perusahaan biasanya digambarkan dengan bagan organisasi.

Berdasarkan surat keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan No. 03.7/KTPS/SR/3/1984, dalam pelaksanaan pencapaian tujuan ditetapkan suatu organisasi yang menyangkut fungsi, tugas, tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing pengelola.


(52)

4.2 HASIL PENELITIAN 4.2.1 Analisis Deskriptif

1. Deskriptif Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar-daftar pernyataan (Kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya 16 butir pernyataan, yakni 8 butir pernyataan untuk variabel Disiplin Kerja, 8 butir pernyataan untuk variabel Produktivitas Kerja Karyawan. Sedangkan jumlah responden penelitian sebanyak 62 orang.

a. Karateristik Berdasarkan Usia Responden

Tabel 4.1 Usia Responden

Usia Frekuensi (Orang) Persentase (%)

21-30 23 37,43

31-40 21 33,29

41-50 11 18,33

>50 7 10,95

Jumlah 62 100.00

Sumber: Pengolahan Data Kuesioner Penelitian (2013)


(53)

Tabel 4.2 menunjukkan usia responden 21-30 tahun adalah sebesar 37,43%, usia 31-40 tahun sebesar 33,29, usia 41-50 tahun adalah 18,33%, dan usia >50 tahun sebesar 10,95%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase yang paling besar adalah 37,43% pada usia 21-30 tahun. Ini dikarenakan pada usia 21-30 tahun dianggap usia yang lebih berproduktif dan dianggap mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

b. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin responden Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

Sumber: Pengolahan Data Kuesioner Penelitian (2013)

Tabel 4.2 menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin pria adalah sebanyak 55,75%, sementara responden berjenis kelamin wanita sebanyak 44,25%. Ini merupakan suatu kebijakan yang telah diterapkan oleh perusahaan. Dan laki-laki maupun wanita memiliki kesempatan yang sama dalam meningkatkan produktivitas.

Jenis Kelamin Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Laki-laki 35 55,75

Wanita 27 44,25


(54)

c. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden Tabel 4.3

Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

SMU 12 19,35

Diploma 13 20,96

S1 55 88,70

S2 18 29,03

Jumlah 62 100

Sumber: Pengolahan Data Kuesioner Penelitian (2013)

Tabel 4.3 menunjukkan pendidikan terakhir responden SMU adalah 19,35%, Diploma adalah sebesar 20,96%, S1 adalah sebesar 88,70%, S2 adalah sebesar 29,03%. Kondisi ini menunjukkan bahwa persentase yang paling tinggi adalah S1 dibandingkan persentase SMU, diploma dan S2. Karena pendidikan S1 merupakan pendidikan yang sesuai dengan standar yang di butuhkan pihak perusahaan, sedangkan sebagian responden yang memiliki pendidikan S2 dikarenakan mereka ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

d. Karakteristik Berdasarkan Bidang/Departemen responden Tabel 4.4

Bidang/Departemen Responden

Bidang/Departemen Jumlah (orang) Persentase(%)

Teknologi 25 40,32

Akuntansi 15 24,19

SDM 6 9,68

Umum 7 11,29

Perencanaan dan Pengkajian 9 14,52

Jumlah 62 100


(55)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa 40,32% responden berasal dari departemen Teknologi, 24,19% berasal dari departemen akuntansi, 9,68% berasal dari departemen SDM, 11,29 berasal dari departemen Umum, 14,52% berasal dari departemen perencanaan dan pengkajian.

2. Tanggapan Responden terhadap Variabel Penelitian

Hasil pengolahan data primer yang merupakan deskriptif dari penelitian berdasarkan pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dapat dijelaskan pada tebel berikut:

a. Disiplin Kerja

Tabel 4.5 Disiplin Kerja

Butir Frekuensi

SS % S % KS % TS % STS %

1 15 24,20 43 69,35 4 6,45 0 0 0 0

2 8 12,92 51 82,25 3 4,83 0 0 0 0

3 31 50,01 29 46,77 2 3,22 0 0 0 0

4 8 12,91 54 87,09 0 0 0 0 0 0

5 27 43,45 34 54,94 1 1,61 0 0 0 0


(56)

7 28 45,17 33 53,22 1 1,61 0 0 0 0

8 31 54,85 23 37,09 5 8,06 0 0 0 0

Sumber: Pengolahan Data Kuesioner Penelitian (2013)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 62 orang reaponden untuk variabel disiplin kerja pada Tabel 4.5 yaitu:

1. Dapat hadir sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Responden yang menjawab sangat setuju 24,20%, menjawab setuju 69,35%, menjawab kurang setuju 6,45%. Responden yang menjawab kurang setuju di karenakan mereka selalu hadir pada hari kerja akan tetapi kurang tepat waktu.

2. Kehadiran sangat penting dalam penegakan disiplin. Responden yang menjawab sangat setuju 12,92%, menjawab setuju 82,25%, dan yang menjawab kurang setuju 4,83%. Sejumlah responden yang menjawab kurang setuju karena mereka menganggap dalam penegakan disiplin bukan hanya dilihat dari kehadiran, tetapi juga dari hal lain seperti datang dan pulang kerja tepat pada waktu yang telah ditetapkan.

3. Peraturan yang ditetapkan perusahaan ditaati oleh karyawan. Responden yang menjawab sangat setuju adalah sebesar 50,01%, menjawab setuju 46,77% dan yang menjawab kurang setuju 3,22%. Responden yang menjawab kurang setuju karena mereka tidak dapat mentaati peraturan yang telah dibuat oleh perusahaan.


(57)

4. Melaksanakan pekerjaan sesuai interuksi yang diberikan atasan. Responden yang menjawab sangat setuju sebesar 12,91%, dan yang menjawab setuju sebesar 87,09%. Sebagian responden menjawab setuju dikarenakan mereka mampu melaksanakan pekerjaan yang diberikan atasan.

5. Tidak menerima tawaran pekerjaan dari perusahaan lain walaupun gaji lebih tinggi. Responden yang menjawab sangat setuju adalah 43,45%, menjawab setuju 54,94% dan yang menjawab kurang setuju 1,61%. Dan responden yang menjawab kurang setuju dikarenakan mereka ingin mendapatkan pengalaman yang baru karena sudah terlalu lama mengabdi pada perusahaan tersebut. 6. Apabila ada pekerjaan tambahan dapat dikerjakan tepat waktu. Responden

yang menjawab sangat setuju 48,39%, menjawab setuju 40,32% dan yang menjawab kurang setuju sebesar 11,29%. Responden yang menjawab kurang setuju dikarenakan pekerjaan yang terlalu banyak yang tidak sebanding dengan waktu yang diberikan.

7. Membantu rekan kerja apabila dibutuhkan. Responden yang menjawab sangat setuju sebesar 45,17%, menjawab setuju 53,22% dan yang menjawab kurang setuju 1,61%. Responden yang menjawab kurang setuju karena mereka lebih suka focus kepada pekerjaan mereka sendiri dan menganggap bahwa pekerjaan mereka sendiri sudah menghabiskan waktu kerja mereka sehingga sulit untuk meluangkan waktu dalam membantu rekan kerja.

8. Bekerja sesuai dengan waktu yang ditentukan. Responden yang menjawab sangat setuju sebesar 54,85%, yang menjawab setuju sebesar 37,09%, dan


(58)

yang menjawab kurang setuju sebesar 8,06%. Adapun responden yang menjawab kurang setuju dikarenakan mereka tidak memeliki kemampuan dan keterampilan sehingga mereka tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

B. Produktivitas Kerja Karyawan

Tabel 4.6

Produktivitas Kerja Karyawan

Butir Frekuensi

SS % S % KS % TS % STS %

1 32 51,62 30,61 48,38 0 0 0 0 0 0

2 33 53,23 25 40,32 4 6,45 0 0 0 0

3 31 50,01 29 46,77 2 3,22 0 0 0 0

4 11 17,75 49 79,03 2 3,22 0 0 0 0

5 28 45,17 33 53,22 1 1,61 0 0 0 0

6 27 43,55 35 56,45 0 0 0 0 0 0

7 16 25,82 44 70,96 2 3,22 0 0 0 0

8 24 38,27 32 51,61 6 9,67 0 0 0 0


(59)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 62 orang responden untuk variabel produktivitas kerja karyawan adalah:

1. Mampu meningkatkan prestasi kerja sesuai dengan harapan perusahaan. Responden yang menjawab sangat setuju 51,62% dan yang menjawab setuju 48,38%. Sebagian besar responden menjawab sangat setuju dikarenakan mereka yakin bahwa mereka memiliki kemampuan dalam menjalankan pekerjaan mereka masing-masing dengan baik.

2. Dalam lingkungan kerja sikap saling menghormati dapat meningkatkan semangat kerja. Responden yang menjawab sangat setuju 53,23%, yang menjawab setuju 40,32% dan menjawab kurang setuju 6,45%. Sebagian responden yang menjawab kurang setuju dikarenakan menurut mereka banyak faktor lain yang lebih penting dalam meningkatkan semangat kerja, salah satunya adalah dari segi materi.

3. Memiliki target pekerjaan yang harus dicapai dalam suatu periode. Responden yang menjawab sangat setuju 50,01%, menjawab setuju 46,77%, dan yang menjawab kurang setuju 3,22%. Adapun responden yang menjawab kurang setuju dikarenakan mereka tidak selalu mencapai target atau target yang ditentukan oleh pimpinan dianggap terlalu tinggi.

4. Selalu memanfaatkan waktu dengan baik dalam bekerja. Responden yang menjawab sangat setuju 17,75%, menjawab setuju 79,03% dan yang menjawab kurang setuju 3,22%. Responden yang menjawab kurang setuju


(60)

dikarenakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki terbatas sehingga kurang mampu memanfaatkan waktu dengan baik dalam bekerja.

5. Memberikan ide yang cemerlang dalam bekerja. Responden yang menjawab sangat setuju 45,17%, menjawab setuju 53,22%, dan yang menjawab kurang setuju 1,61%. Adapun responden yang menjawab kurang setuju dikarenakan mereka tidak memiliki pengetahuan yang luas sehingga kurang mampu dalam memunculkan ide-ide kreatif.

6. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Responden yang menjawab sangat setuju 43,55%, dan yang menjawab setuju 56,45%.

7. Mampu bekerja sesuai dengan target yang telah ditentukan. Responden yang menjawab sangat setuju 25,82%, yang menjawab setuju 70,96%, dan yang menjawab kurang setuju 3,22%. Adapun responden yang menjawab kurang setuju dikarenakan mereka tidak selalu mencapai target atau target yang ditentukan oleh pimpinan terlalu tinggi.

8. Mengerjakan pekerjaan tanpa selalu bertanya pada atasan. Responden yang menjawabsangat setuju 38,72%, yang menjawab setuju 51,61%, dan yang menjawab kurang setuju 9,67%. Responden yang menjawab kurang setuju dikarenakan mereka tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dengan sendirinya sehingga harus bertanya pada atasan.


(61)

4.2.2 Metode Analisis Data

Hipotesis yang dirumuskan harus diuji kebenarannya. Pengujian ini akan membuktikan Ho atau Ha yang akan diterima. Jika Ha yang diterima maka Ho ditolak artinya ada pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Data yang telah dikelola akan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan berbagai pengujian analisis yang disesuaikan dengan keperluan analisis regresi dalam bentuk sederhana.

4.2.2.1 Pengujian Normalitas Data

Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah ingin menguji mode regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.2 Uji Normalitas


(62)

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, grafik histogram terlihat bahwa variabel produktivitas kerja karyawan berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.

Gambar 4.3 Normal P-P Plot

Pada Gambar 4.3 di atas, terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun seringkali data kelihatan normal karena mengikuti garis diagonal.


(63)

4.2.2.2 Pengujian Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisita dilakukan dengan menggunakan kurva scatterplot nilai residual variabel dependen. Pengambilan kesimpulan diketahui dari memperlihatkan sebaran plot data. Penulis menggunakan pendekatan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:

Pendekatan Grafik (Grafik Scatterplot)

Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar baik di atas dan di bawah anagka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.4 Scatterplot

4.2. 3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (X) berupa variabel disiplin kerja dan variabel terikat (Y) berupa produkvitas kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Maka untuk memperoleh hasil


(64)

yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS (statistic product and service solution) versi 16,00 dari tabel coefficient maka dihasilkan output sebagai berikut:

Tabel 4.7

Analisis Regresi Sederhana Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 24.922 5.259 4.739 .000 Disiplin kerja .254 .158 .204 2.612 .112 a. Dependent Variable: Produktivitas kerja karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.7 kolom Unstandardized Coeffisien bagian B diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y = 24,922 + 0,254 X+ e

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Konstanta (a) = 24,922 ini mempunyai arti bahwa variabel disiplin kerja dianggap konstanta maka produktivitas kerja karyawan (Y) sebesar 24,922. b. Koefisien X = 0,254 variabel disiplin kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,254. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel disiplin kerja 1 satuan, maka produktivitas


(65)

kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) akan meningkat sebesar 0,254.

4.2.4 Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel disiplin kerja (X) pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (Y).

Model Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari dari variabel disiplin kerja (X) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan sebagai variabel terikat (Y). Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial variabel disiplin kerja (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5%


(66)

Tabel 4.8

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 24.922 5.259 4.739 .000 Disiplin

kerja .254 .158 .204 2.612 .112

a. Dependent Variable: Produktivitas kerja karyawan Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Perhitungan pada Tabel 4.7 diperoleh nilai t hitung sebesar 2,612 sedangkan t tabel pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 1,684 variabel disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,00) dibawah (lebih kecil dari) 0,05 dan t hitung (2,612 ) > t tabel (1,684). Artinya jika variabel disiplin kerja ditingkatkan maka produktivitas kerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,254 satuan.

Artinya apabila pimpinan memperhatikan dan meningkatkan kualitas disiplin kerja dengan indikator kehadiran, ketaatan, ketepatan dan loyalitas maka akan terjadi peningkatan produktivitas kerja karyawan dengan indikator kualitas, waktu, pemahaman dan kemampuan.


(67)

4.2.5 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisein determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinan, dalam output SPSS terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R square berkisar nol sampai satu. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik (Situmorang 2010 : 144).

Tabel 4.9

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .304a .241 .026 4.157

a. Predictors: (Constant), Disiplin kerja

b. Dependent Variable: Produktivitas kerja karyawan Sumber : Hasil Pengujian SPSS

1. R = 0,304 berarti hubungan antara disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 30,4% yang berarti kurang memliki hubungan yang erat. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat.

2. Adjusted R Square sebesar 0,241 berarti 24,1% , dimana faktor-faktor produktivitas kerja karyawan dapat dijelaskan oleh disiplin kerja. Sedangkan sisanya 75,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini contohnya motivasi kerja, tingkat penghasilan, keterampilan.


(68)

3. Standart Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standart error of Estimated juga bisa disebut standar deviasi. Dari tabel dia atas Standart Error of Estimated adalah 4,157. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.3 Pembahasan

Produktivitas kerja yang tinggi sangat penting bagi perusahaan, sebab produktivitas kerja sangat erat kaitannya dengan sumber daya manusia. Untuk mengahasilkan produktivitas kerja yang tinggi, perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang baik, khususnya pada sumber daya manusia yang berkualitas.

Secara filosofis, produktivitas mengandung pengertian pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Masalah produktivitas kerja tidak lepas dari hak setiap tenaga kerja untuk kesempatan kerja kahidupan yang layak sebagai manusia. Hak untuk dapat menikmati kehidupan yang layak bagi tenaga kerja tidak mungkin dapat diperoleh tanpa jaminan atau upah yang cukup dan disiplin kerja dengan didukung oleh adanya produktivitas tenaga kerja yang tinggi.

Disiplin kerja dalam perusahaan merupakan faktor pendukung yang menentukan produktivitas karyawan di perusahaan. Hilangnya disiplin akan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. Dengan adanya kedisiplinan diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif mungkin. Seorang karyawan yang dikatakan memiliki disiplin kerja yang tinggi jika yang bersangkutan konsekuen, konsisten, taat, bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan kepadanya.


(69)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metode statistik. Pada metode analisis deskriptif diperoleh informasi dari responden melalui penyebaran kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan dan bidang/departemen.. Pada metode statistik pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.00.

Berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap variabel disiplin kerja dengan indikator “kehadiran” diketahui bahwa jawaban yang paling dominan setuju terdapat pada pernyataan kedua yaitu (Kehadiran sangat penting dalam penegakan disiplin) sebesar 82,25%, sebagian besar responden menjawab setuju karena mereka yakin bahwa kehadiran adalah salah satu faktor dalam penegakan disiplin. Berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap indikator “ketaatan” diketahui bahwa jawaban yang paling dominan setuju terdapat pada pernyataan kedua yaitu (Melaksanakan pekerjaan sesuai interuksi yang diberikan atasan) sebesar 87,09%, dikarenakan mereka mampu dan yakin dapat melaksanakan pekerjaan yang diberiakan oleh atasan. Berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap indikator “loyalitas” diketahui bahwa jawaban yang paling dominan setuju terdapat pada pernyataan pertama yaitu (Tidak menerima tawaran pekerjaan dari perusahaan lain walaupun gaji lebih tinggi) sebesar 54,94%, karena mereka tidak memperdulikan tawaran gaji yang lebih tinggi dari perusahaan lain. Berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap indikator “semangat kerja” diketahui bahwa jawaban yang paling


(70)

dominan sangat setuju terdapat pada pernyataan kedua yaitu (Bekerja sesuai dengan waktu yang ditentukan) sebesar 54,85%. Ini dikarenakan dengan adanya semangat kerja yang mereka miliki sehingga mereka dapat bekerja sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan.

Berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap variabel produktivitas kerja karyawan dengan indikator “kualitas” diketahui jawaban dominan sangat setuju terdapat pada pernyataan kedua yaitu (dalam lingkungan kerja sikap saling menghormati dapat meningkatkan semangat kerja) sebesar 53,2% dikarenakan keharmonisan dalam lingkungan kerja sangat menunjang dalam penyelesaian pekerjaan mereka. Berdasarkan jawaban responden dengan indikator “waktu” diketahui jawaban dominan setuju terdapat pada pernyataan kedua yaitu ( meanfaatkan waktu dengan baik dalam bekerja) sebesar 79,03% dikarenakan bagi mereka waktu sangat berharga sehingga harus selalu dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam bekerja. Berdasarkan jawaban responden dengan indikator “kemampun” diketahui jawaban dominan setuju terdapat pada pernyataan kedua yaitu (menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki) sebesar 56,45% dikarenakan mereka yakin dengan kemampuan yang mereka miliki dapat menyelesaikan beban kerja mereka. Berdasarkan jawaban responden dengan indikator “pemahaman” diketahui jawaban dominan setuju terdapat pada pernyataan pertama yaitu (Mampu bekerja sesuai dengan target yang telah ditentukan) sebesar 70,96% dikarenakan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas sehingga mereka mampu memenuhi target yang telah ditentukan.


(71)

Hasil dari uji koefisien Determinasi menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja mampu menjelaskan produktivitas kerja karyawan pada karyawan PT Perkebunn Nusantara III (Persero) Medan sebesar 24,1% dengan nilai R Square sebesar 0, 241. Dengan demikian PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan perlu memperhatikan disiplin kerja dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pada uji signifikan (Uji-t) variabel disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatkan produktivitas kerja karyawan. Artinya jika variabel disiplin kerja ditingkatkan maka produkftivitas kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,254 satuan yang berarti pengaruh disiplin kerja adalah signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

Hasil penelitian ini menunjukkan agar perusahaan melakukan upaya-upaya perbaikan untuk mendapatkan produktivitas kerja karyawan yang meningkat terus menerus. langkah- langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus adalah dengan menerapkam disiplin kerja melalui indikator ketaatan untuk menciptakan hubungan kerja yang baik.

Besarnya pengaruh dimensi variabel disiplin kerja terhadap disiplin kerja karyawan (R²) adalah sebesar 0,241 (24,1%) faktor-faktor produktivitas kerja karyawan dapat dijelaskan oleh disiplin kerja. Sedangkan sisanya 75,9% dapat


(72)

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini contohnya motivasi kerja.

Sebagai bahan perbandingan, Ike (2006) dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT Galatta Lestarindo di Desa Pertampilan Kecamatan Pancur Batu”. Variabel disiplin kerja (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) pada PT. Galatta Lestarindo kecamatan Pancur Batu.

Menunjukkan bahwa nilai thitung variabel disiplin kerja 5,099 sedangkan ttabel bernilai 2,00. Hal ini berarti thitung > ttabel yaitu 5,099 > 2,00. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja secara uji t (uji parsial) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Galatta Lestarindo kecamatan Pancur Batu. Hal ini disebabkan karena mayoritas responden menyatakan bahwa mereka setuju telah menerapkan disiplin dalam bekerja sehingga produktivitas kerja tercapai dengan demikian target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dengan kata lain mayoritas responden menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas.


(1)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 1 1.6 1.6 1.6

2 4 6.5 6.5 8.1

3 7 11.3 11.3 19.4

4 21 33.9 33.9 53.2

5 29 46.8 46.8 100.0

Total 62 100.0 100.0

VAR00014

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 5 8.1 8.1 8.1

3 8 12.9 12.9 21.0

4 22 35.5 35.5 56.5

5 27 43.5 43.5 100.0


(2)

VAR00015

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 2 3.2 3.2 3.2

3 8 12.9 12.9 16.1

4 21 33.9 33.9 50.0

5 31 50.0 50.0 100.0

Total 62 100.0 100.0

VAR00016

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 2 3.2 3.2 3.2

3 6 9.7 9.7 12.9

4 45 72.6 72.6 85.5

5 9 14.5 14.5 100.0


(3)

Lampiran 9 Distribusi jawaban responden terhadap uji asumsi klasik

No Disiplin Kerja (X) ∑X

1 2 3 4 5 6 7 8

1 4 4 4 4 5 4 4 4 33

2 5 5 4 5 3 5 5 4 36

3 5 5 4 5 5 5 4 4 37

4 4 4 5 5 4 4 5 5 36

5 5 4 4 4 4 5 4 4 34

6 5 3 5 5 4 5 5 4 36

7 4 4 5 3 4 5 5 5 35

8 4 3 3 4 5 4 4 4 31

9 4 4 4 4 5 4 5 5 35

10 5 3 4 3 3 3 4 4 29

11 3 4 4 4 4 4 5 4 32

12 5 3 4 5 5 4 5 5 36

13 5 2 3 3 4 4 4 4 29

14 5 4 3 4 5 4 5 5 35

15 5 3 4 3 4 4 4 5 32

16 4 4 5 4 4 5 4 5 35

17 3 4 3 5 5 4 5 4 33

18 5 5 4 4 5 4 5 5 37

19 5 3 5 2 5 4 5 5 34

20 5 3 4 4 4 3 5 5 33

21 5 4 4 5 4 4 5 5 36

22 4 3 3 4 5 4 5 4 32

23 3 4 3 4 4 4 4 5 31

24 5 4 4 5 3 4 5 4 34

25 4 5 3 4 4 4 4 5 33

26 4 4 5 5 3 3 5 2 31

27 3 5 5 4 4 3 4 4 32

28 4 4 4 5 5 5 5 5 37

29 3 4 4 5 4 4 4 4 32

30 5 3 4 5 5 4 5 5 36

31 4 4 4 5 4 1 5 5 32

32 4 5 5 5 3 1 4 4 31

33 5 5 5 5 2 1 4 1 28


(4)

35 5 4 4 4 5 2 4 1 29

36 4 4 5 4 5 4 5 4 35

37 2 4 4 4 4 4 3 4 29

38 4 4 4 4 3 2 5 1 27

39 4 4 4 5 2 5 3 5 32

40 5 4 4 4 4 2 5 2 30

41 2 4 2 4 2 2 4 5 25

42 5 4 4 5 3 4 4 5 34

43 4 4 4 5 4 4 5 4 34

44 5 4 4 2 5 4 5 5 34

45 4 4 5 4 4 3 4 4 32

46 5 2 5 5 2 4 5 5 33

47 1 5 4 4 3 4 4 4 29

48 4 4 4 5 3 3 5 5 33

49 5 5 4 5 4 3 4 3 33

50 5 5 5 4 2 4 2 2 29

51 5 5 5 5 5 5 4 4 38

52 4 5 4 5 4 4 4 5 35

53 5 5 5 5 5 5 5 3 38

54 5 4 5 5 5 5 5 5 39

55 4 4 4 4 3 3 4 3 29

56 5 4 5 5 5 4 5 5 38

57 4 4 5 5 5 5 5 4 37

58 4 4 4 4 5 4 4 4 33

59 4 4 5 4 4 4 5 5 35

60 5 5 5 5 4 4 5 5 38

61 5 5 5 5 5 4 5 5 39


(5)

Sambungan lampiran 9

No Produktivitas Kerja (Y) ∑Y

1 2 3 4 5 6 7 8

1 4 4 4 5 4 5 4 5 35

2 5 4 4 4 4 4 5 4 34

3 5 4 4 4 5 5 5 4 36

4 5 2 5 5 5 5 5 4 36

5 5 4 5 5 5 5 5 4 38

6 5 5 5 5 5 5 4 4 38

7 4 5 5 5 5 5 5 4 38

8 4 5 5 4 4 4 5 4 35

9 4 5 5 4 4 5 4 4 35

10 4 4 5 5 2 5 5 4 34

11 4 4 4 4 4 5 5 4 34

12 4 4 4 4 4 5 5 4 34

13 5 4 4 4 2 4 5 4 32

14 5 4 4 5 4 5 5 4 36

15 5 4 4 4 4 5 4 4 34

16 5 4 4 5 4 5 2 4 33

17 4 4 4 2 2 4 4 2 26

18 5 4 4 5 5 4 5 4 36

19 4 4 4 4 5 5 5 4 35

20 5 4 5 4 5 4 5 4 36

21 5 4 4 4 4 4 4 4 33

22 5 4 4 5 5 5 5 4 37

23 5 4 4 4 5 5 3 4 34

24 4 4 4 4 5 5 4 4 34

25 5 4 2 4 4 5 5 4 33

26 5 4 5 5 5 4 5 5 38

27 4 4 5 5 5 4 4 5 36

28 5 4 5 5 5 4 5 4 37

29 5 4 4 4 5 5 5 4 36

30 4 4 5 4 5 4 4 4 34

31 5 4 4 4 4 5 4 4 34

32 5 4 5 4 5 4 5 4 36

33 4 4 4 4 4 5 5 4 34


(6)

35 5 4 4 4 4 4 3 4 32

36 5 4 4 3 5 4 3 4 32

37 4 4 4 3 3 4 2 4 28

38 4 4 4 2 2 2 4 2 24

39 2 4 2 4 5 3 4 4 28

40 2 4 3 4 3 3 4 4 27

41 3 4 3 4 3 2 3 4 26

42 5 4 2 3 3 3 4 3 27

43 2 4 3 5 5 3 4 4 30

44 3 4 3 4 3 2 3 4 26

45 3 4 2 3 5 4 3 3 27

46 3 4 4 3 3 2 3 3 25

47 5 4 2 3 1 3 4 3 25

48 5 4 3 4 3 2 5 4 30

49 5 4 5 5 5 4 5 5 38

50 4 4 5 5 5 5 5 5 38

51 5 4 5 5 5 3 5 5 37

52 5 4 4 4 5 4 5 4 35

53 5 4 3 3 4 3 3 3 28

54 5 4 5 5 5 4 5 4 37

55 5 4 5 5 5 5 5 4 38

56 4 4 4 4 4 3 4 3 30

57 4 4 5 4 4 4 5 5 35

58 4 4 5 4 4 5 5 4 35

59 4 4 4 5 5 4 4 5 35

60 4 4 5 4 5 5 4 5 36

61 4 4 4 4 4 5 4 4 33